Anda di halaman 1dari 148

LAPORAN LENGKAP

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) DI APOTEK


KIMIA FARMA 773 POASIA KENDARI
(02 OKTOBER – 23 DESEMBER 2023)

DISUSUN OLEH:

UCHY DAMAYANTI S (O1B1 23 098)


VITRIA (O1B1 23 103)
ELSA YUNICA (O1B1 23 030)
FINTIA (O1B1 23 040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
berkah dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Lengkap Prakterk Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma 773
Poasia Kota Kendari yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2023 – 23
Desember 2023.
Laporan Lengkap Praktek Kerja Profesi APoteker di Apotek Kimia Farma
773 Poasia ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo, Kendari.
Kami menyadari bahwa selama pelaksanaan Praktek Kerja Profesi
Apoteker penulis mendapat bantuan dari beberapa pihak yang selalu memberikan
bimbingan, bantuan, doa, waktu, tenaga serta pikiran. Untuk itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad zamrun, S.Si., M.Si., M.Sc., selaku Rektor
Universitas Halu Oleo
2. Bapak Prof. Dr. Ruslin, M.Si., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Halu Oleo
3. Ibu Fadhliyah Malik, S.Farm., M.Farm., Apt., selaku Pembimbing
Lapangan yang tekah memberikan arahan, membimbing hingga selesainya
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini.
4. Ibu Nuralifah, S.Farm., M.Kes., Apt., selaku Ketua Jurusan Fakultas
Farmasi Universitas Halu Oleo
5. Bapak Sabaruddin, S.Farm., M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo
6. Ibu Watri Ratnasari, S.Farm., Apt., selaku Pembimbing/preseptor di
Apotek Kimia Farma 773 Poasia kendari yang telah memberikan kami
ilmu yang bermanfaat, membimbing kami hingga terselesainya Laporan
Lengkap Praktek Kerja Profesi Apoteker ini.

iii
7. Terima kasih juga kepada seluruh Karyawan dan Staf Apotek Kimia
Farma 773 Poasia Kendari.
8. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan dukungan hingga
terselesainya Praktek Kerja Profesi Apoteker beserta Laporan Lengkap
Praktek Kerja Profesi Apoteker ini.
9. Semua teman-teman Profesi Apoteker Angkatan X Fakultas Farmasi
Universitas Halu Oleo, yang telah banyak membantu, mendukung dan
memberi semangat kepada kami.
10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Praktek Kerja
Profesi Apoteker ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Maka dari itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Kendari, 28 Desember 2023

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A.Latar Belakang ............................................................................................. 1
B.Tujuan PKPA ................................................................................................ 3
C.Manfaat PKPA .............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5
A.Definisi Apotek ............................................................................................ 5
B.Tugas Dan Fungsi Apotek ............................................................................. 6
C.Landasan Hukum Apotek .............................................................................. 6
D.Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.......................................... 7
E.Pencabutan Surat Izin Apotek...................................................................... 10
F. Tugas Dan Tanggung Jawab Apoteker ......................................................... 12
BAB III TINJAUAN UMUM TEMPAT PKPA .............................................. 23
A.Sejarah ....................................................................................................... 23
B. Visi Dan Misi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk ........................................... 24
C. Logo PT Kimia Farma (Persero) Tbk ......................................................... 25
D. Lokasi, Sarana Dan Prasarana .................................................................... 27
BAB IV KEGIATAN PKPA DAN PEMBAHASAN ....................................... 37
A. Kegiatan Yang Dilakukan Selama PKPA.................................................... 37
B. Tugas Yang Dikerjakan Selama PKPA ....................................................... 37
C. Pembahasan ............................................................................................... 38
BAB V PORTOFOLIO ................................................................................... 51
A. Diskusi Pkpa di Apotek ............................................................................. 51
B. Perencanaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan di Apotek ..................... 53

v
C.Pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP di Apotek ........... 55
D.Penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP di Apotek.......... 63
E.Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP di Apotek ....... 80
F. Pengendalian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP di Apotek ....... 86
G.Pemusnahan Sediaan Farmasi di Apotek ..................................................... 87
H.Pelaporan Sediaan Farmasi di Apotek ......................................................... 89
I. Pengkajian dan Pelayanan Resep di Apotek................................................. 90
J. Peracikan Sediaan Farmasi di Apotek.......................................................... 97
K.Dispensing Sediaan Farmasi di Apotek ....................................................... 99
L.Swamedikasi Sediaan Farmasi di Apotek .................................................. 105
M.Pelayanan Informasi Obat di Apotek ........................................................ 115
BAB VI KESIMPULAN & SARAN .............................................................. 125
A.Kesimpulan .............................................................................................. 125
B.Saran ........................................................................................................ 125
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 126
LAMPIRAN ................................................................................................... 127

vi
DAFTAR GAMBAR

No Daftar Gambar Halaman


1 Logo PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 26
2 Lemari penyimpanan sediaan farmas 29
3 Tempat penerimaan resep 32
4 Swalayan farmasi 32
5 Kasir 33

vii
DAFTAR LAMPIRAN

No Daftar Lampiran Halaman


1 Struktur organisasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 133
2 Struktur organisasi PT. Kimia Farma Apotek 134
3 Penampilan fisik Apotek Kimia Farma 773 Wua-Wua 135
4 Kegiatan Mahasiswa PKPA 137
5 Pengadaan 140
6 Leaflet PIO 144
7 Dokumentasi resep yang dikaji 145

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pelayanan Kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara


mandiri ataupun bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Apotek yang merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan di bidang
kefarmasian adalah bagian dari suatu sistem pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan bagi tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Apotek sebagai tempat pengabdian profesi menjadi tonggak utama pelayanan
kefarmasian yang kini telah berubah orientasinya dari Product Oriented
menjadi Patient oriented demi tercapainya “Patient Satisfaction”. Oleh
karena itu, telah menjadi konsekuensi bagi apoteker untuk senantiasa
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, serta sikap perilaku agar dapat
berinteraksi langsung dengan pasien dan mampu melaksanakan pekerjaan
kefarmasian sesuai standar Profesinya.
Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu
Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi
atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional. Pekerjaan Kefarmasian dilakukan berdasarkan pada nilai ilmiah,
keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan perlindungan serta keselamatan
pasien atau masyarakat yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi yang
memenuhi standar dan persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan.
Pelayanan Kefarmasian merupakan salah satu tugas Apoteker dalam
melakukan pekerjaan kefarmasian dengan kegiatan terpadu dengan tujuan
untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan
masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan
masyarakat akan peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan

1
adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug
oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient
oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care) (UPK
Kemenkes RI).
Pelayanan kefarmasian di Apotek meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu
kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus
didukung oleh sumber daya manusia dan sarana dan prasarana (Permenkes
RI, 2014).
Peran Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku agar dapat melaksanakan interaksi langsung
dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah pemberian
informasi Obat dan konseling kepada pasien yang membutuhkan. Apoteker
harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan
pengobatan (medication error) dalam proses pelayanan dan mengidentifikasi,
mencegah, serta mengatasi masalah terkait Obat (drug related problems),
masalah farmakoekonomi, dan farmasi sosial (socio-pharmacoeconomy).
Untuk menghindari hal tersebut, Apoteker harus menjalankan praktik sesuai
standar pelayanan. Apoteker juga harus mampu berkomunikasi dengan tenaga
kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan
Obat yang rasional. Dalam melakukan praktik tersebut, Apoteker juga
dituntut untuk melakukan monitoring penggunaan Obat, melakukan evaluasi
serta mendokumentasikan segala aktivitas kegiatannya. Untuk melaksanakan
semua kegiatan itu, diperlukan Standar Pelayanan Kefarmasian.
Menyadari pentingnya peran dan fungsi Apoteker, maka mahasiswa
profesi Apoteker harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang cukup di bidang kefarmasian baik dalam teori maupun prakteknya.
Sehingga, Praktek Kerja Profesi Apoteker merupakan media yang sangat
penting bagi mahasiswa profesi apoteker untuk menerapkan ilmu serta untuk
mengembangkannya dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Metode
serta mekanisme pelaksanaan PKPA di Apotek yang sistematis akan sangat

2
membantu mahasiswa profesi apoteker dalam memahami peran, fungsi, serta
tanggung jawab apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan. PKPA
merupakan pelatihan yang sangat strategis bagi mahasiswa profesi apoteker
untuk menjadi calon apoteker yang handal dimasa depan. PKPA diharapkan
dapat menjadi media untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa agar siap
terjun dalam dunia kerja.

B. Tujuan PKPA

Tujuan dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek


adalah:
1. Umum
a) Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi,
posisi dan tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di
Apotek.
b) Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan,
ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian di apotek
c) Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan
mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan
dalam rangka pengembangan praktek farmasi komunitas di apotek.
d) Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja
sebagai tenaga farmasi yang profesional.
e) Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan
kefarmasian di apotek
2. Khusus
Setelah melakukan PKPA di apotek diharapkan mampu memahami
dan mempunyai ketrampilan dalam hal :
a) Manajemen apotek
b) Kegiatan farmasi klinik di Apotek

3
C. Manfaat PKPA

Manfaat dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek


adalah:
1. Mengetahui, memahami tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam
mengelola apotek
2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di
apotek
3. Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di apotek
4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Apotek

Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan


praktek kefarmasian oleh apoteker untuk menjamin mutu pelayanan
kefarmasian di apotek, maka harus dilakukan evaluasi mutu pelayananan
kefarmasian (Narendra dkk., 2017).
3. Menurut kepurusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1027/Menkes/SK/IX/2004 bahwa Apotek adalah suatu tempat tertentu
dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyakuran sediaan farmasi,
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang
dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.
Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk menyelenggarakan upaya Kesehatan.
4. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
pekerjaan kefarmasian, pengertian Apotek adalah sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker.
Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud adalah pembuatan, pemgendalian
mutu sediann farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat atau resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat
tradisional.
5. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker yang memiliki kewenangan
dan tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian. Dalam
pelaksanaannya, Apoteker membutuhkan suatu fasilitas sebagai sarana
yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Apotek
merupakan salah satu sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktek kefarmasian oleh Apoteker.

5
B. Tugas dan Fungsi Apotek
Berdasarkan PP No. 5 Tahun 2009, apotek seagai salah satu sarana
pelayanan Kesehatan mempunyai tugas dan fnngsi apotek, yaitu:
1. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker.
2. Sarana yang digunakan untuk melakukan Pekerjaan Kefarmasian.
3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi
antara lain obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
4. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat
diperlukan secara meluas dan merata.
5. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat kepada pasien.

C. Landasan Hukum Apotek


1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
3. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
4. Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
5. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2017 Tentang Apotek
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusanahan, dan Pemusnahan Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor Farmasi
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi,
Izin Praktek, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
10. Peraturan Menteri Kesehatan No, 31 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas
PMK No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek, dan Izin
Kerja Tenaga Kefarmasian

6
11. Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 Tahun 2020 Tentang Penggolongan
Narkotika
12. Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
13. Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan
14. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK/Menkes/321/I/2014
Tentang Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan bagi Peserta BPJS Kesehatan
pada Fasilitas Kesehatan Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

D. Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek


Suatu apotek baru dapat beroperasi setelah mendapat surat izin Apotek
(SIA). SIA adalah surat izin yang diberikan oleh Menteri Kesehatan Republik
Indonesia kepada apoteker atau apoteker yang bekerja sama dengan pemilik
sarana apotek untuk menyelenggarakan pelayanan apotek pada suatu tempat
tertentu. Persyaratan apotek berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 pada pasal 6 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, antara lain:
a. Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerja
samadengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap
dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan
lainnya yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
b. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
pelayanan komoditi lainnya di luar sediaan farmasi.
c. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar
sediaan farmasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 992/MENKES/SK/X/1993 tentang

7
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotik pasal 7, tata cara
pemberianizin apotek adalah sebagai berikut:
a. Permohonan izin apotek diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
b. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 6 (enam)
hari kerja setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan teknis
kepada Kepala Balai POM untuk melakukan pemeriksaan terhadap
kesiapan apotek melakukan kegiatan.
c. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai POM selambat-
lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah permintaan bantuan teknis dari
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan.
d. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam poin (b) dan (c)
tidak dilaksanakan, apoteker pemohon dapat membuat surat pernyataan
siap melakukan kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Provinsi.
e. Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah diterima laporan
hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud poin (c) atau pernyataan poin
(d) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat mengeluarkan
Surat Izin Apotek.
f. Dalam hal hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau
Kepala Balai POM dimaksud poin (c) masih belum memenuhi syarat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam waktu 12 (dua
belas) hari kerja mengeluarkan Surat Penundaan.
g. Terhadap surat penundaan, sebagaimana dimaksud dalam poin (f),
apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum
dipenuhi selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak
tanggal Surat Penundaan.
Bebearapa ketentuan lain yang terkait:
a. Terhadap permohonan izin apotek yang ternyata tidak memenuhi
persyaratan atau lokasi yang tidak sesuai dengan permohonan, maka

8
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 12 (dua belas) hari kerja wajib mengeluarkan Surat
Penolakan disertai dengan alasan-alasannya.
b. Bila apoteker menggunakan sarana milik pihak lain dalam pendirian
apotek, dengan mengadakan kerja sama dengan Pemilik Sarana Apotek,
makapenggunaan sarana apotek yang dimaksud, wajib didasarkan atas
perjanjian kerja sama antara apoteker dan pemilik sarana. Pemilik sarana
yang dimaksud juga harus memenuhi persyaratan tidak pernah terlibat
dalampelanggaran peraturan perudang-undangan di bidang obat
sebagaimana dinyatakan dalam surat pernyataan yang bersangkutan.
Persyaratan Apoteker Pengelola Apotek yang harus dipenuhi
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek, yaitu:
a. Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan.
b. Telah mengucapkan sumpah/janji sebagai apoteker.
c. Memiliki surat izin dari Menteri.
d. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan
tugasnya sebagai apoteker.
e. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi Apoteker
Pengelola Apotek di apotek lain.
Apoteker Pengelola Apotek adalah apoteker yang telah diberi Surat Izin
Apotek (SIA). Apoteker pendamping adalah apoteker yang bekerja di apotek
di samping Apoteker Pengelola Apotek dan/atau menggantikannya pada jam-
jam tertentu pada hari buka apotek. Apoteker pengganti adalah apoteker yang
menggantikan Apoteker Pengelola Apotek selama Apoteker Pengelola
Apotek tersebut tidak berada di tempat lebih dari 3 (tiga) bulan secara terus-
menerus, telah memiliki Surat Ijin Kerja dan tidak bertindak sebagai
Apoteker Pengelola Apotek di apotek lain. Apabila Apoteker Pengelola
Apotek berhalangan melakukan tugasnya pada jam buka apotek, Apoteker
Pengelola Apotek harus menunjuk Apoteker Pendamping. Apabila Apoteker

9
Pengelola Apotek dan Apoteker Pendamping karena hal-hal tertentu
berhalangan melakukan tugasnya, Apoteker Pengelola Apotek menunjuk
Apoteker Pengganti. Penunjukan harusdilaporkan Kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi setempat.
Menurut PP RI No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian,
Untuk memperoleh SIPA seorang apoteker harus memiliki Surat Tanda
Registrasi Apoteker (STRA). STRA ini dapat diperoleh jika seorang apoteker
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki ijazah apoteker
b. Memiliki sertifikat kompentensi apoteker
c. Surat pernyataan telah mengucapkan sumpah atau janji apoteker
d. Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yangmempunyai surat
izin praktek Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi
Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaan
kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian
bekerja. Surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. SIPA bagi apoteker penanggung jawab di fasilitas pelayanan kefarmasian;
b. SIPA bagi apoteker pendamping di fasilitas pelayanan kefarmasian;
c. SIK bagi apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian di fasilitas
produksi atau fasilitas distribusi/penyaluran; atau
d. SIKTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan pekerjaan
kefarmasian pada fasilitas kefarmasian.

E. Pencabutan Surat Izin Apotek


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian
Izin Apotek, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota/ Kabupaten dapat mencabut
SIA apabila:

10
a. Apoteker tidak lagi memenuhi kewajibannya untuk menyediakan,
menyimpan dan menyerahkan sediaan farmasi yang bermutu dan
keabsahannya terjamin.
b. APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari dua tahun secara terus-
menerus.
c. Terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang tentang Narkotika,
Undang-Undang Obat Keras, dan Undang-Undang tentang Kesehatan.
d. SIPA APA dicabut.
e. PSA terbukti terlibat dalam pelanggaran perundang-undangan di bidang
obat
f. Apotek tidak dapat lagi memenuhi persyaratan mengenai kesiapan
tempat pendirian apotek, serta kelengkapan sediaan farmasi dan
perbekalanlainnya baik merupakan milik sendiri atau pihak lain.
Pelaksanaan pencabutan izin apotek dilaksanakan setelah dikeluarkan :
a. Peringatan secara tertulis kepada APA sebanyak 3 (tiga) kali berturut-
turut dengan tenggang waktu masing-masing 2 (dua) bulan.
b. Pembekuan izin apotek untuk jangka waktu selama-lamanya 6
(enam)bulan sejak dikeluarkannya penetapan pembekuan kegiatan
apotek.
Pembekuan izin apotek sebagaimana dimaksud dalam huruf (b) di
atas,dapat dicairkan kembali apabila apotek telah membuktikan memenuhi
seluruh persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan.. Pencairan izin
apotek yang dimaksud dilakukan setelah menerima laporan pemeriksaan dari
tim pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
Apabila Surat Izin Apotek dicabut, Apoteker Pengelola Apotek atau
apoteker pengganti wajib mengamankan perbekalan farmasi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pengamanan yang dimaksud wajib
mengikuti tata cara sebagai berikut:
a. Dilakukan inventarisasi terhadap seluruh persediaan narkotika, obat keras
tertentu, dan obat lain serta seluruh resep yang tersedia di apotek.

11
b. Narkotika, psikotropika dan resep harus dimasukkan dalam tempat yang
tertutup dan terkunci. Apoteker Pengelola Apotek wajib melaporkan
secara tertulis kepada Kepala Wilayah Kantor Kementeriaan Kesehatan
atau petugas yang diberi wewenang olehnya, tentang penghentian
kegiatan disertai laporan inventarisasi yang dimaksud dalam huruf (a).

F. Tugas dan Tanggung Jawab Apoteker


Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. Peran Apoteker dituntut untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku agar dapat
melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut
antara lain adalah pemberian informasi Obat dan konseling kepada pasien
yang membutuhkan.
Apoteker harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya
kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses pelayanan dan
mengidentifikasi, mencegah, serta mengatasi masalah terkait obat (drug
related problems), masalah farmakoekonomi, dan farmasi sosial (socio-
pharmacoeconomy). Untuk menghindari hal tersebut, Apoteker harus
menjalankan praktik sesuai standar pelayanan. Apoteker juga harus mampu
berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi
untuk mendukung penggunaan Obat yang rasional. Dalam melakukan praktik
tersebut, Apoteker juga dituntut untuk melakukan monitoring penggunaan
Obat, melakukan evaluasi serta mendokumentasikan segala aktivitas
kegiatannya. Untuk melaksanakan semua kegiatan itu, diperlukan Standar
Pelayanan Kefarmasian.
Pelayanan kefarmasian di apotek meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu
kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, alat

12
kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi
klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana
dan prasarana.

G. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis


Pakai
Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan.
a. Perencanaan
Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai perlu diperhatikan pola penyakit,
pola konsumsi, budaya dan kemampuan masyarakat.
b. Pengadaan
Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan
sediaan farmasi harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan
peraturan/perundang-undangan.
c. Penerimaan
Penerimaan merupakan merupakan kegiatan untuk menjamin
kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga
yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
d. Penyimpanan
1. Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam
hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah
lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis
informasi yang jelas pada wadah baru. Wadah sekurang-kurangnya
memuat nama obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
2. Semua obat/bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai
sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.

13
3. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk
sediaan dan kelas terapi obat serta disusun secara alfabet.
4. Pengeluaran obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan
FIFO (First In First Out).
e. Pemusnahan
1. Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis
dan bentuk sediaan. Pemusnahan obat kadaluwarsa atau rusak yang
mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh apoteker dan
disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan obat
selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin
praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan berita
acara pemusnahan.
2. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun
dapat dimusnahkan. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker
disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain di apotek dengan
cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan
berita acara pemusnahan resep menggunakan formulir 2 sebagaimana
terlampir dan selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
f. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan system
pesanan atau pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini
bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan,
kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian
pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok
baik dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang-kurangnya
memuat nama obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah
pengeluaran dan sisa persediaan.

14
g. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai meliputi pengadaan
(surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stock), penyerahan (nota atau
struk penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan internal
merupakan pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan manajemen
apotek, meliputi keuangan, barang dan laporan lainnya. Pelaporan
eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi kewajiban
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan meliputi
pelaporan narkotika dan pelaporan psikotropika.

H. Pelayanan Farmasi Klinik


Pelayanan farmasi klinik di apotek merupakan bagian dari pelayanan
kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan
dengan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan meliputi:
a) Pengkajian Resep
Kegiatan pengkajian resep meliputi administrasi, kesesuaian
farmasetik dan pertimbangan klinis.
1) Kajian administratif meliputi: nama pasien, umur, jenis kelamin dan
berat badan, nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat,
nomor telepon dan paraf, tanggal penulisan resep. Kajian kesesuaian
farmasetik meliputi: bentuk dan kekuatan sediaan, stabilitas dan
kompatibilitas (ketercampuran obat).
2) Pertimbangan klinis meliputi: ketepatan indikasi dan dosis obat,
aturan, cara dan lama penggunaan obat, duplikasi dan/atau
polifarmasi, reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping
obat, manifestasi klinis lain), kontra indikasi dan interaksi.

15
b) Dispensing
Dispensing merupakan proses sejak diterimanya resep sampai obat
diberikan kepada pasien diikuti dengan pemberian informasi
yangmemadai. Hal yang harus diperhatikan dalam dispensing yaitu
kualitas lingkungan kerja, proses dispensing, ketersediaan obat, alur kerja
dan penataan obat. Praktek dispensing yang baik adalah suatu praktek
yang memastikan suatu bentuk yang efektif dari obat yang benar,
ditujukan kepada pasien yang benar, dalam dosis dan kuantitas sesuai
instruksi yg jelas, dan dalam kemasan yang memelihara potensi obat.
Setelah melakukan pengkajian Resep dilakukan hal sebagai berikut:
1) Menyiapkan Obat sesuai dengan permintaan Resep:
a. Menghitung kebutuhan jumlah Obat sesuai dengan Resep
b. Mengambil Obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan dengan
memperhatikan nama Obat, tanggal kadaluwarsa dan keadaan
fisik Obat.
c. Melakukan peracikan Obat bila diperlukan;
2) Memberikan etiket sekurang-kurangnya meliputi:
a. Warna putih untuk Obat dalam/oral
b. Warna biru untuk Obat luar dan suntik
c. Menempelkan label “kocok dahulu” pada sediaan bentuk
suspensi atau emulsi.
3) Memasukkan obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah untuk
obat yang berbeda untuk menjaga mutu Obat dan menghindari
penggunaan yang salah. Setelah penyiapan Obat dilakukan hal
sebagai berikut:
a) Sebelum Obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan
pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pada etiket,
cara penggunaan serta jenis dan jumlah Obat (kesesuaian antara
penulisan etiket dengan Resep).
b) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
c) Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien

16
d) Menyerahkan Obat yang disertai pemberian informasi Obat
e) Memberikan informasi cara penggunaan Obat dan hal-hal yang
terkait dengan Obat antara lain manfaat Obat, makanan dan
minumanyang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara
penyimpananObat dan lain-lain
f) Penyerahan Obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara
yang baik, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin
emosinya tidak stabil
g) Memastikan bahwa yang menerima Obat adalah pasien atau
keluarganya
h) Membuat salinan Resep sesuai dengan Resep asli dan diparaf oleh
Apoteker (apabila diperlukan)
i) Menyimpan Resep pada tempatnya
j) Apoteker membuat catatan pengobatan pasien Apoteker di Apotek
juga dapat melayani Obat non Resep atau pelayanan swamedikasi.
Apoteker harus memberikan edukasi kepada pasien
yangmemerlukan Obat non Resep untuk penyakit ringan dengan
memilihkan Obat bebas atau bebas terbatas yang sesuai.
c) Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian informasi obat
yang bersifat aktif atau pasif. Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker
pelayanan informasi obat memberika informasi obat dengan tidak
menunggu pertanyaan melainkan secara aktif memberikan informasi
obat, misalnya penerbitan buletin, brosur, leaflet, seminar dan
sebagainya. Pelayanan bersifat pasif apabila apoteker pelayanan
informasi obat memberikan informasi obat sebagai jawaban atas
pertanyaan yang diterima. Menjawab pertanyaan mengenai obat dan
penggunaannya merupakan kegiatan rutin suatu pelayanan informasi
obat.
Pertanyaan yang masuk dapat disampaikan secara verbal (melalui
telepon, tatap muka) atau tertulis (surat melalui pos, faksimili atau

17
email). Pertanyaan mengenai obat dapat bervariasi dari yang sederhana
sampai yang bersifat urgen dan kompleks yang membutuhkan
penelusuran literatur serta evaluai secara seksama. Kegiatan Pelayanan
Informasi Obat di Apotek meliputi:
a. Menjawab pertanyaan baik lisan maupun tulisan.
b. Membuat dan menyebarkan buletin/brosur/leaflet, pemberdayaan
masyarakat (penyuluhan).
c. Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien
d. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa
farmasi yang sedang praktik profesi
e. Melakukan penelitian penggunaan Obat
f. Membuat atau menyampaikan makalah dalam forum ilmiah
g. Melakukan program jaminan mutu.
Pelayanan Informasi Obat harus didokumentasikan untuk
membantu penelusuran kembali dalam waktu yang relatif singkat.Halhal
yang harus diperhatikan dalam dokumentasi pelayanan informasi obat.
Pelayanan Informasi Obat harus didokumentasikan untuk membantu
penelusuran kembali dalam waktu yang relatif singkat.Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam dokumentasi pelayanan informasi obat:
1) Topik Pertanyaan
2) Tanggal dan waktu Pelayanan Informasi Obat diberikan
3) Metode Pelayanan Informasi Obat (lisan, tertulis, lewat telepon)
4) Data pasien (umur, jenis kelamin, berat badan, informasi lain seperti
riwayat alergi, apakah pasien sedang hamil/menyusui, data
laboratorium)
5) Uraian pertanyaan
6) Jawaban pertanyaan
7) Referensi
8) Metode pemberian jawaban (lisan, tertulis, pertelepon) dan data
Apoteker yang memberikan Pelayanan Informasi Obat.

18
d) Konseling
Konseling merupakan proses interaktif antara apoteker dengan
pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman,
kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam
penggunaan obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
Untuk mengawali konseling, Apoteker menggunakan three prime
questions. Apabila tingkat kepatuhan pasien dinilai rendah, perlu
dilanjutkan dengan metode Health Belief Model. Apoteker harus
melakukan verifikasi bahwa pasien atau keluarga pasien sudah
memahami Obat yang digunakan. Kriteria pasien/keluarga pasien yang
perlu diberi konseling:
1) Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati
dan/atau ginjal, ibu hamil dan menyusui).
2) Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB,
DM, AIDS, epilepsi).
3) Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus
(penggunaan kortikosteroid dengan tappering down/off).
4) Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit
(digoksin, fenitoin, teofilin).
5) Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa Obat untuk
indikasi penyakit yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk
pemberian lebih dari satu Obat untuk penyakit yang diketahui dapat
disembuhkan dengan satu jenis Obat.
6) Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah.

Tahapan kegiatan konseling meliputi:


1) Membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien
2) Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan Obat melalui Three
Prime Questions, yaitu:
a. Apa yang disampaikan dokter tentang Obat Anda?

19
b. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian Obat
Anda?
c. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan
setelah Anda menerima terapi Obat tersebut?
3) Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada
pasien untuk mengeksplorasi masalah penggunaan Obat
4) Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah
penggunaan Obat
5) Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien.
Apoteker mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda
tangan pasien sebagai bukti bahwa pasien memahami informasi yang
diberikan dalam konseling.
Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan juga dapat
melakukan Pelayanan Kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah,
khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan
penyakit kronis lainnya. Jenis Pelayanan Kefarmasian di rumah yang
dapat dilakukan oleh Apoteker, meliputi:
1) Penilaian/pencarian (assessment) masalah yang berhubungan dengan
pengobatan Identifikasi kepatuhan pasien
2) Pendampingan pengelolaan obat dan/atau alat kesehatan di rumah,
misalnya cara pemakaian Obat asma, penyimpanan insulin
3) Konsultasi masalah Obat atau kesehatan secara umum
4) Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan Obat
berdasarkan catatan pengobatan pasien

e) Pemantauan Terapi Obat (PTO)


Merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien
mendapatkan terapi Obat yang efektif dan terjangkau dengan
memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping.
1) Kriteria pasien:
a) Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.

20
b) Menerima Obat lebih dari 5 (lima) jenis.
c) Adanya multidiagnosis.
d) Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.
e) Menerima Obat dengan indeks terapi sempit.
f) Menerima Obat yang sering diketahui menyebabkan reaksi Obat
yang merugikan.
2) Kegiatan:
a) Memilih pasien yang memenuhi kriteria.
b) Mengambil data yang dibutuhkan yaitu riwayat pengobatan pasien
yang terdiri dari riwayat penyakit, riwayat penggunaan Obat dan
riwayat alergi; melalui wawancara dengan pasien atau keluarga
pasien atau tenaga kesehatan lain
c) Melakukan identifikasi masalah terkait Obat. Masalah terkait Obat
antara lain adalah adanya indikasi tetapi tidak diterapi, pemberian
Obat tanpa indikasi, pemilihan Obat yang tidak tepat, dosis terlalu
tinggi, dosis terlalu rendah, terjadinya reaksi Obat yang tidak
diinginkan atau terjadinya interaksi Obat
d) Apoteker menentukan prioritas masalah sesuai kondisi pasien dan
menentukan apakah masalah tersebut sudah atau berpotensi akan
terjadi
e) Memberikan rekomendasi atau rencana tindak lanjut yang berisi
rencana pemantauan dengan tujuan memastikan pencapaian efek
terapi dan meminimalkan efek yang tidak dikehendaki
f) Hasil identifikasi masalah terkait Obat dan rekomendasi yang telah
dibuat oleh Apoteker harus dikomunikasikan dengan tenaga
kesehatan terkait untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
g) Melakukan dokumentasi pelaksanaan pemantauan terapi Obat

f) Monitoring Efek Samping Obat (MESO)


Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang
merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang

21
digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi
atau memodifikasi fungsi fisiologis.
1) Kegiatan:
a. Mengidentifikasi Obat dan Pasien yang Mempunyai Resiko Tinggi
Mengalami Efek Samping Obat.
b. Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
c. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional 20
2) Faktor yang perlu diperhatikan:
a. Kerjasama dengan Tim Kesehatan Lain.
b. Ketersediaan formulir Monitoring Efek Samping Obat

22
BAB III
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKPA
A. Sejarah

Kimia Farma adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 1817 oleh
pemerintah Hindia Belanda dengan nama NV Chemicalien Handle Rathkamp &
Co. dan menjadi perusahaan farmasi yang berdiri pertama kali di Indonesia.
Kimia Farma juga termasuk BUMN terbesar yang dimiliki oleh pemerintah
Indonesia, dimana pemerintah memiliki pengendalian terhadap perusahaan secara
langsung dan tidak langsung. Kimia Farma juga memiliki enam strategi, yaitu
New Bussiness Model with Digitalisation, Partnership Strategy, Operation
Excellence & Service Experience, Customer Relationship Management,
Merchandising and Other Income Strategy, Cost Effectiveness, yang bisa
menunjang pertumbuhan serta perkembangan perusahaan secara jangka panjang
melalui Kimia Farma Apotek dan Kimia Farma Diagnostika yang merupakan
perusahaan dari Kimia Farma (Haryanto et al., 2021).
PT. Kimia Farma (Persero) mengembangkan dirinya menjadi Tbk (Terbuka)
sejak tanggal 4 Juli 2001 dengan bergerak di bidang usaha industri farmasi;
industri kimia dan makanan kesehatan; perkebunan obat dan perdagangan farmasi.
Dalam memudahkan manajemen usahanya pada tahun 2003 PT. Kimia Farma
(Persero) mengembangkan anak perusahaan yaitu PT. Kimia Farma Apotek dan
PT. Kimia Farma Trading & Distribution. PT. Kimia Farma (Persero), Tbk.
memiliki unit-unit produksi seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan
Medan. Hingga saat ini PT. Kimia Farma Apotek memiliki 34 unit bisnis dan
lebih dari 400 apotek, sedangkan PT. Kimia Farma Trading & Distribution
memiliki 2 wilayah pasar dan 41 cabang Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Kimia Farma juga memiliki beberapa upaya dalam mengatasi kinerja
keuangan yang sedang menurun akibat dari pandemi COVID-19, yaitu dengan
meningkatkan layanan kepada masyarakat yang tidak mengunjungi langsung
dengan meluncurkan aplikasi digital yang bernama “Kimia Farma Mobile”,
dimana aplikasi ini dikembangkan oleh Kimia Farma Apotek yang merupakan

23
anak usaha dari Kimia Farma Aplikasi “Kimia Farma Mobile” ini diharapkan bisa
menjadi solusi terkait penyediaan layanan kesehatan dimana aplikasi ini bisa
digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh bantuan serta kebutuhan mengenai
kesehatan tubuh di masa pandemic (Haryanto et al., 2021).
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang
membawahi 4 direktur, yaitu Direktur Supply Chain, Direktur Pengembangan,
Direktur Keuangan dan Direktur Umum. Struktur organisasi PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk.

B. Visi dan Misi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

a. Visi
Menjadi perusahaan healthcare pilihan utama yang terintegrasi dan
menghasilkan nilai yang berkesinambungan.
b. Misi
Misi dari PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, yaitu menghasilkan pertumbuhan
nilai melalui usaha-usaha di bidang :
1) Melakukan aktivitas usaha di bidang-bidang industri kimia dan farmasi,
perdagangan dan jaringan distribusi, retail farmasi dan layanan kesehatan
serta optimalisasi aset.
2) Mengelola perusahaan secara Good Corporate Governance (GCC) dan
operational excellence didukung oleh SDM profesional.
3) Memberikan nilai tambah dan manfaat bagi seluruh stakeholder.
Untuk mewujudkan visi dan misi PT. Kimia Farma Diagnostik sebagai
perusahaan jasa diperlukan budaya kerja yang mengacu pada tata nilai dengan
motto AKHLAK sebagai budaya kerja (core values) Kimia Farma Grup
menggantikan ICARE. yang bermakna “dari core values AKHLAK yaitu
Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang dijadikan
sebagai identitas dan perekat budaya kerja yang mendukung peningkatan kinerja
secara berkelanjutan di setiap BUMN” yaitu:
1) Amanah : Memegang teguh kepercayaan yang diberikan .
2) Kompeten : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

24
3) Harmonis : Saling peduli dan menghargai perbedaan .
4) Loyal : Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara.
5) Adaptif : Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
ataupun menghadapi perubahan.
6) Kolaboratif : membangun kerjasama yang sinergis

C. Logo PT Kimia Farma (Persero) Tbk

Gambar 1. Logo PT. Kimia Farma (Persero) Tbk


PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, memiliki logo yang menggambarkan
matahari terbit berwarna orange dan tulisan Kimia Farma berwarna biru
dibawahnya. Simbol tersebut memiliki makna tersendiri, yaitu :
1) Simbol matahari
a) Paradigma baru, Matahari terbit adalah tanda memasuki babak baru
kehidupan yang lebih baik.
b) Optimis, Matahari memiliki cahaya sebagai sumber energi. Cahaya
tersebut adalah penggambaran optimisme KimiaFarma dalam menjalankan
bisnisnya.
c) Komitmen, Matahari selalu terbit dari timur dan tenggelam dari arah barat
secara teratur dan terus menerus memiliki makna adanyakomitmen dan
konsistensi dalam manjalankan segala tugas
d) yang diemban oleh Kimia Farma dalam bidang farmasi dan kesehatan.
e) Sumber energi, Matahari sumber energi bagi kehidupan dan Kimia Farma
baru memposisikan dirinya sebagai sumber energi bagi kesehatan
masyarakat.

25
f) Semangat yang abadi, Warna orange berarti semangat, warna biru berarti
keabadian. Harmonisasi antara kedua warna tersebut menjadi satu makna
yaitu semangat yang abadi.
2) Jenis dan huruf
Dirancang khusus untuk kebutuhan Kimia Farma disesuaikan dengan nilai
dan image yang telah menjadi energi bagi Kimia Farma, karena prinsip sebuah
identitas harus berbeda dengan identitas yang telah ada.
3) Sifat huruf
a) Kokoh
b) Memperlihatkan Kimia Farma sebagai perusahaan terbesar dalam bidang
farmasi yang memiliki bisnis hulu hingga hilir dan merupakan perusahaan
farmasi pertama yang dimiliki Indonesia.
c) Dinamis
d) Dengan jenis huruf italic, memperlihatkan kedinamisan dan optimis.
e) Bersahabat
Dengan jenis huruf kecil dan lengkung,memperlihatkan keramahan Kimia
Farma dalam melayani konsumennya dalam konsep Apotek jaringan.

4) PT. Kimia Farma Apotek.


PT. Kimia Farma Apotek adalah salah satu anak perusahaan PT. Kimia
Farma Tbk yang khusus menangani bisnis retail apotek dan merupakan apotek
yang terbesar di Indonesia dengan apotek tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari
Banda Aceh sampai dengan Papua. Apotek Kimia Farma melayani penjualan
langsung, melayani resep dokter serta menyediakan pelayanan lain, misalnya
praktik dokter dan pelayanan Over The Counter (OTC) serta pusat pelayanan
informasi obat.

26
D. Lokasi, Sarana dan Prasarana
a. Lokasi Apotek Kimia Farma
1) Lokasi Kimia Farma Apotek 773 \
Praktik Kerja Profesi Apoteker ini dilaksanakan di Apotek Kimia Farma
773 Poasia ini terletak di Jalan Bunggasi, Anduonuhu, Kecamatan Poasia, Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara. Kegiatan tersebut dimulai pada tanggal 2 Oktober
2023 sampai tanggal 12 November 2023. Apotek Kimia Farma 773 Poasia
memberikan pelayanan 15 jam setiap hari. Kegiatan pelayanan dibagi menjadi
dalam 2 shift. Yaitu Shift pertama pukul (08.00-15.00 WITA), dan shift kedua
pukul (15.00-22.00 WITA). Kegiatan praktek Apoteker oleh Apoteker Pengelola
Apotek mulai hari Senin s/d Minggu pukul 07.00- 15.00 WITA. Mekanisme jam
kerja di Apotek Kimia Farma 773 Poasia yaitu 1 Apoteker yang bekerja pada shift
pagi dan 1 orang Apoteker yang bekerja pada shift malam serta 2 orang asisten
apoteker (1 orang untuk Shift pertama dan 1 orang shift kedua). Adapun kegiatan
Praktek kerja kefarmasian di Apotek Kimia Farma 773 Poasia Kota Kendari
meliputi pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian. Apotek
Kimia Farma 773 Poasia Kota Kendari melayani transaksi jual beli obat.
2) Desain Apotek
Desain apotek dibuat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh PT.
Kimia Farma Apotek. Bagian paling depan apotek dilengkapi dengan papan iklan
Kimia Farma berwarna biru tua dan logo berwarna jingga untuk tulisan “Kimia
Farma”, serta intensitas penerangan cahaya lampu yang tinggi. Hal ini dibuat
dengan tujuan agar masyarakat lebih mudah untuk menemukan Apotek kimia
farma.

b. Sarana dan Prasarana


Menurut Permenkes RI No 73 Tahun 2016, apotek harus memiliki sarana dan
prasarana seperti :
1) Ruang penerimaan resep
2) Ruang pelayanan resep dan peracikan (produksi sediaan secara terbatas)
3) Ruang penyerahan obat
4) Ruang konseling

27
5) Ruang penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai
6) Ruang arsip
Sarana dan prasarana yang terdapat pada Apotek Kimia Farma adalah :
1) Ruang pelayanan resep dan peracikan
Ruang peracikan adalah ruangan yang digunakan untuk meracik, dan juga
menyiapkan resep obat dari dokter. Di dalam ruang peracikan juga dilengkapi
lemari perlengkapan untuk meracik seperti lumping alu, kapsul, kertas
perkamen, lap kasar lap halus, cetakan kapsul, alat pres kertas puyer serta sak
obat. Selain itu terdapat wastafel diruang peracikan dan wadah pembuangan
sehingga ruang peracikan terjaga kebersihannya.
2) Ruang penyimpanan sediaan famasi, alkes, dan bahan medis habis pakai
(BMHP)

Gambar 2. Lemari Penyimpanan Sediaan Farmasi


Ruang penyimpanan sediaan farmasi untuk menyimpan sediaan farmasi
seperti obat, obat tradisional, dan kosmetika agar menghindari kerusakan
barang dari suhu tertentu, dan mencegah kontaminasi, Terdapat lemari
penyimpanan obat golongan narkotik, prekursor, obat generik dan dagang.
Serta 1 buah kulkas untuk menyimpan obat-obat tertentu pada suhu dingin (2-

28
8oC). Apotek Kimia Farma sistem penyimpanannya mempunyai sistem
sebagai berikut:
a) FIFO dan FEFO
FIFO (First in First Out) yaitu barang yang pertama keluar biasanya
penempatan obat ini disimpan dibelakang Etalase/ ditempatkan dibelakang obat
yang masih tersisa di Etalase. Sedangkan FEFO (First Expired First Out) yaitu
barang dekat dengan masa expired date yang pertama keluar.
b) Alfabet
Penyimpanan obat diapotek Kimia Farma juga menggunakan sistem
alfabet, yaitu penempatan obat disimpan berdasarkan nama obat. Penyimpanan
obat/barang di Apotek Kimia Farma Kimia Farma dilakukan menggunakan
prinsip farmakologi, alfabet, bentuk sediaan.
c) Berdasarkan golongan obat :
- Psikotropika disimpan di dalam lemari khusus dengan dua pintu (lemari
dalam lemari) yang menempel pada dinding atas (lemari gantung) dengan
tujuan tidak bisa dipindahkan sehingga tidak mungkin dicuri dan yang
dilengkapi dengan dua buah kunci yang dipegang oleh Apoteker Pengelola
Apotek.
- Obat keras dan generik disimpan di rak penyimpanan dan disusun
berdasarkan farmakologi, alfabet dan sesuai dengan bentuk sediaan. Rak-
rak tersebut diberi penandaan berupa nama khasiat pada masing-masing
rak.
- Obat bebas dan obat bebas terbatas atau obat OTC (over the counter) serta
obat tradisional disimpan di swalayan. Disimpan secara kelas terapi,
alfabet dan sesuai bentuk sediaan.
d) Bentuk Sediaan
Obat disimpan berdasarkan bentuk sediaannya yaitu:
- Padat (tablet, kaplet dan kapsul)
- Cair (Sirup, suspensi, dry syrup, Tetes mata, tetes hidung, tetes telinga )
- Semi solid (salep, krim, dan gel)
- Inhaler, aerosol

29
- Suppositoria, ovula.
e) Efek farmakologi/kelas terapi
Berdasarkan efek farmakologinya, penyimpanan obat dibagi menjadi:
- Psikotropika
- Antibiotik
- Hipertensi
- Diabetes Mellitus
- Kolesterol
- Asam Urat
- Pencernaan
- Antihistamin
- Batuk/Flu
- Kontrasepsi
- Vitamin dan suplement
- Campuran/Obat DR
f) Bentuk Sediaan
Obat disimpan berdasarkan bentuk sediaan obat tersebut seperti obat
sediaan salep disimpan dietalase dengan berjejer beberapa sediaan salep, hal ini
dimaksudkan untuk penempatan obat terlihat lebih rapi dan memudahkan untuk
mencari obatnya.
g) Suhu
Obat-obat yang dipersyaratkan disimpan dalam suhu dingin (2-8 0C) disimpan ke
dalam lemari es seperti suppositoria, vaksin, dan insulin.
g) Untuk golongan obat narkotika dan psikotropika disimpan secara terpisah
sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang.

3) Lemari Arsip
Apotek Kimia Farma memiliki lemari arsip untuk menyimpan resep-resep
dari dokter, copy resep, faktur, surat pemesanan, serta laporan precursor,
narkotika dan psikotropika.

30
4) Ruang Penerimaan Resep

Gambar 3. Tempat Penerimaan Resep


Penyerahan dan pemberian informasi obat dilakukan disatu tempat yang
bersampingan dimana apoteker menerima resep dari dokter oleh pasien, kemudian
penyerahan dan pemberian informasi obat.
5) Ruang Dokter
Ruang dokter praktek Di kimia farma 773 terdiri dari 1 ruangan yaitu,
Ruang dokter praktek gigi (
6) Swalayan Farmasi

Gambar 4. Swalayan Farmasi


Swalayan farmasi yang ada di apotek Kimia Farma 773 poasia menjual
obat bebas, obat bebas terbatas, jamu (Obat Herbal), alat kesehatan, kosmetika,
oral care, Mens Grooming & Sexual Health, Topical, Milk & Nutrition, Hair
care & Feminine Care, Soap & Body Wash, Paper Product serta Vitamin dan
food and snack. Swalayan farmasi ini menyimpan obat bebas dan obat bebas

31
terbatas, alkes, maupun kosmetik di etalase sehingga memudahkan konsumen
memilih obat atau barang yang dibutuhkan.
7) Lemari Gudang Obat
Di apotek untuk stok obat disimpan di lemari obat dan gudang obat,
memiliki rak dan lemari penyimpanan stok obat atau obat yang baru masuk.
8) Ruang tunggu
Sebagai tempat bagi pasien yang akan menunggu obat yang dibeli/resep
yang akan ditebus.
9) Toilet yang bersih
10) Kasir

Gambar 5. Kasir
Di kimia farma 773 terdiri dari 4 pelayanan pembayaran obat yang terdiri
dari 3 tempat pembayaran obat selain resep dan 1 tempat pembayaran obat
khusus resep.
11) Tempat parkir yang cukup luas.

D. Struktur Organisasi
a. Struktur organisasi PT. Kimia Farma Apotek
PT. Kimia Farma Apotek dipimpin oleh seorang Direktur Utama
(Manager Directur) yang membawahi Direktorat Operasional, Direktorat

32
Keuangan dan Direktorat Sumber Daya Manusia memiliki fungsinya masing-
masing. Kegiatan yang dilakukan di Apotek Kimia Farma yang ada di setiap
wilayah, dibantu melalui Business Manager yang membawahi beberapa Apotek
Pelayanan yang berada dalam suatu wilayah. Business Manager bertugas
menangani pembelian, penyimpanan barang dan administrasi Apotek Pelayanan
yang berada di bawahnya.
Dengan adanya unit Business Manager (BM), diharapkan pengelolaan aset dan
keuangan dari Apotek dalam satu area menjadi lebih efektif dan efisien serta
mudah dalam pengambilan keputusan-keputusan yang menyangkut antisipasi dan
penyelesaian masalah. Secara umum keuntungan yang diperoleh melalui konsep
BM adalah:
1) Koordinasi modal kerja menjadi lebih mudah.
2) Apotek pelayanan akan lebih fokus pada kualitas pelayanan, sehingga
mutu pelayanan akan meningkat yang diharapkan akan berdampak pada
peningkatan penjualan.
3) Merasionalkan jumlah SDM terutama tenaga administrasi yang diharapkan
berimbas pada efisiensi biaya administrasi.
4) Meningkatkan bargaining dengan pemasok untuk memperoleh harga yang
lebih murah, dengan maksud agar dapat memperbesar range margin atau
HPP rendah.

33
b. Struktur Organisasi Apotek Kimia Farma 773 Poasia di Kota Kendari.

PHARMACY MANAGER
Apt. Wildan Rasyid, S. Farm

APOTEKER PENGELOLA APOTEK


Apt. Watri Ratnasari, S. Farm

APOTEKER PENDAMPING
Apt. Supriyati Selly Tolla, S. Farm

TTK (TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN) SUPPORTING


- Sardianto, T.L., A.Md,Farm - SPG
- Ni Kadek Ayu Angraeni, A.Md,Farm - CLEANING SERVICE
(CS)

Kimia Farma Apotek 773 Poasia merupakan Salah satu unit usaha dari PT.
Kimia Farma Apotek yang khusus bersifat pelayanan kepada masyarakat dimana
kegiatan administrasi dilakukan oleh Unit Branch Manager yang berada di Jalan
Mayjen S. Parman No. 82, Kemaraya, Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara. Saat ini, Apotek Kimia Farma 773 Poasia yang terletak di Jl. Kijang
dikelola oleh Ibu Apt Watri Ratnasari, S.Farm sebagai Pharmacy Manager.
Dibantu oleh Apoteker Pengelola Apotek, Apoteker Pendamping, Tenaga Teknis
Kefarmasian oleh Asisten Apoteker (AA), dan Tenaga non Teknis Kefarmasian
seperti SPG (Sales Promotion Girl) dan Cleaning Service.

34
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing adalah sebagai
berikut:
1) Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Apotek Kimia Farma 773 Poasia Kota Kendari dipimpin oleh seorang
APA yaitu Apt. Watri Ratnasari, S.Farm yang telah memenuhi syarat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, yaitu memiliki surat izin kerja dan telah
mengucap sumpah. APA bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang
terjadi di apotek, Baik di bidang teknis kefarmasian (seperti kegiatan pelayanan
kefarmasian) maupun non- teknis kefarmasian (bidang administrasi dan bidang
ketenagakerjaan). APA sebagai manager pelayanan di Apotek bertanggung jawab
secara langsung terhadap kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilakukan
diapotek.
2) Apoteker Pendamping (APING)
Apoteker Pendamping di Apotek Kimia Farma 773 Poasia Kota Kendari
yaitu Apt. Supriyati Selly Tolla, S.Farm. Seorang Apoteker dibantu oleh
pendamping apabila Apoteker Pengelola Apotek berhalangan dalam melakukan
tugasnya pada jam buka apotek. Apoteker pendamping ini bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugas APA. Tugas Apoteker pendamping adalah mengawasi secara
langsung pelayanan dan teknis farmasi dan memberikan informasi obat kepada
pasien, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan dokter dan tenaga
kesehatan lainnya.

35
36
BAB IV
KEGIATAN PKPA DAN PEMBAHASAN
A. Kegiatan yang dilakukan selama PKPA
Kegiatan yang dilakukan selama PKPA di apotek Kimia Farma adalah sebagai
berikut :
a. Mempelajari struktur organisasi di Apotek.
b. Mempelajari dokumen-dokumen di Apotek.
c. Mempelajari jenis obat dan alkes di Apotek.
d. Mempelajari alur pengadaan obat, perencanaan, seleksi, alur pengadaan,
penerimaan, penyimpanan obat, pengendalian Sedian farmasi dan BMHP
(Stock Opname & Uji petik), pencatatan, pelaporan serta mekanisme
pemusnahan obat yang telah rusak atau obat yang ED (Expire Date).
e. Mempelajari pelayanan obat tanpa resep di Apotek untuk swamedikasi
f. Melayani resep dokter serta memberikan KIE
g. Melakukan pemberian informasi obat & pelayanan informasi obat
h. Mempelajari peracikan obat & dispensing
i. Menganalisis resep terkait interaksi obat (DRP).
j. Mempelajari cara pengarsipan dan dokumentasi resep dan PMR (Patient
Medication Record).
k. Mempelajari aspek bisnis perapotekan mulai permodalan, rencana
pengelolaan perbekalan farmasi dan alkes, analisis keuangan dan strategi
pengembangan.

B. Tugas yang dikerjakan selama PKPA

Tugas yang dilakukan selama PKPA di apotek Kimia Farma 773 Wua wua adalah
sebagai berikut :
a. Melayani pembelian obat bebas, obat bebas terbatas, OWA
b. Melayani resep dokter
c. Menyiapkan sediaan obat
d. Menulis etiket dan copy resep

37
e. Menyerahkan obat serta memberikan penyampaian informasi obat dan
KIE
f. Memeriksa kesesuaian faktur penerimaan barang
g. Melayani dropping dari apotek lain
h. Menerima obat yang datang lalu disimpan pada lemari gudang obat/ Rak
obat
i. Mempelajari cara pengarsipan resep
j. Melakukan pemeriksaan darah (Cek kolesterol, Asam urat, Glucosa) serta
tekanan darah dan memberikan edukasi terkait hasil pemeriksaan.

C. Pembahasan

Kegiatan teknis kefarmasian yang dilakukan di apotek meliputi perencanaan,


pengadaan, Pemesanan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan
pelaporan.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan seleksi sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan yang akan dipesan kepada distributor sesuai dengan jumlah
yang diperlukan untuk periode waktu tertentu yang akan dipesan kepada
distributor atau PBF untuk kebutuhan jangka waktu tertentu. Perencanaan barang
Apotek di Kimia Farma Kota Kendari dilakukan berdasarkan analisis pareto, buku
defecta dan buku penolakan.
Pareto adalah metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkan
peringkat Analisis Pareto merupakan cara perencanaan pengadaan barang
berdasarkan effort dan result dari nilai tertinggi hingga terendah. Dilakukan
analisa jumlah dan jenis barang yang dibutuhkan melalui sistem pareto. Dengan
demikian dapat segera diketahui jenis obat yang bersifat slow moving maupun fast
moving sehingga pembelian barang menjadi lebih efektif. Pareto dibagi menjadi 3,
yaitu :
- Pareto A : Pemesanan 1-80% total item menghasilkan 80% omset.
- Pareto B : Pemesanan 81-90 % total item menghasilkan 15 % omset.
- Pareto C : Pemesanan 91-100 % total item menghasilkan 5% omset.

38
Buku defekta merupakan buku yang berisi catatan sediaan farmasi yang akan
habis atau sudah habis persediaanya di apotek. Pencatatan terhadap buku defekta
dilakukan setiap hari oleh petugas dengan cara memeriksa barang yang kosong
atau hampir habis. Buku penolakan merupakan buku yang berisikan nama obat
yang habis dan atau menolak permintaan / kebutuhan pasien.
b. Pengadaan
Pengadaan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan agar tersedia
sediaan farmasi dengan jumlah dan jenis yang cukup sesuai dengan kebutuhan
pelayanan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan dalam jenis dan
jumlah yang tepat dengan harga yang ekonomis dan memenuhi persyaratan mutu,
keamanan dan kemanfaatan. Kegiatan pengadaan yang dilakukan di Apotek
Kimia Farma Kota Kendari, meliputi :

1) Pengadaan Min-Max
Pengadaan yang dilakukan sesuai dengan pengolahan dari sistem POS
(Point Of Sales) yang diolah oleh bagian pengadaan BM kepada UB Regional
setempat sesuai dengan riwayat penjualan. Pengadaan Min-Max, dilakukan
dengan mengambil data 3 bulan terakhir.
2) Daftar Kebutuhan Barang (DKB)
Data yang diolah dari BM (Business Manager) dikirim ke masing-masing
apotek untuk dibuatkan SP (Surat Pesanan) ke masing-masing distributor (PBF).
PBF akan mengirim barang- barang yang dipesan ke apotek Kimia Farma 773
Poasia Kota Kendari yang disertai dengan faktur pembelian.
3) Dropping antar apotek
Dropping adalah istilah yang digunakan untuk pengambilan barang antar
apotek. Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang dilakukan ke apotek
Kimia Farma lain. Dropping dilakukan jika barang yang diminta tidak dapat
dipenuhi karena tidak adanya persediaan barang. Hal ini dilakukan untuk
menghindari penolakan transaksi. Pengadaan seperti ini memberikan keuntungan
menurunnya kejadian penolakan transaksi sehingga bertambahnya loyalitas pasien
karena ketersediaan barang.
4) Pembelian/Pengadaan Mendesak (CITO)

39
Pengadaan perbekalan farmasi yang dapat dilakukan kapan saja, karena
dibutuhkan segera (CITO) oleh pasien. Pengadaan cito ini dilakukan jika apotek
kami sudah meminta dropping ke apotek Kimia Farma lain ataupun pembelian
mendesak tetap sulit dilakukan dan jika ada permintaan pembelian sediaan
farmasi dari pasien yang sangat banyak yang menyebabkan stok pesediaan barang
kita menjadi kosong sedangkan barang tersebut termasuk fast moving maka dapat
dilakukan pemesanan cito. Proses pemesanan hampir sama dengan pesanan rutin.
Tetapi pada pemesanan ini dapat dilakukan kapanpun di luar hari pengadaan rutin.
Apotek membuat surat pesanan yang berisi nama distributor, nama barang,
kemasan dan jumlah barang yang kemudian ditandatangani oleh Manager Apotek
Pengelola. Surat pesanan dibuat rangkap dua untuk dikirim ke PBF dan untuk
arsip apotek.
PBF akan mengantar langsung barang yang dipesan ke apotek pelayanan
yang bersangkutan disertai dengan dokumen faktur dan SP (surat pesanan).
Setelah dilakukan pengecekan, faktur di entry oleh Apotek Pelayanan kemudian
dikirim ke Business Manager bagian hutang BM. Selain pengadaan diatas Apotek
Kimia Farma juga melakukan pengadaan dengan sistem konsinyasi. Konsinyasi
merupakan bentuk kerjasama yang biasanya dilakukan untuk produk atau obat-
obat baru, barang promosi, alat kesehatan, food supplement. Konsinyasi dilakukan
dengan cara menitipkan produk dari perusahaan kepada Kimia Farma, kemudian
setiap bulannya dilakukan pengecekan dari pihak perusahaan untuk mengetahui
jumlah produk yang terjual. Barang konsinyasi ini apabila tidak laku, maka dapat
direturn dan yang difakturkan untuk dibayar adalah barang yang terjual saja.
c. Penerimaan
Setiap barang yang datang di Apotek Kimia Farma Kota Kendari yang
berasal dari distributor dilakukan penerimaan dan pemeriksaan terhadap barang-
barang tersebut. Perbekalan farmasi yang telah dipesan akan dikirim ke apotek
disertai faktur sebanyak 2 rangkap atau lebih yang ditandatangi oleh petugas
penerima, penulisan tanggal barang datang dan nama penerima barang dan diberi
stempel apotek. Lembar faktur asli disimpan sebagai arsip apotek dan 1 foto copy
atau sisanya untuk distributor sebagai bukti serah terima barang dari distributor ke

40
Apotek. Kemudian petugas apotek melakukan pemeriksaan terhadap barang yang
diterima meliputi nama, kemasan, jumlah, tanggal kadaluwarsa, nomor batch dan
kondisi barang serta dilakukan pencocokan antara faktur dengan surat pesanan
yang meliputi nama, kemasan, jumlah, harga barang, diskon serta nama
distributor.

d. Penyimpanan
Barang yang datang setelah diperiksa kelengkapannya, langsung disimpan di
ruang penyimpanan barang untuk pelayanan resep dan di swalayan farmasi.
Penyimpanan Barang meliputi :
1) Penyimpanan obat di ruang peracikan
Setiap obat dimasukkan dalam sebuah kotak dan disusun secara alfabet
dalam rak penyimpanan obat. Rak penyimpanan obat dikelompokkan berdasarkan
bentuk sediaan seperti sediaan padat (tablet dan kapsul), sediaan semi padat
(salep, krim dan gel), sediaan cair (sirup, larutan, suspensi), sediaan tetes
mata/telinga/hidung, salep mata, inhaler/spray dan sediaan injeksi, efek
farmakologi, first expired first out (FEFO), first in first out (FIFO), serta
berdasarkan kelompok obat tertentu seperti obat generik, obat narkotika dan
psikotropika. Selain itu terdapat pula lemari es untuk menyimpan obat-obat
seperti suppositoria, ovula dan insulin serta terdapat meja untuk menulis etiket,
copy resep dan aktivitas penyiapan obat lain sebelum diserahkan kepada pasien.
Tiap kotak obat diberi identitas berupa nama obat, dosis, bentuk sediaan dan/atau
nama pabrik.
2) Penyimpanan obat/barang di swalayan farmasi
Obat/barang yang disimpan di swalayan farmasi adalah obat/barang yang
dapat dibeli secara bebas. Produk-produk yang ada di swalayan farmasi
ditempatkan berdasarkan kelompok tertentu misalnya obat-obat bebas dan bebas
terbatas (medicine), traditional medicine, suplemen makanan (food suplement),
vitamin, personal care, Milk and Nutrition, sediaan kosmetik, sediaan topikal,
produk dan perlengkapan bayi, alat kesehatan.
Kimia farma kendari menggunakan merchandising sebagai upaya untuk
menekankan pada persediaan , harga, kualitas dan manfaat produk bagi

41
konsumen. Merchandising process memungkinkan terjadinya perputaran barang
mulai dari barang datang, masuk gudang, dipajang, terjual, kemudian di order lagi
dst yang bertujuan memudahkan pelanggan menemukan barang yang dibutuhkan,
menarik perhatian pelanggan dll. Kimia farma 773 memiliki gondola yang
tersedia sign category yang telah ditentukan dan obat yang disusun rapi
berdasarkan kategorinya.
Kriteria barang, posisi pajangan , harga diskon (merchandising) berubah
ubah setiap bulan dengan kriteria sebagai berikut:
- Barang paling laku best seller diletakkan ditempat yang
memungkinkan untuk memacuh penjualan barang lain
- Barang dengan laba tinggi diletakkan di pajangan yang muda
dilihat dan didekati untuk memancing pelanggan melihat dan
akhirnya membeli
- Barang special, harus muda dilihat dan punya tanda khusus
sehingga pelanggan dapat langsung kelokasi dan melihatnya untuk
membeli.
3) Penyimpanan dokumen
Dokumen sebagai arsip apotek disimpan dalam jangka waktu lima tahun.
Untuk resep penyimpanan disusun berdasarkan tanggal dan nomor resep untuk
mempermudah penelusuran resep apabila diperlukan, baik untuk kepentingan
pasien maupun untuk pemeriksaan. Resep yang mengandung narkotika atau
psikotropika disimpan terpisah, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam
sistem pelaporan narkotika dan psikotropika. Setelah lima tahun, resep dapat
dimusnahkan dengan cara dibakar dan dibuatkan berita acara pemusnahan resep.
e. Pemusnahan
Produk farmasi yang sudah tidak memenuhi syarat sesuai dengan standar yang
berlaku harus dimusnahkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada
pemusnahan sediaan farmasi antara lain :
1) Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang
mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan

42
disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan obat
kadaluwarsa atau rusak selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat
izin praktek atau surat izin kerja.
Kimia farma 773 untuk system pemusnahan obat yang kadaluarsa atau
rusak menggunakan pihak ketiga, dengan melakukan pengembalian/ retur
pada obat yang dekat ED ke distributornya atau dikembalikan ke kimia
farma pusat untuk selanjutnya ditindak lanjuti.
2) Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan
oleh sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau
cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan
Resep selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
3) Prosedur pemusnahan narkotika dan/atau psikotropika dilakukan sebagai
berikut :
- APA (Apoteker Pengelola Apotek) membuat dan menandatangani surat
permohonan pemusnahan narkotika dan/atau psikotropika yang berisi jenis
dan jumlah yang rusak atau tidak memenuhi syarat.
- Surat permohonan yang telah ditandatangani oleh APA (Apoteker
Pengelola Apotek) dikirimkan ke BPOM. BPOM akan menetapkan waktu
dan tempat pemusnahan.
- Kemudian dibentuk panitia pemusnahan yang terdiri dari APA, Asisten
Apoteker, Petugas BPOM, dan Kepala Suku Dinas Kesehatan Kabutaten/
Kota setempat.
- Bila pemusnahan telah dilaksanakan, dibuat Berita Acara Pemusnahan
yang berisi : Hari, tanggal, bulan, tahun dan tempat dilakukannya
pemusnahan. Nama, jenis dan jumlah narkotika yang dimusnahkan , Cara
pemusnahan, Petugas yang melakukan pemusnahan , Nama dan
tandatangan Apoteker Pengelola Apotek Berita acara tersebut dibuat
dengan tembusan :
o Kepala Suku Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

43
o Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
f. Arsip apotek Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan
sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau pengadaan,
penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya
kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta
pengembalian pesanan. Pengendalian di apotek kimia Farma 773 Wua wua Kota
Kendari dilakukan dengan cara melakukan uji petik dan Stock Opname (SO).

Uji petik merupakan uji untuk memastikan bahwa data stok barang
dikomputer sama dengan jumlah fisik yang ada di Apotek. Uji petik dilakukan
setiap hari dan minimal 20 item setiap harinya, jika ditemukan ketidaksesuaian
maka perlu dilakukan penelusuran terhadap masalah tersebut.
Stock Opname (SO) sama dengan uji petik untuk memastikan bahwa data stok
barang dikomputer sama dengan jumlah fisik yang ada di Apotek dilakukan tiap
akhir bulan sekali pada tanggal 30. Uji petik didokumentasikan dalam buku
khusus uji petik sedangkan Stock opname (SO) dibuatkan lembar khusus Stock
opname (SO) dan dicatat dalam kartu stok obat menggunakan kartu stok baik
dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang-kurangnya memuat
nama obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa
persediaan. Fungsi Stock Opname, antara lain :
1) Mengetahui jumlah persediaan barang yang sebenarnya yang ada di
apotek.
2) Menganalisa jika ada kemungkinan terjadinya mutasi barang yang tidak
seharusnya.
3) Mendapatkan informasi obat yang akan Expired Date atau tidak laku.
g. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengadaan (surat pesanan,
faktur), penyimpanan (kartu stok), penyerahan (nota atau struk penjualan) dan
pencatatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.

44
Pelaporan yang dilakukan di Apotek Kimia Farma 773 Kota Kendari terdiri
dari pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan internal meliputi laporan stock
opname, laporan kegiatan apotek, laporan keuangan, barang dan laporan lainnya.
Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi kewajiban
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, meliputi laporan
narkotika dan psikotropika yang dilakukan setiap bulan. Adapun cara pelaporan
Narkotika dan Psikotropika, yaitu :
1) Via Online (SIPNAP)
Apotek Kimia Farma harus membuat pelaporan narkotika atau psikotropika ke
website (sipnap.binfar.depkes.go.id) dibuat sebelum tanggal 10, menyediakan
obat golongan narkotika dan psikotropika sehingga dibuat pelaporan. Apoteker
setiap bulan menginput data penggunaan narkotika dan psikotropika. Laporan
meliputi laporan pemakaian narkotika untuk bulan bersangkutan (meliputi nomor
urut, nama bahan,/sediaan, satuan, persediaan awal bulan), password dan
username didapatkan setelah melakukan registrasi pada dinkes setempat. Didalam
web tersebut diisi stok awal obat golongan Narkotika atau Psikotropika, obat yang
datang atau jumlah pemasukan (yang meliputi pemasukan dari PBF atau dari
sarana), obat yang keluar atau jumlah pengeluaran (yang meliputi pengeluaran
untuk resep atau untuk sarana), dan pemusnahan.
2) Dengan Cara Manual
Terdapat tabel obat narkotika atau psikotropika yang didalamnya memuat saldo
awal, masuk, keluar, saldo akhir.
a. Kemudian apotek mengisi daftar tabel tersebut.
b. Hard copy dari pelaporan narkotika atau psikotropika dikirim ke Dinas
Kesehatan.
h. Pelayanan Kefarmasian
1) Pelayanan Obat Tanpa Resep Dokter
Pelayanan obat tanpa resep dokter dilakukan atas permintaan langsung dari
pasien. Jika obat tidak ada maka akan diberikan rekomendasi obat yang lain
dengan komposisi atau zat aktif yang sama. Obat-obat yang dapat dilayani tanpa
resep dokter seperti obat OTC (over the counter) baik obat bebas maupun obat

45
bebas terbatas dan obat keras yang termasuk daftar OWA (Obat Wajib Apotek).
Permintaan obat keras tanpa resep dokter yang termasuk daftar OWA disebut
UPDS (Untuk Pemakaian Diri Sendiri), dengan mengisi identitas pasien pada
sistem komputer. Serta adanya pelayanan swalayan farmasi yang terdiri dari obat
bebas, obat bebas terbatas, obat tradisional, suplemen, vitamin, susu (bayi, ibu
hamil, penderita ginjal), perawatan kulit, perawatan rambut, kosmetik, herbal
health care, alat kontrasepsi, dan alat kesehatan. Prosedur penjualan bebas adalah
sebagai berikut :
- Apoteker atau asisten apoteker akan menanyakan obat atau perbekalan
farmasi lainnya yang diperlukan oleh pembeli atau pembeli yang
menanyakan obat ke apoteker atau asisten apoteker.
- Memeriksa ketersediaan barang dan menginformasikan harganya kepada
pembeli. Bila pembeli setuju maka pembeli langsung membayar dan
petugas akan memasukkan data pembelian ke dalam komputer dan
mencetak struk pembayaran untuk diserahkan kepada pembeli dan untuk
arsip.
2) Pelayanan Obat Tunai dengan Resep Dokter (Resep Non Kredit)
Pelayanan obat dengan resep tunai dilakukan terhadap konsumen yang
langsung datang ke apotek untuk menebus resep obat dari dokter yang dibayar
secara tunai. Proses penyiapan resep dilakukan minimal oleh dua orang untuk
mencegah terjadinya kesalahan dalam penyiapan obat. Alur pelayanan resep tunai
sebagai berikut :
a) Penerimaan Resep.
b) Pemeriksaan ketersediaan obat
Pemeriksaan ketersediaan obat yaitu dengan memeriksa stok obat di
sistem komputer serta memeriksa di rak obat.
c) Skrining Resep
Terdiri dari persyaratan administratif, kesesuaian farmasetika dan
pertimbangan klinis. Persyaratan administratif meliputi nama, alamat
nomor SIP dan paraf/tanda tangan dokter penulis resep; nama obat, dosis,
jumlah dan aturan pakai; nama pasien, umur, alamat, nomor telepon.

46
Kesesuaian farmasetik meliputi, bentuk sediaan; dosis; potensi; stabilitas;
inkompatibilitas; cara dan lama pemberian. Pertimbangan klinis meliputi,
adanya alergi; efek samping; interaksi; kesesuaian (dosis, durasi, dan
jumlah obat).Jika saat skrining resep ada ditemukan masalah oleh apoteker
atau asisten apoteker, maka apoteker atau asisten apoteker akan
memberikan informasi atau berdiskusi kepada dokter praktek terkait
masalah tersebut.
d) Penetapan harga
Penetapah harga yaitu dengan menjumlahkan harga seluruh obat yang
ada di dalam resep, dan asisten apoteker akan memberitahukan harga obat
kepada pasien, jika harga obat dianggap pasien terlalu mahal maka pasien
dapat membeli obat tersebut setenghnya (sebagian).
e) Peracikan
Jika obat tersebut sudah di bayar maka asisten apoteker menyiapkan
obat, selanjutnya akan diberikan ke bagian peracikan untuk disiapkan
obatnya.
f) Pembuatan kwitansi dan salinan resep (copy resep).
g) Penyiapan obat/peracikan, meliputi :
- Mengambil obat di rak obat atau digondola.
- Peracikan obat (hitung dosis/penimbangan, pencampuran, pengemasan
- Penyiapan etiket dengan menulis tanggal, nomor resep, nama pasien, cara
pakai obat dan aturan pakai obat. Kemudian etiket dimasukkan kedalam
plastik klip atau ditempelkan di kotak obat (Sirup atau dry syrup).
h) Pemeriksaan akhir, dilakukan oleh apoteker meliputi :
- Pemeriksaan obat dengan nama obat yang ada diresep.
- Penyesuaian antara etiket dan resep asli dengan melihat nama pasien, cara
pakai obat dan aturan pakai obat.
- Kesesuaian antara salinan resep dengan resep asli
- Kebenaran kwitansi
i) Penyerahan obat dan pemberian informasi, meliputi:
- Nama obat, kegunaan obat, dosis jumlah dan aturan pakai

47
- Cara penyimpanan
- Efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasinya.
j) Meminta nomor telpon pasien sebagai dokumentasi pemakaian obat pasien
yang diinput dikomputer.

3) Pelayanan Resep Kredit


Pelayanan resep secara non tunai. Penagihan biaya resep non tunai dilakukan
oleh BM kepada instansi yang telah bekerja sama (Mandiri Inhealt, BPJS Pasien
Rujuk Balik, dan BI). Prosedur pelayanan resep kredit hampir sama dengan
pelayanan resep tunai. Perbedaannya hanya terletak pada pemberian harga dan
cara pembayaran serta jenis obatnya. Dimana untuk resep non tunai, pasien tidak
dikenakan biaya yang membayar langsung tetapi pihak kimia farma yang akan
menagihkan klaim pengambilan obat karyawan ke instansi terkait.
Apotek Kimia Farma 773 Poasia melakukan pelayanan Pasien Rujuk Balik
(PRB). Pelayanan pasien rujuk balik adalah pemberian obat- obatan untuk
penyakit kronis di Faskes Tingkat Pertama sebagai bagian dari program pelayanan
rujuk balik. Pasien-pasien yang yang mendapatkan pasien PRB adalah pasien
yang memiliki penyakit degeneratif dan penyakit kronis. Jenis Penyakit
degeneratif yang termasuk Program Rujuk Balik yaitu Diabetus Mellitus (contoh
obatnya seperti insulin), hipertensi (contoh obatnya: Amlodipin), jantung (contoh
obatnya Isosorbid dinitrat, asma (contoh obatnya salbutamol), Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK), epilepsi, skizofrenia, stroke dan systemic Lupus
Erythematosus (SLE). Adapun alur pelayanan resep Pasien rujuk balik
diantaranya :
a) Pasien datang membawa resep
b) Pemeriksaan berkas :
- Resep asli dari RS
- Jawaban rujukan dari RS
- Surat Elegibilitas Peserta (SEP)/ rujukan balik
- Resep asli dari FKTP / dokter keluarga
- Nomor kunjungan dari FKTP / dokter keluarga

48
- Buku kontrol pasien (jika pasien baru buku kontrol diberikan di apotek).
c) Menginput resep kesistem apotek kimia farma
d) Pemeriksaan resep/skrining resep
- Kesesuaian administratif
- Farmasetik
- Klinis
e) Resep dilayani
f) Penyiapan obat terdiri dari penulisan etiket dan pengemasan Pemeriksaan
akhir oleh apoteker
g) Penyerahan obat dan Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO) di Apotek Kimia Farma Kota
Kendari dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek atau Tenaga Teknis
Kefarmasian. Pelayanan Informasi Obat yang diberikan meliputi indikasi
obat, aturan pakai, cara pemakaian, efek samping yang mungkin terjadi
dan interaksi serta hal umum lainnya yang ditanyakan oleh pasien.
h) Konseling
Konseling merupakan proses interaksi antara Apoteker dengan
pasien/ keluarga yang perlu diberi konseling. Apoteker menggali informasi
dengan memberi kesempataan kepada pasien untuk menceritakan masalah
penggunaan obat dan selanjutnya Apoteker memberikan penjelasan kepada
pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan obat. Adapun metode
yang digunakan ketika melakukan konseling adalah metode three prime
question dan metode show and tell.
Metode Three Prime Question digunakan untuk obat- obat yang
baru pertama kali dikonsumsi oleh pasien Three Prime Question yaitu;
- Informasi apa yang telah diterima pasien dari dokter mengenai obat yang
diresepkan,
- Cara penggunaan obat yang diresepkan,
- Harapan pasien setelah mengkonsumsi obat yang diresepkan.
Metode show and tell digunakan untuk obat-obatan yang pernah
dikonsumsi oleh pasien. Setelah memperoleh informasi tersebut dari

49
pasien kemudian apoteker memberikan informasi mengenai obat dengan
menyesuaikan informasi yang telah diterima pasien. Informasi yang
diberikan antara lain obat dan indikasi, cara pakai, aturan pakai, waktu
minum obat, efek samping dan informasi penting lainnya, seperti yang
tertera pada label untuk antibiotik, yaitu obat harus dihabiskan, dan lain-
lain. Dengan dilakukannya konseling ini diharapkan agar dapat
meningkatkan kepatuhan pasien serta mencegah terjadinya DRP (drug
related problem).
4) Pelayanan kefarmasian Telefarma.
Pelayanan kefarmasian telefarma ini bersifat kunjungan kerumah,
khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit
kronis lainnya. Sedangkan telefarma merupakan pelayanan yang dilakukan
melalui media telefon berdasarkan format yang telah ada.

50
BAB V
PORTOFOLIO
A. DISKUSI PKPA DI APOTEK

 Tujuan: melakukan diskusi mendalam kepada Apoteker penanggung jawab terkait materi-materi PKPA di Apotek
 Semua kolom harus tercentang dan dilakukan selama masa PKPA

Tanda Paraf Dosen


TTD dan nama
MATERI Tangan Pembimbing Ket*
Preceptor di Apotek
Mahasiswa Fakultas
Aspek Legalitas dan Organisasi
 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
Apotek
 Kode etik profesi Apoteker terkait bidang farmasi
perapotekan
 Struktur organisasi Apotek Watri Ratnasari, S.Farm., Apt

Aspek Bisnis
 Permodalan
 Perhitungan BEP
 Strategi Pengembangan Apotek
 Perpajakan
 Kewirausahaan Watri Ratnasari, S.Farm., Apt

Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan dan


lainnya
 Perencanaan dan Pengadaan
 Penyimpanan
 Pengendalian
 Pencatatan dan pelaporan Watri Ratnasari, S.Farm., Apt

51
Aspek Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical Care)
 Konseling promosi dan edukasi
 Pengobatan sendiri (self medication)/Swamedikasi
 Pelayanan residensial (home care)
Watri Ratnasari, S.Farm., Apt

Aspek Pelayanan Kefarmasian


 Pengkajian Resep;
 Peracikan dispensing;
 Pelayanan Informasi Obat (PIO);
 Konseling;
 Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan
 Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
Watri Ratnasari, S.Farm., Apt
 Penyerahan obat
Pengelolaan Sediaan Farmasi khusus
 Pengelolaan Obat Wajib Apotek (OWA)
 Pengelolaan obat keras, narkotika dan psikotropika
 Pengelolaan obat rusak, kadaluwarsa
Watri Ratnasari, S.Farm., Apt
 Pengelolaan resep
Aspek Evaluasi
 Audit sediaan farmasi
 Audit SOP pelayanan
 Dokumentasi pelayanan kefarmasian (Patient
Medication Record, dokumentasi konsultasi)
Watri Ratnasari, S.Farm., Apt
 SOP Pengembalian barang

Penyerahan Laporan

Watri Ratnasari, S.Farm., Apt

52
B. PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DI APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan perhitungan perencanaan sediaan farmasi dan alkes di apotek
b. Syarat : Minimal 50 item selama masa PKPA
c. Ket : Perhitungan di tulis di kertas lain dan di lampirkan

Nama Jumlah yang Kategori Kategori Paraf


No Metode*
Obat/Alkes/BMHP direncanakan A/B/C V/E/N Preceptor
1 Omeprazole 20 mg 400 caps konsumsi E
2 Candesartan 8 mg 250 tab konsumsi E
3 Metformin 500 mg 200 tab konsumsi E
4 Testpack strip 250 strip konsumsi E
5 CTM 4 mg 200 tab konsumsi N
6 Thyrozol 10 mg 150 tab konsumsi E
7 Kutoin 100 mg 40 BT konsumsi N
8 Cortidex 0,5 mg @100 2000 tab konsumsi B
9 Glimepiride 4 mg 250 tab konsumsi E
10 Diamicron MR 60 mg 300 tab konsumsi N
11 Micardis 40 mg 200 tab konsumsi N
12 Nasacor AQ 70 BT konsumsi N
13 Seretide 50 mcg 70 BT konsumsi N
14 Pi Kang Shuang CR 60 Tub konsumsi N
15 Sido M Tolak Linu 40 dus konsumsi N
16 Vitabumin Liq 130 ml 30 BT konsumsi N
17 Neoultracycline cream 45 tab konsumsi C
18 Pagoda salep extra 100 konsumsi C
19 Physiogel I A LOT 120 BT konsumsi C
20 Chloraethyl 50 BT konsumsi N
21 Akilen ear drop 5 ml 55 BT konsumsi N
22 Bufect forte susp 60 ml 45 BT konsumsi E
23 Cerini Syr 60 ml 30 BT konsumsi E
24 Cinolon CR 10 g 20 tub konsumsi C
25 Otsuwater INJ 100 VL konsumsi C
26 Durex love condom 200 konsumsi N
@12
27 Lapraz kapsul @20 300 caps konsumsi E
28 Lodia film-coated tab 2000 tab konsumsi E
29 Forbetes 500 mg tab 250 tab konsumsi N
@100
30 Formyco 200 mg @50 200 tab konsumsi N
31 Formyco CR 10 g 20 tub konsumsi N
32 Forumen ear drop 20 BT konsumsi N
33 Epexol syr 120 ml 45 BT konsumsi B
34 Episan susp 100 ml 40 BT konsumsi B
35 Neurosanbe+ Kpl @100 1000 caps konsumsi E
36 Nymiko susp 12 ml 20 BT konsusmi N
37 Oxoferin sol top 30 ml 60 BT konsumsi N
38 Proris forte 50 ml 130 BT konsumsi E
39 Sanmol 125mg/5ml syr 60 BT konsumsi E
60 ml

53
40 Sanmol 500 mg tab 2000 tab konsumsi E
41 Sanmol 60mg/0,6ml 80 BT konsumsi E
drop 15 ml
42 Sanmol forte syr 60 ml 50 BT konsumsi E
43 Ampicillin 500 mg 300 caps konsumsi B
@100
44 Breathy nasal drop 60 BT konsumsi C
45 Caladine LOT 95 ml 90 BT konsumsi B
46 Disflatyl 40 mg @100 104 tab konsumsi N
47 Faktu Oint 20 g 60 tub konsumsi N
48 Pumpitor Kapsul 200 caps konsumsi E
49 Sankorbin 200mg/5ml 65 amp konsumsi N
inj @5
50 Andalan pregnancy test 31 konsumsi N

*)
Konsumsi/Morbiditas/proxy consumption/dll

54
C. PENGADAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN BMHP DI
APOTEK

a. Tujuan : Mampu menulis Surat Pesanan sediaan farmasi dan alkes di


apotek
b. Instruksi : Jika tidak memiliki sediaan psikotropik/Narkotik, bisa penulisan
Preceptor SP bisa diganti dengan tugas yang serupa dengan kegiatan

c. Ket : Foto SP asli dilampirkan (atas persetujuan preceptor)

DOKUMENTASI SURAT PESANAN OBAT


(Min. 12 SP selama PKPA)
Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 13 November 2023
Preceptor
Nomor SP : POBP76965647
Nama PBF : PT TRI SAPTA JAYA
Legalitas/Izin PBF
:
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
ALLOPURINOL 100 MG TAB @100 GHEX 1
GLIMEPIRIDE 2 MG TAB @100 GHEX 1

Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 13 November 2023
Preceptor
Nomor SP : POBP70201305
Nama PBF : PT ANUGERAH PHARMINDO LESTARI
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
BORETEC 0,1 MG MDI 10 ML 3
DEPAKOTE 250 MG TAB @100 1
EUTHYROX 100 MCG TAB @100 1
EUTHYROX 50 MCG TAB @100 1
SERETIDE 125 MCG INH 4
SERETIDE DISKUS 250 MCG 3
SYMBICORT 160/4,5 TURBU 60 DOS 1
SYMBICORT 80/4,5 TURBU 60 DOS 2

Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 13 November 2023
Preceptor
Nomor SP : POBP74670590
Nama PBF : PT TEMPO
Legalitas/Izin PBF
:
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
SIMVASTATIN 20 MG TAB GTE 1

55
Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 13 November 2023
Preceptor
Nomor SP : POBP15548401
Nama PBF : PT PENTA VALENT
Legalitas/Izin PBF
:
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
NORESTIL 5 MG TAB @30 1

Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 13 November 2023
Preceptor
Nomor SP : PORE09942940
Nama PBF : PT MENSA BINA SUKSES
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
CORTAMINE SYR 60 ML 3
MUCERA 15 MG/ML DROP 15 ML 2
OTOPAIN EAR DROP 8 ML 1
PAMOL 500 MG TAB @100 1
PREDNICORT 4 MG TAB @50 (OTTO) 1
VARDIPIN 5/160 TAB @28 1

Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 13 November 2023
Preceptor
Nomor SP : POAL26420063
Nama PBF : PT ARLYDIA TEHNIK MEDIKA
Legalitas/Izin PBF
:
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
EASY TOUCH STRIP GULAH DARA @25 2

Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 13 November 2023
Preceptor
Nomor SP : PORE03335662
Nama PBF : PT MILLENIUM PHARMACON INTERNATIONAL
Legalitas/Izin PBF:
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
ANTANGIN JRG CAIR 15 ML SACH @12 1
APETIC DROPS 15 ML 2
APIALYS SYR 100 ML 2
FG TROCHES @ 120 TAB 1
LASAL EXP SYR 100 ML 2
MEMUCIL @ 3 X 10 CAP 1
MEMUCIL 600 @ 5 X 2 TAB 1
MESOL 4 MG TAB @ 30 1
MICROGEST 100 @ 2 X 15 CAP 1
MICROGEST 200 CAP @ 15 1
MUCOS 15 MG/5 ML SYR 60 ML 3
MUCOS DROP 20 ML 1

56
OB HERBAL JUNIOR 60 ML 1
OB HERBAL SYR 60 ML 1
ODR SYR 60 ML 3

Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 13 November 2023
Preceptor
Nomor SP : PORE58884138
Nama PBF : PT PARIT PADANG GLOBAL
Legalitas/Izin PBF:
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
ADEM SARI SACH @5 1
ASEPSO PLUS SOAP 80 GR ORIGINAL 5
BENOSON M CR 5 GR 2
CALLUSOL LOT 10 ML 2
DIAPET NR CAP @100 2
GASTIN FORCE BOTOL 100 ML 2
HANASUI VITAMIN C + COLLAGEN SERUM RENEW 1
IMBOOST COUGHT ADULT 60 ML 6
IMBOOST EXTRA @ 5X 4 KPL 1
IMBOOST FORCE COUGHT KIDS 60 ML 8
IMBOOST FORCE KIDS SYR 120 ML 1
LANSOPRAZOLE 30 MG CAP@50 GHX 1
PANADOL CAPL 100 PCS 1
PARIET 20 MG TAB @14 1
POLIDENT ADHESIVE 60 GR 3
POLIDENT FLAVOUR FREE CR 60 GR 1
PROBIO FORCE SACH @ 10 2

Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 11 Desember 2023
Preceptor
Nomor SP : POBBP32601745
Nama PBF : PT TRI SAPTA JAYA
Legalitas/Izin PBF:
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
GLIMEPIRIDE 2 MG TAB @100 GHX 1

Paraf
Hari, Tanggal : Jum’at, 15 Desember 2023
Preceptor
Nomor SP : POCA51099341
Nama PBF : PT MERAPI UTAMA PHARMA
Legalitas/Izin PBF
:
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
BYE BYE FEVER FOR BABIES 143
BYE BYE FEVER FOR CHILDREN 103
SALONPAS GEL PATCH SACH 4
SALONPAS JET SPRAY 118 ML 3
SALONPAS KOYO HOT @10 30

57
SALONPAS KOYO HOT @10 35
SALONPAS PAIN RELIEF PATCH @5 17

Paraf
Hari, Tanggal : Jum’at, 15 Desember 2023
Preceptor
Nomor SP : POCA51099341
Nama PBF : PT MERAPI UTAMA PHARMA
Legalitas/Izin PBF
:
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
BYE BYE FEVER FOR BABIES 143
BYE BYE FEVER FOR CHILDREN 103
SALONPAS GEL PATCH SACH 4
SALONPAS JET SPRAY 118 ML 3
SALONPAS KOYO HOT @10 30
SALONPAS KOYO HOT @10 35
SALONPAS PAIN RELIEF PATCH @5 17

Paraf
Hari, Tanggal : Jum’at, 15 Desember 2023
Preceptor
Nomor SP : POCA26880649
Nama PBF : PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
DIABETASOL VANILA 170 G 1
HYDRO COCO 250 ML 10
HYDRO COCO 500 ML 10
HYDRO COCO ORIGINAL 300 ML 3
PRENAGEN EMESIS 400 GR COKLAT 2
PRENAGEN ESENSIS 180 GR COKLAT 2
PRENAGEN MOMMY CHOCOLATE 400 GR 2

Paraf
Hari, Tanggal : Sabtu, 16 Desember 2023
Preceptor
Nomor SP : POCA08860403
Nama PBF : PT ANUGERAH PHARMINDO LESTARI
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
BEPATHEN BABY OINT 10 GR 5
CALCIUM D REDOKSON EFF@10 5
CALCIUM D REDOXON EFF NEW @20 8
CANESTEN CREAM 5 GR 6
CANESTEN PRO CREAM 15 GR 6
CANESTEN PRO CREAM 15 GR 5
CLARITIN 10 MG OTC TAB @10 5
REDOXON ZINC EFF @10 BLACKCURRA 4
REDOXON ZINC EFF @20 JERUK 8
ZAMBUK MEDICATED OINT 4

58
Paraf
Hari, Tanggal : Senin, 18 Desember 2023
Preceptor
Nomor SP : POBP87295515
Nama PBF : PT PENTA VALENT
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Jumlah
ATORVASTATIN 10 MG @3 X 10 TAB 1
GNUL

59
DOKUMENTASI SURAT PESANAN OBAT PREKURSOR
(Min. 10 SP selama PKPA)

Paraf
Hari, Tanggal : Kamis, 30 November 2023
Preceptor
Nomor SP : PREK/KF POASIA/FELIV/0076/2023
Nama PBF : PT. FELIV LESTARI
Legalitas/Izin PBF : -
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Jumlah
Pimtrakol Cherry 60 Ml Ephedrine Hcl 6
Pimtrakol Syr Lemon 60ml Ephedrine Hcl 6

Paraf
Hari, Tanggal : Kamis, 23 November 2023
Preceptor
Nomor SP : PREK/KF POASIA/AAM/006/2023
Nama PBF : PT. ANUGRAH ARGON MEDICA (Cabang Makassar)
Legalitas/Izin PBF : -
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Jumlah
Rhinos Junior Syrup Pseudoephendrine HCl 40
Rhinos Sr Pseudoephendrine HCl 50
Rhinos Neo Drop Pseudoephendrine HCl 40
Rhinofed Tablet Pseudoephendrine HCl 2

Paraf
Hari, Tanggal : Rabu, 07 DESEMBER 2023
Preceptor
Nomor SP : PREKURSOR-05/KF POASIA/X/2023
Nama PBF : PT. FELIV LESTARI
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Jumlah
Pimtrakol syr lemon 60 ml Efedrin HCl 24 (Dua Puluh Empat)
Pimtrakol cherry 60 ml Efedrin HCl 24 (Dua Puluh Empat)

Paraf
Hari, Tanggal : Sabtu, 28 Oktober 2023
Preceptor
Nomor SP : PREKURSOR-07/KF773/X/2023
Nama PBF : PT CAHAYA SATU SATU
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Jumlah
Huafgrip pilek syr 60 ml Pseudoefedrin HCl 24 (Dua Puluh Empat)
Stop Cold Dragee @60 tab Pseudoefedrin HCl 4 (Empat)
Decolgen Phenylpropanolamin HCl 4 (Empat)

60
DOKUMENTASI SURAT PESANAN OBAT OOT
(Min. 10 SP selama PKPA)

Hari, Tanggal : 11 Oktober 2022 Paraf Preceptor


Nomor SP : OOT/KF PEL.71/08002/2022
Nama PBF : PT. CAHAYA SATU-
SATU
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Jumlah
KOMIX EPPERMINT @30 DEXTROMETHORPAN 1
VICKS FORMULA 44 ADULT 54 ML DEXTROMETHORPAN 24
VICKS FORMULA 44 ADULT 100 ML DEXTROMETHORPAN 24
VICKS FORMULA 44 ANAK 27 ML DEXTROMETHORPAN 10

Hari, Tanggal :O11 Oktober 2022 Paraf Preceptor


Nomor SP : OOT/KF PEL.71/08003/2022
Nama PBF : MARGA NUSANTARA JAYA
Legalitas/Izin PBF: -
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Jumlah
KONIDIN DEXTROMETHORPNN 1
SILADEX ANTITUSSIVE SYR 100 ML DEXTROMETHORPAN 6
SILADEX ATTS SYR 60 ML DEXTROMETHORPAN 6
SILADEX DMP 60 ML DEXTROMETHORPAN 6
SILADEX DMP 100 ML DEXTROMETHORPAN 6

Hari, Tanggal :O11 Oktober 2022 Paraf Preceptor


Nomor SP : OOT/KF POASIA/MBS/004/2023
Nama PBF : MENSA BINA SUKSES PT.
Legalitas/Izin PBF
: -
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Jumlah
ALCO PLUS DMP SYR 100 ML ANGGUR DEXTROMETHORPAN 6
DEXTRAL SYR 60 ML DEXTROMETHORPAN 6
PROMEDEX TABLET DEXTROMETHORPAN HBr 6
PRODEMEX SYR 60 ML DEXTROMETHORPAN HBr 50

Hari, Tanggal :O11 Oktober 2022 Paraf Preceptor


Nomor SP : PREK/KF POASIA/ FELIV/004/2023
Nama PBF : PT. FELIV LESTARI
Legalitas/Izin PBF
: -
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Jumlah
HALMEZIN SYR 100 ML DEXTROMETHORPAN 50

61
DOKUMENTASI SURAT PESANAN OBAT
PSIKOTROPIKA/NARKOTIKA
(Min. 2 SP Psikotropika dan Narkotika selama PKPA)

Hari, Tanggal : Jumat, 13 Oktober 2023 Paraf Preceptor


Nomor SP : Nark/0000/KF773/X/2023
Nama PBF : KFTD
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Kekuatan Bentuk Satuan Jumlah
Sediaan
Codipront Cum Codeine 30 mg Kapsul 1 strip 20 dus
Expectorant @110 (dua
(dus) puluh dus)

Hari, Tanggal : Jumat, 3 November 2023 Paraf Preceptor


Nomor SP : PSIKO-01/KF773/XI/2023
Nama PBF : PT. PENTA VALENT
Legalitas/Izin PBF :
Item Pesanan
Nama Item Zat Aktif Kekuatan Bentuk Satuan Jumlah
Sediaan
Alganax 0,5 mg Alprazolam 0,5 mg Tablet 1 strip 10
@20 (sepuluh
(dus) dus)

62
D. PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN
BMHP DI APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan penerimaan sediaan farmasi dan alkes di apotek


b. Syarat : Minimal 50 item selama masa PKPA
c. Ket : Tuliskan tindak lanjut jika ada item yang tidak sesuai

Sumber : PT FELIVE LESTARI Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Balsem Aktif caplang 20 gr
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT CAHAYA SATU SATU Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Mixagrip Flu
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT CAHAYA SATU SATU Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Procold Flu PE
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT CAHAYA SATU SATU Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Bioplacenton Gel 15 Ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

63
Sumber : PT CAHAYA SATU SATU Ket Paraf Preceptor
Nama Item : Kalpanax Cream 5 gr
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT CAHAYA SATU SATU Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Promag Tablet
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT CAHAYA SATU SATU Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Mixagrip Flu Batuk PE
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT CAHAYA SATU SATU Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Procold Flu Batuk PE
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT CAHAYA SATU SATU Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Bioplacenton Gel 15 Ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

64
PT ANUGERAH ARGON Ket
Sumber : Paraf Preceptor
MEDIKA
Nama Item : Yasmin 1x21SCT 9(Box/21)
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

PT ANUGERAH ARGON Ket


Sumber : Paraf Preceptor
MEDIKA
Nama Item : Telsat Tab 40mg (Box/20)
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

PT ANUGERAH ARGON Ket


Sumber : Paraf Preceptor
MEDIKA
Nama Item : Redacid Kaplet (Box/30)
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

PT ANUGERAH ARGON Ket


Sumber : Paraf Preceptor
MEDIKA
Nama Item : Ponstan FCT 500
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

PT ANUGERAH ARGON Ket


Sumber : Paraf Preceptor
MEDIKA
Nama Item : Mertigo Tab 6 mg @100
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

65
PT ANUGERAH ARGON Ket
Sumber : Paraf Preceptor
MEDIKA
Nama Item : Medixon 8 mg @100 tab
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

PT ANUGERAH ARGON Ket


Sumber : Paraf Preceptor
MEDIKA
Nama Item : Medixon Tab 4 mg @100
(FPP)
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

PT ANUGERAH ARGON Ket


Sumber : Paraf Preceptor
MEDIKA
Nama Item : Ketricin orabase 0,1 % @ 5 gr
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

PT ANUGERAH ARGON Ket


Sumber : Paraf Preceptor
MEDIKA
Nama Item : Incidal OD Caps New (Box/32)
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Kimia Farma Trading & Ket


Sumber : Paraf Preceptor
Distribution
Nama Item : Cendo Cenfresh Minidose
5 x 0,6 ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak

66
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Kimia Farma Trading & Ket


Sumber : Paraf Preceptor
Distribution
Nama Item : Cendo Lyteers Minidose 5x0,6 Ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Kimia Farma Trading & Ket


Sumber : Paraf Preceptor
Distribution
Nama Item : Cendo Timol 0,5 % Minidose
5 x 0,6 ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Kimia Farma Trading & Ket


Sumber : Paraf Preceptor
Distribution
Nama Item : Cendo Tobroson Minidose
5 x 0,6 ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Kimia Farma Trading & Ket


Sumber : Paraf Preceptor
Distribution
Nama Item : Cendo Timol 0,5 % Eye Drop
5Ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

67
Kimia Farma Trading & Ket
Sumber : Paraf Preceptor
Distribution
Nama Item : Cendo Catarlent Eye Drop 5Ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Kimia Farma Trading & Ket


Sumber : Paraf Preceptor
Distribution
Nama Item : Cendo Lyteers 0,5 % Eye Drop
5Ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Kimia Farma Trading & Ket


Sumber : Paraf Preceptor
Distribution
Nama Item : Cendo Timol 0,5 % Eye Drop
5Ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Marga Nusantara Jaya Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Fungiderm 10 gr
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Merapi Utama Pharma Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Bye Bye Fever For Children SC
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak

68
Kondisi fisik : Baik

PT Millenium Pharmacon Ket


Sumber : Paraf Preceptor
International
Nama Item : Mucos Drop
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

PT Millenium Pharmacon Ket


Sumber : Paraf Preceptor
International
Nama Item : Lameson Tab 4 mg
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

PT Millenium Pharmacon Ket


Sumber : Paraf Preceptor
International
Nama Item : Cal-95
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Arlydia Tehnik Medika Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Easy Touch HB Alat
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Arlydia Tehnik Medika Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Easy Touch Cholee
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

69
Sumber : PT Arlydia Tehnik Medika Ket Paraf Preceptor
Nama Item : Easy Touch HB Asam Urat
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Arlydia Tehnik Medika Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Easy Touch Gula Darah
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Panadol Tablet 100s
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Lansoprazole 30 mg/50 Kaps
Lepas-HJ
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Callusol
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

70
Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor
Nama Item : Imboost Force syr 120 ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Diapet NR 25x4’S Kapsul Box
New
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Adem Sari Dus 5’S Vit C
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Imboost Extra Vit C & Vit D 4’S
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Gastin Force Syr 100 ml/box 1s
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

71
Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor
Nama Item : Imboost Force Cough Kids SYR
60 ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT Parit padang Global Ket Paraf Preceptor


Nama Item : Imboost Coughsyr 60 ml
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : DULCOLATOL 10/15 SYR 60
ML
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : CETAPHIL GENTLE SKIN
CLEANSER 250 ML NEW
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : DERMOVATE CR 10 GR/TUBE
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

72
Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor
Nama Item : EZETROL 10 MG @BOX 30
TAB’S
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : CTP BB WASH & SHAMPOO-
ORG CALENDULA 230 ML
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : HANSAPLAST AQUA
PROTECT 6S
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : HANSAPLAST KAIN ELASTIS
MIX 20S
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : LEUKOPLAST HYPAFIX 5 CM
X 1M
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

73
Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor
Nama Item : LEUKOPLAST HYPAFIX 5 CM
X 5M
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : MADURASA BOTOL MURNI
280GR PET
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : NEUROBION 5000 DUAL
AMPOULE
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : LACTACYD BABY GENTLE
CARE 150 ML
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : ARDIUM 500 TAB 60’S
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

74
Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor
Nama Item : COMBIVENT 2,5 ML
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : ZYLORIC TAB 300 MG
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : VENTOLIN INHALER
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : PT. APL MAKASSAR/ID61 Ket Paraf Preceptor


Nama Item : VENTOLIN NEBULES 2,5 MG
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : LESICHOL 600 SOFT CAPS
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

75
Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor
Nama Item : MADU TJ MURNI 500 GR
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : ZOTER CREAM 5 GR
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : DIGENTA CREAM 10 GR
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : INERSON SALEP
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : PAMOL TABLET
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

76
Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor
Nama Item : OPIPROL
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : DIAFORMIN
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : FRESHCARE SMASH 8 ML
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : INTERZINC SYRUP BTL/60
ML
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : FRESH-CARE STRONG 10 ML
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : THAMYCIN 500 MG
Tertulis di SP : Ya/Tidak

77
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : THROMBOPHOB GEL
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : LOTASBAT OINTMENT TUB
10GR
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : RIVANOL SOLUTION 100 ML
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : HOTIN STRONG BOTOL 120
GR
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : ACITRAL LIQUID 120/BTL
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak

78
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : CORTAMINE SYR 60 ML
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : MADU TJ 150GR
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

Sumber : MENSA BINASUKSES PT Ket Paraf Preceptor


Nama Item : HOTIN CREAM TUBE 60GR
Tertulis di SP : Ya/Tidak
Sesuai Jumlah : Ya/Tidak
Sesuai kekuatan/jenis : Ya/Tidak
Sesuai tgl kadaluwarsa : Ya/Tidak
Sesuai No Batch : Ya/Tidak
Kondisi fisik : Baik

79
E. PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN BMHP DI APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan penyimpanan sediaan farmasi dan alkes di apotek


b. Syarat : Minimal 50 item selama masa PKPA

LASA/
Bentuk Lokasi Suhu Paraf
No Hari/tanggal Nama Item Golongan* Metode High
sediaan penyimpanan Penyimpanan Alert** Preceptor

Senin Rak Obat (Medicine) Kategori


1 Panadol Extra Bebas Kaplet 15-30 o C ─
13-11-2023 padat Penggunaan

Senin Rak Obat (Medicine) Kategori


2 Bodrex Bebas tablet 15-30 o C ─
13-11-2023 padat Penggunaan

Senin Bebas Rak Obat (Medicine) Kategori


3 Alexan Kapsul 15-30 o C ─
13-11-2023 terbatas padat Penggunaan

Senin Bebas Rak Obat (Medicine) Kategori


4 Mixagrip Tablet 15-30 o C ─
13-11-2023 terbatas padat Penggunaan

Senin Bebas Rak Obat (Medicine) Kategori


5 Paratusin Tablet 15-30 o C ─
13-11-2023 terbatas padat Penggunaan

Senin Rak Obat (Medicine) Kategori


6 Sumagesic Bebas Tablet 15-30 o C ─
13-11-2023 padat Penggunaan

80
Senin Rak Obat (Medicine) Kategori
7 Oralit Bebas Serbuk 15-30 o C ─
13-11-2023 padat Penggunaan

Senin Bebas Rak Obat (Medicine) Kategori


8 Decolgen Kids Sirup 15-30 o C ─
13-11-2023 terbatas Cair Penggunaan

Senin Rak Obat (Medicine) Kategori


9 Pamol Drop Bebas Sirup 15-30 o C ─
13-11-2023 Cair Penggunaan

Senin Rak Obat (Medicine) Kategori


10 OB Herbal Junior Jamu Sirup 15-30 o C ─
13-11-2023 Cair Penggunaan

Senin Rak Obat (Medicine) Kategori


11 OB Herbal OHT Sirup 15-30 o C ─
13-11-2023 Cair Penggunaan

Senin Bebas Rak Obat (Medicine) Kategori


12 Cohistin Sirup 15-30 o C ─
13-11-2023 Terbatas Cair Penggunaan

Selasa Fitofarmak Rak Vitamin dan Kategori


13 Stimuno Forte Kapsul 15-30 o C ─
14-11-2023 a Mineral Penggunaan

Selasa Kategori
14 Tolak Angin OHT Cair Rak Obat tradisional 15-30 o C ─
14-11-2023 Penggunaan

Selasa Kategori
15 Tolak Angin Flu Jamu Cair Rak obat tradisional 15-30 o C ─
14-11-2023 Penggunaan

81
Selasa Kategori
16 Nutrimax Pasangin Jamu Cair Rak obat tradisional 15-30 o C ─
14-11-2023 Penggunaan

Selasa Rak vitamin dan Kategori


17 Sangobion Bebas Kapsul 15-30 o C ─
14-11-2023 mineral Penggunaan

Selasa Rak vitamin dan Kategori


18 Vitabumin Jamu Sirup 15-30 o C ─
14-11-2023 mineral Penggunaan

Kategori
Selasa Rak obat
19 Bipro Obat keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ─
14-11-2023 HT,Kolestrol & DM
Alphabetis
Kategori
Selasa Rak obat
20 Candefar Obat keras tablet 15-30 o C Penggunaan & ─
14-11-2023 HT,Kolestrol & DM
Alphabetis
Kategori
Selasa Rak obat
21 Divask Obat keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ✔
14-11-2023 HT,Kolestrol & DM
Alphabetis
Kategori
Selasa Rak obat
22 Norvask 5 mg Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ✔
14-11-2023 HT,Kolestrol & DM
Alphabetis
Kategori
Selasa Rak obat
23 Atofar Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ✔
14-11-2023 HT,Kolestrol & DM
Alphabetis
Kategori
Selasa Rak obat
24 Lipitor Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ✔
14-11-2023 HT,Kolestrol & DM
Alphabetis

82
Kategori
Selasa Rak obat
25 Amaryl 2 Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ✔
14-11-2023 HT,Kolestrol & DM
Alphabetis
Kategori
Selasa Rak obat
26 Truvaz 20 mg Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ✔
14-11-2023 HT,Kolestrol & DM
Alphabetis
Kategori
Selasa Rak obat
27 Diaformin Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ─
14-11-2023 HT,Kolestrol & DM
Alphabetis
Kategori
Rabu Rak Obat Anti Nyeri,
28 Arcoxia Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ─
15-11-2023 Asam Urat & radang
Alphabetis
Kategori
Rabu Bebas Rak Obat Anti Nyeri,
29 Iremax Tablet 15-30 o C Penggunaan & ─
15-11-2023 Terbatas Asam Urat & radang
Alphabetis
Kategori
Rabu Rak Obat Anti Nyeri,
30 Mefinal Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ─
15-11-2023 Asam Urat & radang
Alphabetis
Kategori
Rabu Rak Obat Anti Nyeri,
31 Puricemia Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ─
15-11-2023 Asam Urat & radang
Alphabetis
Kategori
Rabu Rak Obat Anti Nyeri,
32 Aldisa Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ─
15-11-2023 Asam Urat & radang
Alphabetis
Kategori
Rabu Rak Obat Anti Nyeri,
33 Dextamine Keras Tablet 15-30 o C Penggunaan & ─
15-11-2023 Asam Urat & radang
Alphabetis

83
Kategori
Rabu Rak Obat Anti Nyeri,
34 Rhinos Keras Kapsul 15-30 o C Penggunaan & ─
15-11-2023 Asam Urat & radang
Alphabetis

Rabu Rak Obat Generik &


35 Omeprazole Keras Kapsul 15-30 o C Alphabetis ─
15-11-2023 Produk KF

Rabu
36 Almen Keras Tablet Rak Obat lainnya 15-30 o C Alphabetis ─
15-11-2023

Rabu
37 Alpentin Keras Tablet Rak obat lainnya 15-30 o C Alphabetis ─
15-11-2023

Kamis,
38 Amoxan Keras Tablet Rak obat antibiotik 15-30 o C Alphabetis ─
16 -11-2023

Kamis,
39 Binotal Keras Tablet Rak obat antibiotik 15-30 o C Alphabetis ─
16 -11-2023

Kategori
Kamis, Rak obat vitamin &
40 Folavit Bebas Tablet 15-30 o C penggunaan & ─
16 -11-2023 Pencernaan
Alphabetis
Kategori
Kamis, Rak obat vitamin &
41 Buscopan Keras Tablet 15-30 o C penggunaan & ─
16 -11-2023 Pencernaan
Alphabetis
Kategori
Kamis, Rak obat vitamin &
42 Lodia Keras Tablet 15-30 o C penggunaan & ─
16 -11-2023 Pencernaan
Alphabetis

84
Kamis,
43 Medi-Klin Keras Salep Rak Salep 15-30 o C Alphabetis ─
16 -11-2023

Kamis,
44 Ketomed Keras Salep Rak salep 15-30 o C Alphabetis ─
16 -11-2023

Kategori
Kamis, Cendo eyefresh Bebas Rak injeksi dan tetes
45 Cair 15-30 o C penggunaan & ✔
16 -11-2023 minidose terbatas mata
alphabetis
Kategori
Kamis, Rak obat tetes mata
46 Acran Inj. Keras Ampul 15-30 o C penggunaan & ✔
16 -11-2023 & Injeksi
alphabetis
Kategori
Kamis, Rak obat tetes mata
47 Trovensis Keras Ampul 15-30 o C penggunaan & ✔
16 -11-2023 & Injeksi
alphabetis
Bodraginol –S Keras Suppositoria
Kamis,
48 Lemari Pendingin 2- 5 o C alphabetis ─
16 -11-2023
Faktu Suppositoria Keras Suppositoria
Kamis,
49 Lemari Pendingin 2- 5 o C alphabetis ─
16 -11-2023

Kamis,
50 Novorapid Keras Injeksi Lemari Pendingi 2- 5 o C alphabetis ✔
16 -11-2023

*) Bebas/Bebas Terbatas/Keras/Dll
**) Diisi dengan tanda checklist (√)

85
F. PENGENDALIAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN BMHP DI
APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan pengendalian sediaan farmasi dan alkes di


apotek
b. Syarat : Minimal 2x SO selama masa PKPA
c. Instruksi : Bila tidak bertepatan dengan jadwal SO Apotek, preceptor
Preceptor diharapkan meminta mahasiswa untuk melakukan SO pada
sejumlah item tertentu
d. Ket : Kolom ket diisi dengan nama item yang berlebih/kurang

Hari/tanggal Stock Opname: Rabu, 11 Oktober 2023 (Uji Petik) Paraf Preceptor
10
Jumlah Item SO :
Jumlah Item 2
:
Berlebih
Jumlah Item 6
:
Kurang
Ket : Item SK SF Selisih Ket.
Actimove Mitela (S) 4 6 (+) 2 Belum dientri

Vermin Caps @12 9 10 (+) 1 Belum dientri

Sanmol Tablet 64 68 (-) 4 Barang kurang


diperiksa ke
gudang
Panadol Extra 180 190 (-) 10 Belum dientri

Amoxsan 500 115 100 (-) 15 Barang kurang


diperiksa ke
gudang
Mefinal 500 325 290 (-) 35 Barang kurang
diperiksa ke
gudang
Paramex 152 164 (-) 12 Barang kurang
diperiksa ke
gudang
Arjoena Extra tipis 7 6 (-) 1 Barang kurang
@12 diperiksa ke
gudang

Hari/tanggal Stock Opname: Rabu, 31 Desember 2023 Paraf Preceptor


Jumlah Item SO : 59 ( Rak Medicine Tablet)
Jumlah Item Berlebih : -
Jumlah Item Kurang : 4
Ket : Item SK SF Selisih Ket.
Dulcolax 328 324 (-) 4 ED (ada barang)
Tab @4
Demacolin 70 60 (-) 10 Barang tidak ada
Stopcold 196 200 (-) 4 Barang tidak ada
Lelap 124 120 (-) 4 Barang tidak ada

86
G. PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI DI APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan pemusnahan sediaan farmasi dan alkes di apotek


b. Syarat : Minimal 2x melakukan pemusnahan, berita acara pemusnahan dilampirkan
sebagai bukti
c. Instruksi : Bila tidak bertepatan dengan jadwal Apotek melakukan pemusnahan, maka
Preceptor preceptor diharapkan memberikan tugas membuat berita acara pemusnahan
sesuai dengan item kadaluwarsa yang ada di Apotek setempat dan
dilampirkan sebagai bukti

Paraf
Hari, Tanggal Pemusnahan: Kamis, 16 Oktober 2023
Preceptor
Nama Sediaan : Bepanthen Baby
Jumlah : 1
Bentuk Sediaan : Salep
Golongan : -
Alasan pemusnahan : Sudah ED
Metode Pemusnahan : Dipisahkan isi dengan kemasannya, dibuang
Saksi : 1. Apt. Wildan Rasyid, S.Farm (Staf Dinkes Kota Kendari)
(Nama dan jabatan) 2.Malik Fajar, S.farm (Staf BPOM Kendari)

Paraf
Hari, Tanggal Pemusnahan: Kamis, 16 Oktober 2023
Preceptor
Nama Sediaan : Bepanthen Baby
Jumlah : 1
Bentuk Sediaan : Salep
Golongan : -
Alasan pemusnahan : Sudah ED
Metode Pemusnahan : Dipisahkan isi dengan kemasannya, dibuang
Saksi : 1. Apt. Wildan Rasyid, S.Farm (Staf Dinkes Kota Kendari)
(Nama dan jabatan) 2.Malik Fajar, S.farm (Staf BPOM Kendari)

Paraf
Hari, Tanggal Pemusnahan: Kamis, 19 Oktober 2023
Preceptor
Nama Sediaan : Pregabalin Kapsul
Jumlah : 18 Caps
Bentuk Sediaan : Kapsul
Golongan : Obat Keras
Alasan pemusnahan : Sudah ED
Metode Pemusnahan : Dibuang kemasannya, Dipisahkan cangkang kapsul dan isinya
Saksi : 1. Apt. Wildan Rasyid, S.Farm (Staf Dinkes Kota Kendari)
(Nama dan jabatan) 2.Malik Fajar, S.farm (Staf BPOM Kendari)

87
BERITA ACARA PEMUSNAHAN OBAT KADALUWARSA/RUSAK

Pada hari ini sabtu tanggal 28 bulan januari tahun 2023 sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek , kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama APJ : apt. Meaty Nawang Wulan Ali, S.Farm
Nomor SIPA : 19961213/SIPA-74.04/2022/20030
Nama Apotek : APOTEK KIMIA FARMA KOLAKA
Alamat Apotek : JL. PRAMUKA NO.30

Dengan disaksikan oleh


1 Nama : apt. Hengki Hadi Saputra, S.Farm
NIP : -
Jabatan : PHARMACY MANAGER
2 Nama : apt. Nurul Inayah, S.Farm
NIP : -
Jabatan : Apoteker Pendamping

Telah melakukan pemusnahan Obat sebagaimana tercantum dalam daftar terlampir.


Tempat dilakukan pemusnahan : Belakang Apotek Kimia Farma Kolaka
Demikianlah berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan penuh tanggung jawab.
Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat) dan dikirim kepada :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota
2. Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4. Arsip Apotek

Kendari, 28 Januari 2023


Saksi-saksi Yang membuat berita acara
1 Saksi Petugas Apotek Apoteker Penanggung Jawab

apt. Hengki Hadi Saputra, S.Farm apt. Meaty Nawang Wulan Ali, S.Farm
NIP. No. SIPA. 19961213/SIPA-74.04/2022/20030
2 Saksi Petugas Apotek

apt. Nurul Inayah, S.Farm


Mengetahui,
Pengadaan BM BM Kendari

(Gita Krisniani, S.Farm) (Apt. Usman Muhammad Noor Alala, S.Farm)

88
H. PELAPORAN SEDIAAN FARMASI DI APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan pelaporan sediaan di apotek


b. Syarat : Minimal 1 kali pelaporan selama masa PKPA

Tempat/Web TTD
Hari/Tanggal Jenis Pelaporan
pelaporan Preseptor
Kamis, 2 November Pelaporan pengguaan SIPNAP (Sistem
2023 psikotropika periode Pelaporam Narkotika
oktober 2023 dan Psikotropika)

Kamis, 2 November Pelaporan SIPNAP


2023 penggunaan
narkotika periode
oktober 2023

89
I. PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP DI APOTEK

c. Tujuan : Mampu melakukan pengkajian dan pelayanan resep di apotek


d. Syarat : Minimal 10 resep selama masa PKPA
e. Instruksi : Jika jumlah resep yang masuk di apotek tidak memenuhi, maka preceptor
Preceptor diharapkan menggantinya dengan tugas

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
01 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : -
Umur/tanggal lahir Pasien : 
Administrasi

Jenis kelamin Pasien : 


berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 
Alamat dokter : 
Paraf dokter : 
Nama obat : 
Farmasetik

bentuk dan kekuatan sediaan : 


Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam penggunaan 
:
obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan obat : 


Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang Tidak -
:
Dikehendaki (ROTD).
Kontraindikasi : -
Interaksi obat : 
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
02 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : 
Administrasi

Umur/tanggal lahir Pasien : 


Jenis kelamin Pasien : 
berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 

90
Alamat dokter : 
Paraf dokter : 
Nama obat : 

Farmasetik
bentuk dan kekuatan sediaan : 
Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam 
:
penggunaan obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan : 


obat
Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang -
:
Tidak Dikehendaki (ROTD).
Kontraindikasi : -
Interaksi obat : -
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap sesuai
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
03 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : 
Umur/tanggal lahir Pasien : 
Administrasi

Jenis kelamin Pasien : 


berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 
Alamat dokter : 
Paraf dokter : 
Nama obat : 
Farmasetik

bentuk dan kekuatan sediaan : 


Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam 
:
penggunaan obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan : 


obat
Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang -
:
Tidak Dikehendaki (ROTD).
Kontraindikasi : -

91
Interaksi obat : -
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
04 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : 
Umur/tanggal lahir Pasien : 
Administrasi

Jenis kelamin Pasien : 


berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 
Alamat dokter : 
Paraf dokter : 
Nama obat : 
Farmasetik

bentuk dan kekuatan sediaan : 


Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam 
:
penggunaan obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan : 


obat
Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang -
:
Tidak Dikehendaki (ROTD).
Kontraindikasi : -
Interaksi obat : -
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
05 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : 
Administrasi

Umur/tanggal lahir Pasien : 


Jenis kelamin Pasien : 
berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 
Alamat dokter : 

92
Paraf dokter : 
Nama obat : 

Farmasetik
bentuk dan kekuatan sediaan : 
Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam 
:
penggunaan obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan : 


obat
Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang -
:
Tidak Dikehendaki (ROTD).
Kontraindikasi : -
Interaksi obat : -
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
06 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : 
Umur/tanggal lahir Pasien : 
Administrasi

Jenis kelamin Pasien : 


berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 
Alamat dokter : 
Paraf dokter : 
Nama obat : 
Farmasetik

bentuk dan kekuatan sediaan : 


Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam 
:
penggunaan obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan : 


obat
Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang -
:
Tidak Dikehendaki (ROTD).
Kontraindikasi : -
Interaksi obat : -

93
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
07 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : 
Umur/tanggal lahir Pasien : 
Administrasi

Jenis kelamin Pasien : 


berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 
Alamat dokter : 
Paraf dokter : 
Nama obat : 
Farmasetik

bentuk dan kekuatan sediaan : 


Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam 
:
penggunaan obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan : 


obat
Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang -
:
Tidak Dikehendaki (ROTD).
Kontraindikasi : -
Interaksi obat : 
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
08 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : 
Umur/tanggal lahir Pasien : 
Administrasi

Jenis kelamin Pasien : 


berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 
Alamat dokter : 
Paraf dokter : 

94
Nama obat : 

Farmasetik
bentuk dan kekuatan sediaan : 
Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam 
:
penggunaan obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan : 


obat
Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang -
:
Tidak Dikehendaki (ROTD).
Kontraindikasi : -
Interaksi obat : 
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
09 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : 
Umur/tanggal lahir Pasien : 
Administrasi

Jenis kelamin Pasien : 


berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 
Alamat dokter : 
Paraf dokter : 
Nama obat : 
Farmasetik

bentuk dan kekuatan sediaan : 


Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam 
:
penggunaan obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan : 


obat
Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang -
:
Tidak Dikehendaki (ROTD).
Kontraindikasi : -
Interaksi obat : 
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap

95
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

Drug Related
* Problem Paraf
No. Resep Skrining (DRP)/Medication Preceptor
Error
10 Nama Pasien : 
Alamat Pasien : 
Umur/tanggal lahir Pasien : 
Administrasi

Jenis kelamin Pasien : 


berat badan Pasien : -
Nama dokter : 
No.SIP dokter : 
Alamat dokter : 
Paraf dokter : 
Nama obat : 
Farmasetik

bentuk dan kekuatan sediaan : 


Jumlah obat : 
Aturan dan cara penggunaan : 
Ketepatan indikasi : 
Ketepatan obat : 
Ketepatan dosis : 
Ketepatan waktu/jam 
:
penggunaan obat
Klinis

Ketepatan durasi penggunaan : 


obat
Duplikasi pengobatan : -
Alergi dan Reaksi Obat yang : -
Tidak Dikehendaki (ROTD). : -
Kontraindikasi
Interaksi obat : 
Kesimpulan: Resep secara administrasi sudah hampir lengkap
Untuk alamat pasien bisa ditanyakan langsung kepada pasien, namun pada kimia
Tindakan: farma akan ditanyakan No. telp. sebagai data pasien yang nantinya berisi riwayat
obat yang telah dibeli pasien.

96
J. PERACIKAN SEDIAAN FARMASI DI APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan perhitungan dan peracikan resep di apotek


b. Syarat : Minimal 15 racikan selama masa PKPA, foto sediaan racikan dilampirkan
sebagai bukti

Paraf
Hari, Tanggal peracikan: Senin, 12 Desember 2023
Preceptor
Perintah Resep : R/ Eritromisin 175 mg

m.f. pulv da in Capsule No. X


Sediaan yang : Erysanbe
tersedia
Jumlah yang : Erysanbe : 3,5 Tab ≈ 4 tab
diambil
Perhitungan: : Erysanbe: (175 mg x 10) : 500 mg = 3,5 tab ≈ 4 tab
BUD : 12 Januari 2024 (1 bulan setelah peracikan)

Paraf
Hari, Tanggal peracikan: Rabu, 16 Desember 2023
Preceptor
Perintah Resep : R/ Alerfed 1/3 tab
Cortidex 1/3 tab
CTM 1/3 tab
m.f. dtd. Pulv No. XV
Sediaan yang : - Alerfed
tersedia - Cortidex
- CTM
Jumlah yang : - Alerfed: 5 tab
diambil - Cortidex: 5 tab
- CTM: 5 tab
Perhitungan: : - Alerfed: 1/3 tab x 15 = 5 tab
- Cortidex: 1/3 tab x 15 = 5 tab
- CTM: 1/3 tab x 15 = 5 tab
BUD : 16 Juni 2024 (6 bulan setelah peracikan)

Paraf
Hari, Tanggal peracikan: Rabu, 18 November 2023
Preceptor
Perintah Resep : R/ Natrium Diclofenac 50 mg No. X
∫ 3 dd. Tab 1 prn nyeri
R/ Domperidon No. X
∫ 3 dd tab 1 an
R/ Ranitidine No. X
∫ 2 dd tab 1
Sediaan yang : - Cataflam 50 mg
tersedia - Vometa
- Rantin
Jumlah yang : - Cataflam 50 mg : 10 tab
diambil - Vometa : 10 tab
- Rantin : 10 tab

97
Perhitungan: : - Cataflam 50 mg = 10 tab
- Vometa = 10 tab
- Rantin = 10 tab
BUD : 18 Mei 2024 (6 bulan setelah peracikan)

98
K. DISPENSING SEDIAAN FARMASI DI APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan dispensing sediaan di apotek


b. Syarat : Minimal 20x dispensing selama masa PKPA

14/11/2023 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Sagestam
diserahkan
: Dioleskan 2x sehari
Aturan pakai
Efek Samping/Efek :
merugikan
KIE : Dioleskan tipis-tipis 2x sehari pagi& malam untuk telapak
tangan dan kaki

16/11/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Farmacol Forte
diserahkan
: 3 x 1 sendok
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : -
merugikan
KIE : Diminum sebelum makan 3 x 1 sendok

17/11/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Mucos Drops
diserahkan
: 3 x 0,5 mL drops
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : -
merugikan
KIE : Diminum 3 sehari pagi, siang, malam setalah makan dan
Disimpan disuhu ruangan

17/11/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Cendo Citrol Mini Dose
diserahkan

99
: 2 x 1 - 2 tetes
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : -
merugikan
KIE : Diteteskan perlahan ke mata yang nyeri, dsimpan 3x24
jam setelah kemasan dibuka

20/11/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Lamodex salep
diserahkan
: Dioleskan 2 x sehari
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : -
merugikan
KIE : Dioleskan tipis-tipis 2 x sehari (pagi dan malam) untuk
siku dan lutut

21/11/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Sporetik
diserahkan
: Diminum 2 sehari 1 sendok
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : -
merugikan
KIE : Dihabiskan, diminum 2 x sehari 1 sendok pada pagi dan
malam.

21/11/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Inpepsa
diserahkan
: 3 x 1 sendok sehari
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : -
merugikan
KIE : Diminum 3 x 1 (Pagi, siang, dan malam) sebelum makan

100
22/11/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Simzen
diserahkan
: Diminum 1 x 1
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : -
merugikan
KIE : Diminum sesudah makan 1 x 1 (malam hari) jika gatal
saja, jika tidak gatal dihentikan.

23/11/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Cinolon N
diserahkan
Aturan pakai : 2x1

Efek Samping/Efek : -
merugikan
KIE : Dioleskan tipis tipis 2 x sehari (pagi dan malam), simpan
ditempat jauh dari jangkauan anak-anak

01/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Bioplacenton Gel
diserahkan
: 4x1
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : -
merugikan
KIE : Dioleskan tipis tipis tangan harus dalam keadaan bersih,
simpan ditempat teduh, jauh dari jangkauan anak-anak

04/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Antasida Doen10 mg
diserahkan
: 3x1
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : Konstipasi, diare, mual
merugikan
KIE : Dikonsumsi sebelum makan, dikunyah

101
07/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Cerini
diserahkan
: 1x1
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : Mengantuk
merugikan
KIE : Dikonsumsi setelah makan, padam malam hari. Sebaiknya
tidak mengemudi setelah mengonsumsi obat ini.

07/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Pamol 500 mg
diserahkan
Aturan pakai : 3x1

Efek Samping/Efek : Pada pemakaian jangka panjang dalam


merugikan dosis besar dapat menyebabkan kerusajan
hati
KIE : Dikonsumsi setelah makan, saat demam saja

07/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Epexol
diserahkan
Aturan pakai : 3x1

Efek Samping/Efek : Mual& muntah, diare, sakit perut


merugikan
KIE : Dikonsumsi setelah makan jika batuk tidak meredah
dalam 3 hari setelah konsumsi obat maka sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter

10/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Bisolvon tab
diserahkan
: 3x1
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : Mual& muntah, diare, gangguan GI ringan
merugikan
KIE : Dikonsumsi setelah makan jika batuk tidak meredah
dalam 3 hari setelah konsumsi obat maka sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter

102
11/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Topgesic 500 mg
diserahkan
: 3x1
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : Gangguan saluran cerna
merugikan
KIE : Dikonsumsi setelah makan, jika nyeri

11/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Kimoxil
diserahkan
: 3x1
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : Kesemutan, nyeri, kelmahan otot, diare
merugikan
KIE : Dikonsumsi setelah makan, harus dihabiskan

12/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Allergen
diserahkan
: 1x1
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : Sakit kepala,pusing mengantuk
merugikan
KIE : Dikonsumsi setelah makan, pada malam hari.
Sebaiknya tidak mengemudi setelah mengonsumsi obat ini.

14/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Fermol sirup
diserahkan
: 3 x sehari 10 ml
Aturan pakai
Efek Samping/Efek : Gangguan saluran cerna
merugikan
KIE : Dikonsumsi setelah makan, jika demam sudah sembuh
maka penggunaan obat bisa dihentikan.

103
15/12/23 Paraf
Hari, tanggal :
Preceptor
Nama item yang : Lodia
diserahkan
: Awal 2 tablet kemudian 1 tablet setiap habis
Aturan pakai
BAB

Efek Samping/Efek : Sakit perut, pusing


merugikan
KIE : Maksimal 8 tablet perhari.
Jika frekuensi BAB masih tetap sering setelah
mengonsumsi obat maka sebaiknta menghubungi dokter

104
L. SWAMEDIKASI SEDIAAN FARMASI DI APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan swamedikasi sediaan di apotek


b. Syarat : Minimal 20x Swamedikasi selama masa PKPA

Hari, Tanggal Swamedikasi: 19 November 2023 Paraf Preceptor


Nama Pasien : nn. X
Keluhan : Sakit kepala & Nyeri Haid
Pengumpulan Usaha pengobatan -
:
Informasi sebelumnya
Riwayat Penyakit :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Nama obat Feminax
: (Paracetamol &
Hyoscyamine
Indikasi Analgesik/Antinyeri
hyoscyamine membantu
:
otot pada rahim dan saluran
Rekomendasi pencernaan menjadi rileks
Dosis Paracetamol 500 mg,
:
Hyoscyamine 19 mg
Aturan Pakai : 3x1
Efek samping/merugikan Mual, muntah, diare,
: kerusakan hati (dosis besar
atau jangka panjang).
● Bisa dibarengi dengan kompres air hangat untuk menyamankan perut
KIE ● Menghindari minuman mengandung kafein (teh, kopi)
● mengurangi minuman mengandung banyak gula berlebih
A.
Hari, Tanggal Swamedikasi: 20 November 2023 Paraf Preceptor
Nama Pasien : tn. Yogi
Keluhan : Sembelit
Pengumpulan Usaha pengobatan Vegeta Herbal
:
Informasi sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : Lactulax
Indikasi : konstipasi
Rekomendasi Dosis :
Aturan Pakai : 1-2 tablet perhari
Efek samping/merugikan : Hiperssensitivitas
● Bisa dibarengi dengan kompres air hangat untuk menyamankan perut
KIE ● Menghindari minuman mengandung kafein (teh, kopi)
● mengurangi minuman mengandung banyak gula berlebih

Hari, Tanggal Swamedikasi: 20 November 2023 Paraf Preceptor


Nama Pasien : tn. Andri
Pengumpulan Keluhan : Susah tidur
Informasi Usaha pengobatan -
:
sebelumnya

105
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : Lelap
Indikasi : Insomnia .
Dosis Valerianae Radix 250 mg,
Myristicae semen 115 mg,
: Eleuthroginseng Radix 100
Rekomendasi
mg, Polygalae Radix 135
mg.
Aturan Pakai 1x2 tablet perhari 30 menit
:
selum tidur
Efek samping/merugikan : Hiperssensitivitas
● Bisa dibarengi dengan kompres air hangat untuk menyamankan perut
KIE ● Menghindari minuman mengandung kafein (teh, kopi)
● mengurangi minuman mengandung banyak gula berlebih

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 22 November 2023
Preceptor
Nama Pasien : Ny. Hasna
Keluhan : Sakit Kepala
Sebelah/Migrain
Pengumpulan
Usaha pengobatan -
Informasi :
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : Poldanmig
Indikasi Meringankan sakit kepala
:
derajat sedang dan migren
Dosis Paracetamol 500 mg
perkali maksimal 4 g per
hari
Rekomendasi : Aspirin 300-900 mg/ kali
maksimal 4000 mg per
hari
caffeine 50-100 mg
Aturan Pakai : 3x1 tablet
Efek samping/merugikan Dosis besar dapat
: menyebabkan kerusakan
hati
● Istirahat cukup
KIE
● Makan makanan bergizi cukup

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 24 November2023
Preceptor
Nama Pasien : Nn.Desi
Pengumpulan Keluhan : Diare
Informasi Usaha pengobatan -
:
sebelumnya

106
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : New Diatabs (Attalpugit)
Indikasi Terapi simptomatik pada diare
:
non spesifik
Dosis : Attapulgite 600 mg
Rekomendasi
Aturan Pakai 2 tablet setiap setelah buang air
: besar, maksimal 12 tablet 1
hari
Efek samping/merugikan : Konstipasi
● obat hanya boleh dikonsumsi selama dua hari, Jika setelah dua hari diare
belum membaik maka sebaiknya dilakukan konsultasi dengan dokter
KIE terlebih dahulu untuk pemeriksaan lebih lanjut
● menghindari minuman bersoda karena dapat memperberat kondisi diare,
begitu juga dengan alkohol, kopi, teh, susu

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 1 Desember 2023
Preceptor
Nama Pasien : an. X
Keluhan : Demam
Pengumpulan Usaha pengobatan Kompres
:
Informasi sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : Tempra Sirup (paracetamol)
Indikasi : anti piretik
Dosis : 160 mg/5 ml
Rekomendasi Aturan Pakai : 3x 7,5 ml
Efek samping/merugikan penggunaan dosis tinggi dapat
menimbulkan kerusakan hati, atau
:
reaksi hipersensitifitas seperti
kemerahan maupun gatal pada kulit.
● Jika dalam 3 hari demam anak belum turun sebaiknya segera
KIE
menghubungi dokter
B.
Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 2 Desember 2023
Preceptor
Nama Pasien : ny. Windah
Keluhan : diare sudah 5 kali sehari setelah
memakan makanan pedas pada
Pengumpulan malam hari sebelumnya
Informasi Usaha pengobatan -
:
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : Lodia
Rekomendasi Indikasi :
Dosis : dosis awal 4 mg lalu 2 mg tiap

107
BAB maksimal 16 mh/haei

Aturan Pakai mulai dengan 2 tablet, lalu jika


: masih diare minum 1 tablet tiap
BAB, maksimal 8 tablet/hari
Efek samping/merugikan : sembelit, kram perut,
● menghindari makanan yang dapat memicu diare seperti makanan pedis
KIE ● minum banyak air putih agar tidak dehidrasi
● jika badan terasa lemas bisa minum oralit sebagai pengganti cair tubuh

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 2 Desember 2023
Preceptor
Nama Pasien : nn. Yuariani
Keluhan : batuk berdahak selama 2 hari
tanpa demam ataupun flu
Pengumpulan
Usaha pengobatan -
Informasi :
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : Bisolvon Extra
Indikasi sebagai sekretolitik (mukolitik)
dan ekspektoran untuk
: meredakan batuk berdahak dan
mempermudah pengeluaran
dahak.
Dosis bromhexine 8 mg per kali
Rekomendasi
guaifenesine 200-400 mg tiap 4
: jam maksimal 2400 mg per hari
bisolvon extra : 10 ml

Aturan Pakai : 3 x sehari setelah makan


Efek samping/merugikan :
Gangguan GI ringan. Reaksi
alergi, terutama ruam kulit
minum air hangat untuk membantu melegakan tenggorokan
KIE
jika dalam 7 hari batuk belum mereda maka sebaiknya pasien segera kedokter

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 4 Desember 2023
Preceptor
Nama Pasien : nn. Fitra
Keluhan : flu dan bantuk tidak berdahak
disertai demam selama 2 hari
Pengumpulan
Usaha pengobatan -
Informasi :
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : anadex
Indikasi : Flu, batuk, demam dan nyeri
Rekomendasi
Dosis Paracetamol 500 mg perkali
:
maksimal 4 g per hari

108
CTM 4 mg per kali maksimal
24 mg/hari
phenylpropanolamine15 mg
per kali maksimal 75 mg per
hari
Aturan Pakai : 3 x sehari
Efek samping/merugikan : Mengantuk, pusing, mulut kering,
karena memiliki efek kantuk maka sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan
KIE
setelah mengonsumsi obat ini

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 5 Desember 2023
Preceptor
Nama Pasien : An. Subhan
Keluhan : batuk berdahak disertai demam
1 hari
Pengumpulan
Usaha pengobatan -
Informasi :
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : triaminic ekspextoran & pilek
Indikasi Meringankan batuk berdahak
: dan melegakan hidung
tersumbat karena pilek.
Dosis anak -anak 6-12 thn
guaifenesin 100 mg perkali
Rekomendasi :
maksimal 400 mg per hari
pseudoephedrine 30 mg
Aturan Pakai : 3 x sehari
Efek samping/merugikan Mual, muntah, sakit kepala,
: berkeringat, rasa haus, mulut
kering
● banyak istirahat dan minum air putih
KIE ● kurangi mengonsumsi minuman berperisa
● jika batuk sudah sembuh maka penggunaan obat bisa dihentikan

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 7 Desember 2023
Preceptor
Nama Pasien : tn Hanafi
Keluhan : demam dan nyeri badan
Pengumpulan Usaha pengobatan -
Informasi :
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : iremax
Indikasi Meringankan demam, nyeri
:
ringan sampai sedang pada otot,
Rekomendasi
Dosis Paracetamol 500 mg perkali
: maksimal 4 g per hari
ibuprofen 200-400 mg/kali

109
maksimal 2400 mg perhari

Aturan Pakai : 2 x sehari setelah makan


Efek samping/merugikan : Mual, muntah, diare, konstipasi,
● jika demam dan nyeri sudah sembuh maka penggunaan obat bisa
KIE dihentikan
● banyak istirahat dan minum air putih

Hari, Tanggal Swamedikasi: 08 Desember 2023 Paraf


Preceptor
Pengumpulan Nama Pasien : Tn. Ahmad
Informasi
Keluhan : Mata merah dan terasa berpasir sari
seminggu lalu, diduga akibat ngelas
bahan besi di pabrik tempat bekerja
Usaha pengobatan : Menggunakan tetes mata yang ada
sebelumnya di rumah
Riwayat Penyakit :-

Riwayat : Insto Eye Drop


Penggunaan Obat

Rekomendasi Nama obat : Cendo Xitrol minidose 0.6 mL

Indikasi : Membantu mengatasi inflamasi


pada mata
Dosis : Tiap 1 mL mengandung:
Deksametason 0,1 %
Neomisin sulfat 3,5 mg
Polimiksin B Sulfat 6000 IU
Aturan Pakai : 4 kali sehari 1-2 tetes
Efek : Rasa terbakar, perih, gatal,
samping/merugikan Peningkatan tekanan intraocular
KIE ● Obat ini diminum 4 kali sehari 1-2 tetes. Obat ini disimpan ditempat
sejuk, kering dan terhindar dari sinar matahari langsung,
● 1 tube obat tetes mata dapat bertahan 3x24 jam setelah tutup tube
dibuka.
● sebaiknya pasien menggunakan kacamata pada saat bepergian.

110
paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 8 Desember 2023
Preseptor
Nama Pasien : nn.Fitrah
Keluhan : nyeri pada ulu hati, mual
dan perut kembung
Pengumpulan
Usaha pengobatan -
Informasi :
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : mylanta sirup
Indikasi digunakan untuk mengurangi
gejala-gejala yang
berhubungan dengan
kelebihan asam lambung,
: gastritis, tukak lambung,
tukak usus 12 jari, dengan
gejala-gejala seperti mual,
nyeri lambung, nyeri ulu
Rekomendasi hati.
Dosis Alumunium hidroksida 200
mg,
: Magnesium hidroksida 200
mg,
Simetikon 20 mg
Aturan Pakai di konsumsi 1 jam sebelum
:
makan
Efek samping/merugikan :
Mual, muntah, diare,
konstipasi,
● makan tepat waktu
● menghindari makanan/ minuman yang dapat memicuh kenaikan asam
KIE
lambung (teh,kopi, makanan pedas)
● memnghindari langsung berbaring setelah makan

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 9 Desember 2023
Preceptor
Nama Pasien : An.Qistina
Keluhan : bintik- bintik halus
kemerahan yang terasa gatal
Pengumpulan pada daerah lipatan leher
Informasi Usaha pengobatan -
:
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : Salicyl Fresh
Indikasi Mengurangi gatal akibat
:
biang keringat.
Rekomendasi
Dosis Asam Salisilat 2%, Talk
:
98%
Aturan Pakai : setelah mandi, Taburkan

111
Bedak Salicyl Kimia Farma
secukupnya dan usapkan pada
bagian kulit yang gatal saja.
Efek samping/merugikan Bedak Salicyl Kimia Farma
cenderung aman jika
digunakan sesuai dengan
petunjuk aturan pakai yang ada
dikemasan. Namun,
: kandungan asam salisilat
dalam bedak ini dapat
menyebabkan beberapa efek
samping, seperti munculnya
kemerahan, panas, atau kulit
mengelupas.
● jika muncul efek samping segera hentikan penggunaan bedak
● jangan menggunakan bedak di sekitar hidung, mata, dan mulut. Jika
mengenai area tersebut, segera basuh dengan menggunakan air bersih
KIE
selama 15 menit.
● jika gatal dan kemerahan tidak meredah setelah penggunaan bedak salycil
kf Fresh sabiknya konsultasikan kondisi si adek dekangan dokter

Hari, Tanggal Swamedikasi: 09 Desember 2023 Paraf


Preceptor
Pengumpulan Nama Pasien : An. Nina (7 th)
Informasi
Keluhan : Hidung tersumbat dan
bersin-bersin mengganggu aktivitas
Usaha pengobatan : Minum air hangat
sebelumnya
Riwayat Penyakit :-

Riwayat :-
Penggunaan Obat
Rekomendasi Nama obat : Tremenza syr@60 mL
Indikasi : Meringankan gejala flu, seperti
hidung
tersumbat, pilek dan bersin.
Dosis : Pseudoephedrine Hcl 30 mg,
Triptolidine HCl 1,25 mg
Aturan Pakai : 3 kali sehari 1 sendok teh@5mL
Efek : Mulut, hidung dan tenggorokan
samping/merugikan kering, sakit
kepala, pusing, kantuk
KIE  pasien disarankan banyak minum air putih
 obat diminum 3 kali sehari sebaiknya setelah makan

112
 jika gejala flu sudah tidak ada maka penggunaan obat bisa dihentikan
 jika dalam 7 hari gejala flu tidak kunjung mereda maka sebaiknya
bertemu dokter

paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 10 Desember 2023
Preseptor
Nama Pasien : tn.Ical
Keluhan : Sakit gigi
Pengumpulan Usaha pengobatan -menggunakan obat sakit
:
Informasi sebelumnya gigi yang ada dirumah
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : - obat sakit gigi kakak tua
Nama obat : topgesic
Indikasi nyeri ringan sampai sedang
: termasuk sakit kepala dan
Rekomendasi sakit gigi
Dosis : 250-500 mg per kali
Aturan Pakai : 3 x sehari
Efek samping/merugikan : gangguan saluran cerna
● obat diminum setelah makan
● obat diminum jika hanya nyeri
● rutin menyikat gigi minimal 2 kali sehari dan bisa menggunakan obat
KIE
kumur, untuk membantu membersihkan gigi
● setelah nyerinya hilang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi untuk
mendapatkan perawatan gigi yang sesuai

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 12 Desember 2023
Preceptor
Nama Pasien : tn. Anton
Keluhan : hidung berair, bersin-bersin
dan sakit kepala
Pengumpulan
Informasi Usaha pengobatan -
:
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : Procold Flu
Indikasi Meringankan gejala-gejala
flu seperti demam, sakit
:
kepala, hidung tersumbat dan
bersin-bersin.
Dosis Paracetamol 500 mg perkali
maksimal 4 g per hari
Rekomendasi
CTM 4 mg per kali
:
maksimal 24 mg/hari
phenylephrine 10 mg per
kali maksima 60 mg per hari
Aturan Pakai : 3 kali sehari
Efek samping/merugikan :
Kantuk, Mulutkering dan
Gangguan pencernaan

113
● sebaiknya tidak mengemudi setelah mnengonsumsi obat ini
KIE ● jika dalam 3 hari gejala tidak meredah setelah minum obat ini maka
sebaiknya berkonsultasi dengan dokter

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 22 November 2023
Preceptor
Nama Pasien : Ny. Yuliana
Keluhan : Sakit Kepala
Sebelah/Migrain
Pengumpulan
Informasi Usaha pengobatan -
:
sebelumnya
Riwayat Penyakit : -
Riwayat Penggunaan Obat : -
Nama obat : bodrex migra
Indikasi Meringankan sakit kepala
:
derajat sedang dan migren
Dosis Paracetamol 500 mg perkali
maksimal 4 g per hari
Rekomendasi :
Propyphenazone 150 mg,
caffeine 50-100 mg
Aturan Pakai : 3x1 tablet
Efek samping/merugikan :
Dosis besar dapat
menyebabkan kerusakan hati
● Istirahat cukup
KIE ● Makan makanan bergizi cukup

Paraf
Hari, Tanggal Swamedikasi: 15 Desember 2023
Preceptor
Nama Pasien : Nn. Intan Tri Andari
Keluhan : Nyeri Haid
Pengumpulan Usaha pengobatan -
:
Informasi sebelumnya
Riwayat Penyakit :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Nama obat Feminax
:
(Paracetamol & Hyoscyamine
Indikasi Analgesik/Antinyeri
hyoscyamine membantu otot
:
pada rahim dan saluran
pencernaan menjadi rileks
Rekomendasi
Dosis Paracetamol 500 mg,
:
Hyoscyamine 19 mg
Aturan Pakai : 3x1
Efek samping/merugikan Mual, muntah, diare, kerusakan
: hati (dosis besar atau jangka
panjang).
● Bisa dibarengi dengan kompres air hangat untuk menyamankan perut
KIE ● Menghindari minuman mengandung kafein (teh, kopi)
● mengurangi minuman mengandung banyak gula berlebih

114
M. PELAYANAN INFORMASI OBAT DI APOTEK

a. Tujuan : Mampu melakukan pelayanan informasi obat di apotek


b. Syarat : Minimal 15x PIO selama masa PKPA

Paraf
Tanggal dan waktu : 15-11-2023
Preceptor
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon
Identitas Penanya :
Nama : Musrimalah
Telpon : -
Status : Pasien
Identitas Pasien : Musrimalah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 33 tahun
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : apakah obat ini (Paracetamol dan amoxicillin) bisa diminum
bersamaan?
obatnya harus dihabiskan?
Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat  Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat  Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat  Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi  Efek Samping  Dll………………
 Cara Pemakaian  Penggunaan Terapeutik ………………….
Jawaban : iya, obatnya bisa diminum bersamaan
paracetamol diminum hanya jika nyeri, namun amoxicillinnya
harus dihabiskan
Referensi : drug interaction checker
Penyampaian Jawaban : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam

115
Paraf
Tanggal dan waktu : 16-11-2023
Preceptor
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon/…………….
Identitas Penanya :
Nama : Muskari
Telpon : -
Status : Pasien
Identitas Pasien : Muskari
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 Thn
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : berapa kali sehari obatnya diminum
apakah obat ini aman untuk lambung (Orinox 120)
Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat  Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat  Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat  Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi  Efek Samping  Dll………………
 Cara Pemakaian  Penggunaan Terapeutik
………………….
Jawaban : Orinox merupakan obat yang mengandung etoricoxib untuk
mengatasi nyeri temasuk nyeri gigi yang aman untuk lambung.
obatnya diminum 1 kali sehari hanya jika nyeri.
Referensi :
Penyampaian Jawaban : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam

116
Paraf
Tanggal dan waktu : 17-11-2023
Preceptor
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon/…………….
Identitas Penanya :
Nama : Ny. Sumiati
Telpon : -
Status : Pasien
Identitas Pasien : Ny. Sumiati
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 58 tahun
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : bagaimana cara penggunaan obat ini? (Nistatyn Drop)
Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat  Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat  Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat  Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi  Efek Samping  Dll……………………
 Cara Pemakaian  Penggunaan Terapeutik …………….
Jawaban : Nymiko Drops bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
Sebelum di konsumsi obatnya di kocok terlebih dahulu.
Teteskan cairan obat sebanyak 2cc (10 ml) ke dalam mulut
dengan pipet yang sudah tersedia, kemudian telan
Referensi :
Penyampaian Jawaban : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam

117
Paraf
Tanggal dan waktu : 19-11-2023
Preceptor
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon/…………….
Identitas Penanya :
Nama : Nn. Istinah
Telpon : -
Status : Pasien
Identitas Pasien : Nn. Istinah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 25 tahun
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : Bagaimana cara menggunakan salep bioplacenton?
bagaimana penyimpanan salep ini ?
Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat  Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat  Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat  Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi  Efek Samping  Dll……………………
 Cara Pemakaian  Penggunaan Terapeutik …………….
Jawaban : ● Cuci tangan sebelum menggunakan Bioplacenton. Pastikan
juga untuk membersihkan dan mengeringkan area luka.
Oleskan gel Bioplacenton secara tipis dan merata pada luka.
Jangan menutup atau membungkus area yang baru saja
diolesi obat dengan perban kecuali atas anjuran dokter.
● obat disimpan diruangan sejuk, terhindar dari matahari
jangan dalam lemari es
● obat hanya dapat dipakai selama 1 bulan sejak dibuka
Referensi : instruksi pemakaian pada brosur obat
Penyampaian : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam
Jawaban
C.

118
Tanggal dan waktu : 20-11-2023
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon/…………….
Identitas Penanya :
Nama :
Telpon : -
Status : Pasien
Identitas Pasien : Tn. Hj Dade
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : -
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : bagaimana cara penggunaan obat ini? (Antihemoroid
Suppositoria)
bagaimana obat ini disimpan?
Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat  Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat  Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat  Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi  Efek Samping  Dll……………………
 Cara Pemakaian  Penggunaan Terapeutik …………….
Jawaban : Obat ini disimpan dalam lemari pendingin agar tidak
mencair/melunak
sebelum digunakan, Cuci tangan dan kuku anda dengan air dan
sabun hingga bersih buka kemasan supositoria dan basahi
sedikit dengan air bersi, Miringkan tubuh anda, dan tarik kaki
kanan anda setinggi perut dan bagian kaki kiri dengan posisi
lurus seperti pada gambar Angkat pantat dengan tangan kanan
agar area lubang anus terbuka untuk menjangkau bagian anus
Masukkan supositoria dengan bagian yang runcing terlebih
dahulu, lalu di dorong dengan jari telunjuk sampai benar-benar
masuk ke dalam anus, sampai obat tidak terdorong keluar lagi
Luruskan kaki anda dengan posisi berbaring miring selama 15
menit agar supositoria tidak keluar kembali.
Referensi :
Penyampaian : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam
Jawaban

119
Paraf
Tanggal dan waktu : 21-11-2023
Preceptor
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon/…………….
Identitas Penanya :
Nama : Tn. Muslimin
Telpon : -
Status : Keluarga Pasien
Identitas Pasien : An. X
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 9 Tahun
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : apakah tersedia paracetamol sirup ?
berapa yang harus diminum oleh anak yang ddemam
apakah obat ini bisa untuk anak-anak?
Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat  Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat  Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat  Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi  Efek Samping  Dll……………………
 Cara Pemakaian  Penggunaan Terapeutik …………….
Jawaban :
diberikan fermol sirup rasa Jeruk (paracetamo 160 mg/5 ml)
dosisnya : 10 ml (320 mg) tiap minum , diminum 3 kali sehari.
jika sudah tdidal demam konsumsi obat bisa dihentikan
obat disimpan pada suhu ruang, jangan dalam kulkas
Referensi : MIMS Indonesia
Penyampaian Jawaban : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam

120
Paraf
Tanggal dan waktu : Jumat, 10 November 2023
Preceptor
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon/Lefalet
Identitas Penanya : -
Nama : -
Telpon : -
Status : -
Identitas Pasien : Tuan X
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : -
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : Jenis-jenis tetes mata

Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat  Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat  Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat  Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi  Efek Samping  Dll………………
 Cara Pemakaian  Penggunaan Terapeutik ………………….
Jawaban : Jawaban lengkap terdapat di leaflet (lampiran)

Referensi :

Penyampaian Jawaban : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam

121
Paraf
Tanggal dan waktu : Kamis, 9 November 2023
Preceptor
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon/Lefalet
Identitas Penanya : -
Nama : -
Telpon : -
Status : -
Identitas Pasien : Tn. Ardi Dido
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 41 tahun
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : Apa itu resisteni antibiotik

Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi Efek Samping  Dll………………
 Cara Pemakaian Penggunaan ………………….
Terapeutik
Jawaban : Jawaban lengkap terdapat di leaflet (lampiran)

Referensi :

Penyampaian Jawaban : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam

122
Paraf
Tanggal dan waktu : Kamis, 9 November 2023
Preceptor
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon/Lefalet
Identitas Penanya : -
Nama : -
Telpon : -
Status : -
Identitas Pasien : Ny. Eka Dwi Siti Aisyah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 33 tahun
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : Cara menggunakan salep mata yang baik dam benar

Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat  Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat  Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat  Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi  Efek Samping  Dll………………
 Cara Pemakaian  Penggunaan Terapeutik ………………….
Jawaban : Jawaban lengkap terdapat di leaflet (lampiran)

Referensi :

Penyampaian Jawaban : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam

123
Paraf
Tanggal dan waktu : Kamis, 9 November 2023
Preceptor
Metode* : Lisan/Tertulis/Telepon/Lefalet
Identitas Penanya : -
Nama : -
Telpon : -
Status : -
Identitas Pasien : M. Asrullah
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 60 tahun
Tinggi dan BB : -
Kehamilan* : Ya (……… minggu)/Tidak
Menyusui* : Ya/Tidak
Uraian Pertanyaan : Batas pemakaian tetes mata setelah dibuka

Jenis Pertanyaan** :
 Identifikasi obat  Stabilitas  Farmakokinetika
 Interaksi obat  Dosis  Farmakodinamik
 Harga obat  Keracunan  Ketersediaan obat
 Kontra Indikasi  Efek Samping  Dll………………
 Cara Pemakaian  Penggunaan Terapeutik ………………….
Jawaban : Jawaban lengkap terdapat di leaflet (lampiran)

Referensi :

Penyampaian Jawaban : Segera/dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam

124
BAB VI
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari laporan PKPA di Apotek Kimia Farma Kota


Kendari adalah sebagai berikut:
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktek kefarmasian oleh apoteker. Apoteker memiliki peran penting dalam
memberikan pelayanan kefarmasian yang dibutuhkan pasien sesuai kondisi
penyakit. Fungsi dan tanggung jawab seorang apoteker di apotek selain harus
mampu melakukan pelayanan kefarmasian klinis, juga harus mampu
mengelola apotek dari segi manajerial. Apoteker juga harus mampu
berkomunikasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
meningkatkan mutu kehidupan pasien serta menetapkan terapi untuk
mendukung penggunaan obat yang rasional.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan adalah:


1. Hubungan kerjasama dan rasa persaudaraan yang sudah terjalin baik
diantara
para pegawai di Apotek hendaknya lebih dipertahankan dan ditingkatkan
guna menunjang peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan di Apotek.
2.Pelaksanaan praktek kerja ini akan lebih terarah apabila disusun suatu
jadwal yang harus dikerjakan mahasiswa/mahasiswi selama melaksanakan
praktek kerja profesi apoteker ini.
3.Pihak institusi agar dapat terus memantau kegiatan mahasiswa/mahasiswi
PKPA secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat
dipecahkan bersama.

125
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2009. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan. Jakarta.
Depkes RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/
Menkes/ SK/ IX/ 2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek,
Jakarta.
Haryanto, H., Oktarianto, E., Junita, J., Andryanto, A., & Rudiyanto, R. (2021).
Kebijakan yang Dilakukan oleh PT. Kimia Farma, Tbk (KAEF) dalam
Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatannya. Jurnal Penelitian Inovatif,
1(2), 181–186. https://doi.org/10.54082/jupin.26
Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Menkes Republik Indonesia, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 34
Tahun 2014, Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta.
Narendra, M.P., Oskar, S., Melkyanto, D., dan Putrianti, A., 2017, Analisis
Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan di Apotek Kimia Farma
Gatot Subroto Bandung, Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol.5(1)
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek (SK
NOMOR 1027/MENKES/SK/IX/2004) Direktorat Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan RI.
Www.kimiafarma.co.id. Diakses pada tanggal 26 November 2023

126
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

DIREKTUR UMUM
PRESIDENT DIRECTOR

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT


PRODUKSI & PENGEMBANGAN KEUANGAN UMUM & HUMAN
SUPPLY CHAIN BISNIS CAPITAL

DIVISI SUPPLY DIVISI


CHAIN PENGEMBANGAN
DIVISI
BISNIS STRATEGIS DIVISI DIVISI SATUAN KEUANGAN
SEKRETARIS PENGAWASAN &
PERUSAHAAN AKUNTANSI
INTERASI DIVISI
HUMAN
CAPITAL

127
LAMPIRAN 2. Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Apotek

128
LAMPIRAN 3. Penampilan Fisik Apotek Kimia Farmas 773 Wua-Wua

Pintu Masuk KF 773


Tampak Depan KF 773

Rak Swalayan Farmasi KF 773

Termometer Ruangan dan Kartu


Monitoring Suhu KF 773

129
Etalase Penyimpanan Obat Keras KF
773
Lemari Double Lock Penyimpanan
Obat-Obat Narkotika dan
Psikotropika KF 773

Gudang Penyimpanan Sediaan


Farmasi dan BMHP Kulkas penyimpanan obat suhu 2-
8o C

Etiket Putih KF773 Etiket Biru KF773

130
Copy Resep K773

LAMPIRAN 4. Kegiatan Mahasiswa Selama PKPA di Apotek Kimia Farma


1. Dokumentasi

Pengecekkan sediaan farmasi disertai double check kesesuaian pesanan obat dan
kondisi obat yang datang

131
Penyimpanan/ Mendisplay obat ke rak obat untuk obat yang stoknya tersisa
sedikit dan menyetok obat

Peracikan sediaan resep dokter

Kegiatan Out Store KF773

132
Simulasi pemusnahan obat

133
LAMPIRAN 5. Pengadaan
Penjualan rata-rata Buffer Lead
No. Nama Obat Rencana Pengadaan per bulan stock time Sisa stok
A = (B + C + D) - E B C D E
1 Glimepiride 4 mg 294 300 30 4 40
Diamicron MR
319 300 30 4 15
2 60 mg
3 Micardis 40 mg 316 300 30 4 18
Nasacort AQ
70 60 6 4 0
4 Semprot
5 Seretide 50 mcg 70 60 6 4 0
6 Thyrozol 10 mg 164 300 30 4 170
7 Omeprazol 20 mg 204 300 30 4 130
8 Candesartan 8 mg 262 300 30 4 72
Metformin 500
264 300 30 4 70
9 mg
10 Testpack Strip 330 300 30 4 4
11 CTM 4 mg 280 300 30 4 54
Neoultracycline
69 60 6 4 1
12 Extra
Pagoda Salep
124 120 12 4 12
13 Extra
14 Physio gel 135 120 12 4 1

134
Pi Kang Shuang
60 60 6 4 10
15 CR
Sido M Tolak
45 60 6 4 25
16 Linu
Vitabumin 130
64 60 6 4 6
17 ml
18 Chloraethyl 69 60 6 4 1
Akiler Eardrop 5
65 60 6 4 5
19 ml
Bufect Forte susp
70 60 6 4 0
20 60 ml
21 Cerini syr 60 ml 69 60 6 4 1
22 Cinolon CR 10 gr 57 60 6 4 13
Cortidex 1,5 mg
2074 3000 300 4 1230
23 @100
Durex Love
333 300 30 4 1
24 Condom @12
Epexol syr 120
71 60 6 4 -1
26 ml
Episan susp 100
69 60 6 4 1
27 ml
Forbetes 500 mg
254 300 30 4 80
28 tab
29 Formyco 200 mg 234 300 30 4 100
Formyco CR 10
52 60 6 4 18
30 gr

135
31 Forumen Eardrop 27 60 6 4 43
32 Lapraz Kapsul 274 300 30 4 60
Lodia Film
2104 3000 300 4 1200
33 Coated tab
Neurosanbe Plus
2714 3000 300 4 590
34 Kaplet
Nymiko susp 12
68 60 6 4 2
35 ml
36 Pumpitor kapsul 314 300 30 4 20
Sankorbin 200
70 60 6 4 0
37 mg/5 ml inj
Sanmol 125 mg/5
66 120 12 4 70
38 ml syr 60 ml
39 Sanmol 500 mg 2130 3000 300 4 1174
Sanmol 60
mg/0,6 ml drop15 82 120 12 4 54
40 ml
Sanmol Forte syr
72 420 42 4 394
41 60 ml
Andalan
31 60 6 4 39
42 Pregnancy test
Breathy Nasal
68 60 6 4 2
43 Drop
Caladine Lot 95
112 120 12 4 24
44 ml

136
45 Disflatyl 40 mg 124 300 30 4 210
46 Faktu Oint 20 gr 65 60 6 4 5
Oxoferin Sol top
70 60 6 4 0
47 30 ml
Proris Forte 50
134 120 12 4 2
48 ml
Ampicillin 500
334 300 30 4 0
49 mg
Kutoin 100 mg 70 60 6 4 0
50

137
LAMPIRAN 6. Leaflet PIO

138
LAMPIRAN 6. Dokumentasi Resep yang dikaji

139
140

Anda mungkin juga menyukai