Anda di halaman 1dari 82

PENDAHULUAN

Laporan ini disusun oleh Vita Kurniati NIM 857945479 untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran kelas rangkap PDGK4302 pada semester 3, Pendidikan Guru
Sekolah Dasar , masukan sarjana (S1) BI Universitas Terbuka.

Adapun isi laporan ini adalah Rancangan Pembelajaran Kelas Rangkap yaitu RPP 1 dan

RPP 2, Lembar APKG 1 dan lembar APKG 2 , Link video pembelajaran kelas rangkap 1 dan

2, lembar pengamatan simulasi PKR, Lembar Refleksi Praktik simulasi PKR. Tugas

Mandiri 1 dan 3 serta PPT dari salah satu modul PKR yang telah saya presentasikan pada

sesi tuweb pertemuan ke 2 .


NAMA : VITA KURNIATI
NIM : 857945479
LATIHAN UJI KOMPETENSI 1 PKR
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap 27
perlu dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil
di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan 20
berikan contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh 14
penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan
kemajuan teknologi dapat mengatasi tantangan–tantangan yang dihadapi
dalam pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru.selain itu
membantu menjangkau siswa-siswa yang terpisah jarak yang terlalu jauh secara fisik,
Dengan adanya kelas rangkap, asalkan sarana dan prasarana mendukung, dapat
mempermudah akses pendidikan bagi siswa-siswa tersebut.
Contohnya :
PROBOLINGGO – Mulai tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo akan
mereplikasikan metode pembelajaran kelas rangkap (multigrade) yang saat ini
diterapkan pada 8 (delapan) lembaga di Kecamatan Sukapura melalui pendampingan
program Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dari Pemerintah Australia.
Penerapan multigrade ini akan diterapkan secara bertahap di lembaga pendidikan di
Kabupaten Probolinggo.
Dewi menerangkan banyak manfaat dari penerapan pembelajaran multigrade ini,
salah satunya untuk mengatasi kekurangan guru di Kabupaten Probolinggo. Sampai
saat ini jumlah guru yang pensiun mencapai 335 orang. Sehingga dihitung dengan
sebelumnya, maka di Kabupaten Probolinggo terjadi kekurangan guru sebanyak 500
orang.
2. Prinsip yang mendasari Pembelajaran kelas rangkap yaitu:

1) Keserempakan Kegiatan Pembelajaran

Dalam PKR, guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang sama. Oleh karena itu,
prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau serempak.
Kegiatan yang terjadi secara serempak ini tentu harus bermutu dan bermakna, artinya
kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum/kebutuhan
murid dan dikelola secara benar. Contohnya : kelas 1 dan 2 secara bersamaan pembelajaran
dikelas dilaksanakan didalam satu ruang.

2) Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)

Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman
belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berfikir
kritis, mandiri, bertanggung jawab, dan bekerjasama.oleh karena itu, PKR tidak memberi
toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola PKR.
Misalnya, waktu tunggu yang terlampau lama, pembentukan kelompok yang
berkepanjangan atau pindah kelas yang menyita waktu.

3) Kontak Psikologis Guru Dan Murid Yang Berkelanjutan

Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar setiap dan semua murid
merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu melakukan hal
ini, guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang
sama, kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama mereka,
bukanlah pekerjaan yang mudah. Tindakan instruksional adalah tindakan yang langsung
berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugas atau
mengajukan pertanyaan.

4) Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisiensi

Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara (orang), dan waktu. Agar
terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara efesien.
Lingkungan, barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada disekolah dapat
dimanfaatkan oleh guru PKR sehingga ketiga prinsip terdahulu dapat dipenuhi, demikian
juga dengan orang dan waktu. Murid yang mempunyai kemampuan lebih tinggi dapat
dimanfaatkan sebagai tutor, dan waktu harus dialokasikan secara cermat sehingga
menghasilkan WKA yang berkadar tinggi. Oleh karena itu, seorang guru PKR harus mampu
memanfaatkan waktu secara efesien sehingga waktu yang terbuang dapat diperkecil, bahkan
dihindari.
3. Model pembelajaran kelas rangkap 221
Yaitu Model pembelajaran kelas rangkap yang menggabungkan dua kelas dengan dua mata
pelajaran yang berbeda dan dilaksanakan dalam satu ruangan.
Contohnya:
Pada model pembelajaran kelas rangkap 221, guru menghadapi dua kelas yang
digabungkan satu ruangan dikelas 5 . dalam hal ini kelas 5 dan 6, untuk 5 dengan tema
sumber daya alam sedangkan kelas 6 dengan sumber kekayaan alam. Kedua topik sangat
berkaitan .

Model pembelajaran kelas rangkap 222


model pembelajaran kelas rangkap dimana guru mengajar dua kelas secara bersamaan
dengan dua mata pelajaran yang berbeda namun dilaksanakan dalam dua ruangan.
Contohnya:

Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas
5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6.
Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung
dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu.
RENCANA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
RP PKR
MODEL 2.2.1
SD NEGERI 2 PANGENREJO

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Pangenrejo


Mata Pelajaran : Kelas II Matematika
Kelas III Bahasa Indonesia
Tema / Subtema : Kelas II Tema 6 Subtema 1 Merawat Hewan dan Tumbuhan
Kelas III Tema 8 Subtema 6 Aku Anggota Pramuka
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 2 x 35 menit )
Model Pembelajaran : 2.2.1

A. Standar Kompetensi/ Kompetensi Inti :

Kelas II
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Kelas III

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator :
Kelas II :
Matematika

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menjelaskan dan menentukan 3.6.1.Membandingkan dan mengukur jarak dua
panjang (termasuk jarak), berat, tempat terhadap tempat tertentu dengan alat
dan waktu dalam satuan baku, ukur meter dan berbagai alat ukur kemudian
yang berkaitan dengan kehidupan menyajikan dalam bentuk lisan dengan teliti
sehari-hari. dan jujur
4.6 Melakukan pengukuran panjang 4.6.1 Melakukan pengukuran panjang (termasuk
(termasuk jarak),berat, dan waktu jarak), berat, dan waktu dalam satuan baku,
dalam satuan baku, yang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
berkaitan dengan kehidupan hari.
sehari-hari.
Kelas III
Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9 Mengidentifikasi lambang/ simbol 3.9.1. Menganalisis informasi terkait lambang negara
(rambu lalu lintas, pramuka, dan dengan benar (C4)
lambang negara) beserta artinya
dalam teks lisan, tulis, dan visual
4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang 4.6.1 Melakukan pengukuran panjang (termasuk
lambang/simbol (rambu lalu lintas, jarak), berat, dan waktu dalam satuan baku,
pramuka, dan lambang negara) yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
beserta artinya dalam bentuk visual hari.
dan tulis menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif

C. Tujuan Pembelajaran:
Kelas II
1. Dengan mengamati gambar alat timbangan, siswa dapat menyebutkan satuan baku
untuk ukuran berat (gram, ons, dan kilogram)
2. Dengan menimbang berat berbagai benda, siswa dapat mengukur berat benda dengan
satuan gram, ons, dan kilogram.

Kelas III

1. Setelah membaca teks, siswa dapat memaparkan hasil analisis informasi terkait
arti lambang / Simbol Pramuka secara tertulis dengan benar (C5)
2. Siswa dapat menganalisis tempat terpasang lambang / symbol Pramuka dengan
benar (C4)
3. Setelah mengamati gambar, siswa dapat memaparkan hasil analisis gambar dan
simbol apa saja yang terdapat pada lambang / simbol Pramuka
D. Materi Pembelajaran

1. Satuan Berat

2. Lambang/simbol pramuka

E. Metode Pembelajaran

Metode : - Demontrasi

- Diskusi Kelompok dan Tanya jawab

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kelas II Kelas III


Waktu Waktu
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal : 10 Menit Kegiatan Awal : 10 Menit
- Guru memberikan salam dan - Guru memberikan salam dan
menyapa siswa. menyapa siswa.
- Guru mengajak siswa berdoa - Guru mengajak siswa berdoa
- Guru mengajak siswa bertepuk - Guru mengajak siswa bertepuk”
“Semangat” Semangat”
- Guru mengecek kehadiran siswa - Guru mengecek kehadiran siswa

Kegiatan Inti : Kegiatan Inti :


(50 Menit)
Guru fokus di kelas 2 - Melakukan apersepsi dengan tanya
jawab kepada siswa mengenai (50 Menit)
- Menyampaikan tujuan Lambang / simbol
pembelajaran atau kompetensi - Menyampaikan tujuan
yang harus dicapi oleh siswa dan pembelajaran atau kompetensi
10 Menit
metode yang digunakan. yang harus dicapai oleh siswa dan
- Guru menjelaskan mengenai satuan metode yang digunakan
berat. - Guru mengaitkan pelajaran dengan
20 Menit
- Guru menjelaskan mengenai alat- pemahaman siswa, misalnya dengan
alat timbangan. pertanyaan-pertanyaan:
10 Menit
- Siswa mengamati gambar atau alat- »» Apakah siswa tahu pramuka?
alat timbangan. »» Apa saja yang mereka tahu
- Guru dapat juga membawa alat tentang pramuka?
5 Menit
peraga berupa alat timbangan yang »» Apakah siswa masih ingat
sebenarnya. Misalnya, timbangan dengan lambang / tanda dalam baju
pasar dan timbangan kue. pramuka
- Siswa mengamati satuan yang »» Berdiskusi tentang pengenalan
tertera pada alat timbangan. lambang / tanda dalam baju
10 Menit
- Siswa menyebutkan berat benda pramuka
yang ditimbang, baik pada gambar - Guru membawa baju pramuka dan
buku siswa maupun benda yang menjelaskan tanda-tanda yang ada
ditimbang. dalam pramukadan siswa
- Siswa berlatih menimbang berat mengamati
benda. Alat yang dibutuhkan adalah - Guru membagi siswa menjadi
timbangan, kantong plastik, tali beberapa kelompok kemudian siswa
pengikat atau karet. Bahan yang menganalisis dan diskusi mengenai
dibutuhkan adalah butir jagung, simbol dan tanda-tanda pramuka
beras, atau telur.
- Siswa dibagi menjadi beberapa II. Beralih ke kelas 2
- Setelah itu siswa
kelompok kemudian berlatih mempresentasikan hasil kerja
menimbang benda-benda tersebut kelompok mereka, secara
dalam berbagai ukuran. Minimal 5 bergantian.
- Siswa melakukan tanya
ukuran berat, misalnya 1 kg, 500 jawab
gram, 3 ons, 100 gram, dan 2 ons. - Guru memperhatikan jalannya
presentasi siswa, yang
I. Beralih ke kelas 3 kemudiansaat diakhir presentasi
guru memberikan refleksi dan
- Setelah itu siswa kesimpulan kepada seluruh
mempresentasikan hasil kerja siswa.
kelompok mereka, secara
bergantian. Kegiatan Penutup
- Siswa melakukan tanya - -Silakan lembar kerjanya
jawab dikumpulkan, kemudian
- Guru memperhatikan jalannya pembelajaran diakhiri dengan
presentasi siswa, yang kemudian berdoa.
saat diakhir presentasi guru
memberikan refleksi dan
kesimpulan kepada seluruh
siswa.

III. Berahli ke kelas 3

Kegiatan Penutup

- Silakan lembar kerjanya


dikumpulkan, kemudian
pembelajaran diakhiri dengan
berdoa.
G. Media / Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Media/Alat : 1. Timbangan
2. Baju Pramuka
3. Gambar simbol/ lambang pramuka
-

Bahan :

- Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas II, Tema1: Merawat
hewan dan tumbuhan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi
2016). Jakarta: Yudistira, Dr. Lili Nurlaille. M.Pd, Drs. Dedi Iswantara,
M.Pd, Sutinah, M.Pd.

- Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas II, Tema 1: Merawat
hewan dan tumbuhan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi
2016). Jakarta: Yudistira, Dr. Lili Nurlaille. M.Pd, Drs. Dedi Iswantara,
M.Pd, Sutinah, M.Pd.

H. Evaluasi
Kelas 2 :
Mengerjakan lembar kerja, dengan berkelompok siswa mengukur
berat benda dan menuliskan hasilnya. (telampir)

No Nama Benda Berat (gram)


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kelas 3 : Mengerjakan diskusi kelompok (telampir)

No Nama lambang/simbol Letak Pemasangannya Bentuknya


pramuka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

1. Teknik Penilaian
a) Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b) Penilaian Pengetahuan: Tes
c) Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja

2. Bentuk Instrumen Penilaian

Penilaian Kelas II

a. Sikap
Sikap siswa yang muncul ketika proses pembelajaran.

Contoh Format Jurnal untuk Penilaian Sikap

Tindak
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
Lanjut
1
2
3

b. Pengetahuan dan Keterampilan


Skor penilaian: 100

Skor yang diperoleh X 100


Penilaian :
Skor maksimal
Paduan Kontroversi Nilai :

Konversi Nilai Predikat Klasifikasi


(skala 0-100)
81 – 100 A SB ( Sangat Baik )
66 – 80 B B ( Baik )
51 – 65 C C ( Cukup )
0 – 50 D K ( Kurang )

Penilaian Kelas 3
Lembar Penilaian Kelas 3

Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Kerjasama Partisipasi Skor
1.
2.
3.
4.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Mengetahui Guru Kelas


Kepala SD N 2 Pangenrejo

Siti Suminah, S.Pd.SD Vita Kurniati, S.Pd


NIP. 19620505 198303 1 026 NIP : -
MODUL 3

PENGORGANISASIAN KELAS
Nama Anggota Kelompok:

1. Vita Kurniati (857945479)


2. Devi Budi Pusfitorini (857945572)
3. Tyas Febi Arvianti (857945304)
4. Lissa Yunianawati (857949523)
PENGORGANISASIAN KELAS

PENATAAN RUANG PENGELOMPOKAN


KELAS
Disiplin Kelas
BELAJAR MURID

A. PENATAAN RUANG A. Kelompok Belajar A. Apa yang dimaksud dengan


1. Penataan Fisik Kelas B. Bagaiman memaksimalkan ARK?
2. Pengaturan Denah pemanfaatan sumber 1. ARK bagaimana yang harus
Ruang Kelas belajar yang ada agar para anda persiapkan bagi anda
3. Mengatur Pajangan sendiri?
murid belajar mandiri
2. Apa yang dimaksud dengan
dengan “Kegiatan Siap” atau
Stand by Activities?
PenataanRuang Kelas
Penataan ruang kelas merupakan salah satu unsur dari pengorganisasian kelas
secara keseluruhan ruang menunjukan perhatian dan perencanaan yang serius.
Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di ruang kelas maka ruangan kelas
harus ditata secara sempurna untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, agar
mereka dapat belajar dengan efektif. Dalam menghadapi murid yang bervariasi
baik umur, kemampuan, kematangan, maupun minat, perlu diciptakan
lingkungan yang bervariasi pula. Oleh karena itu, pengaturan ruang kelas perlu
dilakukan secara periodik, untuk menunjukkan dan mencerminkan kebutuhan
belajar yang sewaktu-waktu berubah.
Penataan Ruang
1. Penataan Fisik Kelas
a. Daerah Pajangan e. Papan Tulis

b. Kemudahan Bergerak f. Bangku dan Kursi

c. Sinar g. Meja Guru

d. Panas dan Ventilasi h. Sudut Aktivitas

4
2. Pengaturan Denah Ruang Kelas
Berdasarkan dari pengamatan selama ini,
pengaturan denah kelas yang kita jumpai
adalah seperti yang terlihat pada gambar
disamping.
Sebenarnya dalam PKR pengaturan
semacam ini kurang sesuai. Ini disebabkan
oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak Luwes
2. Sulit melakukan kegiatan belajar yang
bervariasi
3. Membatasi gerak melakukan supervisi dan
memberikan umpan balik secara
individual.
Berikut ini beberapa contoh yang lebih sederhana dari
denah sebelumnya untuk mendorong menciptakan denah
kelas yang cocok di dalam kelas .
Beberapa Keuntungan dari denah disamping
Yaitu
1. Semua sumber belajar ada di ruangan,
guru harus mengatur penggunaannya
secara bergilir.
2. Supervisi mudah dilakukan, karena semua
murid dan kegiatan belajar berlangsung
di dalam satu ruang.
3. Kegiatan belajar lebih bervariasi,
sehingga membuka peluang untuk
menghasilkan iklim kelas yang positif.
Beberapa contoh denah yang lebih sederhana
contoh lain dari variasi penataan ruang kelas
Dengan menggunakan denah ini murid
yang lebih tua dapat membantu
membantu murid yang lebih muda.
Murid yang membantu disebut “tutor”.
Dalam contoh di atas murid kelas II
selain duduk dekat dengan kelas II
lainnya, mereka juga duduk dekat
dengan murid kelas V. Seorang murid
kelas II dapat berpaling kearah murid
murid kelas V bila memerlukan bantuan,
begitu juga yang duduk dekat dengan
kelas VI.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhitungkan sebelum
memutuskan denah kelas mana yang akan Anda ciptakan, yaitu:

1.Bentuk Kegiatan Belajar (BKB) apakah yang pada umumnya


berlangsung di kelas Anda?
2.BKB apakah yang ingin Anda lakukan sekarang?
3.Apakah Anda akan melangsungkan kegiatan belajar dalam bentuk
proyek kelompok?
4.Apakah akan ada murid yang menjadi tutor kakak atau tutor sejawat?
5.Apakah Anda akan menghadapi murid secara individu atau kelompok
kecil atau kedua-duanya?
6.Apakah Anda menginginkan agar murid mampu belajar mandiri dengan
sedikit saja campur tangan dari Anda?
3. Mengatur Pajangan
Untuk menjadikan ruang kelas yang menarik dan membuat murid betah dikelas
salah satunya adalah memasang pajangan. Pajangan dapat berbentuk gambar,
grafik, hasil karya murid yang mengandung pesan kependidikan.

Dapat menggunakan papan sebagai tempat untuk menempelkan pajangan baik


yang dibuat oleh murid atau oleh guru. Papan pajangan tersebut hendaknya
berfungsi sebagai alat pengajaran yaitu untuk :
1. memberi informasi.
2. memamerkan karya murid
3. menampilkan soal atau teka-teki
4. mendorong murid untuk bekerja sama.

Dapat Mengunakan tali yang direntangkan di dalam kelas atau gantungan baju
yang dimanfaatkan untuk menggantungkan pajangan.
KB 2
1. Bagaimanakah cara Membentuk Kelompok
Belajar
a. Kelompok belajar berdasarkan kemampuan
b. Kelompok Berdasarkan Kemampuan yang
berbeda
c. Pengelompokkan Sosial
2. Bagaimana cara Merencanakan Kegiatan
Kelompok Belajar
A. Kelompok Belajar
a. Menentukan Bagaimana Cara Murid
Bekerjasama
b. Menentukan Program Pelatihan Bagi
Pengembangan Keterampilan bekerja sama
c. Memberikan Tugas yang Dihasilkan oleh
Kelompok
d. Meletakkan Dasar-dasar Kerja secara teliti
13
e. Memutuskan Bagaimana Belajar Bersama akan
3. Bagaimana Cara Meningkatkan
Keterampilan Belajar Kelompok
Sebagaimana keterampilan lainnya,
keterampilan kerja kelompok dapat
diajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran , misalnya membentuk model
atau contoh, instruksi langsung , bermain
peran, simulasi, pengamatan, umpa balik
dan pemantapan

14
a. Setiap murid diharuskan mengemukakan gagasan
b. Setiap murid diberikan kesempatan untuk
berbicara.
c. Murid memperhatikan dan dapat menangkap
gagasan atau pendapat orang lain.
Morris(Cohen d. Menanyakan paa murid lainnya apakah
, 1986) mempunyai gagasan.
e. bberikan alasan untuk setiap gagasan, dan
diskusikan apabila ada gagasa yang berbeda.
f. mendorong murid-murid untuk bertanya.

15
BAGAIMANA MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
YANG ADA AGAR PARA MURID DENGAN BELAJAR MANDIRI

Belajar mandiri adalah pendidikan yang menekankan pada


“inisiatif individu dalam belajar”
Prinsip mandiri bagi guru yaitu melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap fasilitas

16
Salah satu cara agar murid
dapat belajar mandiri, dapat
dilakukan dengan menggunakan
Lembar Kerja Murid(LKM)
Dimana LKM itu merupakan
panduan bagi murid untuk
melakukan pengamatan,
percobaan, demonstrasi,
simulasi, berdiskusi dan
memcahkan berbagai masalah.
Dengan cara di atas tadi murid aktif
belajar secara mandiri. Dengan cara ini
belajar mandiri murid dapat ditingkatkan
dimana murid dapat melakukan sendiri,
menemukan sendiri, menganalisis sendiri,
dan menevaluasi sendiri.

18
1.
TRANSITION HEADLINE
Let’s start with the first set of
slides

Bagaimana memanfaatkan Pusat
Sumber Belajar (PSB)

PSB yaitu: tempat untuk


menyimpan dan memanfaatkan
berbagai benda sumber belajar

20
a. Mengembangkan keterampilan /konsep
1.Kecermatan
2.Penerapan konsep
b. Menempatkan semua lembar kerja,
permainan, diagram, hasil praktikum,
laporan dan hasil karya lainnya di
suatu tempat dimana murid2 dapat
belajar dengan cara mendiri
c. Mengembangkan beberapa bentuk
penyimpanan sehingga baik guru dan
murid dapat menghabiskn wktunya untuk
belajar PSB.CONTOH : HAL. 3.31
21
2.Tutor sebagai organisator kelas
Berdasarkan model perangkapan kelas, ternyata PKR merupakan kegiatan mengajar 2 kelas
atau lebih secara bergilir. Dalam pembelajaran bergilir tersebut terdapat beberapa
kelemahan, antara lain :
a.Efisiensi waktu sangat rendah : pada awal pelajaran dan pada saat peralihan mengajar dari

satu kelas ke kelas lain, merupakan titik paling rawan. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa tidak kurang dari 10 menit awal satu kelas yang dirangkap mengalami kekosongan.
b.Materi yang diberikan sangat sedikit : mata pelajaran yang diberikan oleh guru kelas

rangkap dalam satu hari rata-rata bisa diajarkan hanya dua mata pelajaran.
Untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan tersebut dapat menggunakan tutor
untuk membantu guru dan murid dalam
belajar.
Tutor adalah orang yang dipilih dari
murid atau orang lain, yang mempunyai
kemampuan lebih untuk membantumurid
dalam belajar. Jika dpilih dari murid, mereka
harus lebih pandai dari murid lainnya. Jika
dipilih dari masyarakat, mereka harus
mempunyai keahlian khusus yang dapat
ditularkan kepada murid-murid.
 Murid yang pandai biasanya lebih cepat dalam
menyelesaikan tugasnya, sedangkan murid yang
lambat akan panik melihat murid lain sudah selesai,
mereka akan mengerjakan tugasnya dengan
tergesa-gesa atau mencontek dari teman lainnya.
 Oleh karena itu, agar anak yang lambat dapat
dibantu, sedangkan anak yang pandai
kemampuannya bisa berkembang terus maka anak
yang pandai dapat membantu temannya yang
lambat, misalnya memberikan petunjuk cara
mengerjakan, dan bagaiman hasilnya atau
mendiskusikannya apabila ada yang menemui
kesulitan.
 Peran seperti ini adalah peran tutor.
Secara alami, yang juga didukung oleh
hasil penelitian (Miller, 1989) bahwa setiap saat
murid memerlukan bantuan dari murid lainnya,
dan murid dapat belajar dari murid lainnya.

Anak bermain sejak dia di rumah


dengan saudaranya, tetangga, dan teman di
sekolah. Mereka saling membantu dan
membutuhkan. Ini dapat dibuktikan bahwa dalam
setiap kelas pasti ada murid yang bertanya kepada
murid yang lain. ini menunjukkan bahwa mereka
perlu teman dan bantuan.
Langkah-langkah dalam merencanakan
pemanfaatan tutor

01 02
Menetapkan tujuan yang ingin Menetapkan siapa yang akan ikut
dicapai dalam tutorial
Tutorial mempunyai pengaruh positif terhadap Memilih dan memasangkan tutor dengan murid
berbagai aspek belajar pada waktu yang yang akan ditutori merupakan langkah yang
bersamaan. sanat penting.

03 04
Menetapkan tempat di mana tutorial Penjadwalan tutorial
dilaksanakan
Dalam mengorganisasikan kelas untuk tutorial,
perlu dipertimbangkan apakah tidak ada
kegiatan lain selama tutorial berlangsung
05
Menentukan materi mana yang
diberikan dalam tutorial
2.Bagaimana Cara Memilih dan
Mempersiapkan tutor?
a. Tutor sebaya : seorang murid membantu belajar murid lainnya dalam tingkat kelas yang

sama. Namun dalam pelaksanannya ditemui beberapa kesulitan, yaitu:

(1)murid yang menjadi tutor mempunyai tugas dan kewajiban sendiri yaitu belajar seperti murid

yang lain

(2)apabila tutor berasal dari salah satu murid temannya maka disiplin murid akan hilang, mereka

tidak mau mematuhi temannya yang menjadi tutor

(3)sulit untuk menatar tutor karena selayaknya guru dia harus menguasai mata pelajaran dan

menguasai teman-temannya.

Tutor dapat dimanfaatkan dalam kelompok, secara individual atau berpasangan.


b. Tutor Kakak : tutor yang dipilih dari kelas yang lebih tinggi, yang kemampuannya di atas rata-rata

karena ia berperan untuk membantu adik-adik kelasnya dalam belajar. Tutor kakak sebaiknya diambil

dari kelas tinggi. Satu hal yang harus disadari betul oleh guru adalah bahwa tutor bukan untuk

menggantikan guru, tetapi hanya memperpanjang tangan guru dan membantu murid lainnya dalam

belajar. Tutor kakak bisa digunakan baik untuk perangkapan 2 kelas yang berdekatan maupun yang

berbeda jauh tingkatannya. Dasar penggunaan tutor kakak adalah memanfaatkan murid dari kelas

yang lebih tinggi untuk membantu murid di kelas yang lebih rendah. Penggunaan tutor kakak dapat

dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1.Pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap oleh satu guru

2.Pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirngkap oleh 2 guru
c. Tutor dari Masyarakat : peran tutor dari masyarakat ini bau dapat dilaksanakan

apabila keadaan memaksa, misalnya harus merangkap 3 kelas atau lebih sekaligus. Tidak

ada kriteria khusus untuk menjadi tutor masyarakat, yang penting tutor ini memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang lebih dari muridnya. Tutor dari masyarakat bukan guru

sehingga kegiatannya juga terbatas untuk membantu murid dalam mengerjakan berbagai

tugas.

d. Penjaga sekolah sebagai tutor : memilih materi pelajaran yang dapat melibatkan

penjaga sekolah sebagai tutor, misalnya yang ringan-ringan atau materinya sudah dikenal

oleh penjaga sekolah misalnya yang berkaitan dengan lingkungan.


Berdasarkan uraian
tentang pemanfaatan
tutor, maka kerja sebagai
guru yang dinilai berat
akan banyak terbantu,
sehingga dapat
konsentrasi terhadap hal
yang sanat esensial,
misalnya terhadap materi
yang sulit tetapi penting,
menangani kasus-kasus
lamban dan kasus
lainnya.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih
dan memanfaatkan tutor adalah sebaga berikut

Prestasi Penampilan Mental


Yaitu pintar, murid yang Luwes, dapat bergaul Yaitu ramah, tidak
termasuk maju di dengan semua murid. pemarah, dan sabar.
kelasnya.
Apa keuntungan digunakannya tutor?

Memupuk rasa kerja sama dan saling membantu


Meningkatkan kemampuan baik tutor maupun murid

Membentuk rasa bangga pada diri tutor


Menjadi teladan bagi murid dan masayarakat lainnya

Bahasa yang digunakan lebih mudah dipahami


Menularkan kemampuan yang dimiliki tutor

Murid yang lambat dapat terbimbing secara individual


Kurangnya sumber belajar dapat teratasi
Keuntungan atau imbalan bagi tutor

Memberikan
Pertimbangan
pinjaman buku untuk
untuk dipelajari memberikan nilai
lebih untuk mata
bersama tutor pelajaran yang
lainnya Pengumuman kepada ditutorkan
masyarakat atas peran
tutor dalam
keberhasilan belajar
murid-murid
Disiplin Kelas
Apa yang dimaksud dengan
ARK????

ARK adalah aturan-aturan dan prosedur


yang dirumuskan oleh guru serta
dimengerti oleh murid untuk mengatur
kegiatan dan perilaku sehari hari
terutama dalam kegiatan belajar.
(Ian Collingwood, h.79)
ARK terbagi menjadi dua jenis
ARK untuk Guru
ARK untuk Murid

01
02
04
03
ARK yang efektif adalah ARK yang
mampu mendorong murid untuk
dapat memulai kegiatannya secara
cepat dan terarah. Dengan adanya
ARK, murid dan guru bersama-sama
mengetahui apa yang mestinya
dikerjakan karena semuanya sudah
terencana dengan baik.Tugas guru
selanjutnya untuk memotivasi belajar
murid.
Kebiasan yang diciptakan guru berkaitan dengan ARK
Kegiatan Siap atau Stand by Activities
Contoh Kegiatan Siap

01 02 03 04
Kelas PKR dapat dilaksanakan melalui 3 jenis
Pembelajaran Klasikal

Pembelajaran secara klasikal merupakan


kunci keberhasilan dalam PKR karena
memupuk kebersamaan dalam bekerja.
Dalam pelajaran klasikal dapat berupa,
antara lain pengajaran percakapan,
bercerita, olahraga, kesenian dan studi
lingkungan.
Pembelajaran Individual

Pembelajaran individual dapat diartikan


bahwa guru dapat memberikan pelajaran
secara individual. Ini tidak berarti bahwa
seorang guru harus memberikan pelajaran
individual kepada seluruh murid satu per
satu. Pelajaran individual hanya diberikan
kepada murid yang membutuhkannya,
misalnya murid yang berkesulitan belajar
atau murid nakal.
Pembelajaran Kelompok

Pembelajaran juga dapat diberikan secara


kelompok. Kelompok murid yang dapat
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya.
Kelompok murid campuran dapat diberikan
"tugas pengamatan, percobaan" atau jenis
permainan kelompok.
Sedangkan bagi kelompok yang terdiri dari
kelompok sosial, tidak banyak berbeda
dengan kelompok campuran di atas, misalnya
dalam melakukan percobaan,pengamatan
atau Simulasi.
Thanks for your
attention
Berikut link youtube video 1 pembelajaran kelas rangkap model 221
Nama : Vita Kurniati
NIM : 857945479
https://www.youtube.com/watch?v=k4XjOlKfsL4

Berikut link youtube video 2 pembelajaran kelas rangkap model 221


Nama : Vita Kurniati
NIM : 857945479
https://www.youtube.com/watch?v=Q88iaCzwQoQ
Lembar Refleksi Pelaksanaan praktek Pembelajaran Kelas Rangkap

SD saya terletak di dekat jalan raya provinsi tepatnya jalan Brigjend Katamso km 2 , di kiri
kanan SD merupakan perumahan padat penduduk. Bangunan SD sudah memadai. Mata
pencaharian masyarakat di lingkungan SD saya adalah buruh dan Sebagian pegawai kantor.
Siswa siswi kami belajar di kelas yang berukuran 7 x 9 meter. Karena jumlah siswa kami
cukup lumayan dan terkadang ada tenaga pendidik yang berhalangan hadir maka saya
adakan pembelajaran kelas rangkap.

1. Saya memilih melakukan praktek Pembelajaran Kelas Rangkap model 221 karena
saya mengajar dengan dua tingkatan kelas berbeda, dua mata pelajaran dan dalam
satu ruangan.
2. Perasaan saya saat melakukan praktek Pembelajaran Kelas Rangkap di kelas saya
sendiri adalah
Saya sangat senang bisa tetap selalu bersama mereka,saya selalu berharap mereka
menjadi anak yang pintar,cerdas,jujur dan bertanggungjawab.
3. Masalah/kendala yang saya alami saat melakukan praktek Pembelajaran Kelas
Rangkap di kelas saya sendiri adalah
Anak – Anak sepertinya kurang maksimal dalam menerima pembelajaran karena
terkadang .
4. Reaksi siswa yang saya perhatikan saat saya melakukan praktek Pembelajran Kelas
rangkap adalah
Anak – Anak begitu antusias ingin menerima pembelajaran dengan semaksimal
mungkin.
5. Menurut saya, PKR sesuai untuk diterapkan di kelas pada situasi dan kondisi seperti
SD tempat saya mengajar .

Nama saya : Vita Kurniati

NIM : 857945479

Tempat / Alamat Mengajar : SD N 2 PANGENREJO

Jumlah Siswa saya : Kelas 2 : 15 siswa

Kelas 3 : 19 siswa

Anda mungkin juga menyukai