Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMOR OTAK
Dosen Pengampu:Nisfil Mufidah S,Kep, M.Kep

Disusun Oleh:
Ach Efendi 21142010001
Feri irawan 21142010010
Icha Ruchy Salamiyah 21142010013
Kurrotul Aini 21142010016
Moh Fani Abdillah 21142010020
Moh Rizki Mazeni 21142010023
Moh Khoirul Hadi 21142010027
Nur Aini Oktavia 21142010031
Nur Jamila 21142010033
Nurul Ifadhah 21142010034
Quraatul Aini 21142010036
Silvia Sofiana 21142010043
Wahyu Adam Maulana 21142010046

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDIA HUSADA MADURA
2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TUMOR OTAK

Topik : Tumor Otak


Sub topic : Tumor Otak
Sasaran : Ibu-ibu
Tempat : RS ANNA MEDIKA - BANGKALAN
Hari / Tanggal :
Waktu :

I. Tujuan Intruksional Umum :


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai tumor otak selama 45 menit
pasien dan keluarganya dapat memahami tentang tumor otak

II. Tujuan Intruksional Khusus :


1. Mampu menjelaskan Pengertian Tumor Otak
2. Mampu menjelaskan Etiologi Tumor Otak
3. Mampu menjelaskan Tanda Gejala Tumor Otak
4. Mampu menjelaskan Terapi Non- Farmakogi Dan Farmakogi Tumor Otak
5. Mampu melaksanakan Pencegahan Tumor Otak

III. Materi: (Terlampir)


1. Pengertian Tumor Otak
2. Etiologi Tumor Otak
3. Tanda Gejala Tumor Otak
4. Terapi Non- Farmakogi Dan Farmakogi Tumor Otak
5. Cara pencegahan Tumor Otak

IV. Metode:
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media / Alat :
1. Leaflet
2. PPT

VI. Kegiatan Penyuluhan

No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Melakukan kontrak waktu  Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan  Menjawab
 Melakukan apersepsi
2. 20 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan
pengertian Tumor Otak
 Menjelaskan Etiologi Tumor  Memperhatikan
Otak
 Menjelaskan Tanda Gejala
Tumor Otak
 Menjelaskan Terapi Non-
Farmakogi Dan Farmakogi
Tumor Otak
 Menjelaskan cara
pencegahan Tumor Otak
 Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya  Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 10 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta.
 Memberikan leaflet
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam
.
VII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapakan SAP
b. Menyiapakan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan dan dorprize (jika ada)
2. Evaluasi proses
a. Sasaran memperhatikan
b. Aktif bertanya
c. Sasaran mengikuti kegiatan hingga akhir (tetap di tempat)
d. Menjawab atau mengulang kembali
3. Evaluasi hasil
Penilaian hasil dengan menggunakan pertanyaan subyektif secara lisan.

VIII. Pengorganisasian
Moderator : Ach,Fendi
Penyaji/Presentator :-Penyaji Petama:Kurrotul Aini
-Penyaji Kedua:Nuir Jamila
Fasilitator :-Moh.Hairul Hadi
-Fani Abdillah
-Moh,Rizqi Mazeni
-Feri Irawan
-Wahyu Adam
-Qurrotul Aini
-Nur Aini Oktavia
-Nurul Ifadhah
Observer :-Silvia Sofiana
-Icha Ruchy Salamiyah
IX. Job Deskription
a. Moderator / Pembawa acara:
Uraian tugas :
 Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
 Mengatur proses dan lama penyuluhan.
 Menutup acara penyuluhan.
b. Penyuluh:
Uraian tugas :
 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
 Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang mengenal
kelemahan anggota badan bagian bawah
 Memotivasi peserta untuk bertanya.
c. Fasilitator:
Uraian tugas:
 Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
 Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
 Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
d. Observer:
Uraian tugas:
 Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
 Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
 Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
 Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
 Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.

X. Struktur Tempat
Penyaji Penyaji

Moderator

Audien Audien
Fasilitator
fasilitator

Audien Fasilitator Audien


Observer
MATERI PENYULUHAN

I. TUMOR OTAK
a. Pengertian Tumor Otak
Tumor otak adalah satu pertumbuhan abnormal di jaringan otak
yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna), kondisi ini tumor
otak terjadi, pertumbuhan sel yang tidak diperlukan secara berlebihan
menimbulkan penekanan dan kerusakan pada sel-sel lain diotak dan
mengganggu fungsi otak bagian tersebut tumor otak merujuk pada
berbagai grup neoplasma yang berasal dari jaringan intracranial, Secara
lokal efeknya berupa infiltrasi, invasi dan pengrusakan jaringan otak
secara langsung akan menekan struktur saraf sehingga terjadi degenerasi
dan gangguan sirkulasi darah (Irianto, 2020).
Tumor otak mengacu pada berbagai macam tipe kanker yang
tumbuh dari sel-sel otak dengan gejala-gejala yang lebih berat disebut
(tumor otak primer) ataupun berasal dari tumor sistemik organ dari
tumor primer yang mengalami metastasis (kanker telah menyebar ke luar
organ, biasanya berasal dari tumor ganas) disebut (tumor otak sekunder)
Metastasis ini dapat menyerang parenkim otak, leptomeningen maupun
duramater, Tumor otak sendiri memiliki prevalensi sebesar 2% dari
seluruh kanker, dan memiliki angka insidensi sebesar 20 dari 100.000
orang (Butowski, 2019).
Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering ditemukan pada
pasien. Tumor otak merupakan penyebab yang ditakuti oleh pasien
dengan keluhan nyeri kepala (Madikians dan Giza, 2016).
b. Etiologi Tumor Otak
1) Genetik
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga pada
Meningioma, Astrocytoma dan Neurofibroma dapat dijumpai
pada anggota-anggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau
penyakit Struge-Weber yang dapat dianggap sebagai manisfestasi
pertumbuhan baru memperlihatkan faktor familial yang jelas.
Selain jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-bukti yang
kuat(Tarwoto, 2013).
2) Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)
Bangunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan
bangunan yang mempunyai morfologi dan fungsi yang
terintegrasi dalam tubuh. Ada kalanya sebagian dari bangunan
embrional tertinggal dalam tubuh menjadi ganas dan merusak
bangunan di sekitarnya. Perkembangan abnormal itu dapat
terjadi pada Kraniofaringioma, terotoma intrakranial dan
kordoma (Tarwoto, 2013).
3) Radiasi
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan
dapat mengalami perubahan degenerasi namun belum ada bukti
radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma. Meningioma
pernah dilaporkan terjadi setelah timbulnya suatu radiasi
(Wismaji, 2011).
4) Substansi karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas
dilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi yang
karsinogenik seperti methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea. Ini
berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan (Stark-
Vance, et al., 2017).
c. Tanda Gejala Tumor Otak
tumor otak dengan keluhan akibat peningkatan tekanan intrakranial
seperti:
1) nyeri kepala
kondisi menegang atau melakukan gerakan yang tiba-tiba.
Keadaan ini disebabkan oleh serangan, sehingga ada tekanan
atau penyimpangan struktur sensitive nyeri, atau oleh karena
edema yang mengiringi adanya tumor
2) mual ataupun muntah proyektil
dipengaruhi oleh asupan makanan, yang selalu disebabkan
adanya iritasi pada pusat vagal di medulla
3) penurunan kesadaran
baik karena efek massa hidrosefalus(penumpukan cairan di
rongga otak yang meningkatkan tekanan pada otak yang dalam
kondisi berat
Gejala lain yang mungkin ditemukan defisit neurologis seperti:
1) gangguan penciuman
2) gangguan penglihatan
3) gangguan pendengaran
4) gangguan menelan
5) pandangan ganda
6) baal-baal atau nyeri di wajah
7) kelemahan otot wajah
8) kejang
9) penurunan kognitif
10) gangguan keseimbangan
11) gangguan kepribadian.

d. Terapi Non- Farmakogi Dan Farmakogi Tumor Otak


1) Farmakoterapi
a) Manitol
diuretika osmotika yang paling umum digunakan untuk
mengurangi tekanan tinggi intrakranial dan edema
serebral(Hernanda, Komariah and Yulianita, 2023).
b) Kortikosteroid
merupakan zat oreksigenik dapat meningkatkan selera
makan dan kualitas hidup pasien. Pada kondisi tumor
ganas terminal, terapi ini memberi rasa “lebih segar”
yang tidak berefek menurunkan tingkat mortalitas.
Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat
menimbulkan berbagai efek samping, sehingga sebaiknya
pemberian tidak lebih >2minggu dan hanya untuk pasien
tumor ganas preterminal (Rockhill J, Mrugala M,2022)
c) Moisturizing Spray/ Moisturizing Gel
Pemberian formula moisturiser diperlukan untuk
membantu keseimbangan cairan oral dan memberikan
sensasi basah pada mukosa mulut(Rockhill J, Mrugala
M,2022)
d) Chlorhexidine 0,2%
Obat kumur yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa
nyeri pada mulut adalah chlorhexidine 0,2%( Rockhill J,
Mrugala M,2020)
e) citicolin
membantu mempertahankan membran sel otak
(neurorepair) dan mencegah kerusakan sel(Hernanda,
Komariah and Yulianita, 2023).
f) Antiemetik
Obat ini digunakan sebagai anti mual dan muntah pada
pasien tumor ganas(Rockhill J, Mrugala M,2022)
g) Vitamin B kolin
membantu fungsi otak yang lebih luas, seperti memori,
motorik dan kognitif.(Hernanda, Komariah and Yulianita,
2023).
h) Obat Anti Kejang (Anticonvulsants)
Obat ini juga bisa diberikan untuk menurunkan kejang
pada penderita tumor otak. Obat anti kejang yang berbeda
dapat digunakan. Karena banyak dari obat-obatan tersebut
dapat memengaruhi cara kerja obat lain seperti kemoterapi
bekerja di dalam tubuh, biasanya tidak diberikan kecuali
tumor telah menyebabkan kejang (Ryu et al., 2019).
2) Non-farmakologi
Terapi non-farmakologi untuk meningkatkan perfusi serbral yaitu
dengan cara pemberian :
a) posisi head up 300
Saat melakukan posisi head up 300 perlu memahami fleksi,
ekstensi dan rotasi kepala bahwa gerakan ini dapat
menghambat kembalinya vena, yang pada gilirannya
meningkatkan tekanan perfusi serebral, sehingga
menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Manfaat
utama dilakukan head up 300 yaitu dapat menyebabkan cairan
serebrospinal (CSS) terdistribusi dari kranial ke ruang
subarachnoid spinal dan memfasilitasi venous retrun serebral
(Hernanda, Komariah and Yulianita, 2023).
b) Tanaman herbal kunyit (cucrcuma longa)
Salah satu bahan kimia aktif yang terkandung dalam kunyit
yang sering digunakan adalah curcumin. Curcumin telah
diteliti berkhasiat anti kanker dan penyakit lainnya. Kunyit
dapat menginduksi proliferasi neural system cell sehingga
bagus untuk regenerasi pada penyakit neurologis
(Hucklenbroich et al., 2014)

e. Cara Pencegahan Tumor Otak


Tidak ada acara untuk mencegah tumor otak, namun dapat mengurangi
resiko terkena tumor otak dengan menghindari faktor resikonya
contohnya seperti:
1) Rutin melakukan cek kesehatan
2) Hentikan kebiasaan merokok
3) Menerapkan pola hidup sehat
4) Hindari paparan sinar radiasi
5) Hindari minuman berakohol
6) Hintikan kebiasaan makan makanan intans dan
pengawat
DAFTAR PUSTAKA
Wahab. F.,2020.Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tumor Otak.
Jakarta. Di Akses Tanggal Kamis 19 Maret 2024 Jam 13.50 wib.
https://braintumorindonesia.com/wp-content/uploads/2019/09/PNPK-Tumor
Otak-final-20-MAY-2019.pdf

Anda mungkin juga menyukai