Anda di halaman 1dari 32

Lehigh Steel

RADILLA WIDYASTUTI ADE KURNIATI

MEGA HERLINDA

Teori kendala atau theory of constraints (TOC) merupakan filosofi manajemen sistem yang dikembangkan oleh Eliyahu M Goldratt sejak awal 1980an. TOC menyatakan bahwa kinerja perusahaan (sistem) dibatasi (Constraints) Kendala. Teori ini mengakui bahwa kinerja setiap perusahaan dibatasi oleh kendalakendalanya, yang kemudian mengembangkan pendekatan spesifik untuk mengelola kendala guna mendukung tujuan perbaikan yang berkelanjutan.

TOC memfokuskan pada tiga ukuran kinerja organisasi :

Troughput

Persediaan
Beban Operasi

1. TOC berpendapat bahwa aktivitas produksi mempunyai sifat yang saling tergantung dan TOC mengenali bagaimana aktivitas yang paling terbatas mengendalikan kinerja pada sistem yang lebih luas. 2. TOC memfokuskan perhatian pada kendala dari perspektif organisasi, misalnya bagaimana menghilangkan kendala yang berdampak pada tujuan perusahaan.

3. Proses TOC dalam menghilangkan bottleneck secara terus menerus akan berdampak pada kesuksesan sub sistem perusahaan yang lebih luas dan mempelopori perubahan budaya manajemen perusahaan. Misalnya TOC mendorong komunikasi dan pemecahanmasalah pada semua area fungsional dalam suatu organisasi.

Mengidentifikasi kendala kendala perusahaan Mengeksploitasi kedala kendala yang mengikat

Menyubordinasi apa pun, selain keputusan yang dibuat

Mengangkat kendala-kendala yang mengikat

Mengulangi proses

TOC mengajarkan manajer untuk memaksimalkan throughput sementara meminimalkan beban operasi dan aktiva, Memaksimalkan throughput memerlukan pengakuan bahwa proses produksi adalah system yang sangat kompleks

TOC memfokuskan perhatian manajer pada kendala atau pemborosan yang memperlambat proses produksi.
TOC mengarahkan perhatian manajer pada

bagaimana kecepatan bahan baku dan komponen yang dibeli untuk diproses menjadi produk akhir dan diserahkan kepada pelanggan.

Memaxiumkan aliran dalam kendala pengikat (Binding Constraint)


Menyederhanakan bottleneck dalam operasi:

*sederhanakan desain produk *sederhanakan proses manufaktur Cari cacat kualitas dalam bahan baku yang menyebabkan keterlambatan (slowing things down). Turunkan waktu set-up . Turunkan kelambatan lainnya yang terkait dengan unscheduled dan non-value-added activities, seperti inspections, kerusakan mesin (machine break-downs). Sederhanakan kendala pengikat dengan cara mengubah semua aktivitas dari kendala yang tidak mengurangi fungsi operasi.

Tujuan Utama
TOC
Fokus Jk Pendek; analisis through-put berdasar bahan dan biaya terkait.

ABC
Fokus Jk Panjang; analisis semua biaya produk; materials, labor dan overhead

Lehigh Steel LEHIGH STEEL

GGAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM I. PROFIL LEHIGH STEEL


II. STRUKTUR INDUSTRI STEEL III. PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI IV. LEHIGH STEELS PROBLEM V. MARKETS AND PRODUCTS VI. PROCESS FLOW VII. STANDAR COSTING VIII. ABC SYSTEM IX. THEORY OF CONSTRAINTS

PROFIL LEHIGH STEEL


Lehigh Steel merupakan perusahaan manufaktur yang

memproduksi baja khusus yang didirikan pada tahun 1913. Pada tahun 1975, The Palmer Company mengakuisisi Lehigh Steel dan menjadikannya sebagai anak perusahaannya. Sebagai Produsen utama, Lehigh menikmati posisi pasar premium karena kemampuan superior untuk mengintegrasikan bahan bersih, dengan pengolahan yang tepat untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.

13

PROFIL LEHIGH STEEL


Disamping pasar premium, Lehigh juga

mengoperasikan divisi distribusi kecil untuk melayani segmen pasar tertentu.


Sebagai Perusahaan Manufaktur yang

berpengalaman, dalam pengolahan berings dan alloy steel, Palmer Company meyakini pengembangan pengetahuan dan inovasi merupakan hal penting dalam keputusan jangka panjang.
14

Bearing steel

Alloy steel

STRUKTUR INDUSTRI STEEL


Industri

baja khusus diperkirakan mencapai 10% dari total industri baja nasional (US) Industri baja khusus, sebagaimana lazimnya industri berbasis teknologi tinggi dan industri khusus lainnya, menjanjikan prospek keuntungan dan pertumbuhan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang mengedepankan aplikasi khusus dan pengembangan kompetensi teknis yang unik. Untuk bertahan di industri baja khusus ini, 16

LEHIGH STEELS PROBLEM


Sejak tahun 1991 hingga 1992 Lehigh mengalami penurunan kinerja (rugi). Manajemen menduga Sistem Biaya Standar yang selama ini diterapkan tidak efektif untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Sistem Biaya Standar mempergunakan driver untuk alokasi biaya berdasarkan volume.

Manajemen menghendaki sistem costing baru yang mampu menentukan product mix yang tepat.
17

MARKET AND PRODUCT


Costumer industri ini cukup beragam,

mulai dari toko besi berskala besar hingga OEM, mulai dari kelas distributor hingga pekerja logam. Lehigh mengklasifikasikan costumernya dalam 33 kelompok (lihat Exhibit 1). Produk Lehigh meliputi: Alloy, Bearing, Conversion, Corrosion, Die Steel, HighSpeed dan High-Temperature. Alloy, Die Steel dan High Speed menghasilkan 70% dari total penjualan. Rincian produk

18

Bearing

Alloy

PROCESS FLOW

See Exhibit 3

20

STANDAR COSTING
Menggunakan

volume

sebagai

basis

alokasi Kinerja diukur dengan CM produk (yang diukur dengan biaya standar) dikurangi dengan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya manufaktur langsung. Berdasarkan sistem ini, potensi laba masih menjanjikan, namun banyaknya permintaan yang membutuhkan proses khusus dan adanya permintaan dalam jumlah kecil, mengakibatkan rata-rata

21

STANDAR COSTING (Cont,...)


Berat produk (dalam satuan pounds)

dipergunakan sebagai unit primer dalam pengukuran biaya standar. Standar untuk bahan baku dan tenaga kerja langsung didasarkan pada tagihan bahan baku dan routings. Biaya manufaktur langsung dialokasikan berdasarkan jam mesin Biaya manufaktur tidak langsung dan biaya umum dialokasikan berdasarkan berat produk (pounds) yang diproduksi.
22

ABC SYSTEM
Lehigh

memiliki variasi produk yang sangat banyak, sehingga dianggap penting untuk menerapkan ABC System. Tiap-tiap kastamer dan produk membutuhkan konsumsi sumberdaya yang berbeda. Sistem existing (biaya standar) hanya mengalokasikan biaya secara rata-rata. Penerapan ABC System di Lehigh bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang produk dan kastamer

23

ABC SYSTEM (Cont,...)


Desain ABC System meliputi:

kastamer, produk dan operasional perusahaan. Biaya atas setiap resources dialokasikan ke tiap aktivitas berdasarkan prosentase waktu atau upaya yang dipergunakan. Selanjutnya, biaya per aktivitas tersebut dialokasikan ke produk

24

ABC SYSTEM (Cont,...)


Pengelompokan aktivitas dan cost drivers

disusun atas hirarki empat tingkat: unit, batch, produk dan fasilitas. Model ABC di Lehigh mencakup 50 proses bisnis dan 270 aktivitas. Alokasi overhead mempergunakan berbagai driver (yang terkait dengan aktivitas), antara lain jumlah pesanan, jam mesin, jumlah skus per produk. Biaya umum dialokasikan berdasarkan berat produk yang dihasilkan. Suatu Tim dibentuk untuk secara berkala

25

ABC SYSTEM (Cont,...)


Hasil implementasi ABC tersebut

memuaskan Manajemen dan Staf Produksi. Setidaknya mereka punya justifikasi atas produk-produk yang menurut intuisi mereka menguntungkan atau tidak menguntungkan. Namun, sistem ini masih meninggalkan ganjalan. Misalnya High-Temp. memiliki keuntungan yang sama dengan HighSpeed. High-Speed diproses dalam CRM

26

THEORY OF CONSTRAINS (TOC)


Manajemen Lehigh meyakini ABC

tersebut dapat dijelaskan melalui Theory of Constraint (TOC). Para pendukung TOC berpandangan bahwa product costing tidak akan optimal dalam pengambilan keputusan karena adanya constraint. Laba dapat ditingkatkan bila throughput atas produk yang dihasilkan dari constrained resources bisa ditingkatkan.
27

TOC (Cont,...)
Manajemen menemukan adanya

bottleneck dalam proses produksi. Adanya suatu proses yang mengharuskan WIP menunggu beberapa waktu di suatu workstation sebelum melanjutkan ke workstation berikutnya. Manajemen yang semula tidak memperhatikan waktu proses mulai menaruh perhatian untuk mempersingkat waktu proses dengan mengurangi/menghilangkan bottleneck .

28

Bahan untuk di diskusikan

Pendekatan mana yang digunakan untuk merasionalisasi product mix lehigh Steel:
- Standard Costing - ABC - TOC

CONCLUSION
Traditional costing dianggap tidak bisa

menghasilkan alokasi biaya yang tepat karena unsur simple averaging dengan single driver. ABC System menawarkan alokasi biaya yang lebih fair karena tiap produk/customer memperoleh pembebanan sesuai dengan konsumsi resources pada tiap-tiap aktivitasnya. Namun, ABC tidak mempertimbangkan bagaimana lancarnya material mengalir melalui profitabilitas produk seharusnya mencerminkan perbedaan semacam ini dalam konsumsi sumber daya, dan lebih tepat digunakan untuk perspektif jangka panjang. TOC merupakan pelengkap costing system yang
30

The End

Anda mungkin juga menyukai