Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 2

Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

a. Catatan, merupakan uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh dokter dan dokter gigi maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya. b. Dokumen, merupakan kelengkapan dari catatan tersebut, antara lain foto rontgen, hasil laboratorium dan keterangan lain sesuai dengan kompetensi keilmuannya.

Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada penyakitpenyakit tertentu, sehingga data-data tersebut dapat dilaporkan ke instansi public health/WHO..

Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal. melalui statistik, keberhasilan manajemen rumah sakit dapat dinilai, diawasi, dan diukur berdasarkan keberhasilan kegiatan rumah sakit misalnya sejauh mana keberhasilan tindakan medis dan mengetahui prevalensi kejadian penyakit atau ratio seperti lamanya pasien dirawat, rasio angka kematian, rasio angka kematian ibu melahirkan, jumlah pasien, dan lain-lain. maka, dapat jadi acuan sebuah rumah sakit tentang pelayanannya sehingga dapat dievaluasi dan diperbaiki demi pencapaian kesehatan masyarakat.

Mengingat pentingnya rekam medis, maka pengelolaan rekam medis di rumah sakit/klinik harus diperhatikan dengan baik. Di beberapa rumah sakit sudah dikembangkan pendataan rekam medis dengan komputerisasi agar pendataan lebih efisien. Pihak rumah sakit juga harus memperhatikan pemasukan ilmu pengetahuan rekam medik kepada pimpinan dan staf unit RMK (Rekam Medis Kesehatan) di rumah sakit. Pengetahuan RMK meliputi ilmu kesehatan, manajemen, dasar-dasar ilmu hukum, statistic, ilmu administrasi RMK dan keuangan. Harus ditekankan juga urgensi rekam medis pada staf, sehingga walaupun bekerja tidak langsung kepada pasien, staf dapat melakukan pekerjaan dengan profesional..

sumber: http://inamc.or.id/download/Manual%20Rekam% 20Medis.pdf http://www.arsipjogjaprov.info/archieve/artikel/E MMI.ARSIPREKAMMEDIS.pdf http://rawimiharti.blog.ugm.ac.id/category/rekammedis/

Gesti Rachmani Rahmi Ayu Umami Gemi Nastiti Dahlia Rahmawati Rilda Dwi F. Tita Sri Anjani Utami Admanegara Rima Karimah Nindya Nandina Radix Eko Ayu Anggraini

Arina Sabila Yuniar Tria Tri Maharani Aprimadansari Rafitia anandita Khairunisaa Irrenne Rendi I. Siswanto Gabriella Nataya Putri Dian Permata

Imelda Elvira Susanto Silka Samanta Maria Lisa Sisca Valerrie Inneke Valerrie Anneke Tessa Takwarif Chica Pratiwi Valerrie Inneke Valerrie Anneke Tessa Takwarif Chica Pratiwi

Anda mungkin juga menyukai