Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN BEST PRACTICE

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ( PBL )


MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SERAT WULANGREH
PUPUH GAMBUH BAGI SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 TAWANGSARI
Disusun Oleh :
Candra Kristianto

A. PENDAHULUAN
Bahasa Jawa merupakan salah satu Bahasa Daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Jawa
juga berperan sebagai pembentuk budi pekerti sekaligus pembentuk karakter manusia yang
santun dan bermartabat sesuai dengan budaya ketimuran. Di dalam Serat Wulangreh
mengandung banyak sekali nilai-nilai budi pekerti yang bisa membantu membentuk
pribadi dan karakter diri siswa.

B. PEMBAHASAN
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran.
1. Situasi
a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang permasalahan yang dihadapi yaitu Rendahnya kemampuan
siswa untuk menganalisis dan memahami materi nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam Serat Wulangreh Pupuh Gambuh dan guru yang belum menerapkan metode
pembelajaran yag tepat serta kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang
inovatif.
b. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
1) Sebagai bahan evaluasi diri untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
dilaksanakan, baik dari model, metode, media sehingga proses pembelajaran
yang dilakukan guru akan lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik.
2) Berbagi pengalaman terhadap orang lain khususnya Bapak dan Ibu guru
pengajar agar dapat memotivasi diri untuk selalu memperbaiki proses dan gaya
mengajarnya sehingga akan lebih inovatif dan kreatif agar dapat mewujudkan
pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan masing-
masing peserta didik.
3) Peserta didik mengetahui pentingnya mempelajari Serat Wulangreh dan
Tembang Macapat sebagai salah satu usaha pembentukan karakter diri dan
sebagai upaya melestarikan budaya Jawa yang adi luhung.
c. Peran dan Tanggung jawab
Guru melakukan identifikasi masalah, menentukan alternatif solusi,
menyusun opsi penyelesaian masalah. Selain itu, dalam praktik pembelajaran guru
bertugas sebagai fasilitator yang membimbing siswa selama proses pembelajaran.

2. Tantangan
Tantangan yang terjadi untuk mencapai tujuan pembelajaran :
1) Siswa kesulitan untuk memahami kosakata Bahasa Jawa yang terdapat pada
teks Serat Wulangreh sehingga siswa cenderung menjadi kurang tertarik pada
materi yang diajarkan.
2) Model Pembelajaran masih berpusat pada guru yang membuat interaksi siswa
menjadi terbatas dan siswa menjadi kurang aktif saat pembelajaran.
3) Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif untuk membantu
guru dalam menyampaikan materi serta media yang tepat dan menarik untuk
siswa dalam memahami materi bahan ajar.

3. Aksi
a. Pemilihan Media
1) Strategi yang dilakukan guru adalah menggunakan media pembelajaran berupa
Video Tembang Macapat dan Aplikasi Bausastra Online .
2) Proses pembuatan media tersebut diawali dengan mempersiapkan materi yang
akan diintegrasikan dan disesuaikan dengan media.
3) Sumber daya yang dibutuhkan antara lain gawai untuk merekam dibantu rekan
kerja untuk proses perekaman.
b. Pemilihan Metode dan model pembelajaran
1) Strategi yang dilakukan oleh guru yakni menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dan menerapkan metode Saintifik.
2) Proses pemilihan model dan metode yaitu dengan mempelajari
karakteristiknya terlebih dahulu, serta menelaah sintak dan disesuaikan dengan
pelaksanaan pembelajaran.

4. Refleksi
a. Dampak yang dihasilkan
Penggunaan media video Tembang Macapat dan Aplikasi Bausastra
memberikan gambaran yang jelas terkait pemahaman tentang Serat Wulangreh
Pupuh Gambuh. Dibuktikan dengan hasil menulis gancaran dan menyusun nilai
luhur oleh siswa.
Penerapan model pembelajaran dan metode pembelajaran dapat membantu
peserta didik berfikir kritis, kolaboratif, percaya diri dan kreatif.
b. Faktor Penentu Keberhasilan
Faktor penentu keberhasilan ketercapaian pembelajaran adalah guru harus benar-
benar melaksanakan setiap sintak-sintak dalam model PBL dengan baik, serta
penggunaan media pembelajaran yang inovatif bisa menarik keaktifan siswa dalam
pembelajaran.

5. Kesimpulan
a. Penerapan model pembelajaran PBL dengan metode saintifik sangat efektif untuk
mengatasi masalah dalam pembelajaran di kelas karena ketercapaian hasil belajar
yang dikerjakan siswa dapat memenuhi target tujuan pembelajaran.
b. Pemilihan model PBL dengan metode saintifik membuat siswa lebih aktif, kreatif,
mampu berfikir kritis, serta fokus dalam mengikuti pembelajaran.
c. Penggunaan media pembelajaran yang interaktif dan inovatif menunjang siswa
dalam mencapai keberhasilan dalam belajar serta membuat pengalaman belajar
baru dan lebih bermakna.
6. Daftar Pustaka
Harjawiyana, Haryana & Supriya. 2009. Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa.
Kanisius: Yogyakarta
Panani, S.(2019). Serat Wulangreh: Ajaran Keutamaan Moral Membangun
Pribadi yang Luhur. Serat Wulangreh: Ajaran Keutamaan Moral Membangun
Pribadi Yang Luhur, 29(2), 275–299.

Sumarlam & Suryani, Ersyani Siti. 2013. Widya Adi Basa Jawi. PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri: Surakarta

Mengetahui Sukoharjo, 3 Februari 2024


Kepala SMP Negeri 3 Tawangsari Guru Mata Pelajaran

Laras Subekti, S.Pd Candra Kristianto, S.Pd


NIP. 196809 199412 2 004 NIP. –

Anda mungkin juga menyukai