Anda di halaman 1dari 3

Nama : Az Zahra Putri Nugroho

Kelas : PGSD B-Bandar Lampung


Mata Kuliah : Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya

Topik 3
Koneksi Antar Materi

1. Menurut Anda, kapan waktu yang tepat seorang guru dapat melakukan
asesmen? Mengapa?
Jawab:
Menurut saya guru dapat melakukan asesmen pada waktu yang bervariasi,
tergantung degan tujuan asesmen dan konteks pembelajaran. Namun waktu
yang tepat bagi seorang guru untuk melakukan asesmen adalah selama
proses pembelajaran berlangsung yaitu asesmen dapat dilakukan sebelum,
selama, dan setelah pembelajaran.
a. Asesmen yang dilakukan di awal pemebelajaran dapat membantu
guru untuk mengidentifikasi karakteristik peserta didik,
pengetahuan awal, minat dan gaya belajar peserta didik, sehingga
guru dapat merancangan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan mereka.
b. Asesmen yang dilakukan selama proses pembelajararn (asesmen
formatif) dapat digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik
secara berkala. Guru dapat memberikan umpan langsung kepada
peserta didik untuk membentu mereka memperbaiki pemahaman
dan keterampilan mereka. Asesmen formatif dapat berupa
pertanyaan lisan, tugas ataupun tes singkat.
c. Asesmen yang dilakukan setelah pembelajaran (asesmen sumatif)
dapat digunakan untuk mengevaluasi pencapaian peserta didik
tentang sejauah mana peserta didik dapat memahami pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Asesmen sumatif dapat berupa tes akhir,
proyek, atau tugas besar.
2. Jika Anda berada di kelas yang memiliki peserta didik dengan tahapan
perkembangannya yang berbeda-beda, asesmen seperti apakah yang dapat
Anda terapkan di kelas tersebut? Jelaskan.
Jawab:
Jika saya memiliki peserta didik dengan kemampuan yang berbeda, langkah
pertama yang saya lakukan yaitu menggunakan asesmen diagnostik untuk
melihat karakteristik, gaya, dan minat belajar dari peserta didik tersebut.
Setelah itu dapat menerapkan asesmen diferensial, Asesmen diferensial
memungkinkan guru untuk menilai kemajuan peserta didik secara
individual dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Selanjutnya asesmen berbasis kompetensi, dimana peserta
didik diberikan kebebasan untuk menunjukkan keterampilan mereka tanpa
terfokus dengan nilai/skor serta dapat membantu melihat perkembangan
dari setiap peserta didik. Kemudian asesmen secara berkelompok, dimana
setelah mendapatkan dan mengetahui kemampuan para peserta didik
dibentuk kelompok yang homogen agar persebaran dapat dilakukan secara
maksimal.

3. Bagaimana memberikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan


hasil dari asesmen peserta didik tersebut?
Jawab:
Umpan balik yang diberikan kepada peserta didik sebagai informasi
mengenai apa yang dipahaminya dan seharusnya dicapai oleh peserta didik
serta bagaimana tindakan selanjutnya untuk mencapai pemahaman dan
pengetahuan yang belum dikuasai oleh peserta didik. Dalam memberikan
umpan balik guru mendorong peserta didik untuk bertanya tentang umpan
balik dari mereka kemudian guru dan peserta didik saling berdiskusi
menegenai umpan balik yang akan dilakuakan, selanjutnya guru
memberikan umpan balik yang spesifik dan akurat sehingga peserta didik
tidak bingung, peserta didik diberitahu apabila sudah memahami apa yang
sedang dibahas langkah terakhir guru memberikan saran-saran tentang
perbaikan masa mendatang.
4. Seberapa besar pengaruh umpan balik untuk proses pembelajaran peserta
didik? Jelaskan
Jawab:
Umpan balik sangat besar pengaruhnya dalam proses pembelajaran, dimana
umpan balik ini bertugas untuk pemahaman kemajuan peserta didik. Umpan
balik yang diberikan guru yaitu untuk melihat sejauh mana ketercapaian dari
tujuan pembelajaran serta dapat membantu peserta didik dalam mengukur
perkembangan dari mereka sendiri. Umpan balik juga bisa dikatakan
sebagai motivasi, dimana umpan balik yang positif dan konstruktif dapat
meningkatkan motivasi dari peserta didik. Ketika mereka diberikan
pengakuan dan mendapat semangat untuk melakukan perbaikan, mereka
akan berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Umpan balik berfungsi
sebagai refleksi, dimana dapat mendorong peserta didik untuk merenung
tentang pembelajaran serta dapat membantu memahami proses belajar
mereka sendiri. Apakah pembelajaran yang mereka lakukan ada
peningkatan atau tidak. Sebuah umpan balik harus menjadi proses yang
mendukung dan memperbaiki, bukan hanya evaluasi. Hal ini bertujuan
untuk membantu peserta didik mencapai potensinya dan mengembangkan
pemahaman yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai