Anda di halaman 1dari 6

TELAAH JURNAL

“PENGETAHUAN DIARE”
Dosen Pengampu:

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2 4A Keperawatan
1. Anisah Ari Santi 21142010006
2. Anisa Purnama 21142010005
3.

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDIA HUSADA MADURA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Lata Belakang
Diare didefinisikan sebagai buang air besar tiga kali atau lebih cair atau cair per
hari (atau lebih sering buang air besar daripada yang normal untuk individu). Diare
biasanya merupakan gejala infeksi pada saluran usus, yang dapat disebabkan oleh
berbagai organisme bakteri, virus, dan parasit. Infeksi menyebar melalui makanan atau air
minum yang terkontaminasi, atau dari orang ke orang sebagai akibat dari kebersihan yang
buruk. Penyakit diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak di bawah lima
tahun, dan bertanggung jawab atas kematian sekitar 525.000 anak setiap tahun. Diare
dapat berlangsung beberapa hari, dan dapat keluar dari tubuh tanpa air dan garam yang
diperlukan untuk bertahan hidup. Di masa lalu, bagi kebanyakan orang, dehidrasi parah
dan kehilangan cairan merupakan penyebab utama kematian akibat diare. Sekarang,
penyebab lain seperti infeksi bakteri septik cenderung menyebabkan peningkatan proporsi
dari semua kematian terkait diare.
Terdapat 1,7 miliar kasus Diare yang terjadi di dunia setiap tahunnya (WHO,
2017) Di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 200-400 kejadian Diare dari 1000
penduduk setiap tahunnya, dengan demikian dapat diperkirakan ada lebih 60 juta kejadian
Diare setiap tahunnya Sebagian besar dari penderita ini (60-80%) adalah anak anak di
bawah usia 5 tahun, sehingga dengan demikian terdapat kurang lebih sekitar 40 juta
kejadian Diare pada usia ini setiap tahunnya. Sampai dengan tahun 1985 penyakit diare
masih menempati urutan pertama kematian di Indonesia terutama bagi golongan anak,
bayi dan balita dan mencapai sekitar 350 000 anak per tahun (soegeng soegijanto, 2016)
Prevalensi Diare di Indonesia menurut karakteristik berdasarkan Riskesdas (2018) tercatat
sebanyak 18.225 (9%) anak dengan Dure golongan umur 1 tahun, 73 188 (11.5%) anak
dengan Diare golongan umur 1-4 tahun, 182 338 (6,2 %) anak dengan Diare golongan
umur 5-14 tahun, dan sebanyak 165 644 (6,7 %) anak dengan Diare golongan umu 15-24
tahun.
Dampak Diare menurut Widoyono (2011), adalah dehidrasi (kekurangan cairan)
tergantung dari persentase cairan tubuh yang hilang, dan gangguan sirkulasi. Pada Diare
akut kehilangan cairan terjadi dalam waktu singkat, jika kehilangan cairan > 10% berat
badan maka pasien akan mengalami pre-syok atau syok karena hipovalemia
(berkurangnya volume darah). Gangguan asam basa (asidosis) karena kehilangan cairan
elektrolit (bikarbonat) dari dalam tubuh, sebagai kompensasinya tubuh akan bernafas
cepat untuk membantu meningkatkan pH arteri. Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
terjadi pada anak yang mengalami malnutrisi (kurang gizi). Hipoglikemi dapat
menyebabkan koma kemungkinan karena cairan ekstraseluler menjadi hipotonik dan air
masuk ke dalam cairan intraseluler sehingga terjadi edema otak yang mengakibatkan
koma. Gangguan gizi karena asupan makan kurang dan output berlebihan. Akan
bertambah berat jika pemberian makanan dihentikan atau sebelumnya penderita sudah
mengalami kekurangan gizi). Diare Dapat menyebabkan angka kesakitan dan kematian.
Menurut Pramudiarja, (2011) upaya pengobatan penderita diare non spesifik
sebagian besar adalah dengan terapi rehidrasi atau dengan pemberian oralit untuk
mengganti cairan tubuh yang hilang akibat adanya dehidrasi dan pemberian suplemen
zink selama 10 hari untuk mengurangi resiko terkena diare kembali. Tetapi 10-20%
penyakit diare disebabkan oleh infeksi sehingga memerlukan terapi antibiotika
(Triadmodjo,2018). Penggunaan antibiotik pada pasien seharusnya berdasarkan
pertimbangan medis untuk mencapai efek terapi yang terbaik bagi pasien. Penggunaan
antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi dimana bakteri akan
memberikan perlawanan terhadap kerja antibiotika. Selain itu juga dapat terjadi supra
infeksi yang biasanya timbul pada penggunaan antibiotik berspektrum luas dalam waktu
yang lama (Widjajanti, 2019).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisa hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang diare dengan perilaku
pencegahan diare pada balita?
2. Bagaimana analisa hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku tentang higiene
dengan kejadian diare akut?
3. Bagaimana analisa pengetahuan ibu berhubungan dengan perilaku pencegahan diare
pada anak usia preschool?
4. Bagaimana analisa hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan?
5. Bagaimana pengetahuan dan sikap ibu tentang penanganan diare?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan umum
Diharapkan dapat mengetahui tentang “Hubungan Pengetahuan dengan Penyakit
Diare”
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui analisa hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang diare
dengan perilaku pencegahan diare pada balita.
2. Untuk mengetahui analisa hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku tentang
higiene dengan kejadian diare akut.
3. Untuk mengetahui analisa pengetahuan ibu berhubungan dengan perilaku
pencegahan diare pada anak usia preschool.
4. Untuk mengetahui analisa hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-ASI dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan.
5. Untuk mengetahui analisa pengetahuan dan sikap ibu tentang penanganan
diare.
1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah adalah untuk melatih dan menambah pengetahuan tentang
hubungan pengetahuan dengan kusta . Di samping itu juga sebagai syarat dari tugas mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah III. Dan manfaat dari makalah ini juga adalah kita
dapat meningkatkan pengetahuan Analisa hubungan pengetahuan dengan diare dalam
ilmu keperawatan.
1. Manfaat Ilmiah
Diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengetahuan dengan diare.
2. Manfaat Institusi
Sebagai bahan masukan bagi sebagian kemahasiswaan dan pengembangan
tindakan keperawatan tentang pengetahuan terhadap diare
3. Manfaat praktis
Meningkatnya pengetahuan peneliti penderita diare. Sebagai pengalaman
berharga serta menambah wawasan peneliti dalam rangka penerapan ilmu yang
diperoleh selanjutnya dapat diterapkan dalam masyarakat.
BAB 2

TELAAH JURNAL

2.1 SKEMA DAN TABEL TELAAH JURNAL

1. Umur
2. Pendidikan
Karakteristik 3. Pekerjaan
Responden 4. Pendapatan
5. Pengetahuan

1. Mencuci
tangan
2. Memasak air Diare pada Anak
Ibu Balita Aspek Perilaku
bersih
3. Penggunaan
filtrasi air
tradisional

1. Kepemilikan
jamban
2. Akses air bersih
Aspek Lingkungan
3. Pembuangan
sampah
BAB 3

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai