Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

DENGAN DIAGNOSA BRONKOPNEUMONIA

DI RUANG ICU RUMAH SAKIT ANNA MEDIKA

DISUSUN OLEH :

ARIF RAMDHAN SYAFII

C180112005

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

TAHUN 2023/2024
Format Asuhan Keperawatan di ICU
A. Pengkajian

1. Identitas Mahasiswa

Nama : Arif Ramdhan Syafii


NIM : C180112005
Tanggal Praktek : 22 Januari – 3 Februari 2024

Tanggal pengkajian : 22 Januari 2024

2. Identitas Klien

Nama (inisial) : An. A Umur : 5 Thn


No. MR : 25 – 34 - 82 Jenis kelamin : Laki - laki

Tanggal : 22 Januari 2024 Hari rawat ke - : 4

Agama : Islam Status : Anak

Alergi :- BB/TB : 17 Kg / 110 Cm

Alamat Rumah : Jl. Melati II Hari rawat ke-: 4


Bulak Perwira,
Bekasi Utara

Diagnosa Medis : Bronkopneumonia

3. Alasan masuk RS :

Pasien sesak sejak 1 jam Sebelum Masuk Rumah Sakit disertai batuk berdahak sejak 1 hari
yang lalu.

4. Alasan masuk ICU/IMC :

Pasien tidak sadarkan diri

5. Riwayat Penyakit sekarang :

Pasien sesak napas disertai batuk berdahak.


6. Pengkajian fisik dan pengkajian umum (head to toe atau pengkajian per sistem)

a. Pernafasan: IPPA paru : Pasien menggunakan ventilator

b. Kardiovaskuler: IPPA jantung : Tidak terlihat adanya pulsasi iktus kordis, CRT < 2
detik, Tidak ada sianosis

c. Neurologis dan sensoris: nyeri, reflek, panca indera, nyeri : Normal

d. Gastrointestinal: IAPP abdomen, BAB, rongga mulut : Normal

e. Muskuloskeletal: kekuatan otot, kelemahan anggota gerak : Normal

f. Genitourinaria: BAK, balance cairan, pengkajian bladder : Normal

g. Integumen: turgor kulit, kelembaban, warna : CRT < 2 detik

h. Endokrin: tiroid, DM : Tidak ada

i. Psikososial: hubungan dengan keluarga, teman, masyarakat, suasana hari : Apatis

j. Istirahat tidur: kebiasaan tidur, jam tidur, gangguan tidur : Baik

k. Nutrisi: kebiasaan makan, pengkajian ABCD, IMT : Baik


7. Pemeriksaan Penunjang

- Laboratorium :
8. Terapi Medis (indikasi, kontraindikasi, efek samping)

Nama Obat (Dosis, Rute) Indikasi Kontraindikasi Efek samping

Efek samping yang


mungkin terjadi dalam
Digunakan untuk
Penderita gangguan penggunaan obat adalah:
meringankan rasa sakit
fungsi hati yang berat. Hematologi, reaksi kulit,
Sanmol (3 x 200 mg, IV) pada keadaan sakit
Hipersensitivitas terhadap reaksi alergi lainnya,
kepala, sakit gigi dan
Paracetamol. kerusakan hati
menurunkan demam.
(penggunaan jangka
panjang dan overdosis).

Tukak lambung dan tukak


duodenum, refluks
Efek samping yang
esofagitis, dispepsia
mungkin terjadi dalam
episodik kronis, tukak
penggunaan obat adalah:
akibat AINS, tukak
Ranitidine (2 x 20 mg, IV) Riwayat porfiria akut. Sakit kepala, konstipasi,
duodenum karena
diare, mual, rasa tidak
H.pylori, sindrom
nyaman/nyeri perut,
Zollinger-Ellison, kondisi
pusing.
lain dimana pengurangan
asam lambung

Meropenem
dikontraindikasikan pada Efek samping signifikan
Indikasi meropenem pasien yang memiliki yang dapat terjadi dari
adalah untuk infeksi berat riwayat reaksi penggunaan meropenem,
seperti meningitis bakteri, hipersensitivitas, baik antara lain
Meropanem (3 x 500 mg, IV) infeksi kulit dan jaringan reaksi alergi kejang, delirium,
lunak komplikata, serta atau anafilaksis, terhadap superinfeksi jamur,
infeksi intraabdomen meropenem, obat dan kolitis
komplikata. golongan beta laktam akibat Clostridium
lain, dan komponen lain difficile.
dalam sediaan obat

Kondisi yang
Vitamin K adalah nutrisi dikontraindikasikan
yang diperlukan tubuh dengan suplemen vitamin Menyebabkan sakit perut
Vitamin K (1 x 1)
dalam proses pembekuan ini adalah anemia akibat dan diare.
darah defisiensi piruvat kinase
dan G6PD.

Indikasi penggunaan asam


traneksamat adalah untuk Efek samping umum
penanganan dan asam traneksamat
As. Tranexamat (3 x 30 mg,
profilaksis perdarahan, Riwayat hipersensitivitas, meliputi gangguan
IV)
termasuk menorrhagia, pencernaan seperti mual,
perdarahan persalinan, muntah, atau diare.
dan trauma akut.
B. Asuhan Keperawatan

I. Analisa Data

No Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem

1 22 Januari DS : Hambatan Upaya Napas Pola Napas Tidak


2024 / 13.00 Efektif
1. Dispnea
(D.0005)
DO :

1. Menggunakan ventilator

2. Pola napas cepat dan dangkal

3. TTV :

Kesadaran : Apatis

GCS : 3/5/ETT

TD : 105/70 mmHg

N : 168x/menit

S : 37C

RR : 40

Spo2: 80%

2. 22 Januari DS : Kurang terpapar informasi Defisit pengetahuan


2024 / 13.00 mengenai penyakit orang tua (D.0111)
1. Ibu pasien mengatakan sebelunya bronkopneumonia
tidak pernah diberikan pendidikan
kesehatan tentang
bronkopneumonia
2. Ibu mengatakan tidak paham
tentang penyakit yang diderita
anaknya.
3. Ibu mengatakan tidak berani
memandikan anaknya karna takut
memperparah kondisinya

DO :

1. Orang tua pasien hanya diam saat


ditanya tentang penyakit anaknya
2. Ibu bertanya tentang penyakit
anaknya
II. Prioritas Diagnosis Keperawatan

a. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) b.d Hambatan Upaya Napas d.d dispnea
b. Defisit Pengetahuan Orang Tua (D.0111) b.d Kurang terpapar informasi mengenai
penyakit bronkopneumonia d.d Ibu bertanya tentang penyakit anaknya

III. Perencaanaan Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI

1. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas
(1.01011)

2. Defisit Pengetahuan Orang Tua Tingkat Pengetahuan (L.12111) Edukasi Kesehatan (1.12383)
(D.0111)

IV. Implementasi Keperawatan

Hari/Tgl/ Nomor Diagnosis Tindakan Paraf

Jam

Senin/ 1. Monitor TTV


2. Monitor pola napas
22-01-2024/ 1 3. Monitor sputum
4. Lakukan Suction
13.00

Selasa/ 1. Monitor TTV


2. Monitor pola napas
23-01-2024/ 1
3. Monitor sputum
10.00 4. Lakukan Suction

Rabu/ 1. Monitor TTV


2. Monitor pola napas
24-01-2024/ 1
3. Monitor sputum
16.00 4. Lakukan Suction
Hari/Tgl/ Nomor Diagnosis Tindakan Paraf

Jam

1. Melakukan pendidikan kesehatan


2. Jelaskan patofisiologi penyakit dengan cara
Selasa/ yang tepat
3. Gambarkan tanda dan gejala yang muncul
23-01-2024/ 2
pada penyakit dengan cara yang tepat
10.00 4. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi

V. Evaluasi Keperawatan

Jam/ Respon Perencanaan


tanggal No. Analisis
Respon Obyektif
Diagnosis Subyektif Masalah Selanjutnya

14.00/ 1 - 1. Menggunakan Pola Napas Tidak 1. Monitor TTV


22-01-24 ventilator Efektif belum 2. Monitor pola napas
teratasi 3. Monitor sputum
2. Pola napas cepat 4. Lakukan Suction
dan dangkal

3. TTV :

Kesadaran : Apatis

GCS : 3/5/ETT

TD : 105/70 mmHg

N : 168x/menit

S : 37C

RR : 40

Spo2: 80%

4. Masih sesak

10.00/ 1 - 1. Menggunakan Pola Napas Tidak 1. Monitor TTV


23-01-24 ventilator Efektif belum 2. Monitor pola napas
teratasi 3. Monitor sputum
2. Pola napas cepat 4. Lakukan Suction
dan dangkal
3. TTV :

Kesadaran : Apatis

GCS : 3/5/ETT

TD : 115/70 mmHg

N : 148x/menit

S : 37,2C

RR : 40

Spo2: 86%

4. Masih sesak

12.30/ 2 1. Ibu pasien 1. Ibu pasien sudah Defisit Intervensi dihentikan


mengatakan paham mengenai Pengetahuan
23-01-24 Orang Tua telah
mengerti dan penyakit
mampu bronkopneumonia teratasi
mendemonstrasikan
penyakit
bronkopneumonia
secara mandiri
2. Ibu pasien
mengatakan akan
mengajarkan
anaknya
16.00/ 1 - 1. Menggunakan Pola Napas Tidak 1. Monitor TTV
24-01-24 ventilator Efektif belum 2. Monitor pola napas
teratasi 3. Monitor sputum
2. Pola napas cepat 4. Lakukan Suction
dan dangkal

3. TTV :

Kesadaran : Apatis

GCS : 3/5/ETT

TD : 125/70 mmHg

N : 160x/menit

S : 37C

RR : 40

Spo2: 87%

4. Masih sesak

Anda mungkin juga menyukai