2. Penyebab bronchopneumonia 3. Tanda dan gejala bronchopneumonia 4. Perawatan pada klien bronchopneumonia C. Pelaksanaan No 1. Kegiatan Pembukaan ( 2 menit ) Kegiatan Penyuluh (Mahasiswa) Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan Kontak waktu 2. Inti ( 10 menit ) Menyampaikan materi Menekankan hal-hal yang penting dan memberikan contoh Menjawab pertanyaan 3. Penutup ( 3 menit) Evaluasi Memberikan resume materi Ucapan terima kasih Ucapan salam Mendengarkan, memperhatikan dan menanyakan yang tidak jelas Memperhatikan Menjawab pertanyaan Memperhatikan Menyatakan persetujuan Mengucapkan hamdallah dan menjawab salam D. Metode Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah : 1. Ceramah 2. Diskusi E. Media Leaflet
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Asep saepulloh, S.Kep
F. Evaluasi 1. Bentuk Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung pada kegiatan diskusi untuk menilai apakah pendidikan kesehatan dapat berhasil atau tidak. 2. Jenis Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang berjumlah 3 soal dan harus dijawab langsung oleh keluarga pasien pada saat itu juga. Pertanyaan evaluasi antara lain : a. Sebutkan pengertian, penyebab serta tanda dan gejala
bronchopneumonia ? b. Jelaskan cara perawatan pada klien bronchopneumonia ? c. Mengulang kembali cara melakukan postural drainage ?
MATERI PENYULUHAN
Bronchopneumonia
A. Pengertian Bronchopneumonia adalah peradangan pada paru-paru, dimana peradangan tidak saja pada parenkim paru tapi juga pada bronchioli. B. Penyebab Bakteri Virus Jamur : Pneumokokus, Streptocokukus, Stafilokukus : Resfiratory Syncitial Virus (RSV) adeno virus : Aspergilus, histoplasma
C. Tanda dan Gejala Sesak nafas Gelisah Suhu tubuh mendadak naik 390 C 400 C dan kadang-kadang disertai kejang. Nafas cepat dan dangkal Kebiru-biruan disekitar mulut dan hidung kadang disertai muntah serta BAB encer dan sering. Batuk berdahak. D. Fisioterafi untuk pengobatan Bronchopneumonia 1. Menjaga Kelancaran Nafas Baringkan dengan letak kepala ke atasdengan memberikan ganjal di bawah bahunya.
Bukalah pakaian yang ketat seperti gurita atau celana yang ada karetnya. Pada waktu akan memberi minum mengubah sikap baring. 2. Kebutuhan Nutrisi Pemberian makanan yang mengandung tinggi tinggi kalori dan protein. Jika bayi minum dot, dot harus sering dicabut untuk memberikan kesempatan bayi bernafas. Bila lender tetap bnayak dapat dilakuakn postural drainase Postural drainase adalah cara mempergunakan daya berat untuk mengeluarkan skret pada posisi tertentu. 3. Posisi Postural Drainase Anak duduk di atas pangkuan ibu dan cenderung agak sedikit ke depan yang dilenturkan di atas bantal. Anak duduk diatas pangkuan ibu dan kedudukannya cenderung berlawanan. Anak baringkan diatas pangkuan ibu dengan menggunakan bantal 4. Cara Postural Drainase Menepuk-nepuk dada dengan kedua telapak tangan telengkup selama beberapa kali. Kedua tangan bayi diangkat ke atas, lalu ke bawah, diulang beberapa kali. Posisi bayi dimiringkan atau tengkureb.
Ditepuk-tepuk dengan kedua telapak tangan pada bagian punggung beberapa kali. Digetar-getarkan dengan kedua jari pada pertengahan punggung bayi. 5. Semuanya dilakukan selama s 5 menit