Judul Konsep Pendidikan Islam Telaah Pemikiran Pendidikan
Mohammad Natsir Jurnal Journal of Islamic Education Studies (JIES) Volume Dan Halaman Volume 8 Halaman 16 Tahun Juni 2023 Penulis H. Imam Moedjiono Reviewer Amelia Rahmatul Ilahi (2314070157) Tanggal 3 Maret 2024
Abstrak Mohammad Natsir dikenal sebagai seorang pemikir produktif
dan juga salah satu tokoh Islam di abad ini. Artikel ini membahas tentang konsep pendidikan Islam menurut pandangan Mohammad Natsir. Pemikiran seorang tokoh tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dan budaya yang melatarbelakangi kehidupannya. Natsir tumbuh dalam lingkungan beragam pengaruh sekuler dan Islam. Menurut Natsir, tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia seutuhnya secara berimbang antara aspek jasmani dan rohani. Dalam mencapai tujuan ini, Natsir menekankan penguasan ilmu pengetahuan secara komprehensif. Nilai-nilai akhlak atau moral juga menjadi elemen penting dalam konsep pendidikan Islam menurut Natsir. Natsir juga menekankan peranan berbagai lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren, masjid, dan kampus dalam merealisasikan konsep pendidikan Islam. Pengantar Artikel ini membahas konsep pendidikan Islam menurut pemikiran Mohammad Natsir. Natsir dikenal sebagai tokoh Islam dan pemikir produktif abad ini. Ia lahir tahun 1908 dan meninggal 1993. Pemikiran seseorang tidak terlepas dari pengalaman dan lingkungan sosial yang dijalani. Demikian pula Natsir, pemikirannya dipengaruhi lingkungan beragama dan pendidikan sekuler-Islam yang dialaminya. Natsir cerdas sejak kecil. Ia rajin belajar secara otodidak dan mendapat bimbingan tokoh Muslim terkemuka. Kritisnya meningkat terutama setelah menganalisis persoalan sosial. Menurut Natsir, tujuan pendidikan Islam adalah mengembangkan potensi manusia seimbang secara jasmani dan rohani, akal dan budi pekerti, iman dan ikhtiar, hubungan dengan Tuhan dan sesama. Pendidikan mengarahkan manusia menjadi makhluk sempurna. Asas pendidikan Islam hanya "tauhid". Sumber pendidikan Quran, Sunnah, dan ijtihad yang terbatas ruang dan waktu. Lebih lanjut, konsep pendidikan Natsir, sistem nilai dalam pendidikan Islam, dan pemikiran pendidikan Natsir. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengkaji konsep pendidikan Islam menurut pemikiran Mohammad Natsir adalah: 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan telaah terhadap karya-karya tulis dan pemikiran Mohammad Natsir yang terkait dengan pendidikan Islam. Penulis mengutip dan membahas berbagai pendapat Natsir terkait konsep pendidikan yang terdapat dalam buku-buku dan tulisan-tulisannya. 2. Studi Dokumentasi Penulis melakukan penelusuran terhadap dokumen- dokumen sejarah mengenai latar belakang hidup dan pemikiran Mohammad Natsir. Penulis memperoleh informasi terkait pengalaman hidup, lingkungan sosial, pendidikan, dan tokoh-tokoh yang membimbing Natsir. 3. Analisis Isi (Content Analysis) Penulis melakukan analisis terhadap isi tulisan dan pemikiran Natsir mengenai konsep pendidikan Islam. Pemahaman Natsir ditelusuri berdasarkan argumen-argumen yang disampaikan dalam tulisan-tulisannya. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh penulis adalah: 1. Tujuan pendidikan Islam menurut Natsir adalah mengembangkan potensi manusia secara seimbang antara jasmani dan rohani, akal dan budi pekerti, serta hubungan dengan Tuhan dan sesama. Tujuan pendidikan identik dengan tujuan hidup manusia yaitu menyembah Allah. 2. Asas pendidikan Islam hanya tauhid. Sumber pendidikan adalah al-Quran, Sunnah, dan ijtihad yang dibatasi ruang dan waktu. 3. Nilai-nilai akhlaq al-karimah seperti kejujuran, toleransi, kasih sayang perlu ditanamkan lewat pendidikan. Nilai akhlaq bersifat universal. 4. Pondok pesantren, masjid, dan kampus perlu dikembangkan sebagai lembaga pendidikan Islam. 5. Bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris penting dikuasai untuk menggali ilmu pengetahuan. 6. Metode pendidikan harus disesuaikan tingkat intelektual siswa, seperti hikmah, mauizah, dan mujadalah. Kesimpulan Berdasarkan kajian dan pembahasan terhadap konsep pendidikan Islam menurut pemikiran Mohammad Natsir, ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tujuan pendidikan Islam menurut Natsir adalah mengembangkan potensi manusia secara seimbang dan lengkap sesuai fitrahnya sebagai khalifah di bumi. Tujuan ini selaras dengan tujuan hidup utama manusia yaitu menyembah Allah. 2. Asas pendidikan Islam hanya tauhid, sedangkan sumbernya adalah al-Quran, Sunnah, dan ijtihad yang terbatas ruang dan waktu. 3. Dalam pendidikan perlu ditanamkan nilai-nilai akhlaq seperti jujur, toleransi, kasih sayang, yang berasal dari ajaran agama dan budaya masyarakat setempat. 4. Pendidikan harus mengembangkan lembaga-lembaga seperti pondok pesantren, masjid, dan kampus dengan pendekatan yang sesuai tujuan masing-masing lembaga. 5. Bahasa penting dikuasai untuk menggali ilmu secara komprehensif dengan metode sesuai tingkat intelektual siswa. Kekuatan Beberapa kekuatan artikel ini tentang pemikiran Mohammad Natsir ini adalah : 1. Memahami pendidikan sebagai upaya mengembangkan potensi manusia secara proporsional dan seimbang, baik jasmani maupun rohani. Hal ini relevan dengan tuntutan pendidikan holistik. 2. Menempatkan pendidikan sebagai sarana merealisasikan tujuan hidup utama manusia yaitu menyembah Allah. Ini memberikan pedoman kuat bagi pendidikan. 3. Memandang ilmu pengetahuan secara komprehensif, tidak terbatas ilmu agama saja. Hal ini mendorong pengembangan ilmu dengan pendekatan yang luas. 4. Membangun pondok pesantren, masjid, dan kampus sebagai lembaga pendidikan Islam yang saling melengkapi. Membekali pondok pesantren peran dalam peradaban. 5. Menekankan penguasaan bahasa untuk menggali ilmu secara mendalam. Ini mendasarkan pendidikan pada kecakapan bahasa. 6. Membatasi ruang ijtihad agar tidak separatis. Tetap menjaga akar tauhid sebagai dasar. Oleh karena itu, konsep pendidikan Natsir memiliki kekuatan untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini yang membutuhkan pendekatan komprehensif, proporsional, dan relevan dengan konteks kekinian. Kelemahan Berdasarkan kajian, beberapa kelemahan pemikiran Mohammad Natsir mengenai konsep pendidikan Islam antara lain: 1. Belum mengembangkan pemikiran tentang pendidikan secara kritis dan mendalam. Terkesan fragmentasi dan kompilatif tanpa tema tertentu. 2. Belum menganalisis secara mendalam tentang akhlak sebagai nilai pendidikan. Cenderung menganggapnya sama dengan etika dan moral. 3. Kurang mengembangkan kerangka teoritis mengenai kurikulum, metode, evaluasi, dan manajemen pendidikan secara sistematis. 4. Memandang sumber pendidikan statis dan terbatas pada al- Quran, Sunnah, dan ijtihad. Belum mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan. 5. Pemikirannya terlalu banyak mengutip sumber tanpa analisis kritis, sehingga kurang relevan dengan konteks zaman. 6. Belum mengembangkan gagasan tentang pengajaran berbasis kompetensi dan karakter yang dibutuhkan zaman now. Oleh sebab itu, meski memiliki kekuatan, konsep pendidikan Natsir perlu dikembangkan secara kritis dan sistematis agar lebih relevan dengan tantangan zaman. Integrasi dengan pemikiran pendidikan kontemporer perlu dilakukan. DAFTAR PUSTAKA
Moedjiono, H. Imam. 2023. Konsep Pendidikan Islam Telaah Pemikiran Pendidikan
Mohammad Natsir. Journal of Islamic Education Studies (JIES). Volume VIII Tahun VI.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita