Laporan ini disusun oleh Vita Kurniati NIM 857945479 untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran kelas rangkap PDGK4302 pada semester 3, Pendidikan Guru
Sekolah Dasar , masukan sarjana (S1) BI Universitas Terbuka.
Adapun isi laporan ini adalah Rancangan Pembelajaran Kelas Rangkap yaitu RPP 1 dan
RPP 2, Lembar APKG 1 dan lembar APKG 2 , Link video pembelajaran kelas rangkap 1 dan
2, lembar pengamatan simulasi PKR, Lembar Refleksi Praktik simulasi PKR. Tugas
Mandiri 1 dan 3 serta PPT dari salah satu modul PKR yang telah saya presentasikan pada
No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap 27
perlu dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil
di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan 20
berikan contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh 14
penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61
1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan
kemajuan teknologi dapat mengatasi tantangan–tantangan yang dihadapi
dalam pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru.selain itu
membantu menjangkau siswa-siswa yang terpisah jarak yang terlalu jauh secara fisik,
Dengan adanya kelas rangkap, asalkan sarana dan prasarana mendukung, dapat
mempermudah akses pendidikan bagi siswa-siswa tersebut.
Contohnya :
PROBOLINGGO – Mulai tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo akan
mereplikasikan metode pembelajaran kelas rangkap (multigrade) yang saat ini
diterapkan pada 8 (delapan) lembaga di Kecamatan Sukapura melalui pendampingan
program Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dari Pemerintah Australia.
Penerapan multigrade ini akan diterapkan secara bertahap di lembaga pendidikan di
Kabupaten Probolinggo.
Dewi menerangkan banyak manfaat dari penerapan pembelajaran multigrade ini,
salah satunya untuk mengatasi kekurangan guru di Kabupaten Probolinggo. Sampai
saat ini jumlah guru yang pensiun mencapai 335 orang. Sehingga dihitung dengan
sebelumnya, maka di Kabupaten Probolinggo terjadi kekurangan guru sebanyak 500
orang.
2. Prinsip yang mendasari Pembelajaran kelas rangkap yaitu:
Dalam PKR, guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang sama. Oleh karena itu,
prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau serempak.
Kegiatan yang terjadi secara serempak ini tentu harus bermutu dan bermakna, artinya
kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum/kebutuhan
murid dan dikelola secara benar. Contohnya : kelas 1 dan 2 secara bersamaan pembelajaran
dikelas dilaksanakan didalam satu ruang.
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman
belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berfikir
kritis, mandiri, bertanggung jawab, dan bekerjasama.oleh karena itu, PKR tidak memberi
toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola PKR.
Misalnya, waktu tunggu yang terlampau lama, pembentukan kelompok yang
berkepanjangan atau pindah kelas yang menyita waktu.
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar setiap dan semua murid
merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu melakukan hal
ini, guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang
sama, kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama mereka,
bukanlah pekerjaan yang mudah. Tindakan instruksional adalah tindakan yang langsung
berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugas atau
mengajukan pertanyaan.
Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara (orang), dan waktu. Agar
terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara efesien.
Lingkungan, barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada disekolah dapat
dimanfaatkan oleh guru PKR sehingga ketiga prinsip terdahulu dapat dipenuhi, demikian
juga dengan orang dan waktu. Murid yang mempunyai kemampuan lebih tinggi dapat
dimanfaatkan sebagai tutor, dan waktu harus dialokasikan secara cermat sehingga
menghasilkan WKA yang berkadar tinggi. Oleh karena itu, seorang guru PKR harus mampu
memanfaatkan waktu secara efesien sehingga waktu yang terbuang dapat diperkecil, bahkan
dihindari.
3. Model pembelajaran kelas rangkap 221
Yaitu Model pembelajaran kelas rangkap yang menggabungkan dua kelas dengan dua mata
pelajaran yang berbeda dan dilaksanakan dalam satu ruangan.
Contohnya:
Pada model pembelajaran kelas rangkap 221, guru menghadapi dua kelas yang
digabungkan satu ruangan dikelas 5 . dalam hal ini kelas 5 dan 6, untuk 5 dengan tema
sumber daya alam sedangkan kelas 6 dengan sumber kekayaan alam. Kedua topik sangat
berkaitan .
Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas
5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6.
Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung
dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu.
RENCANA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
RP PKR
MODEL 2.2.1
SD NEGERI 2 PANGENREJO
Kelas II
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Kelas III
C. Tujuan Pembelajaran:
Kelas II
1. Dengan mengamati gambar alat timbangan, siswa dapat menyebutkan satuan baku
untuk ukuran berat (gram, ons, dan kilogram)
2. Dengan menimbang berat berbagai benda, siswa dapat mengukur berat benda dengan
satuan gram, ons, dan kilogram.
Kelas III
1. Setelah membaca teks, siswa dapat memaparkan hasil analisis informasi terkait
arti lambang / Simbol Pramuka secara tertulis dengan benar (C5)
2. Siswa dapat menganalisis tempat terpasang lambang / symbol Pramuka dengan
benar (C4)
3. Setelah mengamati gambar, siswa dapat memaparkan hasil analisis gambar dan
simbol apa saja yang terdapat pada lambang / simbol Pramuka
D. Materi Pembelajaran
1. Satuan Berat
2. Lambang/simbol pramuka
E. Metode Pembelajaran
Metode : - Demontrasi
Kegiatan Penutup
Media/Alat : 1. Timbangan
2. Baju Pramuka
3. Gambar simbol/ lambang pramuka
-
Bahan :
- Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas II, Tema1: Merawat
hewan dan tumbuhan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi
2016). Jakarta: Yudistira, Dr. Lili Nurlaille. M.Pd, Drs. Dedi Iswantara,
M.Pd, Sutinah, M.Pd.
- Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas II, Tema 1: Merawat
hewan dan tumbuhan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi
2016). Jakarta: Yudistira, Dr. Lili Nurlaille. M.Pd, Drs. Dedi Iswantara,
M.Pd, Sutinah, M.Pd.
H. Evaluasi
Kelas 2 :
Mengerjakan lembar kerja, dengan berkelompok siswa mengukur
berat benda dan menuliskan hasilnya. (telampir)
1. Teknik Penilaian
a) Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b) Penilaian Pengetahuan: Tes
c) Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
Penilaian Kelas II
a. Sikap
Sikap siswa yang muncul ketika proses pembelajaran.
Tindak
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
Lanjut
1
2
3
Penilaian Kelas 3
Lembar Penilaian Kelas 3
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Kerjasama Partisipasi Skor
1.
2.
3.
4.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
PENGORGANISASIAN KELAS
Nama Anggota Kelompok:
4
2. Pengaturan Denah Ruang Kelas
Berdasarkan dari pengamatan selama ini,
pengaturan denah kelas yang kita jumpai
adalah seperti yang terlihat pada gambar
disamping.
Sebenarnya dalam PKR pengaturan
semacam ini kurang sesuai. Ini disebabkan
oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak Luwes
2. Sulit melakukan kegiatan belajar yang
bervariasi
3. Membatasi gerak melakukan supervisi dan
memberikan umpan balik secara
individual.
Berikut ini beberapa contoh yang lebih sederhana dari
denah sebelumnya untuk mendorong menciptakan denah
kelas yang cocok di dalam kelas .
Beberapa Keuntungan dari denah disamping
Yaitu
1. Semua sumber belajar ada di ruangan,
guru harus mengatur penggunaannya
secara bergilir.
2. Supervisi mudah dilakukan, karena semua
murid dan kegiatan belajar berlangsung
di dalam satu ruang.
3. Kegiatan belajar lebih bervariasi,
sehingga membuka peluang untuk
menghasilkan iklim kelas yang positif.
Beberapa contoh denah yang lebih sederhana
contoh lain dari variasi penataan ruang kelas
Dengan menggunakan denah ini murid
yang lebih tua dapat membantu
membantu murid yang lebih muda.
Murid yang membantu disebut “tutor”.
Dalam contoh di atas murid kelas II
selain duduk dekat dengan kelas II
lainnya, mereka juga duduk dekat
dengan murid kelas V. Seorang murid
kelas II dapat berpaling kearah murid
murid kelas V bila memerlukan bantuan,
begitu juga yang duduk dekat dengan
kelas VI.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhitungkan sebelum
memutuskan denah kelas mana yang akan Anda ciptakan, yaitu:
Dapat Mengunakan tali yang direntangkan di dalam kelas atau gantungan baju
yang dimanfaatkan untuk menggantungkan pajangan.
KB 2
1. Bagaimanakah cara Membentuk Kelompok
Belajar
a. Kelompok belajar berdasarkan kemampuan
b. Kelompok Berdasarkan Kemampuan yang
berbeda
c. Pengelompokkan Sosial
2. Bagaimana cara Merencanakan Kegiatan
Kelompok Belajar
A. Kelompok Belajar
a. Menentukan Bagaimana Cara Murid
Bekerjasama
b. Menentukan Program Pelatihan Bagi
Pengembangan Keterampilan bekerja sama
c. Memberikan Tugas yang Dihasilkan oleh
Kelompok
d. Meletakkan Dasar-dasar Kerja secara teliti
13
e. Memutuskan Bagaimana Belajar Bersama akan
3. Bagaimana Cara Meningkatkan
Keterampilan Belajar Kelompok
Sebagaimana keterampilan lainnya,
keterampilan kerja kelompok dapat
diajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran , misalnya membentuk model
atau contoh, instruksi langsung , bermain
peran, simulasi, pengamatan, umpa balik
dan pemantapan
14
a. Setiap murid diharuskan mengemukakan gagasan
b. Setiap murid diberikan kesempatan untuk
berbicara.
c. Murid memperhatikan dan dapat menangkap
gagasan atau pendapat orang lain.
Morris(Cohen d. Menanyakan paa murid lainnya apakah
, 1986) mempunyai gagasan.
e. bberikan alasan untuk setiap gagasan, dan
diskusikan apabila ada gagasa yang berbeda.
f. mendorong murid-murid untuk bertanya.
15
BAGAIMANA MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
YANG ADA AGAR PARA MURID DENGAN BELAJAR MANDIRI
16
Salah satu cara agar murid
dapat belajar mandiri, dapat
dilakukan dengan menggunakan
Lembar Kerja Murid(LKM)
Dimana LKM itu merupakan
panduan bagi murid untuk
melakukan pengamatan,
percobaan, demonstrasi,
simulasi, berdiskusi dan
memcahkan berbagai masalah.
Dengan cara di atas tadi murid aktif
belajar secara mandiri. Dengan cara ini
belajar mandiri murid dapat ditingkatkan
dimana murid dapat melakukan sendiri,
menemukan sendiri, menganalisis sendiri,
dan menevaluasi sendiri.
18
1.
TRANSITION HEADLINE
Let’s start with the first set of
slides
“
Bagaimana memanfaatkan Pusat
Sumber Belajar (PSB)
20
a. Mengembangkan keterampilan /konsep
1.Kecermatan
2.Penerapan konsep
b. Menempatkan semua lembar kerja,
permainan, diagram, hasil praktikum,
laporan dan hasil karya lainnya di
suatu tempat dimana murid2 dapat
belajar dengan cara mendiri
c. Mengembangkan beberapa bentuk
penyimpanan sehingga baik guru dan
murid dapat menghabiskn wktunya untuk
belajar PSB.CONTOH : HAL. 3.31
21
2.Tutor sebagai organisator kelas
Berdasarkan model perangkapan kelas, ternyata PKR merupakan kegiatan mengajar 2 kelas
atau lebih secara bergilir. Dalam pembelajaran bergilir tersebut terdapat beberapa
kelemahan, antara lain :
a.Efisiensi waktu sangat rendah : pada awal pelajaran dan pada saat peralihan mengajar dari
satu kelas ke kelas lain, merupakan titik paling rawan. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa tidak kurang dari 10 menit awal satu kelas yang dirangkap mengalami kekosongan.
b.Materi yang diberikan sangat sedikit : mata pelajaran yang diberikan oleh guru kelas
rangkap dalam satu hari rata-rata bisa diajarkan hanya dua mata pelajaran.
Untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan tersebut dapat menggunakan tutor
untuk membantu guru dan murid dalam
belajar.
Tutor adalah orang yang dipilih dari
murid atau orang lain, yang mempunyai
kemampuan lebih untuk membantumurid
dalam belajar. Jika dpilih dari murid, mereka
harus lebih pandai dari murid lainnya. Jika
dipilih dari masyarakat, mereka harus
mempunyai keahlian khusus yang dapat
ditularkan kepada murid-murid.
Murid yang pandai biasanya lebih cepat dalam
menyelesaikan tugasnya, sedangkan murid yang
lambat akan panik melihat murid lain sudah selesai,
mereka akan mengerjakan tugasnya dengan
tergesa-gesa atau mencontek dari teman lainnya.
Oleh karena itu, agar anak yang lambat dapat
dibantu, sedangkan anak yang pandai
kemampuannya bisa berkembang terus maka anak
yang pandai dapat membantu temannya yang
lambat, misalnya memberikan petunjuk cara
mengerjakan, dan bagaiman hasilnya atau
mendiskusikannya apabila ada yang menemui
kesulitan.
Peran seperti ini adalah peran tutor.
Secara alami, yang juga didukung oleh
hasil penelitian (Miller, 1989) bahwa setiap saat
murid memerlukan bantuan dari murid lainnya,
dan murid dapat belajar dari murid lainnya.
01 02
Menetapkan tujuan yang ingin Menetapkan siapa yang akan ikut
dicapai dalam tutorial
Tutorial mempunyai pengaruh positif terhadap Memilih dan memasangkan tutor dengan murid
berbagai aspek belajar pada waktu yang yang akan ditutori merupakan langkah yang
bersamaan. sanat penting.
03 04
Menetapkan tempat di mana tutorial Penjadwalan tutorial
dilaksanakan
Dalam mengorganisasikan kelas untuk tutorial,
perlu dipertimbangkan apakah tidak ada
kegiatan lain selama tutorial berlangsung
05
Menentukan materi mana yang
diberikan dalam tutorial
2.Bagaimana Cara Memilih dan
Mempersiapkan tutor?
a. Tutor sebaya : seorang murid membantu belajar murid lainnya dalam tingkat kelas yang
(1)murid yang menjadi tutor mempunyai tugas dan kewajiban sendiri yaitu belajar seperti murid
yang lain
(2)apabila tutor berasal dari salah satu murid temannya maka disiplin murid akan hilang, mereka
(3)sulit untuk menatar tutor karena selayaknya guru dia harus menguasai mata pelajaran dan
menguasai teman-temannya.
karena ia berperan untuk membantu adik-adik kelasnya dalam belajar. Tutor kakak sebaiknya diambil
dari kelas tinggi. Satu hal yang harus disadari betul oleh guru adalah bahwa tutor bukan untuk
menggantikan guru, tetapi hanya memperpanjang tangan guru dan membantu murid lainnya dalam
belajar. Tutor kakak bisa digunakan baik untuk perangkapan 2 kelas yang berdekatan maupun yang
berbeda jauh tingkatannya. Dasar penggunaan tutor kakak adalah memanfaatkan murid dari kelas
yang lebih tinggi untuk membantu murid di kelas yang lebih rendah. Penggunaan tutor kakak dapat
1.Pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap oleh satu guru
2.Pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirngkap oleh 2 guru
c. Tutor dari Masyarakat : peran tutor dari masyarakat ini bau dapat dilaksanakan
apabila keadaan memaksa, misalnya harus merangkap 3 kelas atau lebih sekaligus. Tidak
ada kriteria khusus untuk menjadi tutor masyarakat, yang penting tutor ini memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang lebih dari muridnya. Tutor dari masyarakat bukan guru
sehingga kegiatannya juga terbatas untuk membantu murid dalam mengerjakan berbagai
tugas.
d. Penjaga sekolah sebagai tutor : memilih materi pelajaran yang dapat melibatkan
penjaga sekolah sebagai tutor, misalnya yang ringan-ringan atau materinya sudah dikenal
Memberikan
Pertimbangan
pinjaman buku untuk
untuk dipelajari memberikan nilai
lebih untuk mata
bersama tutor pelajaran yang
lainnya Pengumuman kepada ditutorkan
masyarakat atas peran
tutor dalam
keberhasilan belajar
murid-murid
Disiplin Kelas
Apa yang dimaksud dengan
ARK????
01
02
04
03
ARK yang efektif adalah ARK yang
mampu mendorong murid untuk
dapat memulai kegiatannya secara
cepat dan terarah. Dengan adanya
ARK, murid dan guru bersama-sama
mengetahui apa yang mestinya
dikerjakan karena semuanya sudah
terencana dengan baik.Tugas guru
selanjutnya untuk memotivasi belajar
murid.
Kebiasan yang diciptakan guru berkaitan dengan ARK
Kegiatan Siap atau Stand by Activities
Contoh Kegiatan Siap
01 02 03 04
Kelas PKR dapat dilaksanakan melalui 3 jenis
Pembelajaran Klasikal
SD saya terletak di dekat jalan raya provinsi tepatnya jalan Brigjend Katamso km 2 , di kiri
kanan SD merupakan perumahan padat penduduk. Bangunan SD sudah memadai. Mata
pencaharian masyarakat di lingkungan SD saya adalah buruh dan Sebagian pegawai kantor.
Siswa siswi kami belajar di kelas yang berukuran 7 x 9 meter. Karena jumlah siswa kami
cukup lumayan dan terkadang ada tenaga pendidik yang berhalangan hadir maka saya
adakan pembelajaran kelas rangkap.
1. Saya memilih melakukan praktek Pembelajaran Kelas Rangkap model 221 karena
saya mengajar dengan dua tingkatan kelas berbeda, dua mata pelajaran dan dalam
satu ruangan.
2. Perasaan saya saat melakukan praktek Pembelajaran Kelas Rangkap di kelas saya
sendiri adalah
Saya sangat senang bisa tetap selalu bersama mereka,saya selalu berharap mereka
menjadi anak yang pintar,cerdas,jujur dan bertanggungjawab.
3. Masalah/kendala yang saya alami saat melakukan praktek Pembelajaran Kelas
Rangkap di kelas saya sendiri adalah
Anak – Anak sepertinya kurang maksimal dalam menerima pembelajaran karena
terkadang .
4. Reaksi siswa yang saya perhatikan saat saya melakukan praktek Pembelajran Kelas
rangkap adalah
Anak – Anak begitu antusias ingin menerima pembelajaran dengan semaksimal
mungkin.
5. Menurut saya, PKR sesuai untuk diterapkan di kelas pada situasi dan kondisi seperti
SD tempat saya mengajar .
NIM : 857945479
Kelas 3 : 19 siswa