Anda di halaman 1dari 3

Sakramen baptis adalah sakramen pertama yang diterima oleh seorang yang hendak menjadi

anggota Gereja Katolik. Sakramen baptis adalah sakramen pertama dalam inisiasi Katolik. Inisiasi
adalah penerimaan seseorang masuk ke dalam atau menjadi anggota kelompok tertentu¹.

Melalui sakramen baptis, kita dibebaskan dari dosa asal dan dilahirkan kembali sebagai anak-anak
Allah. Melalui pembaptisan, kita menjadi umat Kristus, dimasukkan ke dalam gereja dan ikut serta
dalam perutusannya².

Ada beberapa macam baptisan, yaitu baptisan bayi, baptisan dewasa, baptisan rindu, dan baptisan
darah. Baptisan bayi adalah baptisan yang diterima saat masih bayi. Baptisan dewasa adalah baptisan
yang diterima saat sudah dewasa. Baptisan rindu adalah baptisan yang diterima saat seseorang ingin
dibaptis dan menjalani masa katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal. Baptisan
darah adalah baptisan yang diterima saat seseorang ingin dibaptis dan menjalani masa katekumenat
namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal karena membela imannya¹.

Materi dan forma sakramen baptis adalah air dan ucapan “Aku membaptis kamu dalam nama Bapa,
Putera, dan Roh Kudus”. Buah atau rahmat sakramen baptis adalah pengampunan dari segala dosa,
menjadi ciptaan baru dan anak Allah, memperoleh rahmat pengudusan, digabungkan menjadi
anggota Gereja, dan dimeteraikan secara kekal dalam sebuah meterai rohani yang tak terhapuskan¹

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, ada beberapa macam baptisan dalam agama Katolik,
yaitu:

- Baptisan bayi: Baptisan yang diterima saat masih bayi. Orang tua dan wali baptis berjanji untuk
mendidik bayi tersebut sesuai dengan ajaran Katolik. Bayi tersebut menerima rahmat pengudusan
dan menjadi anggota Gereja.

- Baptisan dewasa: Baptisan yang diterima saat sudah dewasa. Orang yang ingin dibaptis harus
menjalani masa katekumenat, yaitu masa persiapan dan pembelajaran tentang iman Katolik. Orang
tersebut menerima rahmat pengudusan dan menjadi anggota Gereja.

- Baptisan rindu: Baptisan yang diterima saat seseorang ingin dibaptis dan menjalani masa
katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal. Gereja menganggap bahwa orang
tersebut telah dibaptis secara rindu, yaitu dengan keinginan dan niat yang tulus untuk dibaptis.
Orang tersebut menerima rahmat pengudusan dan menjadi anggota Gereja.

- Baptisan darah: Baptisan yang diterima saat seseorang ingin dibaptis dan menjalani masa
katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal karena membela imannya. Gereja
menganggap bahwa orang tersebut telah dibaptis secara darah, yaitu dengan kesaksian dan
pengorbanan hidupnya untuk Kristus. Orang tersebut menerima rahmat pengudusan dan menjadi
anggota Gereja.
Buah dan rahmat dari sakramen baptis adalah sebagai berikut:

- Pengampunan dari segala dosa, baik dosa asal maupun dosa pribadi. Orang yang dibaptis
dibebaskan dari hukuman akibat dosa dan dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

- Kelahiran baru sebagai anak Allah, yang berarti orang yang dibaptis menjadi ciptaan baru dan
dilantik menjadi anggota keluarga Allah. Orang yang dibaptis juga menjadi saudara seiman dengan
semua orang Kristen.

- Rahmat pengudusan dan pembenaran, yang berarti orang yang dibaptis mendapat karunia Allah
yang menguduskan dan membenarkan hidupnya. Orang yang dibaptis dapat semakin percaya,
berharap, dan mencintai Allah, serta hidup di bawah bimbingan dan dorongan Roh Kudus.

- Penggabungan menjadi anggota Gereja, yang berarti orang yang dibaptis menjadi bagian dari Tubuh
Mistik Kristus dan ikut serta dalam imamat, perutusan, dan komunio Gereja. Orang yang dibaptis
juga berhak dan berkewajiban untuk melayani Allah dan sesama sesuai dengan karunia dan
panggilannya.

- Meterai rohani yang tak terhapuskan, yang berarti orang yang dibaptis menjadi serupa dengan
Kristus dan ditandai sebagai milik-Nya. Meterai ini tidak dihapuskan oleh dosa mana pun dan
menunjukkan identitas dan martabat orang Kristen. Meterai ini juga menyanggupkan dan
mewajibkan orang Kristen untuk menghormati Allah secara Kristen dan menjadi saksi hidup imannya.

Baptis adalah sakramen pertama dan mendasar dalam inisiasi Gereja Katolik, yang membebaskan
penerimanya dari dosa asal dan dosa pribadi, dan menggabungkannya menjadi anggota Gereja¹².
Ada beberapa macam baptis, seperti baptis bayi, baptis dewasa, baptis rindu, dan baptis darah².

Untuk menerima baptis, seseorang harus percaya dan beriman kepada Kristus, dan hidup sesuai
dengan ajaran-Nya². Ada tiga tahap inisiasi Katolik yang harus dilalui oleh calon baptis dewasa, yaitu:

- Masa pra-katekumenat/simpatisan menjadi katekumen, yang merupakan masa pemurnian motivasi


calon, dituntut pertobatan dan iman²⁵.

- Masa katekumen menjadi calon baptis, yang merupakan masa perkembangan iman calon baptis,
melalui pengajaran dan pembinaan iman²⁵.

- Masa calon baptis menjadi baptisan baru, yang merupakan masa persiapan baptisan dan
penerimaan menjadi anggota Gereja Katolik²⁵.

Selama masa-masa tersebut, calon baptis akan mendapatkan bimbingan dari prodiakon,
pendamping, atau koordinator, yang akan membantu mereka dalam rekoleksi, ibadat, dan doa¹.
Rekoleksi adalah kegiatan untuk merenungkan dan memperdalam iman, serta mempersiapkan diri
secara rohani untuk menerima sakramen¹.

Materi yang harus dipelajari oleh calon baptis meliputi:

- Ajaran dasar iman Katolik, seperti dogma, doktrin, moral, dan liturgi¹.

- Sejarah dan struktur Gereja Katolik, seperti konsili, hierarki, dan organisasi¹.

- Sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik, khususnya sakramen baptis, ekaristi, dan krisma, yang
merupakan sakramen inisiasi².

- Doa-doa dan ibadat dalam Gereja Katolik, seperti doa bapa kami, salam maria, rosario, dan misa¹.

- Hidup sebagai umat Katolik, seperti cara berdoa, beramal, bersaksi, dan bergereja¹.

Materi dan forma sakramen baptis adalah:

- Materi: air²

- Forma: “Aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus”²

Buah atau rahmat sakramen baptis adalah:

- Mendapat pengampunan dari segala dosa, baik dosa asal maupun dosa yang dibuatnya².

- Menjadi ciptaan baru dan dilantik menjadi anak Allah².

- Memperoleh rahmat pengudusan yang membuatnya sanggup semakin percaya kepada Allah,
berharap kepada-Nya, dan mencintai-Nya, hidup di bawah bimbingan dan dorongan Roh Kudus, dan
bertumbuh dalam kebaikan².

Anda mungkin juga menyukai