Tugas makalah kewarganegaraan
Tugas makalah kewarganegaraan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
A.Pengertian HAM dan Kewajiban Warga Negara...............................................................5
B. Ruang Lingkup HAM dan Kewajiban Warga Negara.........................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP.................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai warga negara Indonesia, kedudukan, hak, kewajiban, dan
peran penyandang cacat adalah sama dengan warga negara lainnya. Hal ini
sesuai dengan UUD1945, dalam Pasal 27 : Setiap warga negara berhak
memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Kemudian ada penegasan lagi pada amandemen UUD 1945 yang mengatur
tentang Hak Azasi Manusia, ini menandakan bahwa negara kita telah
memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada harkat dan martabat
manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Oleh karena itu,
peningkatan peran para penyandang cacat dalam pembangunan nasional
sangat penting untuk mendapat perhatian dan didayagunakan sebagaimana
mestinya.
Hingga saat ini sarana dan upaya untuk memberikan perlindungan
hukum terhadap kedudukan, hak, kewajiban, dan peran para penyandang
cacat telah diatur dalam Undang-Undang Nomor. 4 Tahun 1997 tentang
Penyandang Cacat, dan berbagai peraturan perundangundangan yang
mengatur masalah ketenagakerjaan, pendidikan nasional, kesehatan,
kesejahteraan sosial, lalu lintas dan angkutan jalan, perkeretaapian,
pelayaran, penerbangan, dan kepabeanan.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Hak Asasi Manusia adalah kristalisasi berbagai sistem nilai dan filsafat
tentang manusia dan seluruh aspek kehidupannya. Fokus utama dari Hak
Asasi Manusia (“HAM”) adalah kehidupan dan martabat manusia. Secara
historis, akar filosofis dari munculnya gagasan HAM adalah teori hak kodrati
atau natural rights theory yang dikembangkan para filsuf seperti John Locke,
Thomas Paine, dan Jean Jacques Rousseau. Inti dari hak kodrati adalah
semua individu dikarunai oleh alam hak yang melekat pada dirinya, dengan
demikian tidak dapat dicabut oleh negara.
b. Muladi
HAM adalah hak yang melekat secara alamiah (inheren) pada diri
manusia sejak manusia lahir, dan tanpa hak tersebut manusia tidak dapat
tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang utuh. Karena keberadaan
HAM yang begitu penting, tanpa HAM manusia tidak dapat mengembangkan
bakat dan memenuhi kebutuhannya.
c. Leah Levin
HAM adalah hak-hak yang melekat pada manusia yang tanpanya mustahil
manusia dapat hidup sebagai manusia.
d. Thomas Hobbes
Pengertian HAM adalah jalan keluar untuk mengatasi keadaan “homo homini
lupus, bellum omnium contra omnes“ yaitu manusia dapat menjadi serigala
bagi manusia lain. Keadaan seperti ini mendorong terbentuknya perjanjian
masyarakat di mana rakyat menyerahkan hak-haknya kepada penguasa.
2.Pengertian Hak Asasi Manusia menurut Hukum Nasional
Secara esameve, definisi HAM di Indonesia dapat Anda temukan
dalam Pasal 1 angka 1 UU HAM yang berbunyi: “Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia”.
Dari pasal tersebut, dapat diartikan bahwa HAM adalah hak dasar
manusia, merupakan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, merupakan hak
natural, dan oleh karena itu HAM tidak dapat dicabut oleh manusia lain
esame mahluk hidup.
a. Hak Asasi Pribadi: Ruang lingkup ini mencakup hak-hak yang terkait
dengan individu, seperti hak kemerdekaan, hak menyatakan pendapat, dan
hak memeluk agama. Contoh lainnya adalah hak memiliki identitas, hak
memiliki kebebasan bergerak, dan hak memiliki kebebasan berpikir.
b. Hak Asasi Sosial: Ruang lingkup ini mencakup hak-hak yang terkait
dengan kehidupan sosial, seperti hak berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat, hak berpartisipasi dalam pemerintahan, dan hak berpartisipasi
dalam kegiatan sosial. Contoh lainnya adalah hak memiliki akses ke
pendidikan, hak memiliki akses ke kesehatan, dan hak memiliki akses ke
infrastruktur.
c. Hak Asasi Ekonomi: Ruang lingkup ini mencakup hak-hak yang terkait
dengan kehidupan ekonomi, seperti hak memiliki properti, hak berbisnis, dan
hak memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Contoh lainnya adalah hak memiliki akses ke sumber daya alam, hak
memiliki akses ke teknologi, dan hak memiliki akses ke pasar.
d. Hak Asasi Budaya: Ruang lingkup ini mencakup hak-hak yang terkait
dengan kebudayaan, seperti hak memiliki identitas budaya, hak berpartisipasi
dalam kebudayaan, dan hak memiliki akses ke sumber daya budaya. Contoh
lainnya adalah hak memiliki akses ke warisan budaya, hak memiliki akses ke
sumber daya budaya, dan hak memiliki akses ke kebudayaan.
e. Hak Asasi Alam: Ruang lingkup ini mencakup hak-hak yang terkait dengan
alam, seperti hak memiliki akses ke sumber daya alam, hak memiliki akses
ke lingkungan, dan hak memiliki akses ke sumber daya air. Contoh lainnya
adalah hak memiliki akses ke hutan, hak memiliki akses ke sungai, dan hak
memiliki akses ke laut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia (HAM) dan kewajiban warga negara adalah bahwa
HAM dan kewajiban warga negara saling terkait dan memainkan peran
penting dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab. Hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat dalam hakikat keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
Kewajiban warga negara, sebaliknya, adalah tugas dan tanggung
jawab yang harus diterima oleh setiap warga negara untuk memenuhi
kewajiban. Kewajiban warga negara mencakup berbagai aspek, seperti
menjunjung hukum dan pemerintahan, ikut serta dalam upaya pembelaan
negara, menghormati hak asasi manusia orang lain, tunduk pada
pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang, dan ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.
Dalam sintesis, HAM dan kewajiban warga negara memainkan peran
penting dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab. Hak asasi
manusia memberikan kebebasan dan perlindungan, sementara kewajiban
warga negara memastikan bahwa hak-hak tersebut dapat ditegakkan dan
dilindungi. Dengan demikian, pemahaman dan penerapan hak serta
kewajiban tersebut merupakan wujud tanggung jawab setiap individu
terhadap negara dan sehingga tercipta harmoni dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.