Anda di halaman 1dari 41

MODUL E-BUSINESS

DOSEN PENGAMPU : DEWI YOHANA BR GINTING, M.Pd.

NAMA : EUNIKE BR SEMBIRING

NIM : 21110023

JURUSAN : TEKNOLOGI INFORMASI

SEMESTER : V (LIMA)

KELAS : A PAGI

MATA KULIAH : E-BUSINESS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

INDONESIA

KABANJAHE 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan setia-
Nya penulis dapat menyusun modul ini untuk memenuhi tugas mata kuliah E-Business. Didalam
modul ini
akan dipelajari hal hal sebagai berikut :

a. Menjelaskan tentang E-Business

b. Tahapan pembangunan E-Business

c. Cara Membuka Usaha Online

d. Prinsip Prinsip Wirausaha

e. Prinsip dasarmenjadipebisnishandal

Setelah mempelajari modul ini pembaca diharapkan dapat mengerti tentang E-


Businnes, bagaimana membangun usaha online dan apa saja prinsip prinsip yang harus
dimiliki seorang wirausaha. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam modul ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan modul ini. Penulis berharap semoga modul ini
dapat memberikan manfaat dan juga
menjadi inspirasi dalam membangun sebuahbisnis bagi pembaca.

Kabanjahe, Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Modul...................................................................................................... 1

BAB 2 E-BUSINESS................................................................................................2

2.1 Dampak Positif Dan Negatif E-Commerce Dan E-Business .............................2

2.2 Aplikasi E-Business ............................................................................................2

2.3 Cakupan E-Business ...........................................................................................3

2.4 Prinsip Why.........................................................................................................4

2.5 Tahapan Pembangunan Sistem E-Business ........................................................5

BAB 3 TAHAPAN PEMBANGUNAN E-BUSINESS..........................................7

3.1 Metode Pembangunan Sistem ............................................................................ 7


3.2 Visi dan Prospek Membangun e-Business..........................................................7

3.3 Tahap-Tahap Pembangunan Sistem e-Business .................................................7

BAB 4 CARA MEMBUKA USAHA ONLINE ...................................................11

4.1 Cara Memulai Usaha Online............................................................................... 11

4.2 Tips Memulai Usaha Dengan Modal Minim ..................................................... 12

4.2 Memulai Bisnis Franchise Dengan 3 Alasan Ini ............................................... 12

BAB 5 PRINSIP PRINSIP WIRAUSAHA ..........................................................16

5.1 Konsep 10 D Dari Bygrave................................................................................. 16

5.2 Etika Bisnis E-Commerce................................................................................... 17

BAB 6 PRINSIP DASAR DAN CARA MENJADI PEBISNIS HANDAL.........19

6.1 5 Prinsip Dasar Dan Cara Menjadi Pebisnis Handal........................................... 19

6.2 10 Prinsip Sukses Menurut Dhidiek D. Machyudin ..........................................21

6.3 Penutup................................................................................................................23

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Modul adalah satu kesatuan bahan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik
secara mandiri. Didalamnya terdapat komponen dan petunjuk yang jelas sehingga peserta didik
dapat mengikuti secara runtut tanpa campur tangan pengajar. Penyusunan modul ini adalah
salah satu tuntutan untuk memenuhi tugas e-business. Penulis berharap setelah mahasiswa atau
kalangan umum lainnya mempelajari modul ini mereka dapat mengerti dan tahu tentang E-
Businnes, bagaimana
membangunusaha online dan apa sajaprinsip prinsip yang harus dimiliki seorang wirausaha.

1.2 Tujuan Modul

1. Mahasiswamengerti dan tahu tentang E-Business


2. Mahasiswa mengetahui bagaimanatahapan pembangunan E-Business
3. Mahasiswa mengetahui cara membukausaha online
4. Mahasiswa mengetahui apa sajaprinsip prinsip yang harus dimiliki seorang wirausaha
5. Mahasiswa mengetahui prinsip dasar dan caramenjadipebisnishandal

1
BAB 2

E-BUSINESS

2.1 Dampak Positif dan Negatif e-Commerce dan e-Business

Menerapkan konsep e-Business bukan berarti proses bisnis menjadi bebas hambatan, karena tentu
saja
setiap langkah yang ditempuh memiliki sisi positif dan negatifnya.

Adapun sisi positif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai berikut:

1. Revenue Stream baru yang mungkin lebih menjanjikan dantidakbisa ditemui di sistem
2. transaksitradisional.
3. Dapat meningkatkan pangsapasar (market exposure).
4. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
5. Melebarkan jangkauan (global reach).
6. Meningkatkan customer loyality.
7. Memperpendekwaktu produksi dan pemasaran.
8. Meningkatkan mata rantaipendapatan (value chain).

Sedangkan sisinegatif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai berikut:

1. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Tindakan ini bisa menyingkap semua
informasi rahasia organisasi kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini


bersifatkesalahan non- teknis seperti aliran listrik padam ataujaringanyang tidak berfungsi.

3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti
usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi
perusahaan tersebut.

4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan pembobolansebuah
sistem perbankan oleh hacker, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke
rekeningnya sendiri.

5. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidak jujuran, praktek bisnis yang tidak benar, dan kesalahan faktor manusia atau
kesalahan sistem elektronik.

2.2 Aplikasi e-Business

Seperti yang sudah dibahas pada sub bab 1.4, dalam prosesnya, setiap bisnis tentu tidak
dapat berjalan sendiri tanpa adanya interaksi dengan pihak eksternal dari organisasi itu sendiri,
seperti para supplier, customer, investor, kreditur, pemerintah dan media. Karena itu di dalam
aplikasi e-Business haruslah terdapat fitur-fitur yang dapat memfasilitasi kegiatan tersebut. Berikut
fitur-fitur yang harus
ada pada aplikasi e-Business:

2
1. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan komponen utama dari e-Business, dengan kata
lain ERP adalah sistem operasi bisnis, setara dengan sistem operasi windows untuk operasi back-
office.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:

2
a. Sistem informasi untuk perusahaan manufaktur.
a. b.Berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasiproses bisnis.
b. Back office system, konsumen dan publiktidak dilibatkan.
c. Client-server software, baik desktop ataupun berbasis web.
d. Memilikikemampuanuntukmengelola sebagian besar transaksi.
e. Data dapat diakses secara real-time.

2. CRM (Customer Relationship management) adalah kustomisasi dan personalisasi produk


dan layanan secara real-time berdasarkan kebiasaan beli, keinginan dan kebutuhan konsumen.
Adapun
fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Merupakan penggambaran hubungan sistem dengankonsumennya.


b. Usaha perusahaan dalam menjagahubungan dengankonsumennya.
c. Strategibisnis perusahaan.
d. Sebuah tool untuk memahamikonsumennya.

3. SCM (Supply Chain Management) merupakan sinkronisasi dan koordinasi aktifitas-aktifitas


yang berkaitan dengan aliran material/produk, baik yang ada dalam satu organisasi maupun antar
organisasi.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Pengelolaanyang efektif atas integrasi yang terlibat di dalam kegiatanpemasokan.


b. Perencanaan dan pengendalianyang baik atas kegiatan pengadaan.
c. Efesiensi aliran pasokan hingga ketitikkonsumsiterakhir.
d. Perancangan dankontrol arus material dan informasi sepanjangrantai pasokan.
e. Bertujuan untuk mendapatkan kepuasankonsumen sekarang dan dimasayang akan datang.

Perbedaan Bisnis Trandisional dengan e-Business Walaupun sama-sama bergerak di


bidang bisnis, namun terdapat perbedaan mendasar antara bisnis tradisional dengan e-Business.
Perbedaan ini disebabkan oleh perubahan kebiasaan masyarakat yang mengikuti perkembangan
teknologi. Adapun
perbedaannya dapat diketahui dari gambar berikü t besertapenjelasannya

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa e-Business bukanlah sebuah proyek
yang terdefinisi dengan pasti, melainkan sebuah perjalanan yang memerlukan visi dan prosedur
yang non
linear. Adapun perbedaanya dapat dilihat padatabel berikut.

2.3 Cakupan e-Business

Cakupan atau spektrum e-Business dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari
masing- masing sudut pandang orang yang melihat definisi dari kata "bisnis" itu sendiri.
Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-Business, cara yang sering digunakan
adalah dengan menggunakan prinsip 4 W yaitu What, Who, Where dan Why. Prinsip What: E-
Business memiliki cakupan jauh lebih luas tidak hanya pada aktifitas atau mekanisme transaksi
yang dilakukan secara online/digital namun termasuk di dalamnya aktifitas relasi antara dua entiti

3
perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan konsumenya, kolaborasi antara perusahaan dengan
para mitrabisnisnya, pertukaran
informasi antara perusahaan denganparapesaingusahanya dan lain sebagainya.

3
Who: adalah semua pihak yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem
bisnis/serangkaian proses bisnis yaitu pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-Business.
Tujuan klasifikasi
pihak yang sering dipergunakan dalam mengilustrasikan e-Business yaitu:

a. Agent
b. Business
c. Consumer
d. Device
e. c. Employee
f. Family
g. Government

Prinsip Where: Dalam e-Business interaksi dan kegiatan e-Business dapat dilakukan
dimana saja melalui berbagai kanal akses, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki
fasilitas
elektronik/digital sebagai kanal akses.

2.4 Prinsip Why

Konsep e-Business tidak hanya menguntungkan perusahaan namun juga memberikan


kesempatan perusahaan untuk meningkatkan perusahaan dalam meningkatkan level pendapatanya
(4ompute generation) secara langsung maupun tidak langsung, Implementasi e-Business
yang dilakukan oleh perusahaan memberikan dampak perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan
celah
bisnis baru yang selama inibelumpernah ditawarkan kepadamasyarakat.

Berikut adalah contoh atau gambaran e-Business berdasarkan spektrum value e-Business yaitu:

1. e-Auctioning, yaitu lelang yang memanfaatkan teknologi elektronik sebagai tempat


terjadinya proses lelang.

2. e-Banking, kegiatan yang melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya


melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan.
3. e-Commerce, transaksi jualbeli secara elektronikmelalui media internet.
4. e-Directories, Sebuah layanan pengiriman situs web dimana situs web ditambahkan ke kategori
yang tepat dalam direktori online dicari yang meningkatkan visibilitas situs web
dan menciptakan inbound link yang relevan dengan situs web tersebu

5. e-Engineering, terciptanya pengembangan produk dinamis terpadu dan proses realisasi


yang memiliki kelincahan dan kemahiran yang diperlukan untuk merespon tuntutan
dunia e
Commerce.
6. e-Franchising, bentuk kerja sama bisnis atau usaha dengan memakai prinsip kemitraan,
sebuah perusahaan yang sudah mapan baik itu dari segi sistem manajemennya, keuangannya
maupun dari marketingnya serta adanya merek dari produk perusahaan yang sudah
dikenal oleh masyarakat luas, dengan pensahaan ataupun individu yang memakai merek dari
produk maupun sistem tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi.

4
7. e-Learning, sistem atau konsep komputeryang memanfaatkan teknologi informasi dalamproses
belajar mengajar.

8. e-Mailing, suatu sarana untuk mengirim dan menerima surat atau pesan dengan format
digital melalui jalur jaringan komputer dan internet.

4
9. e-Marketing, segala upaya yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu
produkataujasa melalui atau menggunakan media elektronik atau Internet.

10. e-Research, kegiatan riset yang menggunakan serangkaian fasilitas teknologi informasi
dan konunikasi, sedemikian rupa sehinggamelahirkan carakerja danmetoderiset baru.

11. e-Supply, proses Supply Chain yang di manage secara elektronik,


biasanyamenggunakan teknologi jaringan komputer.

12. e-Trading, suatu sistem perdagangan secara Online yaitu lewat perangkat
teknologiinternet, dimana dengan sistem ini investor tidak perlu lagi datang atau
repotmenelepon kantor pialang (broker).

13. e-Travel, semua kegiatan industry travel yang dikaitkan pada e-Commerce atau dengan
kata lain travel yang di-online-kan
14. e-Operational Resources Management.

2.5 Tahapan Pembangunan Sistem E-Business

Deskripsi

Membahastentang tahapan pembangunan Sistem Informasi e-Business.

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang tahapan apa saja yang dibutuhkan ketika akan
membangun

sebuah sistem informasi e-bussiness

2.1. Visi dan Prospek Membangun e-Business

Membangun sistem e-Business bukan hanya mengkomputerisasi sistem informasi bisnis


yang kennadian dihubungkan ke internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam
membangun sistem e-Business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan, Karena itu, harus
dipahami baliwa membangun sistem e-Business lebih dari sekedar itu. Adapun visi yang harus
dimiliki oleh organisasi
yang akan membangun sistem e-Business adalah sebagai berikut:

a. Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung dengan

konsumen.
b. Pembangunanjaringan komunitas.
c. e. Perluasan pasar.
d. Masuk erapersaingan global.

Tahap-Tahap Pembangunan Sistem e-Business

Dalam membangun sebuah sistem, tentu dibutuhkan tahapan-tahapan yang menjadi


landasan dibangunnya sistem tersebut. Adapun tahapan-tahapan pembentukan sistem e-Business
adalah sebagai
berikut:

a. Mendayagunakankomputer personal,jaringan komputer dan Internet seoptimal mungkin.


b. Membangunhalaman webuntuk jalinan komunikasi antara perusahaan dengankonsumen secara

efektif dan fleksibel.


5
c. Membangun Sistem Informasi e-Business yang efektif.
d. Mengembangkan Sistem Informasi yang bersifat inter platform.

5
Bisnis berbasis elektronikyang dalam hal ini seringkita sebut dengan e-Business adalah sebuah
kegiatan bisnis yang menggunakan fasilitas jaringan internet Dalani pelaksanaannya, perusahaan yang
akan mengaplikasikan e-Business dalam usahanya tentunya membutuhkan rencana agar penerapannya
bisa efektif. Mendaya gunakan komputer personal,jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin
merupakan hal paling dasar yang harus disiapkan sebelum memanfaatkan e-Bussiness Membangun
halaman webuntuk membangun jalinan komunikasi antara perusahaan dengankonsumen secara
efektif dan fleksibel. Setelah semua terpenuhi di atas barulah kita melangkah dalam tahap
pembangunan
sistem E-Business, meliputi:

1. Pembangunan Arsitektur E-Business

Arsitektur e-Business merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan Sistem


Informasi e-Business yang diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari
berbagai sumber- sumber yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri
dari enan
langkah, yaitu:

a. Pendefinisian visi dan tujuan dari organisasi, merupakan langkah awal untuk mendapatkan
gambaran umum dari organisasi tersebut.
b. Pendefinisian arsitektur informasi yang dibutuhkan, merupakan langkah selanjutnya untuk
mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan e-Business.
c. Pendefinisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang
dibutuhkan, cara pengolahannya dan sasaranyang ingin diambiluntuk pengembangan.
d. Pendefinisian arsitektur aplikasi, hal ini dimaksudkan untuk menentukan jenis aplikasi dan
batasan-batasanyang diinginkan dalambidang keamanan.
e. Pendefinisian arsitektur teknikal, dimaksudkan untuk menentukan jenis-jenis hardware dan
software secarakeseluruhan.
f. Pendefinisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang berhubungan
dengan sumber daya, baikberupamanusia, keuangan, danwaktu yang dipergunakan.

6
BAB 3

TAHAPAN PEMBANGUNAN E-BUSINESS

3.1 Metode Pembangunan Sistem

Metode yang paling sering digunakan dalam membangun ebisnis adalah metode daur
hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-business, karena memiliki beberapa
karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses
dokumentasi yangrapi. Metode daur hidup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap
perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Ada
setiap tahapan dilakukan proses
pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati.

3.2 Visi dan Prospek Membangun e-Business

Membangun sistem e-Business bukan hanya mengkomputerisasi sistem informasi bisnis yang
kemudian dihubungkan ke internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalan
membangun sistem e-Business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan. Karena itu, harus
dipahami bahwa membangun sistem e-Business lebih dari sekedar itu. Adapun visi yang harus
dimiliki oleh organisasi
yang akan membangun sistem e-Business adalah sebagai berikut:

1. Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung
dengan konsumen.
2. Pembangunanjaringan komunitas.
3. Perluasan pasar
4. Masuk erapersaingan global

3.3 Tahap-Tahap Pembangunan Sistem e-Business

Dalam membangun sebuah sistem, tentu dibutuhkan tahapan-tahapan yang menjadi


landasan dibangunnya sistem tersebut. Adapun tahapan-tahapan pembentukan sistem e-Business
adalah sebagai
berikut:

1. Mendayagunakankomputer personal,jaringan komputer dan Internet seoptimal mungkin.


2. Membangun halaman web untuk jalinan komunikasi antara perusahaan dengan
konsumen secara efektif dan fleksibel.
3. Membangun Sistem Informasi e-Business yang efektif.
4. Mengembangkan Sistem Informasi yang bersifat inter platform

Bisnis berbasis elektronik yang dalam hal ini sering kita sebut dengan e-Business adalah sebuah
kegiatan bisnis yang menggunakan fasilitas jaringan internet. Dalam pelaksanaannya, perusahaan yang
akan mengaplikasikan e-Business dalam usahanya tentunya membutuhkan rencana agar penerapannya
bisa efektif. Mendaya gunakan komputer personal,jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin
merupakan hal paling dasar yang harus disiapkan sebelum memanfaatkan e-Bussiness. Membangun
halaman webuntuk membangun jalinan komunikasi antara perusahaan dengankonsumen secara

7
efektif dan fleksibel. Setelah semua terpenuhi di atas barulah kita melangkah dalam tahap
pembangunan
sistem e-Business, meliputi:

7
1. Pembangunan Arsitektur E-Business

Arsitektur e-Business merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan Sistem


Informasi e- Business yang diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari
berbagai sumber-sumber yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri
dari enam
langkah, yaitu:

a. Pendefinisian visi dan tujuan dari organisasi, merupakan langkah awal untuk mendapatkan
gambaran urmum dari organisasi tersebut.
b. Pendefinisian arsitektur informasi yang dibutuhkan, merupakan langkah selanjutnya untuk
mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan e-Business.
c. Pendefinisian arsitektur data, aktifitas pada hagian ini seperti pengklasifikasian data yang
dibutuhkan, cara pengolalunya dan sasaranyang ingin diambiluntuk pengembangan.
d. Pendefinisian arsitektur aplikasi, hal ini dimaksudkan untuk menentukan jenis aplikasi dan
batasan- batasanyang diinginkan dalambidang keamanan
e. Pendefinisian arsitektur teknikal, dimaksudkan untuk menentukan jenis-jenis hardware dan

software secarakeseluruhan.
f. Pendefinisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang berhubungan
dengan sumber daya, baikberupa manusia, keuangan, danwaktu yang dipergunakan

2. Instalasi

Langkah selanjutnya adalah pengimplementasian aplikasi yang telah dibangun atau


instalasi. Aktifitas instalasi ini dapat dilaksanakan langsung oleh para tenaga ahli yang ada di
perusahaan tersebut atau menggunakan tenaga outsourcing, pilihan mi sangat berhubungan erat
dengan pemilihan opsi pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam aktifitas
instalasi iniyaitu, bagaimana aplikasi tersebut berhubungan dengan aplikası yang telah ada.

3. Pemilihan Opsi Pengembangan

Pengembangan aplikasi dari e-Business pada dasarnya mengikuti beberapa pendekatan.


Masing-masing pendekatan tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan yang pada
intinya, pemilihan salah satu dari opsi tersebut akan memberikan efisiensi yang lebih besar
dibandingkan opsi-
opsi lainnya. Beberapapendekatan tersebut adalah:

a. Membeli aplikasi yang telah dimplementasikan oleh sebuah Application Service


Provider (ASP), hal ini dimaksudkan agar dapat menghemat biaya dan
waktodibanding dengan membangun sendiri. Tetapi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan seperti kadang kala aplikasi tersebut tidak sepenuhnya diperlukan, sangat
susah untuk dimodifikasikan sesuai dengan kebutuhan, susah untuk diintegrasikan dengan
aplikasi yang telah lebih dulu digunakan, pelayanan purna jualdari ASP yang buruk dan
keterikatan kontrak dengan pihak ASP untuk
meningkatkan fungsi dari aplikasi tersebut dikemudian hari.

8
b. Menyewa (lease) aplikasi, hampir mirip dengan membeli aplikasi yang diinginkan.
Biasanya menyewa aplikasi dilakukan jika aplikasi tersebut sangat mahal. Kadang kala
menyewa merupakan langkah awal sebelummembeli aplikasi tersebut dan alasan lain karena
keterbatasan
tenaga ahli yang akan mengelolapemanfaatan dan pemeliharaan aplikasi tersebut.

8
c. Membangun sendiri (in-house development) membangun sendiri aplikasi yang
dibutuhkan, merupakan salah satu pilihan daripengembangan elBusiness Walaupun biasanya
pendekatan ini membutuhkan biaya yang besar dan menghabiskan waktu yang banyak,
tetapi pilihan ini
diharapkan sangat mendekati sistem yang diinginkan.
d. Bekerja sama dengan pihak ketiga, dewasa ini sedang berkembang trend kerja sama
antara perusahaan pengembang Sistem Informasi e-Business dengan perusahaan-
perusahaan penggunanya. Berbagaijeniskerja samayang dilakukan sepertikerja sama dengan
pengembang e-Marketplace, telah mengembangkan berbagai Sistem Informasi e-
Business bagi para perusahaan. yang ingin membangun bisnis B2C (Business to Customer)
di internet, sedangkan untuk B2B (Business to Business), perusahaan dapat bergabung dalam
berbagai pengembang khusus lainnya di bidangnya, bekerja sama dengan third party auction,
perusahaan dapat bekerja
sama dengan pihak pelelangan untuk memasarkan produknya sebagaipihakketiga.

4. Penyebaran/Integrasi

Pada tahapan ini aplikasi yang telah dipilih dan diimplementasikan diharapkan
dapat terintegrasi dengan baik dengan segala aplikasi yang telah ada sebelumnya. Berbagai
langkah dijalankan dalam tahapan ini seperti pemberian training dan informasi terhadap para
pengguna, baik yang berhubungan secara langsung atau tidak dengan aplikasi tersebut,
pembuatan kebijakan atas peraturanperaturan yang mendukung hingga pengintegrasian sistern
dengan para supplier dan pihak-
pihak terkait lainnya.

5. Operasi/Pemeliharaan

Operasi dan pemeliharaan dari aplikasi yang telah diimplementasikan merupakan


langkah selanjutnya yang harus diperhatikan dengan baik. Perencanaan yang baik sangat
diperlukan agar seluruh pengimplementasian yang telah dilakukan dapat berjalan dengan
sempurna. Selanjutnya,
aktifitas pemeliharaan dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan selanjutnya untuk penyempurnaan
aplikasi yang telah diimplementasikan sesuai dengan maksud dantujuan aplikasi tersebut dibangun.

Beberapa cukup banyakmasalah yang dihadapi dalam membangun e-bisnis di Indonesiadiantaranya:

1. Bahwa perkembangan infrastruktar internet di Indonesia sangat lambat. Masih


kurang insfrastrukur yang ada dan belum merata jaringan infrastruktur kr seluruh pelosok
Indonesia. Dalam hal ini dibutuhkan perhatian pemerintah untuk secara bertahap membangun
infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap seluruh rakyat Indonesia
dapat dikenalkan dengan jaringan internet dan permanfaatnya sebagai salah satu hasil
dari perkembangan teknologi informasi

2. Sumber daya manusia di Indonesia yang menguasai sistem e-bisnis secara utuh masih
kurang, tidak saja menguasai secara teknis tetapi secara non-teknis seperti sistem perbankan,
lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku.

9
Peminat pengembangan e-bisnis dapat melakukan pengembangan secara terstruktur dan
menghasilkan
e-bisnis sesuai denganyang diharapkan. Antara lain :

1. Bagaimana tahapan-tahapan yang rinci dalam mengembangkan e-Bisnis mulai dari


persiapan hingga implementasi.

2. Teknologi informasi dan komunikasi bagaimana yang terkait erat dengan teknologi e-
Bisnis dimana pengaruhnya sangat besar dalampengembangan e-Bisnis.

3. Faktor apa saja yang perlu di perhatikan dalam mendesain situs e-Bisnis agar
pengakses mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalambertransaksi.
4. Keuntungan apayangbisa diperoleh bagipengelola dan pengguna melalui social networking
5. Model e-Bisnis yang bagaimana yang sesuai dengan karakter bangsa dan cocok diterapkan
di Indonesia.

10
BAB 4

CARA MEMBUKA USAHA ONLINE

Di era serba internet sekarang ini, peluang bisnis online sangat terbuka lebar dengan
Janji keuntungan yang cukup menggiurkan. Aneka toko online yang menjual berbagai macam
barang dan jasa bisa kita temukan saat kita terkoneksi dengan internet. Setiap orang bisa memiliki
usaha online. Bahkan salah satu kenalan saya, seorang siswa SD kelas 6 telah berhasil memiliki
toko online yang menjual garskin, sticker unik, dll. Sungguh menakjubkan memang. Ini
membuktikan bahwa usaha online bisa dijalani oleh siapa saja. Ingin memiliki toko online? Ikuti
saja beberapa tips dan cara
memulaibisnis online dibawah ini dan kitabisa dengan mudahmemulaiusaha online milikkita sendiri,

4.1 Cara Memulai Usaha Online :


MENENTUKAN JENIS BARANG/JASA YANG AKAN KITA JUAL
Langkah pertama dalam memulaiusaha anline adalah menentukan jenis barang / jasayang
akan kita jual. Jangan lupa untuk mempelajari tentang barang / jasa yang akan kita jual.
Pelajari
benefit dan juga kekuranganjenis barang / jasayang akan kita pasarkan.
LAKUKAN SURVEY PASAR
Dalam usaha online, survey usaha tidak perlu dilakukan dengan cara membagi -
bagikan sample, namun cukup dengan cara mengamati trend kesukaan serta minat
masyarakat atas barang / jasa yang akan kita jual, Bila perlu, amati permintaan pasar
selama beberapa bulan
sebelumkita launching usaha online kita.
PASTIKAN KETERSEDIAAN SUPLAI BARANG/JASA
Ini sangat penting untuk diperhatikan. Bila kita memproduksi sendiri, kita harus
bisa menghitung berapa kapasitas produksi kita dalam suatu waktu terntu. Bila ternyata
kita memperoleh barang dari suplier, kita harus sudah mengetahui betul berapa kemampuan
suplai
suplier kita tersebut. Jangan sampai terjadikekosongan stok dalamwaktu yang lama
BUAT KONSEP USAHA
Dengan membuat sebuah konsep usaha sebelum kita memulai usaha online, akan
membuat langkah kita tidak banyak melenceng dari konsep awal. Kita harus sudah
memiliki konsep
tentang layout toko online kita, carapemesanan, metode pembayaran, dil
MULAI MEMBUAT TOKO ONLINE
Pada langkah ini, kita mulai memilih jenis toko online yang akan kitabuat. Akan
menggunakan hosting berbayar ataumembuat toko online gratis seperti yang ditawarkan di
www.jejualan.com
adalah pilihanyang haruskitapertimbangkan.
AKTIF MELAKUKAN PROMOSI
Karena kita berkecimpung dalam usaha online, maka langkah promasi yang harus kita
lakukan juga dilakukan di dunia maya, Lakukan promosi di situs jual beli terpercaya, rajin
11
mengupdate isi web / blog, dll adalah langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam
mempromosikan usaha
online kita.

11
4.2 Tips Memulai Usaha Dengan Modal Minim

Permodalan selalu menjadi faktor penghambat seseorang ingin membuka sebuah usaha
dan mengembangkannya. Padahal jika akan membuka usaha tidak harus dengan modal besar bahkan
bisa jugatanpa medal Hal ini jugatergantung padaprinsip manajemenyang diterapkan
danpemasaranyang
bagus dan bisa diterima dimasyarakat.

Jaman sekarangmemulaiusahawalau dengan modal besar tidak menjamin usaha Tersebut akan
sukses. Bayangkan saja jika Anda sudah membuka sebuah usaha besar dengan barang lengkap
namun tidak dibarengi usaha tekun untuk memasarkan produk, membuat strategi usaha yang jitu
juga tidak akan berkembang. Jika modal besar tersebut dari modal pinjaman dijamin Anda akan rugi
besar, Modal
tidak balik, tidak ada keuntungan dan Anda masih menanggungutang sumber modal tersebut

Ada beberapa trik menurut Ir. Henky Eko Sriyantone seorang pengusaha franchise Bakso
Malang, agar usaha Anda dapat sukses berjalan walaupun dengan modal sedikit. Toh lama-lama
jika
Anda tekun menjalan usahatersebut pasti usahatersebut akan berkembang secara otomatis.

1. Segera mengubah pola pikir bahwa harus ada modal besar jika akan memulai usaha. Jika
pola pikir ini tidak segera Anda ubah, maka untuk memulai usaha pasti akan terasa ragu
atau bimbang takut jika akan gagal. Seorang yang berjiwa entrepreneur akan selalu
mengembangkan dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada dibarengi dengan
potensi mengelola dan mengumpulkan modal. Anda dapat memulai strategi menambah
jaringan bisnis, menambah relasi agarrekan bisnis mauberkerjasama mengembangkanusaha
Anda.

2. Memulai usaha tidak harus dari yang mapan dan berskala besar. Seperti prinsip "sedikit
demi sedikit lama-lama menjadi bukit". Tidak ada seorang pengusaha yang memulai usaha
dengan kesuksesan besar, merekapasti akan mengalamipasang surut berawal dari nol.
Meskipunusaha yang didirikan berskala besar tidak mungkin langsung mendapat banyak
konsumen sehingga Anda perlumeningkatkan strategipemasaran agar bisa bertahan dan
berkembang

3. Menekan anggaran dari modal awal. Saat memulai usaha, Anda pasti
mempertimbangkan anggaran sewa tempat yang konon memang terbilang cukup
besar. Untuk mensiasati pengeluaran sewa tempat agar daapt ditekan, bisa membuat
kerjasama dengan teman. Misalnya teman Anda memiliki lokasi strategis, bekerjasamalah
dengan dia dengan sistem bagi hasil,

4. Mencari kesempatan sumber permodalan. Saat ini banyak sekali bank-bank daerah
yang mendukung usaha UMKM dengan memberikan pinjaman modal. Program UMKM bisa
Anda manfaatkanuntuk mengembangkanusaha produksi Anda. Bisa juga mencari sumber
modal dari koperasi simpan pinjam, BPR, pegadaian, dan peroranganyang mendukung usaha
Anda.

4.3 Memulai Bisnis Franchise Dengan 3 Alasan Ini

12
Bisnis franchise atau waralaba sudah banyak dibuktikan kesuksesannya. Bisnis jenis
ini menjembatani para pengusaha pemula yang banyak memiliki keterbatasan usaha dan belum
mampu memulai usoha mandiri. Sebab seringkali terjadi pengusaha pemula gagal karena
pengalaman yang
minim, pemilihan lokasi, jenis usaha dan modal yang pas-pasan

Bisnis franchise meminimalisir kegagalan usaha dari beberapa faktor. Apa untungnya
memulai bisnis jenis ini? Berikut tiga alasan Anda memulai bisnis dengan konsep franchise menurut
Henry dari
Kompas.com

12
1. Membeli pengalaman
Kurangnya pengalaman dalam dunia bisnis sering menjadi faktor kegagalan seorang
pebisnis pemula. Mengembangkan usaha tidak bisa dalam waktu singkat. Anda memerlukan
riset pasar, persiapan matang, menentukan produk yang diminati. Dengan memulai usaha
franchise dari bisnis orang lain Anda akan membeli pengalaman berbisnis juga. Tidak perlu
memulai dari nol
sebab Anda tinggal menjalankan bisnis dari yang sudah ada sebelumnya.
2. Tidak perlu branding usaha
Memperkenalkan produk di awal memulai usaha adalah hal paling susah sebab tidak
Semua masyarakat mengenal produk kita dan perlu strategi jitu untuk melakukannya:
Anda perlu pengalaman dan teknik dalam hal ini. Sedangkan jika Anda memulai usaha
franchise, Anda tidak perlu melakukan hal tersebut. Produk sudah dikenal di masyarakat luas
dan Anda tinggal
menjalankanusaha tersebut.
3. Peluang Sukses lebih luas
Usaha franchise dinilai lebih memiliki banyak pengalaman sedangkan bagian promosi
produk sudah dilakukan oleh pemilik usaha, dan sebagai franchisee Anda tinggal menuai
kesuksesan dengan prosentase 75 persen keberhasilan jika dijalan dengan sungguh-sungguh
dan sesuai
prosedur.

13
BAB 5

PRINSIP-PRINSIP WIRAUSAHA

Kemampuan-kemampuanyang perlu diasah antara lain adalah:

1. Kemampuan Teknis
Kemampuan teknis wajib dimiliki seorang wiraswasta, yaitu kemampuan memimpin,
manajemen, manajemen keuangan dan organisasi ditunjang oleh kemampuan
berkomunikasi baik lisan maupun tulisan serta kemampuan untuk menganalisa
schingga cepat dalam
mengambilkeputusan.
2. Kemampuan dalam Manajemen Bisnis
Kemampuan perencanaan dan mengelola manajemen bisnis seperti menyusun rencana
(plan). menjalankan rencana (do), melakukan kontrol (check), dan mengambil
tidakan/keputusan (action). Selam kemampuan ini seorang wiraswsata harus memiliki
kemampuan prikologi
manusia dankemampuan untuk mengembangkan jejaring
3. Kemampuan Pribadi (Attitude)
Seorang wiraswasta seyogianya mampu mengendalikan diri, berdisiplin, tidak gentar
mengambil risiko yang telah diperhitungkan, inovatif dan kreatif, berorientasi pada perubahan,
ulet, sertamemilikivisi dalam menjalankan usaha dan kehidupannya.

Ciri seorang wiraswastawan, antara lain:

1. Mempunyaivisi.
Para wiraswasta schagai pemimpin usaha harus mempunyai visi, pandangan jauh ke
depan sebagai sasaran yang akan dituju dalam perjtenganmyn mernih kesuksesan. Vai
tersebut biasanya bermula dari armate cita-cita atan pensodes yang kenyataan, melalui
suatu proses
dengan segala liku-liku, kerjakeras, berpikir cerdas, tantangan,risiko, dan sebagainya
2. Kreatif dan inovatif.
Para wiraswasta harus selalu kreatif, inovatif, peniru (imitator) sehingga akan
selalu mempunyai gagasan atau ide dan kombinasi-kombinasi baru, baik dalam bentuk
produk,jasa,
proses, pola, cara, dan sebagainya, untuk selalumemajukan bisnisnya.
3. Tanpa gagasan-gagasan dan ide-ide baru, bisnisnya akan ketinggalan karena konsumen
selalu menuntut hal-hal yang baru. Mampu melihat dan mewujudkan peluang. Peluang selalu
menjadi sasaran utama para wiraswasta karena melalui peluang itulah ia bisa menjalankan
usahanya dengan caramenciptakan pasar atau mengisipasar.

4. Membawa usahakearahkemajuan.
Seorang wiraswasta selalu bepikir bagaimana memajukan dan membesarkan usaha yang
ada, semakin besar dan maju usaha yang mereka jalankan akan semakin besar keuntungan
yang
diperoleh
5. Orientasipada kepuasankonsumen ataupelanggan.
14
Wiraswasta sadar bahwa pemasukan uangnya berasal dari konsumen atau pelanggan
yang membeli barang atau jasanya. Kepuasan para pelanggan ini harus selalu dijaga agar
mereka tidak lari pada pesaingnya. Kalau para pelanggan sudah lari ke pesaingnya, akan
sulit untuk
meraih mereka kembali, hingga bisnisnya akan mengecil atau malah merugi dan akhirnya

14
bangkrut. Dengan prinsip inilah seorang wiraswasta tidak akan pernah menipu dan
mengecewakan pelanggannya.
6. Beranimenerima tantangan ketidakpastian.
Salah satu masalah yang harus dihadapi secara sadar oleh para wiraswasta adalah
adanya ketidakpastian dalam bentuk apapun. Wiraswasta akan menghadapi semua
ketidakpastian itu dengan sadar dan bertanggung jawab, karena dalam bisnis hanya ada dua
pilihan: untung atau
rugi. Rugi inilah yang merupakan salah satu perwujudan dariketidakpastian.
7. Berjiwa kompetisi
Wiraswasta sadar bahwa usaha ataubisnisnya tidak sendiri. Adapihak lain juga yang
berbisnis. Kalau bisnisnya sejenis, tentu akan menjadi pessing. Disinilah seorang
wiraswasta harus mampu berkompetisi dengan selalu menjual produk atau layanan
yang terbaik bagi pelanggannya untuk menjaga kelangsungan usahanya. Seorang wiraswasta
hendaknya mau dan
mampuberkompetisi dalambatasbatas aturan hukum dan etikabisnis.
8. Cepat dalam mengambilkeputusan
Wiraswasta sadar balıwa kehidupan ini penuh dengan dinamika. Setiap saat segalanya
akan berubah. Perubahan-perubahan ini harus disikapi dengan keputusankeputusan yang
tepat dan
cepat.
9. Berjiwa sosial dengan menjadi dermawan (phylantrophis) dan berjiwa altruis
Banyak wiraswasta sukses dan kaya, tetapi mereka sadar bahwa kekayaan dan Bumgnya tidak
dibawa mati, Oleh karena itu, sebagian kekayaannya disumbangkan untuk tujuan-tujuan
sosial dan kemanusiaan karena sadar batrwa kekayaannya itu berasal dari orang lain()
melalui hasil
usaha ataubisnisnya.

Ciri-ciri seorang wiraswasta tidak dapat hanya ditempuh melalui pendidikan formal, tetapi
juga melalui pendidikan non formal (lingkungan, keluarga, dll). Kalau ciri ini dapat kita pupuk pada
pada diri kita secara baik dan benar, suatu saat kita pasti bisa menjadi wiraswasta yang sukses. Dari
sekian banyak cirri-ciri wirausaha dapat kita simpulkan bahwa seorang wiraswasta adalah
orang yang memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif, inovasi, melaksanakan perencanaan bermula
dari ide sendiri, kemudian mengembangkan usahanya dengan melibatkan banyak orang dan selalu
berpegang pada
nilai-nilai disiplin, berkerjakeras dan jujur.

5.1 Konsep 10 D dari Bygrave

Selanjutnya dapat digambarkan beberapa karakteristik dari wirausahaan yang berhasil memiliki
sifat-sifat yang dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave, 1994)

1. Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi
dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan
15
impiannya tersebut.
2. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan
secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan
adalah
merupakan faktorkunci (key factor) dalan kesuksesan bisnisnya.

15
3. Doers
Begitu seorang wirausahamembuat keputusan maka dia langsung menindak lanjutinya. Mereka
melaksanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia sanggup artinya seorang wirausaha
tidak
mau menunda-nunda kesempatanyang dapat di-manfaatkan.
4. Determination
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa
tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada
halangan atau
rintanganyang tidak mungkin diatasi.
5. Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang
dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya
untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau 7 hal, dalam
seminggu.
Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan sematamatauntuk kegiatanbisnisnya.
6. Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha
mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya. Hal
inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual
produk yang
ditawarkannya.
7. Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau
mengabaikan faktor-faktorkeciltertentu yang dapat menghambat kegiatanusahanya.
8. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia
merupakan orangyang bebas dantidakmautergantung kepada orang lain.
9. Dollars
Wirausahaan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan
memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka
berasumsi jika
mereka sukses berbisnismakamereka pantas mendapat laba/bonus/hadiah.
10. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang
kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau
diajak
untuk mencapai sukses dalambidang bisnis.

16
5.2 Etika Bisnis E-Commerce Berhubungan Dengan Pemberian Data Pelaku
Usaha
Kepada Konsumen

Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik
buruk Perilaku etis yang telah diterapkan dalam transaksi ecommerce menimbulkan situasi saling
percaya antara konsumen dan pelaku usaha, yang memungkinkan keberlanjutan usaha yang
secara tidak langsung meningkatkan keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan
mencegahketerbatasan pemenuhan hak konsumen serta dapat menumbuhkan saling percaya. Etika
dalam berbisnis adalah mutlak dilakukan, Maju mundurnya bisnis yang dijalankan adalah
tergantung dari pelaku bisnis itu sendiri. Apa yang dia perbuat dengan konsekuensi apa yang
akan dia peroleh sudah sangat jelas Pebisnis yang menjunjung tinggi nilai etika akan mendapat
point reward terhadap apa yang telah dia lakukan Kemajuan bisnis, kepercayaan pelanggan, profit
yang terus meningkat, pangsa pasar terus meluas, merupakan dambaan bagi setiap pebisnis dan ini
akan diperoleh dengan menjungjung tinggi nilai etika. Sebaliknya, pelanggaran etika yang sedikit
saja bias menyebabkan kondisi berbalik 180 derajat dalam waktu sekejap. Kehilangan pelanggan,
defisit keuangan sampai ditutupnya bisnis yang
telah mengalamikerugianyang menggunung merupakan punishment daripelanggaran etika.

Etika bisnis yang baik dalam transaksi e-commerce dikaitkan dengan pemberian data
yang nantinya akan berdampak pada kepercayaan konsumen. Mengapa pemberian data yang
dilakukan pelaku usaha akan berdampak pada kepercayaan konsumen, sebab konsumen akan
membeli barang
ataujasamelalui transaksi e-commerce apabilaterdapat data yang lengkap dari pelaku usaha.

Pemberian data dan informasi yang lengkap tersebut adalah memberikan kemanfaatan
kepada semua pihak dalam transaksi e-commerce. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam
transaksi e commerce dengan adanya data dan informasi yang jelas mengenai identitas, legalitas dan
lokasi usaha dapat menguntungkan semua pihak. Berikut penjelasan mengenai kemanfaatan identitas,
legalitas dan lokasi usaha kepada pihak-pihak dalam transaksi e-commerce. Kebenaran identitas
diperlukan pada pengajuan permohonan penyelesaian sengketa. Oleh sebab itu tata cara
penyelesaian sengketa khususnya ecommerce, diperkuat dengan permohonan yang dilakukan
secara tertulis maka harus
memuat secarabenar dan lengkap mengenai:

1. Nama dan alamat lengkap konsamen;


2. Nama dan alamat lengkappelakausaha,
3. Barang ataujasayang diadukan,
4. Buktiperolehan (bon, kuitansi dan dokumen bukti lain);
5. Keterangan tempat, waktu dan tanggal diperoleh barang danjasa tersebut;
6. Saksi yang mengetahui barang danjasa tersebut diperoleh;
7. Foto-foto barang dan kegiatan pelaksanaan jasa, bila ada.

Kedudukan konsumen yang lemah dalam transaksi e-commerce sudah tidak perlu dikuatirkan
lagi mengingat identitas sudah menjadi konsep hukum yang jelas dalam setiap transaksinya.

17
Kebenaran data/informasi merupakan hal yang mengandung kepastian hukum sehingga harus
diwujudkan agar tidak ada lagi kecurangan yang timbul. Sudah saatnya peraturan perundang-
undangan di Indonesia lebih ditegakkan lagi. Apabila sudah tidak memungkinkan lagi
menggunakan hukum konvensional maka hukum harus mengikuti perkembangan yang ada saat
ini. Hal tersebut dapat dianalogikan
masalahnya ketika awal mula terjadi pencurian listrik. Barang bukti yang dicuripun tidak

17
memungkinkan dibawah ke ruang sidang. Demikian dengan kejahatan pada dunia maya,
pencurian bandwidth, dan lain sebagainya tidak dapat dimungkinkan untuk barang bukti
dihadirkan pada
persidangan.

Melihat ciri khas tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila pelaku usaha tidak
memberikan identitasnya maka konsumen akan sulit untuk bisa dilindungi, sebab seperti kita
ketahui dalam transaksi e-commerce konsumen serta pelaku usaha tidak bertemu dalam
proses transaksinya. Kemudian konsumen tidak bisa melihat secara langsung harang yang
dijual. Maka diperlukan kebenaran identitas sebagaijaminan bahwa pelaku usaha akan memberikan
tanggung jawabnya dalam
melaksanakan proses transaksi e-commerce.

Melihat ciri dan karakteristik dari transaksi e-commerce, maka para pelaku bisnis sebenarnya
lebih dapat mengoptimalkan untuk dapat meraup keuntungan yang besar. Hal utama untuk
pencapaian itu maka harus melihat kepada aspek manajemen dari pelaku bisnis Berkaitan dengan itu
maka Malcolm Frank dalam tulisannya mengenai The Realities of Web-based Electronic Commerce
telah memberikan saran tujuh langkah untuk dapat memuju sukses dalam melakukan ecommerce
E- Commerce harus dipandang sebagai sistem bisnis dan bukan sistem komputer. Artinya e-
commerce harus merupakan solusi komprehensif dalam berbisnis, sehingga yang diurusi bukan
sisi teknisnya semata tapi juga
strategi, proses, organisasi dan manusianya.

1. Kemauan untuk terjun ke e-commerce harus didukung penuh oleh pimpinan tingkat
atas. Bahasa lainnya, pimpinanteratas adalah penanggungjawab dan pemilik e-commerce ini.

2. Pembuatan proses bisnis harus terdefinisi secara eksak guna menghindari


"pendewaan" teknologi dankomputer sebagai satu-satunyapembuat solusi.

3. Mengantisipasi kemungkinan munculnya konflik yang diakibatkan peralihan ke e-


commerce. Konflik seperti ini sangat mungkin datang dari pihak ketiga yang merasa
dirugikan dengan strategi baru ini.

4. Mengantisipasi kemungkinan gerakan anti perubahan (resistance to change) darı


internal perusahaan.

5. Harus mempelajari demografi dan kebutuhan konsumen dalam rangka menyajikan


pelayanan yang sebaik-baiknyakepadamereka

6. Harus disiapkan tenaga-tenaga terampil bidang teknologi informasi yang mengerti e-


commerce dengan segala persoalannya, termasuk internet, web, database, pengamanan
sistem, masalah- masalah hukum yang terkait dan lain lain.

Wujud perlindungan konsumen yang dapat diberikan adalah dengan memberikan ketentuan yang
wajib mengenai data/informasi pelaku usahapada setiap transaksi. Kebenaran data/informasi mengenai
identitas, legalitas dan lokasi usaha tersebut diberikan agar konsumen percaya akan pelaku usaha yang
menawarkan barang/jasanya. Sehingga apabila terjadi kecurangan-kecurangan akan lebih
mudah mencari atau menemukan lokasi pelaku usaha yang dalam transaksinya melakukan itikad
tidak baik. Serta dengan adanya data/informasi, konsumen dapat mengadukan apa yang menjadi
keberatan dalam

18
transaksi.

18
BAB 6

PRINSIP DASAR DAN CARA MENJADI PEBISNIS HANDAL

6.1 5 Prinsip Dasar Dan Cara Menjadi Pebisnis Handal

Berikut ini penulis berikan lima prinsip dasar cara menjadi pebisnis handal, supaya Anda bisa
menciptakan keuntungan dimanapun dankapanpun, simak penjelasan artikel berikut ini. Yang pertama
adalah Anda harus paham dalam sebuah jiwa seorang profit maker dimana ia bukanlah profesi, bukan
juga status, ya Jadi jika anda ingin menjadi seorang profit Maker, pebisnis handal maka memilikilah
jiwa seseorang profit maker, dengan memiliki jiwa profit maker berarti anda harus memiliki 5
prinsip
dasar ini.

Cash And Carry

Banyak sekali pengusaha dimana ia banyak sekali mencari keuntungan dan kemudian sudah
menghitung keuntungannya bahkan sebelum uangnya sampai di tangan, dan banyak sekali
pengusaha itu yang akhirnya hutangnya tambah lama tambah banyak, karena uangnya banyak
yang jual atau berhutang, ia harus nambah modal lagi dan nambah modal dari bank tentunya. Nah
ini yang terjadi, bagi teman-teman di yang sedang mambaca artikel ini penulis sampaikan terus-
menerus ingatkan
adalah Cash and Carry, bahwayangnamanya keuntungan itu adalahuang bukanutang-piutang.

Nah seberapa banyak dari kita yang kita usaha sudah mati matian siang dan
malam menghabiskan waktu, tapi keuntungan yang masih berupa utang-piutang dengan pembeli,
keuntungan keuntungannya ada dan masih ada, masih di perusahaan X atau masih ada pada
orang lain dan seterusnya. Yang kemudian ditagih molor, molor, dan molor lagi, ada beberapa juga
nggak bayarjuga dan akhirnya bukan cuman keuntunganyang laritetapi modal anda pun ikut diambil.
Ini yang terjadi di
kehidupannyata.

Nah maka prinsip Cash and Carry ini adalah penting sekali, penulis tidak tahu apakah
anda sudah memulai usaha dan kemudian pembayarannya berupa Tempo? kalau seperti itu ya
menurut penulis harus dipersingkatkan lagi waktunya, yang nggak disiplin di cut aja. Ya jangan
dikasih barang lagi atau produk anda lagi gitu. Kalau Anda terus menerus mempertahankan orang
yang bayarnya itu telat-telah dan seterusnya danusaha andabukannya berkembang
malahtambahbanyakutangpiutangya itu tadi salah satu penyebabnya. Nah makanya dari awal
memulai usaha jangan masuk ke dalam usaha yang mana pembayarannya itu tempo. Apa lagi kita
tidak punya uang, enggak punya modal, modalnya
modalutang bank, pakai sertifikat. pakai sertifikat orang tuanya lagi.

Prinsip Uang Kecil danYang Besar

Prinsip uang kecil dan yang besar adalah sebuah prinsip pebisnis handal adalah dimana
uang kecil danyang besar, maksudnya Apa? Maksudnya ginikalaukitatidakbisa mencari uang kecil
jangan berharap Anda bisa cari uang besar banyak sekali teman-teman diluaran sana yang terlalu
banyak beban hutang, ke sini pikirnya adalah sekali pukul dapat uang besar dan hutangnya lunas,
19
mencari sebuah bisnis yang untung nya langsung besar dan utangnya langsung lunas. Itu adalah
pikiran yang mustahil. Jadi sekalian penulis selalu mengingatkan konsentrasi pada uang kecil,
berbisnislah apa adanya berbisnislah dengan cara apa yang ada di sekitar kita, ya terus kita
coba jangan terlalu
berangan-angan, Anda mendapatkanuangratusan jutamiliaran rupiah berpikirlahkecil.

19
Pada saat Anda memulai bisnis, mulailah bisnis dengan misalnya keuntungan yang kecil misal
30.000 produknya atau Rp50.000 atau harga jualnya saja cuman Rp100.000 perproduknya itu
yang pernah penulis lakukan. Jadi penulistidak pernah berpikir sampai miliaran rupiah itu, meskipun
hari ini hasilnya juga cukup ya hasilnya juga besar tetapi dari awal penulis tidak pernah berpikir
seperti yang saya pikirkan. Nah jadi prinsip penulis adalah selalu berfokus dan berkonsentrasi
sebagai seorang pekerja, berkonsentrasi pada uang kecil, nah jika uang kecil kita sudah Mahir,
semakin sering kita melakukannya, kita tinggal multiplikasi ya dengan SDM yang kita miliki
tentunya uang kecil itu bisa berarti sesuatu yang besar Banyak sekali temen-temen yang pengen uang
besar akhirnya dia mencoba peluang ini sampai-sampai utang Bank gagal, coba peluang ini itu dan
percaya sama temennya dan akhirnya ditipu dan seterusnya. Kenapa karena ia terus-menerus pengen
mendapatkan uang besar. Jadi sekarang stop untuk cari uang besar, Carilah uang kecil secara
sering dan belajar Terus skilnya, Bagaimana uang kecil ini bisa menjadi besar. Prinsipnya adalah
uang kecil bisa dibesarkan uang besar
sulit dicapainah itulahprinsip dasarmenjadipebisnishandal.

Bisnis Mencari Untung Bukan Mencari Modal

Yang nomor 3 bisnis itu cari untung bukan cari modal, seringkali orang awam berpikir
"Saya mau bukabisnis ya terus saya enggak punya modal Ya gimana caranya saya cari modal". Nah
disinilah kebanyakan orang terjebak terjebak dalam dunia bisnis dimana ia mencoba berhutang
bak, ia juga coba-coba mencari-cari investor dan lain-lain. No no no dan no penulis tidak bisa
lakukan itu kenapa karena penulis slalu berusaha Mencari bisnis modal kecil dan kemudian kita
besarkan kita besarkan
terus menerus artinya dimulai dariNol.

Dan bukan membuat sebuah bisnis yang dimana diawal dengan modal besar. Itu
berarti resikonya pun besar, nah itu yang seringkali dilakukan bisnis itu bukan membuka toko
bukan hanya buka toko atau perusahaan tidak hanya itu tetapi kita bisa mulai dengan cara jualan.
Jadi yang harus pertama kali yang anda pikirkan adalah di mana ada keuntungan-keuntungannya
dari siapa, siapa market saya, siapa orang-orang yang mau beli, dan Bagaimana cara saya deketin
mereka. Nah bukan bingung modalnya sekian, Terus saya harus cari investor ke mana ya, bukan itu.
Jadi bisnis aja belum Jadi untungnya belum ada kamu sudah bingung cari investor. Jadi secara tidak
langsung kamu telah mencelakakan orang lain. karena jika orang sudah inves dan anda tidak bisa
mengelolanya, dan yang akan sering terjadi pada anda nantinya adalah jatuh, di tuntut orang, dan
mengalami kebangkrutan
artinya anda gagal dalamberbisnis.

Lihat Peluang Terdekat Pada Kita dan Jangan Mengambil Peluang Yang Terlalu Jauh

Yang nomor 4 peluang di dekat kita, di sekitar kita itujauh lebih banyak dari padapeluang yang
jauh di sana, jadi prinsipnya jangan melihat orang lain, jangan melihat pengusaha A,B,C,D, oohh itu
jualan bakso laris, apa saya harusjualan bakso ya? itu namanya melihat tulang-tulang yang jauh pada
hal anda tidakbisabikin bakso. Andajuga belumpernahbisnis, andabelum tahu bagaimana cara milih
tempatnya dan anda belum tahu bagaimana cara promosinya. Artinya serba belum tahu dari A
sampai Z. Nah ketika anda memaksakan terjun untuk berjualan bakso maka pada saat Anda
jalankan Anda harus pelajari itu semuanya, dan anda akan tutup kenapa? karena itu terjadi
20
karena banyak orang berpikir seperti itu kalau ada si sukses jualan a si B sukses jualan juga, tidak
tidak mungkin itu terjadi
danjarang terjadi apalagi lokasinya sama

20
6.2 10 Prinsip Sukses

Dalam Berbisnis Sepeda sudah dikenal sejak abad 18, alat transportasi ini pertama kali ditemukan
di Perancis dengan nama Velocipede. Bentuk sepeda pada awalnya tidak seperti yang kita lihat
sekarang ini, bentuk dan modelnya terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Meski
bentuknya berubah-ubah, carakerjanya yg tetap sama darimasake masa, yaitu dikayuh.
Sepedamemiliki prinsip, apabila pedal sepeda sebagai motor penggerak tak dikayuh, maka roda
sepeda takkan bergerak,
kemudian sepeda akan jatuh.

Prinsip sepeda ini dapat dianalogikan seperti prinsip dalam dunia wirausaha atau bisnis. Di
tengah menjamurnya usaha atau bisnis sebagai mata pencaharian, persainganpun semakin ketat.
Bisnis yang tidak berusaha bersaing, akan tertinggal. Mengenang mendiang presiden ketiga yang
juga dikenal sebagai seorang wirausaha, B.J. Habibie, yang berkata "Sayamemiliki mental sepeda.
Jika sepedatidak
dikayuh, ia akan berhenti. Artinya, jika Sayatidakbekerja, Saya akan mati."

Dalam berbisnis, perlu adanya prinsip untuk bisa bertahan di tengah sengitnya persaingan. Berikut
ini
merupakan 10 prinsip bisnis sukses yang dikemukakan oleh Dhidiek D. Machyudin:

1. Semangat.

Memiliki semangat yang tinggi merupakanprinsip bisnis sukses untuk memulai suatubisnis atau usaha
yang baru. Karena bukanlah tujuannya tapi sebuah proses atau perjalananyalah yang menjadikan
penghargaanterbesar bagiparapebisnis atau wirausahawan.

2. Tidak Takut Gagal

Bagi para pebisnis atau wirausaha memiliki prinsip bisnis sukses yang satu ini wajib, karena
sebuah teori saja yang dimiliki akan sia-sia kalau tidak dipraktekkan. Maka dengan begitu akan
merasakan
atau mengalaminya sendiri dan hal yang terpenting jangantakut untuk gagal di awal.

3. Bertindak dengan Tepat

Berada dimanapun resiko itu pasti ada, resiko adalah hal sering kali kita hindari, dari resiko yang
satu ini, tetapi menemukan lagi resiko yang lainnya lagi. Maka perhitungan yang terbaik itu
penting sebelum mengambil keputusan atau memutuskan sesuatu, terutama jika tingkat resiko
yang tinggi
dalam menjalankan suatubisnis.

4. Inovatif dan Kreatif

Inovasi dan kreativitas adalah prinsip bisnis sukses yang utama bagi para pebisnis dan
seorang wirausaha. Dalam segalahal inovasi dankreativitas seorang pebisnis atau wirausaha harus
berkembang
terus.

5. Sabar, Tekun, dan Ulet

21
Tidak kalah pentingnya prinsip bisnis sukses yang lainnya dalam berusaha yaitu ketekunan dan
kesabaran, meskipun berbagai bentuk percobaan, permasalahan dan kendala ataupun orang
lain menganggap remeh tetap harus kita dihadapi Dengan kesabaran dari timbulnya sebuah
permasalahan biasanya dapat memahami bagaimana cara mengatasinya. Sehingga dapat
menghadapinya dan
memecahkan masalah itu secarabaik dan optimal.

21
6. Ambisius

Dalam menjalankan apapun jenis usahanya, maka seorang pebisnis harus berambisi ketika
menjalankanya agar mencapai hasil yang maksimal.

7. Optimis

Optimis merupakan prinsip bisnis sukses yang penting bagi pebisnis, karena optimis atau percaya
diri adalah sebuah keyakinan untuk memotivasi diri sendiri. Apapun usaha yang akan kita jalankan,
jika
kita punyarasa optimismaka akan sukses sesuaiharapan.

8. Peka Terhadap Keinginan Pasar

Prinsip bisnis sukses secara mutlak yang harus dijalankan oleh seorang pebisnis yaitu peka atau
dapat mengetahui peluang pasar yang sedang berkembang, baik pasar secara lokal, regional
ataupun internasional. Dalam mengambil peluang pasar dengan baik, maka peluang sekecil apapun
harus bisa
diidentifikasi secarabaik.

9. Pantang Menyerah

Kapanpun waktunya kata pantang menyerah merupakan bagian yang harus selalu dilakukan.
dalam
kondisi apapun, baikketika kondisi mendukung atau bahkan saat keterpurukan dalam usahakita.

10. Mandiri

Dari prinsip bisnis sukses sebuah kemandirian adalah panduan dalam berbisnis atau
berwirausaha. Menjadipebisnis yang mandiri sangat penting, karenauntuk menghindari
ketergantungan dari berbagai
pihak yang berkepentingan dengan bisnis atau usahakita.

Bisnis memiliki peranan penting dalam perputaran roda ekonomi. Sehingga tidak sedikit
masyarakat yang mencoba membuka unit usaha kecil, menengah hingga besar dan beralih profesi
menjadi pebisnis. Tentu untuk menjadi seorang pebisnis dibutuhkan upgrading skill yang
mumpuni untuk bisa terus bertahan dengan segala kondisi. Maxima Indonesia selaku konsultan
yang bergerak dibidang sektor publik, terbukti telah berupaya meningkatkan kualitas para pelaku
bisnis dan usaha melalui berkolaborasi dengan kementerian ketenagakerjaan (Kemenaker) serta
berbagai perusahan di Indonesia melalui pelatihan. Dengan pelatihan ini, diharapkan para pelaku
bisnis dapat bersaing dengan
keunggulan masing-masing.

22
6.3 Penutup

Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah
harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya informasi saat
ini, baik- buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan
karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-
satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis
menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis. Etika bisnis
mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masingmasing elemen dalam lingkaran bisnis.
Pemasok (supplier), perusahaan, dankonsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-
masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat
terjaga dengan baik. Etika
berbisnis inibisa dilakukan dalam segala aspek.

Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi
perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan
memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh
elemen dalam
lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalamberbisnis sangatlah penting.

23

Anda mungkin juga menyukai