290 569 1 SM
290 569 1 SM
Email: desyvega89@gmail.com
ABSTRAK
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infektsius kronik dan berulang yang biasanya mengenai paru,
meskipun semua organ dapat terkena. Salah satu gejala TB paru yang memiliki kemiripan dengan
penyakit lain yaitu sesak nafas. Sesak nafas terjadi pada penyakit TB paru yang sudah lanjut, yang
infiltrasinya sudah setengah bagian paru-paru. Salah satu cara yang dapat mengurangi sesak nafas
pada pasien TB paru secara non medis yaitu dengan memberikan aroma terapi daun mint dengan
inhalasi sederhana atau metode penguapan. Penatalaksaan yang penulis lakukan dalam karya tulis
ilmiah ini yaitu penerapan inhalasi sederhana menggungakan aromaterapi daun mint (mentha
piperita). Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus (case study). Subyek
yang digunakan yaitu pasien dengan TB paru. Analisa data dilakukan menggunakan analisis
deskriptif dengan melihat derajat sesak sebelum dan setelah penerapan. Hasil penerapan
menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan inhalasi sederhana, terjadi penurunan derajat
sesak pada pasien TB paru dari 3 (sedang) menjadi 1,5 (ringan sekali) sesudah penerapan selama 3
hari. Bagi pasien TB paru dan keluarga hendaknya dapat melakukan inhalasi sederhana secara
mandiri untuk membantu menurunkan sesak nafas.
Kata Kunci : Aromaterapi Daun Mint (Mentha Piperita), Derajat Sesak, Inhalasi Sederhana,
TB Paru.
ABSTRACT
Tuberculosis (TB) is a chronic and recurrent infectious disease that usually affects the lungs,
although all organs can be affected. One of the symptoms of pulmonary TB that has similarities
with other diseases is shortness of breath. Shortness of breath occurs in advanced pulmonary TB
disease, which infiltrates half the lungs. One way that can reduce shortness of breath in pulmonary
TB patients non-medically is by providing mint leaf aromatherapy with simple inhalation or
evaporation methods. The management that the author does in this scientific paper is the
application of simple inhalation using mint leaf aromatherapy (mentha piperita). The design of this
scientific paper uses a case study design. The subjects used were patients with pulmonary TB.
Data analysis was carried out using descriptive analysis by looking at the degree of tightness
before and after application. The results of the application showed that after the application of
simple inhalation, there was a decrease in the degree of shortness of breath in pulmonary TB
patients from 3 (moderate) to 1.5 (very mild) after 3 days of application. Pulmonary TB patients
and their families should be able to do simple inhalations independently to help reduce shortness
of breath.
aromaterapi daun mint (mentah lain yaitu sesak nafas. Sesak nafas
sesak Tn. B yaitu 3 dalam kateogri sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah
dengan penyakit lain yang juga sekresi atau obstruksi dan saluran
lemah dan demam. Pada sejumlah bersihan jalan napas. Upaya untuk
penderita gejala yang timbul tidak mengurangi gejala klinis sesak nafas
adalah gejala yang paling dini dan dapat pula menggunakan obat-obatan
merupakan gangguan yang paling non medis. Salah satu cara yang dapat
atau kuman ini berbentuk batang, daun mint (mentah piperita) selama
dengan ukuran panjang 1-4 μm dan tiga hari terjadi penurunan derajat
tebal 0,3-0,6 μm. Sebagian besar sesak pada Tn. B menjadi 1,5 dalam
kuman tahan terhadap asam dan lebih terapi antara lain mengatasi insomnia
tahan terhadap kimia atau fisik. Sifat dan depresi, meredakan kegelisahan,
lain dari kuman ini adalah aerob yang mengurangi perasaan ketegangan,
(mentah piperita) derajat sesak pada Medikal Bedah Volume 4. alih Bahasa:
subyek (Tn. B) semakin membaik, Subekti, B N. Jakarta: EGC.