Anda di halaman 1dari 15

SUPPOSITORIA

KELOMPOK 1 :
- SUPARMAN ABD. RAHMAN (2243700358)
- RAFIKA MITA AISYAH (2343700001)
- NOVITA CHREIS ANUGRAH (2343700004)
TOPIK

01 02 03
DEFINISI KARAKTERISTIK PENGGOLONGAN

04 05 06 07
TEKNIK DAN METODE CARA PENGGUNAAN
KEUNTUNGAN DAN FAKTOR-FAKTOR
PEMBUATAN SUPPOSITORIA
KERUGIAN
DEFINISI
SUPPOSITORIA

• Suppositoria :
Bentuk sediaan padat memiliki berbagai bentuk, ukuran dan
berat yang dapat dimasukkan ke dalam lubang tubuh (yaitu
rektal, vaginal, urethra) memiliki sifat dapat meleleh, melunak,
atau melarut dalam suhu tubuh serta memberikan efek
terapetik lokal dan sistemik
Karakteristik sediaan suppositoria
1. Homogen
2. Bentuk tetap
3. Permukaan dalam keadaan halus
4. Dosis terbagi secara baik mengandung obat dalam jumlah tertentu
5. Padat pada suhu kamar, meleleh pada suhu tubuh/melarut pada
cairan setempat
6. Mudah melepaskan bahan obat dari basis/bahan dasar  mudah
untuk diabsopsi
 Pelepasan bahan obat dari basis : cepat, lambat atau diperlama
 Jika bahan obat melepaskan diri dari basisnya selama 6 jam  tidak
boleh digunakan (revisi formula)
PENGGOLONGAN SUPPOSITORIA
Suppositoria vaginal / Suppositoria uretral
Suppositoria rektal (bougies):
Ovula (pessaries):
• Untuk dewasa beratnya 2 gram
• Berat 3-5 gram • Bentuk : ramping seperti
• Untuk bayi dan anak-anak
• Bentuk bulat, lonjong, kerucut suppositoria pensil
beratnya setengah atau separuh
• Basis : cocoa butter (theobroma • Pria : Berdiameter 3-6 mm
ukuran dan berat dewasa.
oil), basis larut air (PEG atau dan panjang 140 mm,
• Bentuk : torpedo, bullet (peluru),
gelatin) berat 4 gram
jari kecil.
• Beberapa ovula merupakan • Wanita : panjang 70 mm,
• Ukuran panjang , silinder 32 mm
tablet kempa dan disebut berat 2 gram
memiliki satu atau kedua
“insert”
ujungnya meruncing.
• Basis : cocoa butter (theobroma
oil)
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan : Kerugian :
1. Menghindari first pass metabolism  penyerapan
obat sistemik  untuk pengobatan anti asma, mual 1. Rasa tidak nyaman saat penggunaan
muntah, dll  enggan untuk menggunakan 
2. Menghindari obat-obat yang dapat mengiritasi Tidak akseptebel
iritasi lambung 2. Tidak cocok untuk pasien yang
3. Dapat memberikan efek lokal pada mukosa rektal
menderita diare
(dubur) : untuk pengobatan ambien, anastesi lokal,
antiseptik, antibiotik, anti jamur 3. Jumlah total obat yang dimasukkan ke
4. Meningkatkan kepatuhan pada pemakaian pasien dalam suppositoria terlalu besar
pediatri dan geriatri  pasien yg tidak bisa menelan dibandingkan per oral
5. Dapat diberikan pada penderita yg tidak sadar 4. Absorpsi obat tidak beraturan dan
(kondisi khusus) sukar diprediksi
6. Dapat diberikan pada penderita pasca operasi
saluran cerna bagian atas
7. Lebih efektif untuk obat-obat yang menyebabkan
efek mengalami mual dan muntah saat diberikan
obat per oral
Faktor yang mempengaruhi pelepasan zat aktif dari
sediaan supositoria
1. Adanya air
2. Viskositas
3. Kekerasan supositoria
4. Kerapatan (density)
5. Volume kontraksi
6. Ketidaktersatukannya zat aktif dengan
komponen dalam formula
7. Kecepatan pelepasan obat
8. Farmakokinetik dan ketersediaan hayati
TEKNIK DAN METODE PEMBUATAN SUPPOSITORIA

1. CETAK TANGAN 2. Cetak kempa (cold compression)


Penggulungan dan • Cara ini sesuai untuk basis yang dapat
pembentukan dibentuk supositoria dengan
menggunakan tekanan.
3. Cetak tuang (molding from • Cara ini sangat sesuai untuk zat aktif
yang tidak tahan panas.
a melt / fusion) • Beberapa basis yang dapat digunakan
dengan cara cold compression adalah
Melibatkan proses pelelehan
campuran PEG 1450 -heksametriol-1,2,6
basis dan kemudian zat aktif
6% dan 12% polietilen oksida 4000
atau zat tambahan lain
dimasukkan ke dalam lelehan
tsb.
CARA MENGGUNAKAN SUPPOSITORIA
1
Cuci tangan anda dengan air mengalir yang bersih disertai
sabun. Saran : gunakan air bersuhu normal (25 – 27 C) agar
tangan anda tidak menjadi hangat saat membuka obat.
Peningkatan suhu dapat melelehkan sediaan suppositoria.

2
Sebelum suppositoria dibuka dari pembungkus , pastikan
suppositoria tersebut dalam keadaan keras untuk
memudahkannya masuk dalam dubur/vaginal/uretra.
3
Buka dengan hati-hati pembungkus suppositoria agar tidak
merusak/mematahkan suppositoria.

4
Tidak mematahkan suppositoria karena 1 suppositoria adalah 1 dosis
obat, jika dipatahkan maka akan menjadi ½ dosis.
5
Jika diresepkan untuk digunakan ½ dosis maka
sebelum suppositoria dibuka, obat tersebut
dibagi 2 (dua) dengan cara digunting
menggunakan gunting/pisau yang sebelumnya
dibersihkan (lebih baik menggunakan alcohol
untuk membersihkan gunting/pisaunya).

6
Olesi bagian ujung suppositoria menggunakan
lubrikan berbasis air (bisa dibeli di apotek) atau
basahi dengan sedikit air matang.
7
Posisikan tubuh anda seperti pada gambar, posisi
sedikit miring ke kiri, kaki kanan dibagian atas lalu
posisikan seperti pada gambar disamping ini.

8 9
Masukan suppositoria kedalam dubur dengan
Gunakan tangan kiri
posisi bagian ujung suppositoria terlebih
untuk membuka mulut
dahulu.Masukan dengan jari telunjuk/jari tengah
dubur lalu tahan.
tangan kanan sedalam 1 cm (anak-anak) – 5 cm
(dewasa) atau seukuran telunjuk orang dewasa.
10
Diamkan selama beberapa menit (5-10 menit)
pada posisi tetap tiduran, agar obat dapat
meleleh dan diserap sempurna oleh pembuluh
darah dan mencegah suppositoria keluar dari
dubur.

11
Setelah selesai cuci kembali tangan anda dan
keringkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai