Anda di halaman 1dari 27

Terapi Keluarga

Family Therapy

Sofi Yulianto
Family Therapy (Terapi Keluarga)

 Family (keluarga) adalah satu kelompok individu yang terkait oleh ikatan
perkawinan atau darah, secara khusus mencakup seorang ayah, ibu dan anak
 Therapy (terapi) adalah suatu perlakuan dan pengobatan yang ditujukan kepada
penyembuhan satu kondisi patologi.
 Family therapy (terapi keluarga) adalah suatu bentuk terapi kelompok dimana
masalah pokoknya adalah hubungan antara Individu dengan anggota-anggota
keluarganya yang Lain  Menitik Beratkan Pada Proses Interpersonal
 Ketika mengalami Masalah, individu biasanya
menggunakan berbagai mekanisme koping untuk
menyelesaikan masalahnya akan tetapi jika tidak dapat
mengatasi ansietasnya secara sehat, dapat menyebabkan
prilaku maladaptif.
 Kesehatan fisik dan mental tidak dapat dipisahkan karena
saling mempengaruhi (Keliat, 2011).
Masalah Keluarga Muncul karna ???
 Permasalahan ini disebabkan oleh masalah social
ekonomi, ketatnya persaingan hidup dan masalah
psikologis yang berasal dari keluarga.
 Keluarga merupakan sumber utama konsep sehat sakit
dan perilaku sehat dan berpengaruh besar terhadap
kesehatan fisik maupun mental anggotanya  Support
System Atau Justru Menjadi Sumber Stressor
Indikasi Pemberian Terapi Keluarga

a. Muncul Gejala, Disfungsi Peran dari sistem Keluarga


b. Muncul Gejala Perubahan dalam Hubungan antar anggota
Keluarga
c. Kesulitan Berpisah
d. Masalah Yang muncul bersifat Psikosomatik  Biasa
Berbentuk Paranoid, Savery Disorganized Family dll
Jenis Teraphy Keluarga
 Terapi Keluarga Berstruktur 
Organisasi Keluarga
 Terapi Individual  dilakukan
Pengungkapan Pikiran dan Perasaan
Tentang Kehidupannya sekarang
 Oleh sebab itu seluruh anggota keluarga dilibatkan dalam usaha
Penyembuhannya.
 Terapi ini secara khusus memfokuskan pada masalah masalah yang
berhubungan dengan situasi keluarga dan penyelenggaraanya
melibatkan anggota keluarga. Perawat dipandang Sebagai konselor,
yang di dalam proses terapi atau konseling melibatkan keluarga inti
dan Kadang Melibatkan Anggota Keluarga Lain (Diluar Keluarga) 
BerperanPenengah atau sbagai Pencair Suasana.
 Membantu keluarga dalam mencapai keseimbangan dimana setiap
anggota keluarga merasakan kebahagiaan.
Menurut Glick dan Kessler mengemukakan Manfaat Terapi
keluarga adalah untuk :

1. Memfasilitasi komunikasi pikiran dan perasaan antar anggota


keluarga.
2. Mengganti Gangguan, ketidakfleksibelan Peran dan Kondisi.
3. Membantu anggota-anggota keluarga belajar dan menghargai
secara emosional bahwa dinamika keluarga adalah kait-mengkait di
antara anggota keluarga.
4. Untuk membantu anggota keluarga agar menyadari tentang fakta
jika satu anggota keluarga bermasalah, maka akan mempengaruhi
kepada persepsi, ekspektasi, dan interaksi anggota-anggota lain.
5. Untuk mengembangkan penghargaan penuh sebagai pengaruh dari
 Peran Konselor dalam Family Therapy dalam membantu konseling dalam family
therapy dan perkawinan dikemukakan Haley :
 Diantaranya sebagai berikut:
a. Menciptakan kerja sama antar anggota keluarga,
b. Memberikan kepercayaan dan mendorong klien bahwa setiap orang dalam keluarga
memiliki kemampuan dan mengetahui fungsi dan peran serta dapat melakukan yang
terbaik buat dirinya dan keluarganya.
c. Membantu klien untuk ikut serta dalam setiap proses konseling agar setiap anggota
keluarganya dapat melaksanakan perannya
d. Membantu keluarga agar memiliki kemampuan dalam mengolah emosi dan
mengembangkan kematangan diri setiap anggota keluarga
e. Membantu memberikan pemahaman sebagai pribadi dan juga sebagai bagian dari keluarga.
Proses dan Tahapan Family Therapy

 Pada mulanya seorang Konseli datang ke konselor untuk mengkonsolidasikan


masalahnya. Biasanya datang pertama kali ini lebih bersifat “identifikasi pasien”.
Tetapi untuk tahap penanganan (treatment) diperlukan kehadiran anggota
keluarga yang lain.
 Menurut Satir, tidak mungkin mendengarkan peran, status, nilai, dan norma
keluarga atau kelompok jika tidak ada kehadiran anggota keluarga yang lain, Jadi
dalam pandangan ini, anggota keluarga yang lain harus datang ke konselor
(Brammer dan Shortromm)
Secara garis besar Tahapan dalam konseling keluarga adalah :
1) Pengembangan Rapport, merupakan suasana hubungan konseling yang akrab, jujur, saling percaya,
sehingga menimbulkan keterbukaan dari konseli. Dipengaruhi oleh aspek-aspek diri konselor yakni kontak
mata; perilaku nonverbal (perilaku attending, bersahabat atau akrab, hangat, luwes, ramah, jujur atau asli,
penuh perhatian); dan bahasa lisan atau verbal yang baik.
2) Pengembangan apresiasi emosional, dimana munculnya kemampuan untuk menghargai perasaan
masing-masing anggota keluarga, dan keinginan mereka agar masalah yang mereka hadapi dapat
terselesaikan semakin besar.
3) Pengembangan alternatif modus perilaku. Dalam tahap ini, baik konseli maupun anggota keluarga
mengembangkan dan melatihkan perilakuperilaku baru yang disepakati berdasarkan hasil diskusi dalam
konseling. Pada tahap ini muncul Home Assignment, yaitu mempraktikan perilaku baru selama masa 1
minggu (misalnya) di rumah, kemudian akan dilaporkan pada sesi berikutnya untuk dibahas, dievaluasi,
dan dilakukan tindakan selanjutnya.
4) Fase membina hubungan konseling. Adanya acceptance, understanding, genuine, empathy 
Memperlancar tidakan Positif.
Menurut Conjoint Family Therapy, proses konseling yang
dapat ditempuh adalah :

a. Intake interview, Building Working Alliance. Bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika


perkembangan konseli dan anggota keluarga lainnya (untuk mengungkapkan kesuksesan dan
kegagalannya, kekuatan dan kelemahannya, pola hubungan interpersonal, tingkah laku
penyesuaian, dan area masalahnya).
b. Case Conceptualization And Treatment Planning, mengenal masalah atau memperjelas masalah,
kemudian fokus pada rencana intervensi apa yang akan dilakukan untuk penanganan masalah.
c. Implementation, Menerapkan intervensi yang disertai dengan tugastugas yang dilakukan bersama
antara konseli dan keluarga, contohnya: free drawing art task (menggambar bebas yang mewakili
keberadaan mereka baik secara kognitif, emosi, dan peran yang mereka mainkan), homework,
d. Evaluation termination, melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang telah
dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling.
e. Feedback, yaitu memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses konseling.
Kesalahan umum dalam family therapy

a. Tidak berjumpa dengan seluruh anggota keluarga, untuk mendiskusikan masalah-masalah


yang dihadapi, Yang baik jika seluruh anggota keluarga terlibat dalam terapinya.
b. Pertama kali orang tua dan anak datang ke konselor bersama-sama, konselornya suatu saat
berkata hanya orang tua dan anak tidak perlu turut dalam proses sehingga menampakkan
ketidakpeduliannya terhadap apa yang menjadi perhatian anak.
c. Mengubah sistem interaksi dengan jalan mengubah perilaku orang tua dan mengajarkan
mereka bagaimana cara mengubah perilaku anak-anak mereka.
d. Mengajarkan teknik modifikasi perilaku pada keluarga yang terlalu otoritarian
Kerangka Teoritis Terapi Keluarga

1) Psychodinamik Family Therapy, Safir mengatakan bahwa ada


hubungan antara psikopatologi individual dengan dinamika
keluarga. Contoh : seseorang yang mempunyai harga diri rendah
akan menampilkan suatu " False Self " yang ditampilkan pada saat
yang sama dia juga takut kecewa dan sulit mempercayai orang lain
termasuk pasangan hidupnya. Hal ini menyebabkan kesulitan yang
serius dalam perkawinannya.
2) Behavioral Family Therapy Terapi perilaku dalam keluarga diawali
dengan mempelajari pola perilaku keluarganya untuk menentukan
keadaan yang menimbulkan masalah perilaku itu. Tujuan utamanya
adalah meningkatkan perilaku yang positif yang diinginkan dan
menghilangkan perilaku negatif. Hal ini dilakukan dengan mengatur
keluarga sehingga perilaku yang diinginkan diperkuat dengan
memberi reward.
3) Group Therapy Approach Terapi Kelompok Bisa
diterapkan di dalam Keluarga, yang Bertujuan Untuk
menolong anggota Keluarga Mendapatkan Insight Melalui
Proses Interaksi dengan Keluarga Lain di dalam
Kelompok
4) Terapi Keluarga Menggunakan Proses Komunikasi
a. Komunikasi  Kognitif
b. Komunikasi  Kekuatan
c. Komunikasi  Perasaan
5) Structural Family Therapy
Dikembangkan oleh Salvador Minuchin : Perlu dilihat dari
Fungsi Keluarga :
a. Struktur keluarga yang Mengatur Peran Masing2
b. Fleksibilitas dari Fungsi Keluarga
c. “The Family Resonance”  Keeratan Gelombang Keakraban
d. Supra Sistem  Lingkungan Keluraga Besar, Lingkungan Kerja,
Tetangga, Sekolah dll
e. Cara Keluarga Melaksanakan Mekanisme Koping atau Jika
Mendapatkan Anggota Keluarga yang sakit
6) Therapi Bowenian :
Dikembangkan Oleh Psikiater Murray Bowen  Mengacu
pada Pola pola Yang sama dari keluarga, dan Perilaku
bermasalah Diturunkan

Pola Ini Mengembangkan Cara Mematahkan Pola-Pola


Beracun Dan Berbahaya sehingga dapat Mengmbangkan
Diferensiasi Dan Otonomi yang Sehat
Model keperawatan yang berhubungan
dengan Terapi keluarga
1) Model Sistem dari Neuman Model keperawatan dari Neuman diperluas
berhubungan dengan keluarga sehingga penerima asuhan keperawatan termasuk
ke keluarga (Neuman). Dalam hal ini diuraikan keluarga sebagai target yang
tepat baik untuk pengkajian dan interventi primer, sekunder maupun tersier.
Proses keperawatan digunakan sebagai penghubung antara teori keluarga dan
praktik.
2) Model Konseptual Perawatan Diri dari Orem Dalam model keperawatan
Orem, keluarga dipandang sebagai faktor syarat dasar bagi anggota keluarga
untuk kembali berfungsi menjalankan tugasnya. Orem melaksanakan tugas
untuk menguraikan bagaimana struktur, fungsi dan perkembangan keluarga
dapat diartikulasikan dengan model Orem.
3) Model Sistem Terbuka dari King King memandang keluarga sebagai
sistem sosial dan konsep utama dalam modelnya. King menjelaskan
bahwa teori pencapaian tujuan bermanfaat bagi perawat untuk
membantu keluarga dalam memelihara kesehatan mereka atau mengatasi
masalah kesehatannya.
4) Model Adaptasi Roy  menjelaskan bahwa keluarga, individu,
kelompok, organisasi, sosial serta komunitas dapat dijadikan fokus
dalam praktik keperawatan. Model ini lebih menekankan promosi
kesehatan dan pentingnya membantu klien dalam memanipulasi
lingkungan mereka dan berfokus kepada keluarga.
 5) Model Proses Kehidupan dari Roger Dalam teori Roger, fokus
keperawatan adalah proses kehidupan umat manusia. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk meningkatkan Interaksi Simfonis Dan
Berkelanjutan antara manusia dan lingkungannya.
Model-model pendekatan-pendekatan baru yang
dikembangkan dalam konseling keluarga yaitu :

1. Multiple Family Therapy Keluarga-keluarga yang terpilih menemui konselor tiap minggu,
dan pada waktu itu mereka menceritakan problem mereka masing-masing dan membantu
sesama dalam pemecahan persoalan
2. Multiple impact Therapy Mencakup seluruh keluarga dalam sederetan interaksi yang
berkelanjutan dengan konselor konselor komunitas yang multidisipliner mungkin selama
dua hari. Terapi ini mencakup pemberian konseling secara penuh selama dua hari atau
lebih kepada satu keluarga
3. Terapi jaringan (Network Therapy) Berusaha memobilisasi sejumlah orang untuk
berkumpul dalam suatu krisis untuk membentuk suatu kekuatan terapeutik. Tujuan ini
adalah untuk memperkuat kekuatan dari jaringan yang dikumpulkan untuk memberi
kesempatan untuk berubah di dalam sistem keluarga tersebut.
Family Psycho Education (FPE)

 Family Psychoeducation therapy adalah salah satu elemen program perawatan kesehatan
jiwa keluarga dengan cara pemberian informasi dan edukasi melalui komunikasi yang
terapeutik.
 Psikoedukasi keluarga merupakan sebuah metode yang berdasarkan pada penemuan klinik
untuk pelatihan keluarga yang bekerjasama dengan tenaga keperawatan jiwa profesional
sebagai bagian dari keseluruhan intervensi klinik untuk anggota keluarga yang mengalami
gangguan. Terapi ini menunjukkan adanya peningkatan outcomes pada klien dengan
schizofrenia dan gangguan jiwa berat lainnya ( Levine, 2002).
 Manfaaat lain dari terapi psikoedukasi keluarga adalah untuk menangani pasien dengan bipolar
disorder, skizofrenia, gangguan obsesive kompulsif, dan pasien dengan harga diri rendah. Levine
(2003) mengatakan bahwa jika ada individu yang mengalami penyakit mental yang serius, dan
keluarganya mau mempelajari lebih dalam tentang penyakit pasien tersebut dan tahu bagaimana
mengatasi penyakit tersebut maka terapi psiko edukasi ini dapat menjadikan perubahan yang positif
seperti, menurunnya gejala, menurunnya konflik karena pengobatan, menurunnya isolasi, kehidupan
keluarga dan aktifitas sosialnya lebih berkembang, punya pilihan pekerjaan yang lebih baik, dan dapat
menurunkan depresi dan kecemasan.
Triangle Therapy

 Triangle adalah penghalang dasar pembentukkan sistem emosional, Jika ketegangan


emosi pada sistem 2 orang melampaui batas, segitiga tersebut adalah orang ketiga, yang
membiarkan perpindahan ketegangan ke orang ketiga tersebut.
 Triangulasi ini dapat terus berlangsung untuk jangka waktu yang tak terbatas dgn
melibatkan orang di luar keluarga /termasuk terapis keluarga yang dianggap sebagai bagian
dari keluarga besar. Triangle terapi merupakan salah satu terapi yang dapat mempengaruhi
atau memperbaiki respon koping keluarga dalam pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan masalah yang dirasakan oleh keluarga.
 Indikasi :
1) Masalah dengan pasangan
2) Perceraian atau putus hubungan dengan pasangan
3) Pasangan dengan perilaku kekerasan
4) Post traumatic stress disorder
5) Masalah perilaku pada anak
6) Masalah yang melibatkan keluarga besar (extended family)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai