Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MEMAHAMI PENGAWASAN DAN EVALUASI DALAM


ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Administrasi Pendidikan


Dosen Pengampu : Rusdi Anshori Harahap, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok VII

Fadillah Annisak (0306213108)


Fenika Ardiyani (0306213212)
Irlyanova Sabina (0306213177)

Kelas : PGMI 3 / Semester VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan dari Makalah adalah untuk memenuhi tugas Bapak Dosen Rusdi Anshori Harahap, M.
Pd pada Mata Kuliah Administrasi Pendidikan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Rusdi Anshori Harahap, M. Pd
selaku dosen mata kuliah Administrasi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Dalam makalah ini membahas tentang Memahami Pengawasan dan Evaluasi Dalam
Administrasi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis sebagai
penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sendiri maupun pembaca lainnya.
Mungkin terdapat kesalahan yang tidak penulis sadari dalam pembuatan makalah ini. Maka dari
itu penulis mohon saran dan kritik dari dosen pembimbing mata kuliah Administrasi Pendidikan
maupun teman-teman selaku pembaca. Dengan segala kerendahan hati penulis selaku penyusun
mengucapkan terima kasih.

Medan, 5 Mei 2024

Kelompok 7

ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Masalah......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Pengertian Pengawasan..........................................................................................2
B. Tujuan Pengawasan................................................................................................3
C. Karakteristik Pengawasan Yang Efektif.................................................................4
D. Pengertian Evaluasi Dalam Administasi Pendidikan.............................................5
E. Tujuan Evaluasi Pendidikan...................................................................................5
F. Fungsi Evaluasi Pendidikan...................................................................................6

BAB III PENUTUP..........................................................................................................8

A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

iii
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN

Pengawasan dan Evaluasi diibaratkan sebagai satu keping mata uang yang tidak dapat
dipisahkan. Maksudnya, pengawasan tanpa Evaluasi maka tidak akan terlaksana dengan baik
kerena tidak adanya pedoman yang digunakan dalam pengawasan. Begitu juga pengawasan
tanpa Evaluasi maka tidak dapat diketahui sampai dimana rencana yang sudah dijalankan.

Membicarakan tentang pengawasan dan evaluasi tentu tak lepas dari lembaga atau orang
yang melakukan pengawasan dan evaluasi. Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi, sebuah
lembaga atau personal tentunya harus memiliki pengetahuan dan keahlian tertentu yang memadai
agar dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pengawasan?

2. Apa saja tujuan dalam pengawasan?

3. Bagaimana karakteristik pengawasan yang efektif?

4. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dalam pendidikan?

5. Apa tujuan evaluasi dalam pendidikan?

6. Apa saja fungsi evaluasi dalam pendidikan?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian pengawasan

2. Untuk mengetahui tujuan dalam pengawasan

3. Untuk mengetahui karakteristik pengawasan yang efektif

4. Untuk mengetahui pengertian evaluasi dalam pendidikan

5. Untuk mengetahui tujuan evaluasi dalam pendidikan

1
6. Untuk mengetahui fungsi evaluasi dalam pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengawasan

Pengawasan menuntut kepada para manajer untuk menggunakan kewenangan mereka


dalam rangka menjamin bahwa tindakan pekerja sesuai dengan tujuan dan aturan organisasi.
Otoritas tersebut memberdayakan para manajer untuk menggunakan kekuasaan dan kontrol
terhadap bawahan guna mengarahkan aktivitas mereka demi kemajuan organisasi. Posisi
bawahan dituntut untuk senantiasa dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan berhasil oleh
atasannya sesuai kewenangan atasan yang ada dalam organisasi. Proses pengawasan mencatat
segala kejadian yang berkembang dalam organisasi untuk memastikan bahwa organisasi berjalan
sesuai dengan arah yang benar agar dapat sampai pada tujuannya dan memungkinkan manajer
mendeteksi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari perencanaan yang telah dibuat dan
mengambil tindakan korektif pada waktu yang tepat. Melalui pengawasan yang efektif, roda
organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan
dengan lebih baik.

Di bidang pendidikan, pengawas merupakan individu atau personil pendidikan yang


bertugas untuk menguji, memeriksa, memverifikasi, dan memeriksa ulang segala aktivitas
kependidikan dengan segala fasilitas penunjangnya. Secara terintegrasi pengawas akademik
dapat bertindak sebagai supervisor yang harus membina personil pendidikan lain di sekolah yang
berhubungan dengan faktor akademik, antara lain guru, kepala sekolah, pustakawan sekolah, dan
teknisi sumber belajar/media pembelajaran di sekolah1

Pengawasan menurut para ahli salah satunya menurut Prajudi Atmosudirjo bahwa
pengawasan ialah keseluruhan dari pada kegiatan-kegiatan yang membandingkan atau mengukur
apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standars, atau rencana-
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.2

1
Yusuf Hadijaya. Administrasi Pendidikan. Medan, 2012, hal. 22-23
2
Muh. Hizbul Muflihin. Administrasi Pendidikan. Klaten Utara: Cv Gema Nusa, 2015, hal.120

3
B. Tujuan Pengawasan

Adapun tujuan pengawasan adalah sebagai berikut:

1. Menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai rencana, kebijaksanaan dan perintah (aturan yang
berlaku).

2. Menertibkan koordinasi kegiatan. Kalau pelaksana pengawasan banyak, jangan ada objek
pengawasan dilakukan berulang-ulang, sebaliknya ada objek yang tak pernah tersentuh
pengawasan.

3. Mencegah pemborosan dan penyimpangan, Karena pengawasan mempunyai prinsip untuk


melindungi masyarakat, maka pemborosan dana yang ditanggung masyarakat harus dicegah
oleh penyimpangan yang dilakukan pihak kedua. Menjamin terwujudnya kepuasan
masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan. Tujuan akhir suatu pekerjaan yang
profesional adalah terciptanya kepuasan Masyarakat.

4. Membina kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan organisasi. Jika barang atau jasa
yang dihasilkan memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat, maka masyarakat tidak
hanya percaya pada pemberi jasa, tapi juga pada institusi yang memberikan perlindungan
pada masyarakat dan akhirnya percaya pula pada kepemimpinan organisasi.

5. Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.

6. Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar
tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru.

7. Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal (planning)
terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan.

8. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase/ tingkat pelaksanaan).

9. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan3

3
Dr. H. Ahmad Qurtubi. Ahmad. Administrasi Pendidikan (Tinjauan Teori & Implementasi). Jakad Media
Publishing, 2019, hal.139

4
C. Karakteristik Pengawasan Yang Efektif

Adapun Karakteristik pengawasan yang efektif, yaitu ;

1. Pengawasan hendaknya disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasi. Ia hendak


memperhatikan pola dan tata organisasi seperti, susunan peraturan-peraturan, tugastugas dan
kewenangan yang terdapat dalam organisasi.

2. Pengawasan hendaknya diarahkan menemukan fakta-fakta tentang bagaimana tugas-tugas


dijalankan. Pengawasan tidak dimaksudkan, untuk terutama menemukan siapa yang salah,
jika ada ketidak beresan, melainkan untuk menemukan apa yang tidak betul.

3. Pengawasan hendaknya mengacu kepada tindakan perbaikan. Ia hendaknya tidak saja


mengungkapkan penyimpanan dari pelaksanaan yang kehendakinya; ia juga hendaknya
menyarankan beberapa bidang yang mungkin bagi tindakan perbaikan. Maka menjadi tugas
administratorlah untuk meneliti bidang-bidang masalah yang mungkin ini dan menetukan
tindakan perbaikannya atau kombinasi tindakan yang memecahkan masalah itu.

5. Pengawasan harus bersifat fleksibel. Fleksibilitas dalam keseluruhan proses pengawasan


adalah penting bagi penyesuaian kepada kondisi yang berubah. Rencana atau standar yang
mendasari pengukuran pengawasan mungkin memerlukan perbaikan bila keadaan yang
mendasarinya berubah.

6. Pengawasan harus bersifat prenventif; Ia harus dapat mencegah timbulnya dari


penyimpangan semula. Untuk ini pengawasan harus prediktif, artinya ia harus bisa
mengantisipasi dan mengidentifikasi suatu masalah sebelum itu terjadi.

7. Sistem pengawasan harus dapat dipahami. Jika pengawasan hendak berarti, orang-orang yang
terlibat harus memahami apa yang hendak dicapai oleh pengawasan itu dan bagaimana
mereka selaku individu dapat menarik manfaat sepenuhnya dari hasilnya.

8. Pengawasan adalah alat administrasi. Pelaksanaan pengawasan harus mempermudah


tercapainya tujuan-tujuan. Oleh karena itu, pengawasan harus bersifat membimbing supaya

5
para pelaksana meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah
ditentukan bagi mereka4

D. Pengertian Evaluasi

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Edwin Wand
dan Gerald W. Brown, Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
daripada sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat diartikan
sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan segala sesuatu dalam dunia
pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia Pendidikan.
Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang evaluator terhadap suatu
peristiwa atau kejadian. Tindakan ini mengandung maksud untuk memberikan arti atau makna
dari kejadian itu sehingga dapat diproses lebih lanjut. Tindakan tersebut dilakukan atas dasar
objektivitas dan integritas. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dapat memberikan
kepuasan bagi semua pihak. Evaluasi dimaksudkan untuk menentukan nilai sesuatu. Dari hasil
evaluasi kita dapat menentukan apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak. Dengan kata lain,
evaluasi dapat menunjukkan kualitas sesuatu5

F. Tujuan Evaluasi Dalam Pendidikan


Jadi tujuan utama melakukan evaluasi dalam pendidikan adalah untuk mendapatkan
informasi yang akurat mengenai pencapaian tujuan instruksional oleh siswa, sehingga dapat
diupayakan tindak lanjutnya yang merupakan fungsi dari evaluasi. Selain itu juga ada beberapa
tujuan evaluasi yaitu:
1) Menilai ketercapaian tujuan.
Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi, dan cara belajar siswa. Cara
evaluasi biasanya akan menentukan cara belajar siswa, sebaliknya tujuan evaluasi akan
menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh seorang guru.
2) Mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervariasi.

4
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek. Bandung; Angkasa, 1989, hal. 244.
5
Muhammad Dahri, dkk. Administrasi Evaluasi Dan Penilaian Dalam Pendidikan. 2021, hal. 2

6
Belajar dikategorikan sebagai kognitif, afektif, dan psikomotorik. Batasan tersebut
umumnya dikaitak sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Semua tipe belajar sebaiknya
dievaluasi dalam proporsi yang tepat. Jika guru menyatakan proporsi sama maka siswa dapat
menekankan dalam belajar dengan proporsi yang digunakan guru dalam mengevaluasi sehingga
mereka dapat menyesuaikan dalam belajar. Guru memilih sarana evaluasi pada umumnya sesuai
dengan tipe tujuan. Proses ini menjadikan lebih mudah dilaksanakan, jika seorang guru
menyatakan tujuan dan merencanakan evaluasi secara berkaitan.
3) Memotivasi belajar siswa.
Evaluasi juga harus dapat memotivasi belajar siswa. Guru harus menguasai bermacam-
macam teknik memotivasi, tetapi masih sedikit di antara guru-guru yang mengetahui teknik
motivasi yang berkaitan dengan evaluasi. Dari penelitian menunjukkan bahwa evaluasi
memotivasi belajar siswa sesaat memang betul, tetapi untuk jangka panjang masih diragukan,
Hasil evaluasi menstimulasi tindakan siswa. Rating hasil evaluasi yang baik dapat menimbulkan
semangat atau dorongan untuk meningkatkan atau mempertahankannya yang akhirnya
memotivasi belajar siswa secara kontinu.
4) Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
Keterkaitan evaluasi dengan instruksional adalah sangat erat. Hal ini karena evaluasi
merupakan bagian dari instruksional. Di samping itu, antara instruksional dengan kurikulum
saling berkaitan. Beberapa guru seringkali mengubah prosedur evaluasi dan metode mengajar
yang menurut mereka penting dan cocok, perubahan itu akan tepat, jika memang didasarkan pada
hasil evaluasi secara luas.
5) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.
Yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program Pendidikan dan
pengajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar yang
dicapainya hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri siswa semata-mata, tetapi
juga bias disebabkan oleh kesalahan strategi dalam melaksanakan program pengajaran. Misalnya
kekurangtepatan dalam memilih metode dan alat bantu mengajar.6

G. Fungsi Evaluasi Dalam Pendidikan

6
Suarga. Hakikat, Tujuan Dan Fungsi Evaluasi Dalam Pengembangan Pembelajaran, 2019, hal. 333

7
Adapun fungsi evaluasi dalam pendidikan, yaitu;

a. Fungsi evaluasi pendidikan dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan sebagai


penyedia informasi

b. Fungsi Perbaikan merupakan salah satu benang merah yang terabaikan selama ini. Para
pengambil kebijakan lebih banyak melihat kondisi momentum hasil evaluasi dari hasil belajar,
namun sangat jarang yang menggunakan sebagai informasi untuk perbaikan pendidikan.ujian
akhir nasional sebagian besar sekolah tahun 2003, dibawah 5, bahkan mata pelajaran tertentu
mendapat nilai 2 atau 3.

c. Fungsi pengendalian proses dan mutu pendidikan. Melalui evaluasi pendidikan yang
terfokus, terkendali, komprehensif dan terus menerus dapat tersedia informasi untuk
mengendalikan mutu pendidikan, karena sesuatu yang salah dalam pelaksanaan dapat
diperbaiki dan dibetulkan dalam penyusunan rencana atau pertemuan berikutnya.

d. Fungsi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan peserta didik. Berdasarkan hasil
evaluasi pendidikan dimungkinkan memberikan berbagai keputusan yang tepat kepada peserta
didik, seperti mengidentifikasikan kondisi dan kebutuhan tiap peserta didik.

e. Fungsi Akuntabilitas Publik. Pendidik secara moral mendapat mandate dari public untuk
membina dan mengembangkan peserta didik seoptimal mungkin melalui pendidikan sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.

f. Fungsi Regulasi Administratif tentang sekolah, tidak dapat di abaikan bahwa dengan
informasi hasil evaluasi pendidikan akan memberikan regulagi admistratif.7

7
Arikunto. Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal.63-64

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengawas merupakan individu atau personil pendidikan yang bertugas untuk menguji,
memeriksa, memverifikasi, dan memeriksa ulang segala aktivitas kependidikan dengan segala
fasilitas penunjangnya. Secara terintegrasi pengawas akademik dapat bertindak sebagai
supervisor yang harus membina personil pendidikan lain di sekolah yang berhubungan dengan
faktor akademik,

2. Tujuan pengawasan ialah Menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai rencana, kebijaksanaan dan
perintah (aturan yang berlaku).

3. Karakteristik pengawasan yang efektif yaitu pengawasan harus bersifat fleksibel. Fleksibilitas
dalam keseluruhan proses pengawasan adalah penting bagi penyesuaian kepada kondisi yang
berubah.

4. Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang evaluator terhadap suatu
peristiwa atau kejadian. Tindakan ini mengandung maksud untuk memberikan arti atau makna
dari kejadian itu sehingga dapat diproses lebih lanjut. Tindakan tersebut dilakukan atas dasar
objektivitas dan integritas.

5. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam pendidikan adalah untuk mendapatkan informasi
yang akurat mengenai pencapaian tujuan instruksional oleh siswa, sehingga dapat diupayakan
tindak lanjutnya yang merupakan fungsi dari evaluasi.

6. Fungsi pengendalian proses dan mutu pendidikan. Melalui evaluasi pendidikan yang terfokus,
terkendali, komprehensif dan terus menerus dapat tersedia informasi untuk mengendalikan mutu
pendidikan, karena sesuatu yang salah dalam pelaksanaan dapat diperbaiki dan dibetulkan dalam
penyusunan rencana atau pertemuan berikutnya.

9
B. Saran

Demikianlah makalah yang telah kami buat, penulis menyadari bahwa dari pembuatan
makalah ini masih banyak sisi kekurangan ataupun sisi kesalahan tanpa di sadari dan penulis
berharap semoga pembaca makalah ini dapat memahami dengan mudah materi tentang populasi
dan sampel. penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam
penyempurnaan makalah berikutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006 Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dahri, M., Ramadani, W., & Arsyam, M. (2021). Administrasi Evaluasi Dan Penilaian Dalam
Pendidikan.

Hadijaya, Y. (2012). Administrasi pendidikan. Medan

Hizbul Muflihin, M. (2015). Administrasi pendidikan. Klaten: Gema Nusa.

Qurtubi, Ahmad. 2019. Administrasi Pendidikan (Tinjauan Teori & Implementasi). Surabaya:
CV. Jakad Media Publishing.

Suarga, S. (2019). Hakikat, Tujuan Dan Fungsi Evaluasi Dalam Pengembangan Pembelajaran. J.
Inspiratif Pendidik, 8(1), 327-338.

Sutisna, Oteng. (1989) Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional.
Bandung; Angkasa.

11

Anda mungkin juga menyukai