Anda di halaman 1dari 4

CROWN POINT CABINETRY Pendahuluan Crown Point berlokasi di daerah pedesaan Claremont, New Hampshire.

Perusahaan ini merupakan pemasok lemari kabinet dapur bermutu tinggi yang dibuat sesuai pesanan pelanggan di Amerika Serikat. Perusahaan ini mengklaim bahwa mereka merupakan perusahaan yang memiliki angkatan kerja yang memotivasi dan menginspirasi bagi perusahan-perusahaan lainnya serta telah memperoleh kepercayaan dari ribuan pelanggan dalam negeri. Industri Industri lemari kabinet di Amerika Serikat sangat terfragmentasi dengan lebih dari 5.000 produsen dengan memproduksi 3 kategori kabinet yaitu : 1) Kabinet standar (stock cabinet) 2) Kabinet semi pesanan (semi-custom) 3) Kabinet sesuai pesanan (custom cabinet) Crown Point dengan memiliki 85 tenaga kerja, relatif dikategorikan sebagai produsen besar, meskipun perusahaan yang bergerak di bidang ini mempekerjakan lebih dari 1.000 orang. Crown Point memproduksi kabinet yang dibuat berdasarkan pesanan dan dengan ratarata penjualan pada tahun 2001 mencapai lebih dari $25.000 untuk satu set kabinet dapur . Sejarah Norm Stowell mendirikan bisnis ini pada tahun 1979, memproduksi kabinet pertama di garasi rumahnya. Dengan menerapkan prinsip kualitas dan jasa, sekitar tahun 1992 Norm telah mengembangkan bisnis ini menjadi lebih dari 100 tenaga kerja termasuk anaknya. Pada tahun 1993 Brian Stowell yang merupakan salah satu putra Norm memangku jabatan sebagai CEO atas persetujuan saudara-saudara kandung dan ayahnya. Produk dan Proses Produksi Crown Point Setiap lemari kabinet dapur, tersedia dalam beberapa model, jenis kayu, dan penyelesaian, dirancang khusus sesuai dengan spesifikasi dari pelanggan. Proses memproduksi lemari kabinet dapur : 1) Desain dikirim ke bagian produksi dimana bahan baku (terutama kayu maple, kayu ek kayu pinus, dan jenis kayu lainnya) dipotong untuk membuat kerangka, pintu, dan kotak. 2) Setiap potong kayu diamplas dengan tangan dan diselesaikan dengan pernis atau cat khusus 3) Produk akhir dirakit, dibungkus dengan selubung khusus, dan dikirim menggunakan truk

Jangka waktu dari pesanan diterima sampai dengan barang dikirim umumnya berikisar antara 14 sampai 20 minggu. Waktu aktual yang dibutuhkan untuk produksi kurang lebih adalah 10 hari. Dalam mengerjakan setiap bagian dari lemari kabinet dapur ini memerlukan keahlian tangan, sehingga membuat interaksi pekerja dengan kayu menjadi bagian penting dalam pembuatan kabinet dapir Crown Point. Perubahan Filosofi Lingkungsn kerja Crown Point serupa dengan lingkungan kerja kebanyakan produksi skala kecil. Beberapa karyawan loyal kepada perusahaan, akan tetapi sejumlah besar posisi dibuka untuk merekrut karyawan baru sampai empat sampai lima kali dalam setahun, sehingga menyenankan rata-rata perputaran karyawan dalam satu tahun mencapai 300 persen. Seorang karyawan menggambarkan bahwa hubungan antara manajemen dengan karyawan adalah sesuatu hal yang mengerikan. Para manajer terbiasa memilih sikap yang tidak menyenangkan, seolah-olah mereka sedang menunjukkan kekuasaan mereka. Tingkat kehadiran karyawan sangat buruk. Reaksi manajemen terhadap masalah ini dan terhadap banyak masalah lainnya adalag menggunakan tangan besi. Para pemimpin memberlakukan kebijakan meniadakan cuti dengan tetap dibayar bagi karyawan yang beralasan sakit sebelum atau setalah libur akhir pekan. Namun kebijakan ini hanya berdampak sedikit. Tetapi, masalah yang paling signifikan ialah buruknya pengendalian kualitas proses. Akhirnya pada awal tahun 1993, Brian memutuskan untuk melakukan uji coba atas pendekatan yang berbeda. Sikap Baru Brian memanggil karyawan untuk menyampaikan visi perusahaan yang baru, diantaranya : 1. Uang yang selama ini banyak dikeluarkan untuk pengerjaan ulang produk yang rusak dan pemborosan bahan baku, saat ini dirubah digunakan untuk memberikan dana pensiun apabila karyawan berhenti bekerja. 2. Crown Point ingin menjadi perusahaan yang diidamkan oleh para karyawan dan menanamkan jiwa bangga pada karyawan yang bekerja di Crown Point Namun karyawan merasa skeptis, namun Brian meminta mereka untuk mempercayainya. Pengumuman perubahan ini membawa periode restrukturisasi dan transisi yang berat. Manajemen dengan kritis mengevaluasi para karyawan berdasarkan pada kualitas kerja mereka dan mengurangi karyawan dari 76 orang menjadi 53 orang pada tahun 1994. Selama periode itu, unit dan dolar penjualanpun meningkat.

Manajemen Berdasarkan Tim Dua belas bulan setelah pidato Brian, istri dari Brian yaitu Becky menawarkan solusi yang sederhana namun radikal, diantaranya : 1. Membuang lapisan-lapisan manajemen dan membiarkan karyawan memilih siapa di antara rekan-rekan sejawatnya yang pantas untuk dipertahankan. 2. Mengusulkan pendekatan manajemen berdasarkan tim yang memberdayakan karyawan dengan tanggungjawab pengambilan keputusan personalia maupun manajemen. Filosofi tersebut diterima, dan delapan manajer lini produksi ditempatkan dalam tim-tim kerja bersama-sama dengan karyawan yang sebelumnya mereka supervisi. Beberapa manajer memilih untuk mengundurkan diri daripada turun jabatan. Beberapa manajer yang lain memilih untuk meyesuaikan diri tanpa menemui kendala. Sisanya berusaha untuk menyesuaikan diri akan tetapi tidak mampu bekerja dibawah sistem yang baru. Departemen produksi diubah strukturnya menjadi beberapa tim yang masing-masing beranggotakan maksimum 12 orang. Pada tahun 1994, tim-tim telah merancang balance scorecard yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja anggota tim dan memberikan rekomendasi kenaikan gaji sampai dengan presentase maksimum yang telah ditetapkan oleh manajemen. Pembagian Keuntungan Brian dan Becky mengusulkan untuk membagikan penghematan biaya tenaga kerja kepada para karyawan melalui program pembagian keuntungan bersyarat (program termed gainsharing) Sistem ini bekerja sebagai berikut : 1. Brian mengalikan angka-angka penjualan setiap bulan dengan sekelompok presentase yang disusun berdasarkan estimasi kemampuan perusahaan untuk membayar tenaga kerja. Angka ini digunakan untuk menentukan jumlah bonus maksimum. 2. Dari angka di atas, biaya tenanga kerja aktual untuk jam kerja reguler, biaya lembur, dan anggaran cuti karyawan dikurangkan 3. Dana yang tersisa didistribusikan secara merata setiap bulannya kepada karyawan sebagai presentase di antara para karyawan, berdasarkan upah yang diperoleh 4. Sejak diberlakukannya sistem insentif ini tahun 1997-2001, lebih dari 95% bonus tersebut telah dibayarkan, dengan rata-rata kompenasai tahunan sebesar 11%-20%. Namun akibat yang tudak diinginkan muncul dari sistem pembagian keuntungan ini yaitu timbulnya rasa permusuhan pada individu-individu yang bekerja lembur. Karena perhitungan pembagian keuntungan didasarkan pada kinerja perusahaan secara keseluruhan dan distribusi kepada para karyawan didasarkan pada upah yang diperoleh, akibatnya karyawan yang bekerja lembur menerima bagian bonus yang tidak proporsional.

Lain-Lain Beberapa contoh fasilitas yang diberikan kepada karyawan : 1. Pada tahun 1996 suatu rencana dana pensiun sebesar Rp 410.000 (sudah dikurskan) diterapkan pada tahun 1993. Pada tahun 2001, perusahaan menyamakan kontribusinya menjadi 50% dari sumbangan karyawan, dengan jumlah maksimum 10% dari gaji karyawan.Sebanyak 95% karyawan berpartisipasi dalam rencana dana pensiun tersebut. 2. Porgram piknik tahunan 3. Tempat duduk khusus di arena olahraga kota terdekat 4. Program ski di kaki bukit 5. Alat pembuat eskrim 6. Pembakar jagung di ruang makan siang 7. Program sarapan harian yang berkelanjutan Penjualan dan Pemasaran Crown Point menggunakan jaringan dealer yang ekstensif (berjumlah 76 secara total)

Anda mungkin juga menyukai