Anda di halaman 1dari 3

MKDK4001-2

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Genap (2024.1)

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Kode/Nama MK : MKDK4001/Pengantar Pendidikan
Tugas :3

No. Soal
1. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling
berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Globalisasi dapat memberikan pengaruh dan dampak yang luas di seluruh aspek kehidupan manusia.
Globalisasi tumbuh dan berkembang dengan pesat sebagai akibat pesatnya arus informasi dan
komunikasi.
Arus informasi dan komunikasi yang gencar dapat memudahkan setiap orang untuk mengakses
pengetahuan, informasi , dan data di berbagai dunia. Pesatnya perkembangan teknologi informasi telah
melahirkan kebudayaan dunia maya (cyber culture), yakni ruang cyber yang maha luas, yang tidak
berbeda denga lahirnya universitas baru, yang di bangun melalui komputer dan jaringan komunikasi.
Ruang cyber itulah yang menjadi lalu lintas ilmu pengetahuan, gudang rahasia, berbagai fasilitas suara,
video dan musik yang dipancarkan dengan kecepatan cahaya elektronik. Pada sisi lain, dampak
negatifnya apabila pengguna tidak bijak menggunakannya dengan membuka situs-situs terlarang yang
mengandung unsur kekerasan, pornografi dan hedonisme lainnya.
Penayangan iklan yang gencar diberbagai media baik itu di TV, radio, media sosial, dan platform
informasi lainnya, selain memberikan informasi tentang produk dan jasa tertentu, juga dapat menimbulkan
sisi negatif yakni apabila masyarakat kurang cermat dalam mengelola keuangan, dapat menimbulkan
tumbuhnya budaya konsumtif dengan gaya hidup pada makanan, pakaian dan pergaulan yang
mengglobal sesuai dengan budaya barat.

Berdasarkan wacana tersebut, analisislah dampak dari globalisasi?

2. Rumusan tujuan pendidikan nasional telah mengalami inovasi dari waktu ke waktu. Dalam Undang-
Undang No. 2 Tahun 1989 pasal 4 rumusan tujuan nasional adalah Pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan yang berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakat dak kebangsaan.

Adapun UU No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tujuan pendidikan nasional dirumuskan sebagai berikut.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potesi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreaatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Analisislah Perbedaan tujuan nasional berdasarkan UUD No, 20 tahun 1989 dengan UUD No. 20 Tahun
2003!

1 dari 3
MKDK4001-2

3. Kualitas pendidikan di Indonesia hingga saat ini belum bisa dikatakan baik. Hal ini terlihat dari Hasil
Programme for International Student Assessment ( PISA) untuk Indonesia tahun 2018. Pengukuran PISA
bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan dengan mengukur kinerja siswa di pendidikan
menengah, terutama pada tiga bidang utama, yaitu matematika, sains, dan literasi. Hasilnya yaitu Bila
rerata kemampuan baca negara-negara OECD berada di angka 487, skor Indonesia berada di skor 371.
Demikian pula dengan skor PISA Indonesia untuk matematika dan sains yang juga menjadi pekerjaan
rumah besar. Rerata skor PISA negara anggota OECD untuk matematika dan sains 489. Namun pada
tahun 2018 skor PISA Indonesia untuk matematika berkisar di angka 379 dan sains di skor 396.
Berdasarkan hasil PISA, diperoleh gambaran masih ditemukannya tingginya disparitas (jarak) mutu
dan hasil pendidikan tiap daerah. Hasil PISA 2018 menunjukkan, capaian siswa di Jakarta dan Yogyakarta
berada di mendekati nilai rata-rata OECD dan dapat disejajarkan dengan Malaysia dan Brunei untuk
seluruh bahan uji PISA literasi baca, matematika, dan sains. Dengan total hasil seluruh wilayah Indonesia
yang rendah, hal ini menunjukkan masih tingginya gap mutu pendidikan antarwilayah di Indonesia.
Hal ini dapat terjadi karena kualitas dan fasilitas yang dimiliki pendidikan di Indonesia masih rendah.
Masih sangat banyak sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana. Seperti halnya, gedung sekolah
banyak yang rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar sangat rendah, buku perpustakaan tidak
lengkap, laboratorium tidak standard, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya.
Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak
memiliki laboratorium dan sebagainya.
Selain itu kualitas pendidik kurang memadai. Sedikit sekali pendidik yang mempunyai motivasi
untuk memperbaharui keilmuannya dengan lebih banyak membaca, mengikuti pelatihan, dan
mengembangkan keterampilannya. Pendidik diharapkan dapat berinovasi agar tetap dapat menjadi
fasilitator belajar yang efektif meskipun memiliki berbagai keterbatasan. Kurang pedulinya pihak orang tua
siswa terhadap pendidikan anaknya khususnya di daerah pedesaan juga memberikan andil yang cukup
besar terhadap rendahnya mutu pendidikan. Tidak seharusnya orang tua siswa sepenuhnya
membebankan pendidikan anaknya kepada guru saja tanpa membimbing mereka. Dibutuhkan kerjasama
antara pendidik dan orang tua dalam medidik siswa agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Berdasarkan wacana tersebut, bagaimanakah mutu pendidikan di Indonesia? Analisislah penyebabnya.

4. Setelah munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, sistem pendidikan pun mulai mencari suatu
inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Setiap pendidik pun dituntut memberikan inovasi terbaru
untuk membentuk proses pembelajaran yang efektif. Sayangnya, tak semua pendidik paham betul
mengenai inovasi terbaru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi. Seperti
yang dialami oleh Pendidik A dan Pendidik B.
Pendidik A adalah seorang pendidik senior yang sulit untuk mengaplikasikan teknologi, ia terbiasa
mengajar secara tatap muka, namun sekolahnya berada pada zona merah. Pendidik B merupakan
pendidik muda yang terbiasa menggunakan teknologi, namun pada prosesnya banyak peserta didik tidak
dapat hadir dalam pembelajaran secara videoconference, karena kendala sinyal yang terkadang tidak
kuat disebbkan oleh cuaca.. Ada beberapa metode pembelajaran yang cocok digunakan pada masa
pandemi yaitu,
1. Daring Method, Metode ini bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah
dengan baik. Seperti halnya membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah
maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online.
2. Luring Method, Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan.
Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi
dan protokol kesehatan yang berlaku. Dalam metode yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran
(shift model) agar menghindari kerumunan.
3. Blended learning, metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini
menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video conference. Jadi, meskipun pelajar
dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama
lain.

Berdasarkan kasus tersebut, analisislah metode pembelajaran yang paling sesuai untuk pendidik A dan
pendidik B. Uraikan penjelasan anda.

2 dari 3
MKDK4001-2

5. Pada awal masa pandemi covid-19, semua proses pembelajaran dilakukan secara daring sebab
kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat tetap
jadi prioritas. Pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir, membuat masyarakat resah karena
ada beberapa masalah yang terjadi seperti daerah yang tidak memiliki fasilitas untuk melakukan
pembelajaran daring sehingga siswa tidak dapat belajar. Pemerintah akhirnya mengeluarkan keputusan
bersama mengenai aktivitas belajar mengajar di sekolah di tengah pandemi Covid-19. Keputusan
bersama yang dicetuskan pada Senin, 15 juni 2020 itu disepakati oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, serta Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Salah satu isi keputusan tersebut adalah pemerintah pusat
memberikan kewenangan untuk memberi izin mebuka sekolah kepada pemerintah daerah.
Pemerintah daerah memutuskan apakah sekolah di daerah mereka dapat kembali dibuka
berdasarkan pertimbangan yang merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masuk
dalam zona hijau dan juga syarat-syarat lainnya yang harus terpenuhi seperti sekolah memiliki fasilitas
yang baik berkenaaan dengan sanitasi, mempunyai pengukur suhu tubuh dan harus mengecek warga
sekolah tiap memasuki lingkungan sekolah, kesiapan penggunaan masker dan lain sebagainya.

Berdasarkan kasus tersebut analisislah bagian yang menunjukkan sistem desentralisasi dalam
difusi inovasi pendidikan selama masa pandemi, jelaskan alasanmu.

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai