Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DALM UBD PARADIGMA PEMBELAJARAN

KASUS BEHAVIRISME DENGAN KONTRUKTIVISME

NAMA ANGGOTA:
1. Annisa Shabrina
2. Ayu Farisda Faiz
3. Evada Putri Dianti
4. Tri Wulandari
5. Yulinda Fatma Ayu Saputri
Kelas : PGSD (B) Bandar Lampung
MK : Perancangan dan Pengembangan Kurikulum
Topik : 6(Ruang Kolaborasi)

(Perbedaan Kegiatan Pembelajaran Langsung (A) Dan Pembelajaran Terbimbing (B))


Pembelajaran Langsung

Pembelajaran langsung (direct instruction) adalah suatu pembelajaran yang bersifat


teacher center (berpusat pada pendidik). Menurut Arends (Trianto, 2009), pengajaran
langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar peserta didik yang berkaitan dengan pengetahun deklaratif dan pengetahuan
prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah. Menurut Sudrajat (2009), pembelajaran langsung adalah
pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan perubahan perilaku dengan
mengutamakan pendekatan deduktif.

Pada pembelajaran langsung digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan pelajaran


yang ditransformasikan langsung oleh pendidik ke peserta didik. Pelajaran langsung dapat
berbentuk ceramah, demontrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok. Menurut
Sudrajat (2009), pembelajaran langsung mempunyai kelebihan dan kekurangan, antara lain
sebagai berikut:

Kelebihan
1. Dengan pembelajaran langsung, pendidik mengendalikan isi materi dan urutan informasi
yang diterima oleh peserta didik sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa
yang harus dicapai oleh peserta didik..
2. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
3. Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi peserta didik sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
4. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual
yang sangat terstruktur.
5. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-
keterampilan yang eksplisit kepada peserta didik yang berprestasi rendah.

Kekurangan
1. Pembelajaran langsung harus bersandar pada kemampuan peserta didik untuk
mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat.
Karena tidak semua peserta didik memiliki
2. Dalam pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan,
pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar atau ketertarikan
peserta didik.
3. Karena peserta didik hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit
bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpesonal mereka.
4. Karena pendidik memainkan peran pusat dalam pembelajaran ini, maka kesuksesan
pembelajaran langsung ini sangat bergantung pada pendidik. Jika pendidik tidak siap,
berpengetahuan, percaya diri, kreatif, aktif, antusias dan terstruktur, maka peserta didik
menjadi bosan, tidak memperhatikan pembelajaran sehingga pembelajaran mereka
menjadi terhambat dan tujuan pembelajanpun tidak tercapai.
5. Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali pendidik yang
tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik pembelajaran langsung,
dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan
keingintahuan peserta didik

Pembelajaran Terbimbing

Menurut Martin (2006:223), penemuan terbimbing menggabungkan pendidik yang fokus


dalam metodologi ekpositori dengan anak focus pada metodologi free-discovery. Pada
penemuan terbimbing, pendidik memilih topic dan menetapkan arah. Peserta didik-peserta
didik bertanya yang nantinya akan menentukan arah yang baru. Pendidik menyarankan
kegiatan open-ended bahwa peserta didik mengejar untuk menemukannya, menyelidiki apa
yang belum mereka pahami, dan membangun kesimpulan mereka sendiri seperti konsep yang
mereka bangun. Peserta didik memeriksa kesimpulan mereka untuk melihat apakah mereka
memiliki kemampuan prediksi dan ceramah. Jika demikian, mereka berdiskusi satu sama lain
dan dengan pendidik untuk mengkonfirmasi kevalidasiannya. Jika validitas tidak dapat di
konfirmasi, mereka memulai investigasi untuk mengembangkan merevisi kesimpulan dan
merekonstruksi konsep.

Kelebihan metode penemuan terbimbing adalah sebagai berikut (Markaban, 2006: 17)

1. Peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan;


2. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari-temukan),
3. Mendukung kemampuan problem solving peserta didik,
4. Memberikan wahana interaksi antar peserta didik, maupun peserta didik dengan pendidik,
dengan demikian peserta didik juga terlatih untuk menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar,
5. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama
membekas karena peserta didik dilibatkan dalam proses menemukannya.

Sementara itu kekurangannya adalah sebagai berikut (Markaban, 2006: 17-18)


1. Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama;
2. Tidak semua peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan metode penemuan
terbimbing;
3. Di lapangan, beberapa peserta didik masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model
ceramah;
4. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan metode penemuan terbimbing.

MENJAWAB PERTANYAAN YANG TERDAPAT PADA LMS

1. Kegiatan mana yang sering Anda lakukan (A atau B) dan mengapa kelompok Anda
memilih kegiatan tersebut? Jelaskan.
Jawaban:
Kegiatan yang sering diakukan adalah kegiatan pembelajaran langsung, karena menurut
kelompok kami dengan kegiatan A (pembelajaran langsung) ada kecenderungan kegiatan
belajar lebih efisien dan efektif, sehingga peserta didik dapat memenuhi capaian
pembelajaran. Selain itu pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang menekankan
pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan
deduktif (Sudrajat, 2009). Pembelajaran langsung digunakan untuk menyampaikan
pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh pendidik kepada peserta didik.
Pembelajaran Langsung dapat berbentuk ceramah demonstrasi, pelatihan atau praktik,
dan kerja kelompok.

2. Kegiatan mana yang menurut Anda cocok dan sesuai untuk peserta didik kekinian?
Jelaskan.
Jawaban:
Menurut kami, kegiatan A tidak cocok lagi dengan kegiatan sekarang, pendidikan abad
21. Pendidikan untuk peserta didik kekinian adalah kegiatan yang berpusat pada peserta
didik. Jadi kegiatan yang cocok dan sesuai dengan peserta didik kekinian adalah kegiatan
B (pembelajaran terbimbing). Karena dengan pembelajaran terbimbing peserta didik akan
menjadi pusat pembelajaran dan pendidik sebagai fasilator dalam kegiatan pembelajran.
Pada pembelajaran terbimbingpeserta didik belajar secara aktif dan mandiri dalam
menemukan suatu konsep atau teori, pemahaman, dan pemecahan masalah. Pembelajaran
terbimbing juga dapat melatih peserta didik untuk belajar secara mandiri sehingga tidak
bergantung pada pendidik sebagai satu-satunya sumber belajar.
Pembelajaran Abad 21 merupakan ciri pembelajaran yang dianjurkan untuk digunakan.
Pesatnya perkembangan IPTEKS menuntut berbagai perubahan mendasar termasuk
perubahan penekanan dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran Matematika Abad
21 menekankan pada empat aspek (4C) yaitu kreativitas (creativity), kemampuan berpikir
kritis (critical thinking), kerjasama (collaboration) dan kemampuan komunikasi
(communication). Keempat kemampuan tersebut dibutuhkan peserta didik agar dapat
hidup di Abad 21 (Murtiyasa, 2016). Dalam pembelajaran matematika kemampuan
tersebut dapat dilatih dan dikembangkan ketika proses pembelajaran. Pendekatan
penemuan terbimbing merupakan suatu cara pembelajaran yang melibatkan peserta didik
secara optimum dalam menemukan rumus maupun teorema, sedangkan pendidik
memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan (Markaban,
2006)

Anda mungkin juga menyukai