Anda di halaman 1dari 9

Nama : Eko Febrianto Purnomo

NIM : 048673195
Prodi : S1 Akuntansi
Tugas 2-Pengantar Bisnis

1. Dunia ekonomi tidak akan pernah lepas dari bisnis. Karena bisnis membuat kesejahteraan
masyarakat dan nasional meningkat. Dengan bisnis, banyak tercipta lapangan pekerjaan
sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi. Bisnis pun mampu mengubah seseorang (pelaku
bisnis) menjadi mandiri, kreatif dan inovatif. Di Indonesia, bisnis berkembang dengan
cepat. Tidak sedikit masyarakat yang menggeluti dunia bisnis dengan berbagai macam jenis
kepemilikan.
Berdasarkan pernyataan tersebut uraikan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis, bagaimana
keunggulan dan kelemahannya, serta berikan contohnya.
Jawaban:
Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau
pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-
macam bentuk kepemilikan bisnis. Berdasarkan kegiatannya, bisnis dapat dikelompokkan
menjadi:
a. Manufaktur, yaitu bisnis yang menghasilkan produk yang berasal dari barang mentah
atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh
manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti kendaraan.
b. Bisnis jasa, yaitu bisnis yang menghasilkan barang yang tidak berwujud, dan
mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan.
Contoh bisnis jasa adalah konsultan hukum, psikolog, jasa pendidikan.
c. Pengecer dan distributor merupakan pihak yang berperan sebagai perantara barang antara
produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi
konsumen merupakan distributor atau pengecer.
d. Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang menghasilkan barang-barang
mentah, seperti tanaman pertanian, perkebunan, atau mineral tambang.
e. Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal. Bisnis ini dapat dilihat pada sektor perbankan, asuransi, pasar modal,
pegadaian, dan masih banyak lagi bisnis finansial lainnya.
f. Bisnis informasi adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan
kembali properti intelektual (intelellectual property). Bisnis informasi ini dapat dilihat
misalnya pada perusahaan pertelevisian, radio, surat kabar, majalah, buku, dan berbagai
jenis informasi lainnya yang dapat digunakan.
g. Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang
biasanya didanai oleh pemerintah dan merupakan perusahaan yang dimonopoli oleh
pemerintah.
h. Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,
menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
i. Bisnis transportasi adalah bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan cara
mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Ada tiga jenis kepemilikan bisnis yaitu:
1. Perusahaan perseorangan, bisnis yang dikelola oleh satu orang. Kelebihan perusahaan
perseorangan yaitu:
a. Membutuhkan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Dengan kata lain,
perusahaan perseorangan mudah dimulai dan mudah diakhiri. Memulai bisnis dapat
dilakukan dengan membeli atau menyewa peralatan sederhana dan akan menjual atau
mengembalikan peralatan tersebut ketika perusahaan ditutup. Dalam perusahaan
perseorangan, pemilik mengambil keputusan sendiri tanpa ada konsultan dalam
membuat keputusan.
b. Bisa menjadi bos di perusahaan milik sendiri. Bekerja di perusahaan milik sendiri
dapat menentukan semua aturan sendiri. Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan
sendiri, dan kesuksesan yang diterima adalah kesuksesan yang diraihnya sendiri.
c. Bangga terhadap karya sendiri, Seorang pebisnis yang memiliki dan mengelola
perusahaannya sendiri akan merasa bangga pada hal yang telah dikerjakannya dan
mendorong untuk bersemangat mencapai yang terbaik.
d. Prosedur dan aturan hukumnya sederhana. Perusahaan perseorangan tidak mengalami
kesulitan dalam memperoleh izin usaha.
e. Tidak perlu membayarkan keuntungan yang diperoleh kepada orang lain atau
pemerintah.
f. Pajak perusahaan perseorangan rendah. Semua pajak perusahaan perseorangan
merupakan pajak perseorangan pemilik sehingga pembayaran pajak merupakan pajak
penghasilan pemilik yang merupakan tarip normal.
Kelemahan perusahaan perseorangan, yaitu:
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan lemahnya keberlanjutan bisnis tersebut.
Tanggung jawab pemilik yang tidak terbatas ini menyebabkan harta pribadi dan harta
perusahaan tercampur, serhingga hutang pribadi pun tidak dapat dipisahkan dari
hutang perusahaan.
b. Sumber daya keuangan sangat terbatas. Hal ini disebabkan tidak ada pemilik modal
lain selain pemilik itu sendiri, maka bila tidak ada lagi modal pemilik, maka
perusahaan juga akan berhenti beroperasi. Apabila perusahaan perseorangan ini akan
mengambil kredit dari bank untuk memperbesar modalnya, maka biasanya perusahaan
perseorangan akan mengalami kesulitan karena pihak bank juga menganggap
perusahaan perseorangan sebagai perusahaan yang penuh resiko.
c. Kesulitan dalam pengelolaan. Semua bisnis memerlukan manajemen atau pengelolaan
yang memerlukan laporan persediaan, akuntansi, pajak, dan sebagainya. Hal ini
disebabkan tidak ada seorang pun yang ahli dalam semua bidang dan sulitnya
mendapatkan karyawan yang ahli dalam semua bidang tersebut dengan upah yang
rendah. Pada umumnya, karyawan yang ahli dalam semua bidang tersebut telah
bekerja di perusahaan besar dengan gaji tinggi.
d. Komitmen terhadap waktu sangat besar. Pemilik perusahaan perseorangan harus selalu
mengatur jadwal dengan ketat untuk mengelola bisnis, melatih karyawannya, dan
berbagai kegiatan lain dalam hidupnya. Hal ini disebabkan tidak ada orang lain dalam
perusahaan perseorangan yang dapat berbagi pengelolaan dengannya.
e. Keuntungan pribadi sedikit. Jika Anda menjadi bos di perusahaan sendiri, Anda akan
kehilangan keuntungan yang diperoleh bila bekerja pada orang lain, seperti asuransi,
rekreasi perusahaan, biaya pengobatan, dan sebagainya.
f. Pertumbuhan atau ekspansi dalam perusahaan perseorangan pada umumnya tidak
terlalu besar. Hal ini disebabkan perusahaan perseorangan hanya mengandalkan
kreativitas, pengetahuan, dan dana milik sendiri.
g. Jika pemilik perusahaan perseorangan meninggal, maka besar kemungkinan
perusahaan tersebut ikut mati.
Sementara itu, ada beberapa kelemahan perusahaan kepemilikan tunggal atau perusahaan
perseorangan, yaitu:
a. Kewajiban yang tidak terbatas. Hal ini berarti resiko atau kerugian yang dialami
perusahaan merupakan kerugian pribadi. Hal ini disebabkan tidak adanya pemisahan
antara harta milik perusahaan dan harta milik pribadi.
b. Sumber daya finansial yang terbatas. Semua kesulitas dan kemudahan perusahaan
perseorangan ditanggung atau dimiliki sendiri.
c. Pengelolaan atau manajemen terbatas. Hal ini disebabkan tidak ada pihak lain yang
membantu dalam perusahaan perseorangan ini. Keterbatasan ini menyebabkan adanya
keterbatasan dalam pertumbuhan.
d. Pemilik atau pengelola perusahaan perseorangan harus memilik komitmen yang kuat
terhadap waktu, sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak tertunda.
e. Rentang hidup yang tidak terlalu lama. Pada umumnya, perusahaan perseorangan akan
kuat apabila pengelola sekaligus pemilik perusahaan merupakan orang yang kuat.
Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, pemilik akan menjadi tua dan
akhirnya meninggal, lalu perusahaan tersebut akan dimiliki oleh anak dan cucunya
yang mempunyai kemampuan yang berbeda dari orang tuanya, Oleh karena itu, bentuk
perusahaan perseorangan tidak bisa berumur panjang apabila sampai berganti
pemiliknya masih menjadi perusahaan perseorangan. Untuk tetap menjaga
kelangsungan hidup perusahaan tersrebut, jenis kepemilikannya harus diubah dengan
korporasi, di mana pemilik dan pengelolan terdapat pemisahan hak dan kewajiban

2. Persekutuan dan patnership, bisnis yang dijalankan dua orang atau lebih secara legal
bersedia menjadi rekan bisnis maka organisasi tersebut. Ada beberapa jenis persekutuan,
yaitu:
a. Persekutuan umum (general partnership) merupakan persekutuan di mana semua
pemilik berbagi dalam kegiatan operasional bisnis dan dalam mengasumsikan
tanggung jawab atas hutang perusahaan. Persekutuan umum (general partner)
merupakan pemilik (sekutu) yang memiliki tanggung jawab terbatas dan aktif
mengelola perusahaan.
b. Persekutuan terbatas (limited partner) merupakan pemilik yang menginvestasikan
dana atau uang nya ke dalam bisnis tetapi tidak memiliki tanggung jawab mengelola
hutangnya atau kerugiannya dalam investasi. Tanggung jawabnya terbatas, dalam arti
sekutu terbatas tidak bertanggung jawab atas hutang perusahaan di luar apa yang telah
diinvestasikan ke dalam perusahaan tersebut. Dengan kata lain, tanggung jawabnya
hanya sebatas jumlah dana yang ditanamkan dalam perusahaan.
c. Persekutuan yang terbatas kepemilikannya (master limited partnership). Bentuk
persekutuan ini mirip dengan korporasi yang kegiatannya juga mirip korporasi, namun
pajaknya merupakan pajak partnership dan bertujuan menghindari tarif pajak
korporasi.
Perusahaan persekutuan ini sering disebut juga dengan perusahaan rekanan. Perusahaan
rekanan adalah bentuk usaha bisnis legal dengan dua kepemilikan atau lebih. Ada tiga
macam jenis rekanan :
a. Perusahaan rekanan umum yaitu perusahaan rekanan tempat semua pemilik berbagi
dalam operasi bisnis dan dalam menanggung kewajiban untuk utang bisnis.
b. Perusahaan rekanan terbatas yaitu perusahaan rekanan yang terdiri dari satu atau lebih
rekanan umum dan satu atau lebih rekanan terbatas.
c. Perusahaan rekanan terbatas master yaitu perusahaan rekanan yang terlihat sangat
mirip sebuah korporasi, bertindak seperti korporasi, dan di perdagangkan dalam pasar
saham seperti korporasi tetapi kewajiban pajaknya seperti perusahaan rekanan
sehingga dapat menghindari pajak penghasilan korporasi.
Keuntungan bentuk persekutuan atau rekanan, yaitu:
 Lebih banyak mendapatkan dana karena melibatkan lebih dari satu orang. Mereka
dapat mengumpulkan uang untuk memulai bisnisnya, terutana persekutuan terbatas.
Bentuk usaha ini lebih memudahkan pemilik dan rekan kerjasama mencari pinjaman
modal di bank.
 Pengelolan bisnis dilakukan secara bersama-sama dengan keahlian dan pengetahuan
yang saling melengkapi dalam mengelola bisnis sehari-hari. Para anggota sekutu
tersebut akan saling bebas mengatur waktunya dalam mengelola bisnis.
 Kepemilikan bisnis ini adalah kemampuannya untuk tumbuh lebih besar daripada
perusahaan perseorangan karena ada tambahan talenta dan modal dari rekan kerjasama.
 Tidak ada tarif pajak khusus untuk bentuk persekutuan. Tarif pajak yang diberlakukan
adalah pajak perseorangan, yaitu pemiliknya saja.
Kelemahan bentuk persekutuan atau rekanan, yaitu:
 Tidak terbatasnya tanggung jawab yang akan membuat bisnis semakin sulit dikelola.
Satu sekutu juga dilibatkan menanggung kesalahan anggota sekutu lainnya. Ada
kalanya, anggota sekutu menanggung kerugian perusahaan karena tidak ada pemisahan
tanggung jawab.
 Apabila salah satu pihak yang berkerjasama tersebut meninggal maka
keberlanjutannya sulit dipertahankan.
 Transfer kepemilikan sulit dilakukan bila tidak ada konsensus dari kedua belah pihak.
Keuntungan sulit dibagi apabila tidak ada sistem pembagian keuntungan yang jelas.
 Rekan kerja dapat menjalin komitmen dengan berbagai pihak lain tanpa diketahui oleh
rekan kerja lainnya sehingga mereka menjadi tidak berkonsentrasi dalam menjalankan
bisnisnya. Selain itu, pihak pemberi dana atau kreditur dapat menilai atau menyatakan
bahwa kepemilikan tersebut sama dengan perusahaan perseorangan yang dianggap
sebagai aset personal sehingga masing-masing pihak harus bertanggung jawab atas
hutangnya secara personal.
Namun demikian, beberapa keunggulan dari bentuk kepemilikan bisnis ini adalah, yaitu:
1. Mudah dalam pembentukannya.
2. Pembagian keuntungan mudah karena hanya didasarkan pada persentasi kepemilikan
bisnis tersebut untuk masing-masing pihak.
3. Bakat yang dimiliki masing masing pihak yang mengadakan kerja sama akan
berpengaruh pada kelangsungan atau berjalannya bisnis tersebut. Keunggulan keempat,
merupakan keunggulan yang paling signifikan dari kerja sama, yaitu adanya tambahan
dana keuangan. Masing-masing rekan kerja menyediakan uang yang dimilikinya
sebagai cadangan. Selain itu, adanya tambahan pemilik biasanya dapat meningkatkan
kepercayaan pihak-pihak yang akan memberikan pinjaman dana, seperti perbankan.

3. Korporasi, perusahaan atau badan usaha yang sangat besar atau beberapa perusahaan
yang dikelola dan dijalankan sebagai satu perusahaan besar dan memiliki kesatuan
hukum dan teknis yang bertujuan untuk mencari laba atau keuntungan.
Keuntungan bentuk korporasi, yaitu:
1. Adanya keterbatasan tanggung jawab yang hanya sebesar modal yang ditanamkan
dalam korporasi tersebut. Aset personal para pelaku bisnis dalam korporasi mendapat
perlindungan atau tidak dicampuradukkan dengan aset korporasi.
2. Mudah dalam mendapatkan tambahan modal atau dana. Apabila korporasi
membutuhkan tambahan dana maka saham atau kepemilikan korporasi dapat dijual
kepada para investor. Korporasi juga lebih dipercaya dalam mendapatkan dana dengan
meminjam dari pihak lain.
3. Mempunyai kesempatan untuk meningkatkan jumlah dananya maka korporasi dapat
dikembangkan lebih besar menggunakan peralatan dan fasilitas yang terbaru.
Korporasi juga dapat mendatangkan orang ahli untuk mengelola dan mengembangkan
bisnisnya.
4. Keberlanjutan korporasi dapat terjamin karena dengan menjual sahamnya maka
korporasi akan dapat menyediakan dana yang lebih besar. Kelangsungan hidup
korporasi ini disebut tidak terbatas. Apabila salah pemilik saham meninggal dunia
maka keberlanjutan bisnis tetap dapat dipertahankan.
5. Mengalami perubahan kepemilikan dengan cara menjual lembar saham yang
dimilikinya.
6. Pemisahan antara pemilik dan pengelola. Korporasi dapat meningkatkan jumlah
dananya dari para pemilik atau investor tanpa melibatkan pemilik dana tersebut dalam
pengelolaan bisnis. Bentuk kepemilikan bisnis korporasi ini lebih baik daripada bentuk
kepemilikan sebelumnya, baik perusahaan perseorangan maupun kerja sama.
Kekurangan bentuk korporasi, yaitu:
1. Proses legal yang digunakan, peraturan yang sangat ketat, biaya untuk memulai bisnis
awal besar, dan berbagai persyaratan lain yang sangat kompleks.
2. Penghitungan pajak ganda. Pajak pertama merupakan pembayaran pajak yang
diperoleh dari keuntungan perusahaan. Kemudian, para pemegang saham juga akan
membayar pajak atas keuntungan yang telah diterimanya (devidend). Oleh karena itu,
ada dua pajak yang harus dibayarkan, pajak korporasi dan pajak kepemilikan.
3. Ukuran korporasi yang besar menyebabkan perusahaan tidak fleksibel dalam
menanggapi perubahan pasar yang cepat dan sulit dihentikan.
4. Memungkinkan terjadinya konflik antara pemegang saham dan dewan direktur.
5. Biaya awal mengelola korporasi sangat besar. Keunggulan dan kelemahan korporasi
ini telah mendorong para ahli menyusun berbagai jenis korporasi untuk mengantisipasi
kelemahan dan meningkatkan keuntungan bentuk kepemilikan bisnis korporasi
tersebut.

2. Perusahaan yang sukses pada umumnya berhasil menjaga budaya organisasi yang sehat
diantara karyawannya. Budaya organisasi yang sehat dapat dibuktikan melalui hubungan
yang kuat antara komitmen karyawan, kepuasan pelanggan, kepemimpinan dan inovasi.
Budaya organisasi bukanlah sesuatu yang ‘pasti’ dan tidak akan berubah, namun budaya
organisasi perlu menyesuaikan dengan perubahan strategi dan tujuan perusahaan sehingga
perusahaan perlu melakukan perubahan budaya organisasi. Perubahan budaya organisasi
akan mengubah cara hidup dan napas suatu perusahaan. secara jangka panjang, hal ini akan
membentuk cara pengambilan keputusan, penyesaian pekerjaan, prioritas pekerjaan,
interaksi antara karyawan, pelanggan dan mitra kerja.
Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan mengenai budaya organisasi pada perusahaan di
tempat Anda bekerja, atau budaya organisasi perusahaan di Indonesia atau perusahaan asing
yang diterapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Jawaban:
Dalam perusahaan dimana saya bekerja memiliki budaya organisasi, yaitu komitmen
terhadap cGMP (current Good Manufacturing Practice) hal itu merupakan konsistensi
HUFA terhadap mutu produk, proses yang terjaga, tervalidasi dan peralatan manufaktur
yang memenuhi standart kualitas. Dimana juga dilakukan evaluasi terus menerus dan
menciptakan inovasi-inovasi baru sehingga kepuasan pelanggan terpenuhi serta seluruh
karyawan didorong untuk melakukan yang terbaik dan bekerja secara maksimal. Para
karyawan juga diberikan kesempatan untuk belajar agar dapat meningkatkan kemampuan
individual, demi kemajuan perusahaan sehingga setiap lini dapat menopang satu dengan
yang lain dan menciptakan lingkungan kerja yang solid.

Anda mungkin juga menyukai