Anda di halaman 1dari 3

Nama : OKTAVIA ARTHA SARI DAMANIK

NIM : 859893297

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran
PJKR, seperti keterbatasan sarpras, murid atau guru. Namun guru perlu terlebih dahulu memiliki
pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif, sebelum diperkenalkan dengan model
pembelajaran kelas rangkap. Model seperti ini juga berguna bagi guru yang ingin melakukan
pembelajaran yang berbeda untuk siswa dengan kompetensi beragam.

2) Prinsip yang mendasari pembelajaran kelas rangkap adalah keserempakan kegiatan


pembelajaran, kadar tinggi waktu akademik, kontak psikologis guru dan murid yang
berkelanjutan, terjadi pemanfaatan sumber secara efisiensi dalam pembelajaran.

a. Keserampakan kegiatan belajar mengajar Dalam PKR, guru menghadapi dua kelas atau lebih
pada waktu yang sama. Oleh karena itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan belajar mengajar
terjadi secara bersamaan atau serempak. Kegiatan terjadi secara serempak ini harus tentu
bermutu dan bermakna,artinya, kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan
tuntunan kurikulum atau kebutuhan murid dan dikelola dengan benar. Dengan demikian, jika ada
kegiatan yang di kerjakan murid hanya untuk mengisi kekosongan saja, maka bukan PKR yang
diharapkan. b. Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA) tinggi Selama PKR berlangsung,
murid aktif menghayati pengalaman belajar yng bermakna. PKR tidak memberi toleransi pada
banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola kelas. Misalnya, waktu
tunggu yang lama, pembentukan kelompok yang lamban, atau pindah kelas yang memakan
waktu. Makin banyak waktu yang terbuang, maka makin rendah kadar WKA. Namun perlu
diingat, bahwa WKA tinggi tidak selalu berkadar tinggi. Kualitas pengalaman belajar yang
dihayati murid sangat menentukan WKA. Kualitas dan lamanya kegiatan berlangsung
menentukan tinggi rendahnya kadar WKA. c. Kontak Psikologis guru dan murid yang
berkelanjutan Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar semua murid
merasa mendapat perhatian dari guru secara terus menerus. Agar mampu melakukan hal ini, guru
harus mengusai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan dan
kemudian mampu menyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama mereka, bukan
pekerjaan yang mudah. Guru harus mampu melakukan tindakan instruksional dan tindakan
mengelolaan yang tepat. Tindakan instriksional adalah tindakan yang langsung berkaitan dengan
penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugas, atau mengajukan pertanyaan.
Tindakan pengelolaan adalah tindakan yang berkaitan dengan penciptaan dan pengembalian
kondisi kelas yang optimal. Misalnya, menunjukan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat
duduk, memberi pentunjuk yang jelas atau menegur murid. d. Pemanfaat sumber secara effisien
Sumber dapat berupa peralatan atau sarana, orang dan waktu. Agar terjadi WKA yang tinggi,
semua jenis sumber harus dimanfaatkan secaraeffisien. Lingkungan, barang bekas, dan segala
perlatan yang ada disekolahan dapat dimanfaatkan oleh guru PKR. Demikian dengan orang dan
waktu murid yang pandai dapat dimanfaatkan sebagai tutor. Waktu haru dikelola dengan cermat
sehingga mengahasilkan WKA yang berkadar tinggi. Di samping ke empat prinsip yang telah
disebutkan, masih ada satu prinsip lagi yang perlu dikuasi guru PKR, yaitu membiasakan murid
untuk mandiri. Apabila guru mampu menerapkan keempat prinsip diatas, maka murid akan
terbiasa mandiri. Kemampuan murid untuk belajar mandiri akan memungkinkan guru PKR
mengelola pembelajaran secara lebih baik sehingga kadar WKA menjadi semakin tinggi

3) Model pembelajaran rangkap 221 adalah model kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 2
kelas 2 mata pelajaran dan 1 ruang kelas. Sedangkan model pembelajaran 222 adalah model
kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 2 kelas 2 mata pelajaran dan 2 ruang kelas.

a. Model Pembelajaran kelas rangkap 221, Dua kelas,dua mata pelajaran, satu ruangan Contoh,
Kelas II belajar Matematika dan kelas III belajar Bahasa Indonesia dalam satu ruangan b. Model
pembelajaran kelas rangkap 222, Dua kelas, dua mata pelajaran, dua ruangan Contoh, Kelas III
belajar Bahasa Indonesia di ruangan 1 dan kelas II belajar Matematika di ruangan 2 yang
terhubung dengan ruang 1 Berikut contoh penerapan yang dituangkan dalam Rencana
Pembelajaran (RPP) RANCANGAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP Model 221 Tema
: Kelas 2 Tema 2 Bermain di Lingkunganku Kelas 3 Tema 3 Benda di Sekitarku Kelas /
Semester : Kelas 2 / Semester 1 Kelas 3 / Semester 1 Waktu : 2 x 35 Menit Kompetensi Inti
Kelas 2 KI-3. Memahami pengetahuan fakual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. KI-4. Menyajikan
pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia. Kelas 3 KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain. KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, danlogis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
KompetensiDasar Kelas 2 Matematika 3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang
melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan perkalian dan pembagian.

Anda mungkin juga menyukai