Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN JIWA
KESEHATAN JIWA PADA MASA SEKOLAH

Disusun Oleh:
HEPIHUSNUL KARIMAH
235140051

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA, 2024
LAPORAN PENDAHULUAN SEHAT JIWA
PADA MASA SEKOLAH

A. DEFINISI
Menurut Wong (2015), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya
sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai
bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua
mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak
memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu.

Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat
yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua.
Anak usia sekolah ini merupakan masa dimana terjadi perubahan yang bervariasi
pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan mempengaruhi
pemebentukan karakteristik dan kepribadian anak. Periode usia sekolah ini menjadi
pengalaman inti anak yang dianggap mula bertanggung jawab atas perilakunya
sendiri dalam hubungan dengan teman sebaya, orang tua dan lannya. Selain itu usia
sekolah merupakan masa dimana anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan dalam
menentukan keberhasilan untuk menyesuaikan diri pada kehidupan dewasa dan
memperoleh keterampilan tertentu (Diyantini, et al. 2015).

B. KARAKTERISTIK ANAK SEKOLAH


Menurut Supariasa (2013), karakteristik anak usia sekolah umur 6-12 tahun terbagi
menjadi empat bagian terdiri dari :
1. Fisik/Jasmani
a. Pertumbuhan lambat dan teratur.
b. Anak wanita biasanya lebih tinggi dan lebih berat dibandinglaki-laki dengan
usia yang sama.
c. Anggota-anggota badan memanjang sampai akhir masa ini.
d. Peningkatan koordinasi besar dan otot-otot halus.
e. Pertumbuhan tulang, tulang sangat sensitif terhadap kecelakaan.
f. Pertumbuhan gigi tetap, gigi susu tanggal, nafsu makanbesar, senang makan
dan aktif.
g. Fungsi penglihatan normal, timbul haid pada akhir masa ini.
2. Emosi
a. Suka berteman, ingin sukses, ingin tahu, bertanggung jawabterhadap tingkah
laku dan diri sendiri, mudah cemas jika adakemalangan di dalam keluarga.
b. Tidak terlalu ingin tahu terhadap lawan jenis.
3. Sosial
a. Senang berada di dalam kelompok, berminat di dalampermainan yang
bersaing, mulai menunjukkan sikap kepemimpinan, mulai menunjukkan
penampilan diri, jujur, sering punya kelompok teman-teman tertentu.
b. Sangat erat dengan teman-teman sejenis, laki-laki dan wanitabermain
sendiri- sendiri.
4. Intelektual
a. Suka berbicara dan mengeluarkan pendapat minat besar dalam belajar dan
keterampilan, ingin coba-coba, selaluingintahu sesuatu.
b. Perhatian terhadap sesuatu sangat singkat.

C. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang
berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang
berkaitan dengan bagaimana indvidu mempelajari dan memimkirkan
lingkungannya. Perkembangan kognitif juga digunakan dalam psikolog untuk
menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran,
ingatan, dan penglohan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh
pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua
proses psikologis yang berkaitan dengan individu. Selain berkaitan dengan individu
juga mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan,
menilai dan memikirkan lingkungannya (Desmita, 2015). Mengacu pada tahap
perkembangan kognitif dari Piaget, maka anak pada masa kanak-kanak akhir berada
pada tahap operasional konkret yang berlangsung kira-kira usia 7-11 tahun (tahap
operasional konkret. Pada
tahapan ini, pemikiran logis menggantikan pemikiran intuitif. Anak sudah mampu
berpikir rasional dan melakukan aktivitas logis tertentu, walaupun masih terbatas
pada objek konkret dan dalam situasi konkret. Anak telah mampu mampu
memperlihatkan keterampilan konversi, klasifikasi, penjumlahan, pengurangan, dan
beberapa kemampuan lain yang sangat dibutuhkan anak dalam mempelajari
pengetahuan dasar sekolah. Cara berpikirnya sudah kurang egosentris yang ditandai
dengan desentrasi yang besar, yaitu sudah mampu memperhatikan lebih dari satu
dimensi dan juga menghubungkan satu dengan yang lainnya (Soetjiningsih, 2012).
Pada tahap operasional konkret, anak-ank dapat memahami :
1. Konservasi, yaitu kemampuan anak untuk memahami bahwa suatu
zat/objek/benda tetap memiliki substansi yang sama walaupun mengalami
perubahan dalam penampilan. Ada beberapa macam konservasi seperti
konservasi jumlah, panjang, berat, dan volume.
2. Klasifikasi, yaitu kemampuan anak untuk mengelompokkan /mengklasifikasikan
benda dan memahmi hubungan antarbenda tersebut.
3. Seriaton, yaitu kemampuan anak mengurutkan sesuai dimensi kuantitatifnya.
Misalnya sesuai panjang,besar dan beratnya.
4. Transitivity, yaitu kemampuan anak memikirkan relasi gabungan secara logis.
Jika ada relasi antara objek pertama dan kedua, da nada relasi antara objek
kedua dan ketiga, maka ada relasi antara objek pertama dan ketiga.

D. PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH


Ada 8 aspek perkembangan pada anak usia sekolah yaitu mototrik, kognitif, bahasa,
emosi, kepribadian, moral, spiritual, dan psikososial. Aspek dalam perkembangan
ini saling mendukung dan melengkapi satu sama lain dalam meningkatkan
kemampuan anak (Keliat, 2011).

1. Aspek kognitif menurut Santrock (2011) anak sudah mampu berpikir nalar dan
logis tentang peristiwa yang nyata yang terjadi. Ciri perkembangan kognitif
pada rentang usia sekolah adalah mampu membedakan khayalan dan kenyataan,
memahami sebab akibat, mampu menilai dari berbagai sudut pandang,
kemampuan berhitung, dan kemampuan untuk memecahkan masalah sederhana
(Woolfolk, 2015).

2. Aspek moral, anak berorientasi pada hubungan interpersonal dengan kelompok.


Anak sudah mampu bekerjasama dengan kelompok dan mempelajari serta
mengadopsi norma-norma yang ada dalam kelompok selain norma dalam
lingkungan keluarganya (Kohlberg, 2014). Ditinjau dari psikoanalisa seperti
mengenal norma yang ada di masyarakat, ditinjau dari kebiasaan seperti
menepati janji, mendapat hukuman, dan pujian yang sering diterima anak.

3. Pada usia sekolah perkembangan motorik menurut Hurlock (2013) anak usia
sekolah anak telah mampu mengusai beberapa keterampilan seperti merawat diri
sendiri seperti yang diajarkan orang dewasa, membantu pekerjaan rumah,
membuat pekerjaan sekolah, menikmati keterampilan bermain, melukis,
menggambar dan memanipulasi alat bermain.

4. Perkembangan psikososial pada anak usia sekolah adalah industri versus (vs)
harga rendah diri, dimana anak bisa menyelesaikan tugas sekolah dan tugas
rumah yang diberikan, mempunyai rasa bersaing, senang berkelompok, berperan
dalam kegiatan kelompoknya. Apabila anak tidak bisa melewati masa
perkembangan tersebut maka terjadi penyimpangan perilaku, anak tidak mau
mengerjakan tugas sekolah, membangkang pada orang tua untuk mengerjakan
tugas, tidak ada kemauan untuk bersaing dan terkesan malas, tidak mau terlibat
dalam kegiatan kelompok, memisahkan diri dari teman sepermainan dan teman
sekolah. Akibat dari penyimpangan tersebut anak menjadi rendah diri (Keliat,
2011).
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP-1) SEHAT JIWA
PADA MASA SEKOLAH

A. Kondisi Pasien
1. Mampu menyelesaikan tugas dari sekolah/rumah
2. Mempunyai rasa bersaing misal ingin lebih pandai dari teman, meraih juara
pertama
3. Terlibat dalam kegiatan kelompok
4. Mulai mengerti nilai mata uang dan satuannya
5. Mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sederhana misal merapikan
tempat tidur,menyapu dll
6. Memiliki hobby tertentu, misal naik sepeda, membaca buku cerita, menggambar
7. Memliliki teman akrab untuk bermain
8. Tidak ada tanda bekas luka penganiayaan

B. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Sekolah

C. Tindakan Keperawatan
1. Peserta mampu menyebutkan jenis-jenis kegiatan gerakan kasar dan halus
2. Peserta mampu menyebutkan kegiatan agerakan yang pernah dilakukan
3. Peserta mampu menyebutkan praktek gerakan kasar dan gerakan halus

D. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
“Selamat pagi adik-adik…. Waahh hari ini semangat ya semuanya perkenalkan
nama kaka Nanang dari Universitas Respati Indonesia. Kaka merupakan
mahasiswa Prodi Profesi Ners. bagaimana perasaan adik-adik hari ini? Kaka
punya buku kerja buat adik adik semua, tapi kalau adik adik mau punya buku ini
kaka minta waktunya ya untuk mengisi buku ini bersama adik-adik untuk
melatih gerakan motorik kasar dan motorik halus.? Bagaimana kalau 30 menit?
Dimana kita akan mengisinya? Diruangan ini saja? Baiklah adik-adik semua.”
2. Kerja
“Baiklah adik-adik coba bukak buku kerjanya halaman 8. sekarang coba adik-
adik baca dulu sebentar....sekarang bukak halaman 10, siapa yang bisa
mengulangi lagi kegiatan apa yang bisa adik-adik lakukan, tapi gak boleh lagi
liat kebelakang...hayoooo siapa yang bisa?bagus sekali adik....sekarang kegiatan
yang adik-adik sebutkan tadi adik tulis dalam buku kerjanya. Dari kegiatan yang
adik-adik sebutkan tadi, kakak mau tanya gerakan apa saja yang pernah adik-
adik lakukan? Sekarang tulis dalam buku kerjanya...bagus sekali....sekarang kita
latihan berbaris dengan menggambar ya....nanti kegiatan-kegiatan yang pernah
adik lalukan ini adek latih lagi di rumah..lalu tulis dalam buku kerjanya kamis
depan kakak liat lagi bukunya.”

3. Terminasi
a. Evaluasi
“Nah adik-adik, bagaimana perasaan adik-adik setelah kita latihan tadi?
Bermanfaat? Nanti kegiatan yang sudah kita latih tadi adik-adik latih lagi
dirumah ya” “Hari ini sampai disini dulu pertemuan kita, kamis depan kita
akan lanjutkan lagi ya dengan latihan untuk mengembangkan kemampuan
berfikir dan bahasanya. Seperti biasa kita akan melakukannya di taman ya
pukul 10.00 WIB Kakak permisi yaa. Sampai jumpa.”
DAFTAR PUSTAKA

Desmita, (2015). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Diyantini N. K, Ni Luh P &Sagung M. L. (2015) Hubungan karakteristik dankepribadian
anak dengan kejadian bullying pada siswa kelas Vdi SD“X” di kabupaten Badung.
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar. ISSN: 2303-1298
Hurlock, E. (2013). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga
Keliat, BA, et al. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CHMN (Basic Course).
Jakarta : EGC
Santrock, John W. (2011). Perkembangan Anak Edisi 7 Jilid 2. (Terjemahan: Sarah Genis
B) Jakarta: Erlangga.
Soetjiningsih. 2012. Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu
Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta :Sagungseto .Pp 86-90.
Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Kedokteran EGC.
Wong. D.L. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai