Jawablah pertanyaan soal di bawah ini dengan benar dan tepat !
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa
pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini ? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut ! Jawaban : a. Alasan mengapa PKR perlu dipelajari : - Alasan Geografis Dimana sulitnya lokasi , terbatasnya transportasi,dan lain-lain maka penarepakan PKR harus dilakukan untuk menjangkau kondisi para siswa -siswa agar dapat memenuhi haknya untuk mendapat pendidikan, dengan cara satu sekolah satu guru . - Alasan Demografis Kondisi jumlah siswa yang sedikit atau jumlah siswa sekolah yang menurun akibat wilayah yang terpencil atau jauh dari kota maka PKR langkah yang tepat , agar menghemat beban biaya sekolah serta praktis. - Kurangnya Guru Kurangnya Pemerataan guru dan juga karena faktor wilayah demografi dan geografis maka disuatu wilayah di sedkolah-sekolah yang biasanya banyak terjadi di sekolah terencil , rata-rata kekurangan tenaga pengajar maka untuk daerah tersebut PKR solusi yang dapat digunakan untuk memback up kelas yang kurang guru agar KBM tetap berjalan dengan lancar. - Terbatasnya Ruang Kelas Dengan terbatasnya Sarana Pembelajaran seperti Ruang kelas yang mana terjadi bukan hanya di daerah terkencil terkadang terjadi juga dikota , maka dengan PKR alternatif untuk melakukan KBM agar berjalan dengan lancar dengan model dan cara tertentu yang dirancang oleh guru. - Adanya Guru yang tidak hadir Hal ini sering juga terjadi secara spontan dan biasanya akibat guru yang berhalangan hadir seperti sakit atu mengikuti kegiatan lain , sehingga kelas yang diampuh kosong dan butuh pengganti , bila tenaga pengajar di sekolah tersebut terbatas maka dengan begitu perlu PKR sementara untuk menanggulanginya. - Alasan lainnya Karena kemampuan siswa yang berbeda-beda dan kemajuan belajar yang berbeda-beda faktor sekolah favorit yang otomatis jumlah siswa di dalam kelas melebihi standar maksimum jumlah siswa yaitu diatas 28 siswa maka perlu melakukan PKR dengan bantuan turor sebaya, tutor kakak dengan membagi jumlah siswa yang kelebihan tadi dengan subkelas, terbagi menjadi beberapa kelompok. b. Contoh kasus Contoh kasus yang ada di internet berjudul “Nasib SD Negeri di Pinggiran Jombang, Kelas di Sekat, Guru Rangkap-rangkap” Berdasarkan berita diatas, yang diupload pada 1 Agustus 2022 berisikan tentang siswa yang sedikir, ruang kelas yang minum dan juga guru yang terbatas. Para siswa rela berbagi kelas dan guru dan begitu juga dengan Kepala Sekolah juga harus rela berbagi ruangan dengan kelas VI. Kondisi seperti ini sudah terjadi selama belasan tahun, satu sekolah hanya 37 siswa (4 siswa kelas 1, 10 siswa kelas II, 8 siswa kelas III, 5 siswa kelas IV dan VI). Ruang kelas hanya ada 5 ruang kelas yang menjadi pembatas kelas hanyalah kayu triplek. Dan juga minimnya guru yaitu hanya 4 guru kelas pada 1 sekolah. Seperti 1 ruangan ada siswa kelas I dan II, ruangan tidak ada sekat hanya terpisahkan oleh bangku, guru yang mengajar hanya 1 orang sehingga guru bergantian mengajar. Alamat akses : https://radarjombang.jawapos.com/pendidikan/01/08/2022/nasib-sd-negeri-di- pinggiran-jombang-kelas-disekat-guru-rangkap-rangkap/ 2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan contohnya ! Jawaban : a. Keserempakkan kegiatan pembelajaran Contohnya : Kegiatan terjadi serempak, bermutu dan bermakna Bertujuan sesuai dengan tuntunan kurikulum b. Kadar tinggi waktu keaktifan akademik (WKA) Contohnya : Semua murid harus aktif dalam pengalaman belajar bermakna dan mampu berpikir kritis , madiri, bertanggung jawab, dan bekerja sama PKR tidak toleransi pada WKA yg hilang Kualitas pengalaman yang dihayati murid menentukan kadar WKA c. Kontak psikologi guru dan murid yang berkelanjutan Contohnya: Guru harus menguasai berbagai teknik Guru harus mampu melakukan tindak tindakan instruksional (menyampaikan isi kurikulum berupa menjelaskan,memberikan tugas, dan mengajukan pertanyaan) Guru harus mampu melakukan tindakan pengelolaan yang tepat (menunjukkan sikap tanggap, peka,mengatur tempat duduk dll) Mengunjungi siswa saat diskusi merupakan salah satu memelihara kontak psikologis guru-murid secara berkelanjutan. d. Dalam PKR , terjadi pemanfaatan Sumber secara Efisien Contohnya : Sumber berupa peralatan/ sarana, nara, waktu. Lingkungan sekitar, sarana yg ada harus dimanfaatkan secara optimal. Mengoptimalkan waktu dengan menggunakan tutor (siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi) Waktu harus dialokasikan dengan efisien agar WKA yang diihasilkan tinggi e. Membiasakan Murid Mandiri Contohnya : Membuat siswa mejadi mandiri dan meudahkan guru dalam mengelola PKR dengan kadar tinggi .
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan
222 beserta contoh penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013 ! Jawaban : a. Model PKR 221 Model PKR 221 merupakan model PKR Murni karena prinsip keserempakan terpenuhi tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat berlangsung terus menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif diantara model PKR lainnya. Namun, model ini hanya mungkin diterapkan jika jumlah siswa tidak terlampau banyak ( 15 – 20 orang ). Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 1 dan kelas 2, dengan dua mata pelajaran PPKN dan Bahasa Indonesia, dalam satu ruangan. Contoh Model PKR 221 :
Tahap Waktu Kelas 1 Kelas 2
Pendahuluan 5 Menit 1. Siswa dikumpulkan dalam satu ruangan.
2. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
3. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa yang memiliki absen sesuai tanggal hari itu (Religius dan Integritas).
4. Menyanyikan lagu garuda pancasila.
Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat (Nasionalisme).
5. Guru melakukan apersepsi tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
6. Meningkatkan konsentrasi peserta didik
dengan mengajak peserta didik tepuk PPK (religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas) Kegiatan Inti I 10 Menit Peserta didik Peserta didik mengamati secara mandiri symbol sila diminta membaca pertama pancasila teks cerita tentang dan mejelaskan Lingkungan Tidak symbol sila Sehat. (Literasi pertama pancasila Digital). (Critical Thinking). Peserta didik Peserta didik secara mandiri menyimak mengamati gambar penjelasan guru Lingkungan Tidak tentang contoh Sehat.(Mengamati perbuatan yang ) sesuai sila pertama Pancasila. Peserta didik difasilitasi untuk bertanya jawab tentang contoh lain dari pengamalan sila Pertama Pancasila. Kegiatan Inti II 10 Menit Peserta didik Guru memfasilitasi secara mandiri peserta didik untuk membuat bertanya jawab kelompok. mengenai teks masing – masing yang sudah di baca kelompok terdiri dan gambar yang dari 3-4 peserta telah diamati. didik. Guru mendampingi peserta didik untuk mebagi kelompok. setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik. Secara berkelompok peserta didik diminta membuat kalimat dengan kosakata Lingkungan Tidak Sehat di Rumah. (Creative4C)
Kegiatan Inti 10 Menit Guru Guru Meminta
III membagikan bantuan ketua kelas LKPD kepada untuk membagikan masing – masing LKPD. kelompok dan Peserta didik menjelaskan mengerjakan LKPD nya. LKPD secara Peserta didik berkelompok mengerjakan tentang menuliskan LKPD secara ciri- ciri berkelompok Lingkungan Tidak tentang perilaku Sehat. yang (Mengumpulkan mencermintan informasi, pengamalan Mengasosiasi. pancasila pertama.
Kegiatan Inti 10 Menit Guru Guru memfasilitasi
IV memfasilitasi kelompok untuk kelompok untuk melakukan diskusi. melakukan diskusi. Masing – masing kelompok secara mandiri mempresentasika n hasil kerja kelompoknya.( Communication ) Penutup 5 Menit Siswa bersama guru melakukan refleksi. Guru memberi penguatan dan menyampaikan kesimpulan mengenai pembelajaran. Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama.
b. Model PKR 222
Model PKR 222 merupakan model PKR Modifikasi untuk kondisi jumlah siswa lebih dari 20 orang, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan. Penerapan model ini mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena masing – masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara bergiliran. Waktu tunggu tentunya lebih lama karena guru harus berpindah – pindah diantara 2 ruangan. Oleh karena itu, harus dirancang dengan cermat agar tanpa kehadiran guru untuk sementara, siswa tetap dapat belajar dengan penuh perhatian. Pada Model Pembelajaran ini guru menghadapi 2 Kelas misalnya kelas dan kelas untuk mengajar mata pelajaran Matematika di Kelas 3 dan IPA dikelas 5.Topik yang diajarkan juga tidak saling berkaitan.Proses Pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Contoh Model PKR 222 :
Tahapan Kegiatan Guru – Siswa Waktu
Pembelajaran Kelas Kelas V III Pendahuluan 1. Kegiatan Awal di lakukan di halaman sekolah 5 dengan memisahkan kelas III dan kelas V secara menit berdekatan 2. Guru memberi salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing- masing 3. Guru menyapa siswa, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa 4. Mengajak anak siswa berdinamika dengan tepuk semangat 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Guru melakukan upaya menjebatani antara apa yang telah dipahami siswa dengan yang akan Di lapangan dipelajarinya dengan melakukan apresiasi 7. Guru membagi kelompok 4-5 orang dalam satu kelompok Kegiatan awal a. Siswa melakukan a. Siswa melakukan 5 menit tanya jawab dengan tanya jawab dengan guru untuk guru untuk mengetahui sejauh mengetahui sejauh mana pengetahuan mana pengetahuan yang di,iliki siswa yan dimiliki siswa mengenai pecahan tentang organ gerak sederhana. hewan dan manusia b. Siswa diberikan b. Siswa diberikan serangkaian informasi serangkaia informasi oleh guru mengenai oleh guru mengenai materi menulis materi organ gerak lambang pecahan hewan dan manusia. sederhana. c. Siswa menyimak c. Siswa menyimak informasi yang informasi yang diberikan guru diberikan guru mengenai tujuan mengenai tujuan pembelajaran yang pembelajaran yang harus dicapai harus dicapa
Masing-masing siswa masuk ke kelas bersama kelompoknya (kelas berdekatan dan tempat duduk telah diatur guru sesuai kelompoknya) Kegiatan Inti Eksplorasi (20 menit) Eksplorasi (15 menit) 50 Menit
a. Guru membimbing siswa a. Siswa
mengerjakan LKS membaca buku b. Siswa mengerjakan LKS paket tentang dengan kelompoknya organ gerak c. Siswa mencatat materi hewan dan yang belum dimengerti tumbuhan d. Guru menjelaskan materi b. Siswa yang belum dipahami mengerjakan siswa tugas evaluasi e. Siswa mencatat materi c. Siswa penting yang telah mengumpulkan diberikan guru tugas evaluasi d. Guru menjelaskan materi yang belum dipahami siswa Siswa mencatat materi penting yang telah diberikan guru Elaborasi (15 menit) Elaborasi (20 menit)
a. Guru memberikan suatu a. Guru
masalah untuk memberikan diselesaikan dalam suatu masalah bentuk tugas evaluasi untuk Siswa mengerjakan diselesaikan tugas evaluasi bersama b. Siswa mengumpulkan kelompok tugas evaluasi secara diskusi b. Siswa dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil penyelesaian masalah. c. Setelah menyelesaikan diskusi kelas, Konfirmasi (15 menit) Konfirmasi (15 siswa diajak menit) a. Siswa dibimbing oleh untuk guru mendiskusikan a. menyimpulkan Guru hasil penyelesaian pembelajaran membimbing masalah. menjadi siswa suatu b. Setelah menyelesaikan konsep baru mengerjakan diskusi kelas, siswa LKS diajak untuk b. Siswa menyimpulkan mengerjakan pembelajaran menjadi LKS dengan suatu konsep baru kelompoknya Siswa kelas 3 dan 5 dikumpulkan di lapangan c. Siswa mengumpulka Kegiatan akhir: a. Guru mengajak siswa bersama-sama n tugasmembuat LKS 15 Menit penutup kesimpulan dari hasil diskusi dan hasil belajar selama pelaksanaan pembelajaran b. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
Salam dan berdo’a penutup di pimpin oleh salah satu