Anda di halaman 1dari 31

MATERI MPLS

2022

Disusun oleh:
Panitia MPLS 2022

SMP NEGERI 2 BOJONGPICUNG


DAFTAR ISI

PROFIL PELAJAR PANCASILA.............................................................................................................1


KURIKULUM 2013..................................................................................................................................3
KESADARAN BERBANGSA BERNEGARA.........................................................................................5
PENDIDIKAN KARAKTER DAN PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH........................8
ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.....................................................................10
TATA KRAMA SISWA SMP N 2 BOJONGPICUNG CIANJUR..........................................................15
CARA BELAJAR EFEKTIF...................................................................................................................17
MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH.............................................................................22
BUDAYA HIDUP BERSIH DAN SEHAT, PENGETAHUAN COVID-19 SERTA PROTOKOL
KESEHATAN..........................................................................................................................................23
PENGETAHUAN TENTANG COVID-19..............................................................................................25
KEPRAMUKAAN...................................................................................................................................29
PROFIL PELAJAR PANCASILA

A. DIMENSI BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN


BERAKHLAK MULIA
1. AKHLAK BERAGAMA
Mengenal dan Mencintai Tuhan Yang Maha Esa Pemahaman Agama/Kepercayaan
Pelaksanaan Ajaran Agama /Kepercayaan
2. AKHLAK PRIBADI
Integritas, bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dalam relasi dengan orang lain Merawat
diri secara fisik, mental dan spiritual
3. AKHLAK KEPADA MANUSIA
Menunjukan mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
Berempati kepada orang lain
4. AKHLAK KEPADA ALAM
Menjaga lingkungan
Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi
5. AKHLAK KEPADA NEGARA
Melaksanakan Hak dan kewajiban sebagai warga Negara
B. BERKEBINEKAAN GLOBAL
1. Mengenal dan Menghargai Budaya
Mendalami budaya dan identitas budaya
Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya
Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya
2. Konumikasi dan Interaksi Antar Budaya
Berkomunikasi antar budaya
Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif
3. Refleksi dan Tanggung Jawab Terhadap Pengalaman Kebhinekaan
Melakukan refleksi terhadap pengalaman kebhinekaan
Menghilangkan stereotip dan prasangka
Menyelaraskan perbedaan budaya
4. Berkeadilan Sosial
Turut serta aktif, membangun masyarakat yang adil, inklusif dan berkelanjutan
Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama
Memahami peran individu dalam demokrasi
C. GOTONG ROYONG
1. Kolaborasi
• Kerjasama
• Berkomunikasi untuk mencapai tujuan Bersama

1
• Menumbuhkan rasa saling ketergantungan positif (menyadari peran dirinya dan peran orang
lain dalam kontribusinya dalam pencapaian tujuan kelompok)
• Koordinasi Sosial (melakukan koordinasi demi pencapaiantujuan bersama
2. Kepedulian
• Tanggap terhadap lingkungan
• Persepsi sosial (memahami dan menghargai lingkungan sosialnya, untuk memunculkan
situasi yang sejalan dengan kesejahteraan lingkungan sosialnya)
3. Berbagi
• Berbagi berarti memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan
bersama
D. MANDIRI
1. PEMAHAMAN DIRI DAN SITUASI
Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi
Mengembangkan refleksi diri
2. REGULASI DIRI
• Pengendalian emosi
• Menetapkan tujuan dan rencana strategis pengembangan diri dan prestasi
• Memiliki inisiatif bekerja secara mandiri
• Mengembangkan kendali dan disiplin diri
• Percaya diri, resitien – kemampuan umum menyesuaikan diri dan adaptif
E. BERNALAR KRITIS
1. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Mengajukan pertanyaan (untuk mengumpulkan data yang akurat)
Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan
2. Menganalisa dan mengevaluasi penalaran
Dapat memilah, mengurai, membedakan, menggolongkan, mengenal komponen dan fungsi,
menghubungkan, mengevaluasi
3. Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri
Memberikan informasi positif dan negatif dengan perbaikan program dan tindakan, serta
adanya komunikasi terbuka

2
KURIKULUM 2013

KOMPETENSI INTI KURIKULUM 2013


1. Ki 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Ki 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong),
santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
BAGAIMANA BELAJAR DENGAN KURIKULUM 2013
Belajar berpusat pada murid artinya siswa harus aktif, kreatif, inovatif dalam kegiatan belajar
baik di kelas ataupun di luar kelas
Belajar lebih kepada pendekatan saintifik dengan 5 m, yaitu :
1. Mengamati – melihat obyek yang di pelajari, memikirkan, menganalisis
2. Menanya – melakukan pertanyaan bagaimana, apa, mengapa, dimana, siapa
3. Mengumpulkan informasi – mengumpulkan data hasil pengamatan
4. Mengolah informasi/mengasosiasi- mengolah data, menghiting, memperkirakan, meunjukan
fakta
5. Mengomunikasi – menyampaikan hasil baik lisan atau tertulis atau melalui gambar dan video.
PELAJARAN KURIKULUM 2013

NO MATA PELAJARAN JUMLAH JAM JUMLAH GURU


1 PABP/PENDIDIKAN AGAMA 3 JAM PELAJARAN 1 ORANG
2 PKN 3 JAM PELAJARAN 1 ORANG
3 BAHASA INDONESIA 6 JAM PELAJARAN 1 ORANG
4 MATEMATIKA 5 JAM PELAJARAN 1 ORANG
5 IPA 5 JAM PELAJARAN 1 ORANG
6 IPS 4 JAM PELAJARAN 1 ORANG
7 BAHASA INGGRIS 4 JAM PELAJARAN 1 ORANG
8 SENI BUDAYA 3 JAM PELAJARAN 1 ORANG
9 PJOK 3 JAM PELAJARAN 1 ORANG
10 PRAKARYA 2 JAM PELAJARAN 1 ORANG
11 BAHASA SUNDA 2 JAM PELAJARAN 1 ORANG

3
Setiap satu (1) jam pelajaran lama waktu belajar 40 menit
Contoh mata pelajaran IPA adalah 5 jam pelajaran = 5 x 40 menit = 200 menit dalam satu
minggu = 3,33 jam
Lama belajar perhari
07.00 wib – 14.50 wib dengan dua kali istirahat
Belajar dari hari senin sampai jum’at

4
KESADARAN BERBANGSA BERNEGARA

Indonesia adalah wilayah kepulauan yang terintergrasi secara nasional dari daerah daratan dan
lautan kedalam organisasi berbentuk negara kesatuan untuk melaksanakan pembangunan ekonomi
dalam mewujudkan masyarakat sejahtera sebagai realisasi impian yang di amanatkan oleh UUD 1945.
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, sejarah serta
berpemerintahan sendiri. Sedangkan berbangsa adalah manusia yang mempunyai landasan etika,
bermoral , dan ber-aqlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna sosial dan adil
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus
tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut
Bernegara adalah manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya
sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah nusantara atau indonesia dan mempunyai
cita-cita yang berlandaskan niat untuk bersatu secara emosional dan rasional dalam membangun rasa
nasionalisme secara eklektis kedalam sikap dan perilaku antar yang berbeda ras, agama, asal keturunan,
adat, bahasa, dan sejarah.
UUD 1945 DAN PANCASILA
ADALAH DASAR NEGARA SERTA IDEOLOGI NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA

Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara kita dari
ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta
tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam
diri masyarakat
Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara antara lain:
1. Cinta tanah air
Mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga
lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
Mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang
berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
3. Pancasila
Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di indonesia yang memiliki beragam
budaya, agama, etnis, dan lain-lain
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Berjuang memperoleh prestasi ilmu pengetahuan, o;ah raga, kreativitas, mempertahankan dari
serangan luar
5. Memiliki kemampuan bela negara

5
Menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing. Menjaga
kebersihan, anti narkoba, mencegah perkelahian, mencintai produk dalam negeri
Hal menurunnya kesadaran berbangsa bernegara dapat terlihat semakin menipisnya kepekaan
generasi muda terhadap sosial budaya dan semangat cinta tanah air misalnya :
• Kurangnya generasi muda mengikuti gotong royong di tempat tinggal
• Kurangnya peka/peduli terhadap apa yang terjadi seperti bencana, menolong orang lain yang
membutuhkan pertolongan seperti menyebrangkan anak kecil/orang tua saat akan menyebrang
jalan
• Tidak peduli terhadap seni dan budaya daerah/nasional misalnya tari –tarian, musik gamelan,
angklung, serta budaya sopan santun
• Banyak meniru budaya asing/luar negeri seperti cara berpakaian, berjalan, bersikap, pergaulan
bebas
• Lebih bangga pada tokoh tokoh luar seperti artis/aktor asing
• Mementingkan club/kelompok untuk gengsi sehingga sering terjadi tawuran dan lain-lain
• Mengonsumsi minuman keras, narkotika dan psikotropika
• Menggunakan kendaraan di jalan se enaknya serta tidak ada tujuan jelas dengan knalpot yang
tidak sesuai
• Belum memanfaatkan media komunikasi / hp pintar untuk belajar
• Lebih menyenangi hal-hal yang sifatnya hiburan / belajar di sekolah asal-asalan atau tidak
sungguh-sungguh
• Membuang sampah sembarangan baik di rumah/di jalan/ di sekolah/ dikendaraan
• Kurang peduli terhadap sejarah perjuangan bangsa serta tidak mengenal jauh tokoh-tokoh
perjuangan seperti Cut Nyak Dien, Pangeran Diponegoro, KH. Wahid Hasyim, Imam Bonjol,
Pattimura, Raden Otto Iskandar Dinata, Raden Ajeng Kartini, Raden Dewi Sartika, Ki Hajar
Dewantara, serta tokoh pergerakan kemerdekaan indonesia.
• Kurang memahami makna kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945
• Kurangnya kesadaran mengetahui dan mempelajari wilayah geografis dan keanekaragaman
penduduk yang sangat beraneka ragam
• Kurangnya memahami potensi alam yang dimiliki negara dan bangsa indonesia
• Malas – malasan / terpaksa mengikuti upacara bendera di sekolah
Bagaimana cara menumbuhkan membangkitkan berbangsa dan bernegara :
Tamamkan sikap bela negara yaitu :
1. Cinta tanah air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Pancasila
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan bela negara
Miliki jiwa nasionalisme ( mencintai negara dan bangsa sendiri ) yaitu :

6
1. Chauvinisme mencintai bangsa berlebih dan menganggap bangsa lain rendah ( seperti jaman
kolonial penjajahan/ jaman Nazi Hitler)
2. Nasionalisme luas yaitu yaitu sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan menganggap
semua bangsa sama derajatnya
Menurut Hans Kohn nasionalisme ada dua yaitu, suatu paham yang berpendapat bahwa
kesetiaan individu tertinggi harus diserahkan pada negara dan perasaan yang mendalam akan ikatan
terhadap tanah air sebagai tumpah darah
Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia :
1. Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni nusantara
2. Mengembangka sikap toleransi
3. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa Indonesia
Sikap patriot – pemberani yang positif
1. Cinta tanah air
2. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
3. Menempatkan kesatuan dan persatuan di atas kepentingan pribadi dan kelompok
4. Berjiwa pembaharu kreatif/inovatif
5. Tidak mudah menyerah/putus asa
Penerapan sikap patriotisme dapat di terapkan :
1. Pada lingkungan keluarga (banyak belajar dan diskusi sejarah perjuangan, mengibarkan bendera
merah putih pada hari besar nasional)
2. Pada lingkungan sekolah ( upacara bendera, belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga
keamanan dan kebersihan sekolah)
3. Pada lingkungan masyarakat ( memiliki sikap sosial/peduli, menghargai kerukunan bertetangga)
4. Pada kehidupan bernegara ( melaksanakan UUD 1945, Pancasila, mengikuti aturan pemerintah,
cinta produk dalam negeri, toleransi, tidak main hakim sendiri, taat hukum, mejaga dan
melestarikan lingkungan bersih sehat bermanfaat)

7
PENDIDIKAN KARAKTER DAN
PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH

Allah SWT telah menciptakan jin dan manusia

ِ ‫ْس ِإ َلّالِيَعْبُد ُو‬


‫ن‬ َ ‫وَم َاخ َلَقْتُ الْج َِنّ و َا ْلِإ ن‬

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Dalam bentuk yang sempurna bentuknya

4. Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .


5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala
yang tiada putus-putusnya.

Yang sempurna potensi untuk melaksanakan tugas sebagai kholifah


,

Kenapa Harus Memahami Karakter Sendiri


Mengatasi Krisis Moral Yang Sedang Melanda Di Negara Kita ?????
• berupa meningkatnya pergaulan bebas,
• maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja,
• kejahatan terhadap teman, pencurian remaja,
• kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain
Sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh
karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
PENGERTIAN KARAKTER

8
Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja
untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai
etika yang inti (Potensi Dasar)
Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:
1. Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2. Kemandirian dan tanggungjawab
3. Kejujuran/amanah, diplomatis
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;
6. Percaya diri dan pekerja keras
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati, dan
9. Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
Karakter Dapat Tercapai Melalui Model Pendidikan Holistik
1. Metode knowing the good / kognitif
2. Metode feeling the good / merasakan dan mencintai kebajikan
3. Metode acting the good / kebiasaan

9
ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA

A. Wawasan Wiyata Mandala


Wawasan berarti suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat.
Sedangkan Wiyata berarti Pendidikan dan Mandala adalah Tempat atau lingkungan. Sehingga Wawasan
Wiyata Mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai
tempat menuntut ilmu pengetahuan. Unsur-unsur wiyata mandala:
1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas
penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk
mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi)
4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat
dan citra guru.
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga.

B. Sekolah Dan Fungsinya


Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkan berbagai
nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan:
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Pandangan hidup/kepribadian
3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya
4. Kemampuan berkarya.

C. Fungsi Sekolah
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib
kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis.

D. Ciri-Ciri Sekolah Sebagai Masyarakat Belajar


Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah :
1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib
2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras.
3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.
E. Prinsip Sekolah
Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga harus
mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan
pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi

10
serta perbedaan paham politik. Sekolah tidak boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari tantangan
sosial budaya dalam masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah juga menjadi suri teladan bagi
kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan
menimbulkan pertentangan. Untuk itu sekolah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. Dalam hal ini sekolah seharusnya
bukan hanya sekedar lembaga yang mencetak para intelektual muda namun lebih dari itu sekolah
harus menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan pengalaman tentang hidup, mulai
dari berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau bahkan
pengalaman hidup yang sesungguhnya.
2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan pendidik. Bimbingan
lebih dari sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik berubah dari seorang pendidik
menjadi seorang orangtua bahkan menjadi seorang kakak.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi stakeholdernya. Hal tersebut
bisa berupa pemerataan kesempatan mendapatkan transfer of knowledge, maupun transfer of
experience, dengan tanpa membedakan baik dari segi kemampuan ekonomi, kemampuan
intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi).
4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. Prinsip ini sejalan dengan teori
multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandang bahwa kecerdasan intelektual bukanlah
satu-satunya yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, terutama sekolah. Kemampuan
bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan kemampuan-kemampuan lainnya juga
perlu diperhatikan secara seimbang.
5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi. Peningkatan kemampuan
intelektual, emosional maupun kemampuan-kemampuan lainnya mendapat perhatian yang
seimbang.
6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan kemampuan emosional dan
sosial, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, kemampuan bekerjasama dalam kelompok,
dan lain-lain.
7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh
toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta
lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang beruntung merupakan sikap dan
watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah.
8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu
kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar secara
mandiri. Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik tidak lagi perlu
menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari itu peserta didik akan mendapatkan
sesuatu yang jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk
hidupnya.

11
9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). Sekolah bukan hanya sebagai
tempat pembelajaran bagi peserta didik, namun juga seharusnya sekolah mampu menjadi pusat
pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan sekitar.

F. Penggunaan Sekolah
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan
belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat :
1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan
pendidikan.
2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak.
3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan
dengan undang-undang.
4. Propaganda politik/kampanye.
5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah.
6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan,
sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.

G. Penataan Wiyata Mandala Dalam Upaya Ketahanan Sekolah


1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif.
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan
penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah :
a. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat
mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu
proses belajar mengajar.
b. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.
c. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat
untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.
d. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah
e. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.
f. Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila,
kepribadian sopan santun dan berdisiplin.
g. Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/
informasi/penemuan para ahli.
h. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.
i. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.

H. Tugas, Wewenang Dan Tanggungjawab Kepala Sekolah Dalam Hal Pelaksanaan Wiyata
Mandala

12
Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan bertanggung jawab memimpin
penyelenggaraan belajar mengajar serta membina pendidik dan tenaga kependidikan serta membina
hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat. Kepala Sekolah dalam melaksanakan penataan
Wiyata Mandala di sekolah, dengan melakukan kegiatan-kegiatan :
1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite Sekolah.
2. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik, OSIS, Komite
Sekolah, tokoh masyarakat serta pihak keamanan setempat.
3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras (sarana
prasarana) dan perangkat lunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara dan
lain lain).
4. Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern sekolah
(kepala sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa).
5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang ketahanan sekolah seperti PKS,
Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya.

I. Mekanisme Dalam Pelaksanaan Wiyata Mandala


Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya penang-gulangan secara dini setiap
permasalahan yang timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya, yaitu dilaksanakan
secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai berikut :
1. Tahap Preventif Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat
memungkinkan terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain :
a. Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan kebersihan dan
ketertiban agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan dan tidak ada tempat
tertentu yang dijadikan siswa untuk hal-hal negatif.
b. Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan siswa serta
penduduk di sekitar sekolah.
c. Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol dan razia terhadap kegiatan siswa
di lingkungan sekolah.
d. Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan pada saat MPLS.
e. Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun perorangan dalam kegiatan
sekolah.
f. Mengisi jam-jam kosong dengan pelajaran atau kegiatan ekstra lainnya.
g. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa
liburan sekolah.
h. Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ usai
sekolah.
2. Tahap Represif Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-
peraturan dan tata tertib sekolah. Upaya Represif seperti :

13
a. Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut orangtua/pendidik
pembinanya.
b. Membatasi areal tempat terjadinya aksi.
c. Menetralisir isu-isu yang berkembang dan mencegah timbulnya isu-isu baru.
d. Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah yang
melanggar keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di lingkungan
sekolah.
e. Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang timbul
dan menyelesaikan secara hukum.
f. Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan bimbingan dan penyuluhan.
g. Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.

14
TATA KRAMA SISWA
SMP N 2 BOJONGPICUNG CIANJUR

Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup,
Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti
sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Contoh berpenampilan menarik dalam berpakaian,
berbicara, makan, minum, dan berjalan, berhati emas, rendah hati, suka memaafkan, suka menolong,
dan menghargai orang lain
Tata krama adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia. Tata krama yang
semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambat ke lingkungan yang lebih
luas dan akan berdampak baik jika dilakukan secara positif. Tata krama telah menjadi bagian dari
pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang
dispakati dalam lingkungan pergaulan antara manusia setempat.
Seperti kata pepatah di mana tanah di pijak di situ langit di junjung, artinya jika kita berada
dalam suatu tempat maka kita harus dapat mengikuti kebiasaan baik yang sudah ada tidak boleh egois
atau hanya mementingkan diri sendiri, harus dapat menyesuaikan diri
Sebagai peserta didik sebagai generasi muda sudah seharusnya memulai membiasakan diri
untuk melakakukan tata krama yang terbaik, di rumah, di sekolah, di lingkungan masyarakat,
prinsipnya jika ingin di hargai oleh orang lain maka kita pun harus bisa menghargai orang lain
Misalnya jika bertemu dengan orang lain saling tegur sapa memberi salam, menggunakan bahasa yang
baik, tidak jorok dan kasar, jika melewati atau bertamu biasa kan mengucapkan permisi atau salam,
cara berpakaian sesuaikan dengan situasi saat ke sekolah gunakan pakaian sekolah yang baik dan
lainnya.
Contoh Tata krama berbicara, jangan memotong pembicaraan orang lain, hargai orang berbicara
rendahkan nada suara jika berbicara dengan guru dan orang tua, serta anak kecil.
Contoh tata Cara berjalan, berjalan tidak membusungkan dada, dan tidak mengangkat dagu, dan
ucapkan permisi jika berjalan kumpulan orang yang sedang duduk/berkumpul
Hormati orang/teman yang sedang belajar, beribadah, sakit dengan tidak membuat suasana
gaduh atau ribut.
Tata Krama di tempat umum, berilah tempat duduk kepada orang lanjut usia, ibu hamil serta
anak-anak, misal di dalam bus atau kereta api.
Tata Krama berpakaian, gunakan pakaian yang sesuai dengan kepentingan misal pakaian
seragam sekolah yang baik dan rapi jika di sekolah, tidak perlu menggunakan perhiasan berlebihan dan
lainnya.
Berolah raga dengan menggunakan pakaian olah raga, melaksanakan salat gunakan pakaian
yang bersih serta menutupi aurat.
Hargai orang lain yang sedang membersihkan kelas, untuk tidak berjalan-jalan mengotori
lantai/ruang kelas

15
Hindari membuang ludah sembarangan, karena dapat menimbulkan penyakit,Tidak
menghalangi orang lain berjalan/ bergerak,Bersedia meminta maaf dan memaafkan
Sopan saat berkendara, tidak menggunakan knalpot yang bising, hargai orang dan kendaraan
lain yang menyeberang, berilah jalan saat kendaraan lain menyalip, Hindari mengonsumsi rokok dan
lainnya yang berbahaya.

16
CARA BELAJAR EFEKTIF

Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang berhasil guna, dan proses
pembelajaran itu mampu memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu /
kualitas yang lebih baik serta dapat memberikan perubahan perilaku dan dapat diaplikasikan atau
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga hasil dari pembelajaran itu akan dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang unggul. Dan untuk mencapai belajar yang efektif tentu saja dalam proses
belajarnya harus dilakukan dengan baik dan benar. Berikut ini adalah tips-tips belajar yang baik dan
benar :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani
oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap
didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah
menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar
yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas
pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan
guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang
dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut
jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada
baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan
belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan
kemampuan yang kita miliki. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang
lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya
seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu
makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar
setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game
dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang
cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video
game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun
rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita
bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan

17
bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal
yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan
apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan
teman.
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena
bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu
luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah
merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal
dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas
yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam /
begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika
bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat
membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi
terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan
selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai
penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
9. Jadilah Seorang Pemimpin. Latihlah rasa tanggung jawabmu.
Apabila guru meminta bantuanmu untuk mengerjakan sesuatu misalnya membersihkan kelas,
jangan ragu untuk menerimanya. Ajak beberapa teman kelas dan pimpin mereka untuk membersihkan
kelas bersama-sama.
10. Mendengarkan Penjelasan Guru Dengan Baik.
Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru apabila kamu mengetahui jawabannya.
Jangan menunggu guru untuk memanggil kamu untuk menjawab pertanyaan.

11. Jangan Malu Untuk Bertanya.


Selalu ajukan pertanyaan kepada guru apabila tidak mengerti tentang sesuatu hal.
12. Kerjakan PR
Kerjakan PR dengan baik, jangan selalu mencari alasan untuk tidak mengerjakannya. Jangan
malas mengerjakan PR dengan alasan lupa atau menunda-nunda mengerjakannya. Enak kan kalau kita
cepat mengerjakan PR, jadi masih punya banyak waktu untuk bermain dan nonton TV deh!
13. Selalu Mengulang Pelajaran yang Sudah diajarkan
Setiap pulang dari sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi diajarkan. Nanti sewaktu ada
ulangan jadi tidak banyak yang harus dipelajari! Asyik!

18
14. Cukup Istirahat, Makan Dan Bermain
Semuanya dilakukan secara berimbang. Setelah pulang sekolah, kita sering ingin cepat-cepat
bermain dan melupakan segala hal penting lainnya, contohnya makan dan istirahat. Padahal setelah
seharian di sekolah, tak terasa badan kita membutuhkan masukan energi tambahan yang bisa
didapatkan dari istirahat dan makanan yang kita makan. Oleh karenanya kita harus dapat membagi
waktu untuk makan, istirahat dan bermain. Kalau semuanya dilakukan dengan baik, badan jadi segar
setiap hari! Jadi tidak sering mengantuk di kelas!
15. Banyak Berlatih Pelajaran Yang Kurang Disukai
Apabila kamu tidak menyenangi suatu mata pelajaran, contohnya matematika, maka banyak-
banyaklah berlatih, mengikuti kursus atau belajar berkelompok dengan teman. Sehabis belajar bisa
bermain dan menambah teman baru di tempat kursus. Selain itu, siapa tahu dari kurang menyukai
matematika, kalian malahan menyukainya.
16. Ikutilah Kegiatan Ektrakurikuler Yang Kamu Senangi
Cari tahu kegiatan apa yang cocok dan kamu suka. Contohnya apabila kalian suka pelajaran tae
kwon do, cobalah untuk mengikuti kursus dari kegiatan tersebut, sehingga selain belajar pelajaran-
pelajaran yang diajarkan di sekolah, kalian juga dapat mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah.
17. Cari Seorang Pembimbing Yang Baik
Orangtua adalah pembimbing yang terbaik selain guru. Apabila ada yang kurang jelas dari
keterangan guru di sekolah, kalian dapat menanyakan hal tersebut kepada orang tua. Selain itu, kalian
juga dapat belajar dari teman yang berprestasi.
18. Jangan Suka Mencontek Teman
Kalau mencontek, kamu bisa bodoh karena tidak berpikir sendiri. Lagipula belum tentu, teman
yang kamu contek itu menjawab pertanyaan dengan benar. Belum lagi kalau ketahuan guru dan teman
lain, malu kan? Kalau kamu rajin belajar, pasti bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar
sehingga ulangan dapat nilai baik.
19. Niat Dengan Sungguh-Sungguh
Kalau belajar tidak sungguh-sungguh ataupun tidak niat, yang ada malah pikiran kita melayang
kemana-mana. Entah itu tentang makanan, games, lawan jenis, dll. Oleh sebab itu, belajar yang baik
dimulai dengan niat yang sungguh-sungguh.
20. Lokasi dan Situasi Yang Kondusif
Jikalau kita belajar, tidak mungkin kalau kita lakukan di tengah jalan raya? Ataupun ketika kita
sedang makan. Cara yang paling efektif untuk belajar adalah mencari tempat yang nyaman dan tidak
terlalu banyak gangguan agar kita bisa lebih konsentrasi.
21. Hindari Sikap Tidak Jujur
Sekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek saat ada ulangan atau ujian.
Dengan belajar dengan jadwal yang teratur seorang murid akan selalu siap jika ada ulangan dadakan
dan tidak perlu mencontek.
22. Metode Imitasi

19
Proses belajar bisa berjalan dengan sempurna melalui metode imitasi atau meniru. Metode ini di
realisasikan ketika seorang meniru orang lain atau gurunya, metode ini sering di gunakan anak kecil
untuk melafal kata bahasa dari orang tuanya, Begitu juga jika ia meniru berbagai perilaku,etika dan
tradisi
23. Trial and Error
Manusia juga belajar dari eksperimen pribadi.dia akan berusaha secara mandiri untuk
memecahkan masalah yang di hadapi.terkadang beberapa kali dia melakukan kesalahan dalam
memecahkan masalah, namun dia juga beberapa kali mencoba untuk melakuakan kembali. Sampai
pada akhirnya dia mampu untuk menyelesaikan permasalahan dengan benar.
24.Conditioning
Manusia bisa belajar dengan pengkondisian. Seseorang di katakan belajar dengan
pengkondisian jika ada stimulun dari indrawi yang merangsangnya. Ketika itulah seseorang
menanggapi stimulus tersebut. Tanggapan yang ia berikan ialah suatu respon yang juga di barengkan
dengan stimulus netral. Kemudian respon menyertai stimulus netral itu akan di ulang beberapa kali.
Setelah di lakukan pengulangan beberapa kali, kita akan menjumpai bahwa stimulus netrsl bisa
memberikan respon dengan sendirinya sekalipun stimulus indrawi sudah tidak ada lagi.contoh klasi
yang dilakukan psikolog Rusia Ivan pavlov dalam experimennya yang cukup masyur. Dia
membunyikan lonceng (stimulus netral) pada waktu dia meletakkan sedikit makanan di mulut anjing
(indrawi).biasanya, jika makanan itu di letakkan di deapn mulut anjing maka anjing tersebut akan
meneteskan air liur (respon).dengan demikian air liur berbarengan dengan bunyi lonceng.

Ketika hal ini di ulangi beberapa kali, maka peneliti mencoba untuk membunyikan lonceng
tanpa meletakkan makanan pada mulut anjing tersebut. Maka hasilnya anjing tersebut tetap meneteskan
air liur ketika ia mendengar suara lonceng, sebuah respon baru yang belum pernah dialami oleh anjing.
Sekarang anjing tersebut merespon bunyi lonceng dengan meneteskan air liurnya.padahal sebelum di
lakukan eksperimen anjing tersebut tidak meneteskan air liur kalau hanya mendengar bunyi lonceng.
25. Metode Berpikir
Proses belajar juga bisa berjalan sempurna dengan melalui metode berpikir, dengan metode ini
seseorang sering kali mampu menyelesaikan masalah hidupnya, dia akan memilki kesamaan dan apa
saja yang tidak memiliki kemiripan. Dengan demikian dia akan bisa menarik kesimpulan, dengan
pilihan tersebut. Maka pada kuncinya berilah anak-anak kita pertanyaan yang menurut dia mudah,
dengan demikian anak tersebut akan selalu belajar dan berpikir.
26. Mulailah Dari yang “Kecil”
Mulailah belajar dari topik yang paling anda kuasai / gampang. Setelah itu barulah dilanjutkan
dengan topik yang lebih “menantang”. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak langsung down dan putus
asa jika mengerjakan soal-soal sulit terlebih dahulu.
27. Sering-seringlah “Practice”

20
Latihan dan latihan itulah kunci untuk mahir dalam suatu mata pelajaran. Semakin banyak anda
mengerjakan dan memahami soal semakin terbiasa pula anda dalam mengerjakannya.
28. Fokus
Ketika belajar, kita dituntut untuk serius. Jangan setengah hati. Karena pikiran kita tidak dapat
melakukan / memikirkan beberapa kegiatan / hal dalam satu waktu.
29. Mohon Bimbingan-NYA
Jangan lupa banyak-banyak berdoa. Karena selain dari nilai religi-nya, hal tersebut dapat
membuat kita lebih fokus ketika belajar dan dapat membuat pikiran kita lebih tenang.
30. Menggunakan Media dan Sumber-Sumber Yang Relevan
Jika kita hanya menggunakan 1 buku sebagai bahan patokan untuk belajar. Apapun hasil yang
kita dapat belum tentu maksimal. Untuk itulah, cobalah untuk mencari-cari hal yang terkait kita pelajari
dengan menggunakan Sumber dan Media yang sudah ada. Kita bisa mencarinya dengan menggunakan
Internet, Koran, Buku lain, Majalah, dan lain-lain. Tentu kita juga tidak mau ilmu yang kita dapat
hanya segitu saja karena hanya mempunyai 1 buku atau sumber yang tidak lengkap. Untuk itulah,
Sumber dan Media hanyalah sebagai pelengkap dalam belajar yang baik dan benar.

21
MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

1. Biasakan Melaksanakan 5 S
2. Senyum, sapa, salam, sopan, santun
3. Tumbuhkan Toleransi
4. Saling menghargai, menghormati, peduli lingkungan, interaksi sosial yang baik
5. Pupuk Sikap
6. Semangat, Percaya diri, Mandiri, Mengembangkan Diri, Tekun, Jujur, Tanggungjawab.
7. Laksanakan Komitmen
8. Sesuai kesepakatan / Musyawarah, Kerjasama / kolaborasi, Gotong royong.
9. Membiasakan Keteladan
10. Disiplin Waktu, Berbicara, Penampilan baik, Mengindari Kekerasan, Menjalankan Ibadah dan
Beraklak Mulia
PENTINGNYA BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH
Membangun budaya positif di perlukan keterlibatan guru, murid, manajemen sekolah dan orang
tua. Budaya positif di sekolah ialah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di
sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, Peduli,
penuh hormat, bertanggung jawab serta berakhlak Mulia.
Upaya membangun budaya positif di sekolah adalah dengan mengembangkan
visi/tujuan/harapan bersama dengan pemberdayaan seluruh warga sekolah dengan berpijak pada hal-hal
yang sifatnya positif
DIMANA SAJA BUDAYA POSITIF DI LAKUKAN ?
• Di Lingkungan Rumah/keluarga Sebagai lingkungan pertama
• Di Lingkungan sekolah Sebagai lingkungan kedua
• Di Lingkungan Masyarakat / Tetangga atau Kampung Tempat Tinggal
• Di Tempat Umum ( Mesjid atau Tempat Ibadah Lainnya, Kendaraan Umum, Jalan, Kantor,
Pasar, Mall Dan Lainnya )

22
BUDAYA HIDUP BERSIH DAN SEHAT, PENGETAHUAN COVID-19
SERTA PROTOKOL KESEHATAN

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan-aktif
dlm mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
PHBS adalah kesadaran memperaktekkan perilaku bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-
hari, baik dirumah, disekolah, dikantor dan sebagainya.
PHBS Bidang Gizi & Farmasi PHBS BIDANG KIA & KB
Misal: Misal:
• Minum tablet FE selama hamil • Memeriksakan kehamilan
• Memberi bayi ASI eksklusif • Persalinan ditolong nakes
• Mengkonsumsi garam beryodium • Menimbang balita reguler
• Makan dengan gizi seimbang • Mengimunisasi lengkap balita
PHBS Bidang Penyakit & Kesling PHBS Bidang Pemeliharaan Kesehatan
Misal: Misal:
• Menghuni rumahsehat • Punya jaminan pemeliharaan kesehatan
• Punya persediaan air bersih • Aktif mengurus ukbm / sebagai kader
• Punya pembuangan limbah • Memanfaatkan puskesmas / sarana
• Punya akses jamban kesehatan lain

23
Sepuluh indikator PHBS Rumah Tangga
1. Pertolongan persalinan oleh nakes
2. ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Ketersediaan air bersih
5. Cuci tangan pakai sabun
6. Penggunaan jamban sehat
7. Pemberantasan jentik
8. Makan buah dan sayur tiap hari
9. Aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

Delapan Indikator PHBS di Sekolah:


1. Mencuci tangan dgn air bersih dan menggunakan sabun
2. Jajanan sehat di kantin sekolah

24
3. Menggunakan jamban bersih&sehat
4. Olah raga yang teratur & terukur
5. Memberantas jentik rumah
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan & mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
Enam Indikator PHBS di Lingkungan Umum:
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat umum
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk

PENGETAHUAN TENTANG COVID-19

Coronavirus
Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family coronavirus. Coronavirus
merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus yang menjadi
etiologi COVID-19 termasuk dalam genus betacoronavirus, umumnya berbentuk bundar dengan
beberapa pleomorfik, dan berdiameter 60-140 nm.
SARS-COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Efektif dapat dinonaktifkan dengan
pelarut lemak (lipid solvents) seperti eter, etanol 75%, ethanol, disinfektan yang mengandung klorin,
asam peroksiasetat, dan khloroform (kecuali khlorheksidin).

25
Penularan
Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14 hari namun dapat
mencapai 14 hari. Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh
konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung dapat menularkan
sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset
gejala. Periode presimptomatik karena memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau kontak
dengan benda yang terkontaminasi.
COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang lain yang
berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5-10 μm.
Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang
yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai
mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata).
Transmisi melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan khusus dimana prosedur atau
perawatan suportif yang menghasilkan aerosol seperti intubasi endotrakeal, bronkoskopi, suction
terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah pasien ke
posisi tengkurap, memutus koneksi ventilator, ventilasi tekanan positif non-invasif, trakeostomi, dan
resusitasi kardiopulmoner.
Gejala Covid-19
• Demam, rasa lelah, dan batuk kering.
• Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri
kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan pembauan atau ruam
kulit.
• Orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti
tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru, diabetes dan kanker berisiko lebih besar
mengalami keparahan.
Definisi Operasional Istilah Terbaru
1. Kasus Suspek
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
a. Orang dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah indonesia yang
melaporkan transmisi lokal.
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable covid-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit
DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
d. Istilah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini dikenal kembali dengan istilah kasus
suspek.
2. Kasus Probable

26
Kasus suspek dengan ISPA Berat / ARDS meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan
COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
3. Kasus Konfirmasi
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
a. Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
4. Kontak Erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19.
Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable ataukasus konfirmasi dalam radius 1
meter dan dalam jangka waktu15 menit atau lebih.
b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman,
berpegangan tangan, dan lain-lain).
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasusprobable atau konfirmasi tanpa
menggunakan APD yang sesuaistandar.
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontakberdasarkan penilaian risiko lokal yang
ditetapkan oleh timpenyelidikan epidemiologi setempat
5. Pelaku Perjalanan
Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri (domestik)maupun luar negeri pada 14
hari terakhir.
6. Discarded
Discarded apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasil pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif
selama 2 hari berturut-turutdengan selang waktu >24 jam.
b. Seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikanmasa karantina selama 14
hari

Protokol Kesehatan
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta bilas setidaknya 40 sampai 60 detik. Cuci
dengan air dan keringkan dengan handuk bersih atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci
tangan, dapat menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (handsanitizer) minimal 20 sampai 30
detik
Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu, atau sisi dalam lengan
atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat sampah tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir setelahnya atau menggunakan handsanitizer.

27
Gunakan masker kain bila harus keluar rumah. Tetap jaga jarak dan lakukan cuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir. Ganti masker kain setelah 4 jam dipakai, dan cuci hingga bersih setelah
dipakai. Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan
kesehatan.
Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata; serta
setelah memegang benda benda yang sering disentuh, seperti pegangan pintu, pagar, meja, papan ketik
komputer, dan lain-lain.

28
KEPRAMUKAAN

Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda
yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga
(7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka
Pandega (21-25 tahun).
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
1. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan
rohani;
2. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat
membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan.
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
3. Peduli terhadap dirinya pribadi
4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
1. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. belajar sambil melakukan;
3. kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. kegiatan yang menarik dan menantang;
5. kegiatan di alam terbuka;
6. kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. satuan terpisah antara putra dan putri;

29

Anda mungkin juga menyukai