Anda di halaman 1dari 7

1.

Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu


dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
Jawab:
Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan
kemajuanteknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi
dalampembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru. Namun, guru
perluterlebih dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif,
sebelumdiperkenalkan dengan model pembelajaran kelas rangkap. Sebagai contoh
pemerintahKabupaten Probolinggo, yang saat ini melaksanakan program rintisan
pembelajaran kelasrangkap di 8 sekolah-sekolah kecil yang berada di Kecamatan
Sukapura. Modelpendekatan seperti ini sangat penting, terutama di daerah-daerah
terpencil denganpopulasi penduduk yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang
kekurangan guru atau ruangkelas. Model seperti ini juga berguna bagi guru yang ingin
melakukan pembelajaranberdiferensiasi untuk siswa dengan kompetensi beragam.
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan
contohnya!
Jawab:
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) seperti pada umumnya memiliki prinsip-
prinsip umum baik yang bersifat psikologis-pedagogis maupun didaktik-metodik.
Psikologis-pedagogis berkenaan dengan perubahan perilaku siswa, sedangkan
didaktik-metodik berkenaan dengan strategi atau prosedur pembelajaran. Prinsip
umum psikologis-pedagogis antara lain:
a. Perbedaan individual anak dalam perkembangan kognitif, sikap, dan
perilakunya menuntut perlakuan pembelajaran yang cocok dengan
tingkatannya. Misalnya perilaku terhadap siswa kelas I tentu berbeda dengan
perlakuan terhadap siswa kelas V dikarenakan pada tingkat usia kelas I proses
berpikir konkret lebih dominan, sedangkan siswa kelas V sudah mulai dapat
berpikir abstrak. (Piaget dalam Bell-Gredler:1986).
b. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar baik yang datang dari dalam diri
siswa (motivasi instrinsik) maupun yang datang dari luar diri siswa (motivasi
instrumental). Oleh karena itu pembelajaran harus diawali dengan
menumbuhkan motivasi siswa agar merasa butuh dan mau belajar. Bila sudah

This study source was downloaded by 100000886221056 from CourseHero.com on 05-18-2024 04:36:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/174832450/JAWABAN-LATIHAN-UJI-KOMPETENSI-PKRdocx/
tumbuh, motivasi tersebut perlu dipelihara dan malah ditingkatkan melalui
berbagai bentuk penguatan (reinforcement). (Skinner dalam Turney: 1977).
c. Belajar sebagai proses akademis dalam diri individu untuk membangun
pengetahuan, sikap, dan keterampilan melalui transformasi pengalaman.
Proses tersebut dapat dipandang sebagai suatu siklus proses pengalaman
konkret (concrete experience), pengamatan mendalam (reflective observation),
pemikiran abstrak (abstract conseptualization), dan percobaan atau penerapan
secara aktif (active experimentation). (Kolb: 1986).
d. Belajar dari teman seusia (peer group) terutama mengenai sikap dan
keterampilan sosial dapat berhasil dengan baik melalui interaksi sosial yang
sengaja dirancang.
e. Pencapaian dampak instruksional (instuructional effects) dan dampak
pengiring (nurturant effect) menuntut lingkungan dan suasana belajar yang
memungkinkan sisswa dapat melakukan kegiatan belajar yang dirancang
dengan baik oleh guru dan terciptanya suasana belajar secara kontekstual.

PKR merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang perlu dikuasai oleh para
guru SD. Sebagai salah satu bentuk pembelajaran, PKR mengikuti pembelajaran-
pembelajaran secara umum dan khusus, adapun prinsip yang mendasari PKR ini
yaitu:

a. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran


Dalam PKR, guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang
sama. Oleh karena itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran
terjadi secara bersamaan atau serempak. Kegiatan yang terjadi secara
serempak ini tentu harus bermutu dan bermakna, artinya kegiatan tersebut
mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum/kebutuhan murid
dan dikelola secara benar.
b. Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif
menghayati pengalaman belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan
tuntutan kurikulum, maupun yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang
bersifat jangka panjang seperti kemampuan berfikir kritis, mandiri,
bertanggung jawab, dan bekerjasama.oleh karena itu, PKR tidak memberi
toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil

This study source was downloaded by 100000886221056 from CourseHero.com on 05-18-2024 04:36:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/174832450/JAWABAN-LATIHAN-UJI-KOMPETENSI-PKRdocx/
mengelola PKR. Misalnya, waktu tunggu yang terlampau lama, pembentukan
kelompok yang berkepanjangan atau pindah kelas yang menyita waktu.
c. Kontak Psikologis Guru Dan Murid Yang Berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar
setiap dan semua murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-
menerus. Agar mampu melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai
teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang sama, kemudian
mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama mereka,
bukanlah pekerjaan yang mudah. Tindakan instruksional adalah tindakan yang
langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan,
memberi tugas atau mengajukan pertanyaan.
d. Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisiensi
Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara
(orang), dan waktu. Agar terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber
tersebut harus dimanfaatkan secara efesien. Lingkungan, barang-barang bekas,
dan segala peralatan yang ada disekolah dapat dimanfaatkan oleh guru PKR
sehingga ketiga prinsip terdahulu dapat dipenuhi, demikian juga dengan orang
dan waktu. Murid yang mempunyai kemampuan lebih tinggi dapat
dimanfaatkan sebagai tutor, dan waktu harus dialokasikan secara cermat
sehingga menghasilkan WKA yang berkadar tinggi. Oleh karena itu, seorang
guru PKR harus mampu memanfaatkan waktu secara efesien sehingga waktu
yang terbuang dapat diperkecil, bahkan dihindari.
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Jawab:
a. Model PKR 221
Model PKR 221 merupakan model pembelajaran kelas rangkap yang
menggabungkan dua kelas dengan dua mata pelajaran yang berbeda dan
dilaksanakan dalam satu ruangan.
Kelebihan :
1) Kegiatan pendahuluan dan penutup masing-masing kelas dapat
dilakukan secara bersama-sama dalam ruangan yang akan digunakan
untuk pembelajaraN

This study source was downloaded by 100000886221056 from CourseHero.com on 05-18-2024 04:36:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/174832450/JAWABAN-LATIHAN-UJI-KOMPETENSI-PKRdocx/
2) Tidak membuang waktu terlalu banyak dalam pembelajaran, sebab dua
kelas melakukan pembelajaran dalam satu ruangan secara bersama-
sama
3) Guru mudah dalam melakukan pemantauan terhadap siswa selama
pembelajaran berlangsung
4) Menghemat tenaga guru karena tidak perlu berpindah-pindah ruangan
5) Membina persahabatan antarkelas
6) Guru lebih kreatif dalam merancang pembelajaran agar tetap tercipta
iklim kelas yang menyenangkan.

Kekurangan :

1) Siswa tidak dapat fokus dengan apa yang sedang dipelajari atau
dikerjakan karena terganggu oleh aktivitas kelas laiN
2) Tidak semua guru memiliki kemampuan mengelola siswa heterogen
dalam ruangan yang samA
3) Bertambahnya pekerjaan administratif, pekerjaan akademik, pelayanan
dan tanggung jawab guru terhadap siswa karena guru mengajar kelas
rangkap

Contoh:

Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5
dan kelas 6, dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan.
Langkah-langkah pembelajaran pada model ini, dapat diperhatikan matrik
berikut ini.

Kegiatan/Waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPS)


Pendahuluan (10) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan;
penjelasan skenario dan hasil belajar
Kegiatan Inti 1 (20) Tugas Indvidual Kerja Kelompok
Kegiatan Inti 2 (20) Kerja Kelompok Ceramah, tanya Jawab
Kegiatan Inti 3 (20) Ceramah, Kerja Diskusi, Tanya Jawab
Kelompok
Penutup (10) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya

Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.

This study source was downloaded by 100000886221056 from CourseHero.com on 05-18-2024 04:36:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/174832450/JAWABAN-LATIHAN-UJI-KOMPETENSI-PKRdocx/
1) Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru
memberikan pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan
dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi dua. Tuliskan topik dan
hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-
langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama
pertemuan.
2) Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode
yang sesuai dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama
kegiatan berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai
dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
3) Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di
depan kelas menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas
materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan
penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa
tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau
mungkin untuk hari berikutnya.
b. Model PKR 222
Model PKR 221 merupakan model pembelajaran kelas rangkap dimana guru
mengajar dua kelas secara bersamaan dengan dua mata pelajaran yang berbeda
namun dilaksanakan dalam dua ruangan.
Kelebihan :
1) Masing-masing kelas lebih fokus dengan pelajaran yang sedang
dihadapinya atau aktivitas yang sedang dilakukan karena terbebas dari
aktivitas kelas lain
2) Terciptanya kemandirian belajar siswa
3) Guru lebih kreatif dalam merancang pembelajaran agar siswa tetap
mempunyai aktivitas saat guru harus berpindah ke ruangan yang lain
Guru mudah dalam melakukan kegiatan penutup karena dapat
dilakukan secara bersama-sama untuk kedua kelas apabila antarkedua
ruangan terdapat pintu penghubung.
Kekurangan :
1) Jika tidak ada ruangan yang cukup untuk memberikan pengantar dan
pengarahan umum (kegiatan pendahuluan) untuk dua kelas secara
bersamaan, maka harus mencari ruangan atau tempat lain

This study source was downloaded by 100000886221056 from CourseHero.com on 05-18-2024 04:36:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/174832450/JAWABAN-LATIHAN-UJI-KOMPETENSI-PKRdocx/
2) Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap
kelas tidak dapat berlangsung terus menerus
3) Terlalu banyak memakan waktu karena guru harus berpindah-pindah
ruangan
4) Siswa merasa menjadi “anak tiri” jika guru tidak dapat membagi waktu
dengan baik antarkelas yang satu dengan lainnya
5) Jika tidak terdapat pintu penghubung antarkedua kelas, guru harus
melakukan kegiatan penutup secara terpisah
6) Pekerjaan guru dalam administratif, akademik, pelayanan dan
tanggung jawab terhadap siswa karena guru mengajar kelas rangkap.

Contoh:

Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas.
Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di
kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling
keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan
yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah pembelajaran dapat
diperhatikan matrik berikut ini

Kegiatan/Waktu Kelas V (Matematika) Kelas VI (IPS)


Pendahuluan (10) Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara
bersama dalam dua ruangan yang berhubungan,
penjelasan skenario dan hasil belajar
Kegiatan Inti 1 (15) Penjelasan guru Kegiatan Kegiatan Individual
individual
Kegiatan Inti 2 (15) Tanya Jawab Kegiatan Individual
Kegiatan Inti 3 (15) Kerja Individual Tanya Jawab
Penutup (10) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya
.

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.

1) Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan


murid kelas V dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya
mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan umum seperti
dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan
murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak

This study source was downloaded by 100000886221056 from CourseHero.com on 05-18-2024 04:36:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/174832450/JAWABAN-LATIHAN-UJI-KOMPETENSI-PKRdocx/
mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di
pintu yang menghubungkan antara dua kelas
2) Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka
metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu
diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru sedang menghadapi
kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid
ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang,
artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat
dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
3) Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di
pintu penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw
umum mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku.
Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu
berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas,
kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
4) Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat
duduk murid sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah
kedepan dan kearah pintu penghubung.

This study source was downloaded by 100000886221056 from CourseHero.com on 05-18-2024 04:36:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/174832450/JAWABAN-LATIHAN-UJI-KOMPETENSI-PKRdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai