Anda di halaman 1dari 15

Pendahuluan

Istilah SHH merupakan istilah yang sekarang

digunakan untuk menggantikan KHH (Koma Hiperosmolar Hiperglikemik) SHH pertama kali dilaporkan oleh Sament dan Schwartz pada tahun 1957 SHH didefinisikan sebagai hiperglikemia extrim, osmolalitas serum yang tinggi dan dihidrasi berat tanpa ketosis dan asidosis yang signifikan

Pendahuluan
Osmolalitas serum dihitung dengan rumus sebagai

berikut : 2(Na)(mEq/L) + glucosa (mg/dL) / 18 + BUN (mg/dL) / 2,8. Nilai normalnya adalah 290 5 mOsm/kg air Pada umumnya keton serum negatif dengan pemeriksaan metoda nitroprusid pada dilusi 1:2, bikarbonat serum > 20 mEq/L, dan pH arterial > 7,3

Pendahuluan
Hiperglikemia pada SHH biasanya lebih berat dari

pada KAD; kadar glucosa darah > 600 mg/dL biasanya dipakai sebagai kriteria diagnostik. SHH lebih sering terjadi pada usia tua atau pada mereka yang baru didiagnosis sebagai diabetes dengan onset lambat.

Faktor Pencetus
infeksi,
penyakit kardiovaskular, aritmia,

perdarahan,
gangguan keseimbangan cairan, pankreatitis, koma hepatic dan operasi

Sering disebabkan oleh obat-obatan a.l : tiazid,

steroid, klorpromazin, hidralazin, dilantin, simetidin dan haloperidol. (neuroleptik) Mempunyai penyakit dasar lain, ditemukan 85% pasien mengidap penyakit giinjal atau kardiovaskular, pernah ditemukan pada penyakit akromegali, tirotoksikosis dan penyakit Cushing

Patofisiologi

Diagnosis klinis
Tetralogi HONK: 1 Yes 3 No 1. Hiperglikemia > 600 800 mg/dl 2. Riwayat DM negatif atau tidak jelas (No DM history) 3. Respirasi Kussmaul negatif (No Kussmaul) 4. Ketonuria negatif atau meragukan (No Ketonuria)

Diagnosis Pasti
Pentalogi HONK: Diagnosis ditegakkan apabila terdapat diagnosis klinis dan osmolaritas darah > 325-350 mOSM/1
OSM darah = 2 (Na +K) + Glukosa/dl + Ureum mg/dl
18 6

Diagnosis Banding
1. Keto Asidosis Diabetik.
2. Koma Lakto Asidosis

Penatalaksanaan
Hampir sama dengan terapi KAD : Fase I Fase II, tanpa infus bikarbonat tetapi berikan : NaCL 0,45% RI seperti pada terapi KAD Antibiotika menurut indikasi apabila pasma Na < 150 mEq/1 diberi normal saline, namun apabila plasma Na > 150 mEq/I diberi hypotonic saline

Fase

Uraian Terapi

1.

Rehidrasi

Fase 1

2. 3.
4.

IDRIV* Infus K+ per 24 jam


Antibiotika

: NaCL 0,45% (Na>150 mEq/l) /9% (Na<150 mEq/l) atau RL, 2 L/2 jam pertama, lalu 80 tt/m selama 4 jam, lalu 30 tt/m selama 18 jam (4-6 L/24 jam), diteruskan sampai 24 jam berikutnya (20 tt/m) : 4 unit/jam i.v (rumus minus satu) : 25 mEq (bila K+= 3,0-3,5 mEq/I), 50 mEq (K+ = 2,5-3,0), 75 mEq (bila K+ = 2,0-2,0 dan 100 mEq (bila K+ 2,0 mEq) : sesuai indikasi

Glukosa Darah 250 mg/dl atau reduksi Fase II 1. Rumatan : NaCI 0,45%/9% atau pot. R (IR 4-8 u), Maltosa 10% (IR 6-12 u) Bergantian : 20tt/m (dimulai perlahan, berjalan perlahan, dan diakhiri perlahan) Kalium : p.e (bila K+ < 4 mEq/I) atau per os (air tomat/kaldu) IR : 3 x 8-12 U sc Makanan lunak, karbohidrat kompleks per oral

1. 2. 3.

Rumus : 2 4 18 24 bawah

80

30

20

Atas

Prognosis
K.HONK mempunyai prognosis yang buruk, yaitu

dengan mortalitas 50%

Anda mungkin juga menyukai