Periode I (klasik)
Periode pertama
Periode pertama dalam studi gerakan sosial ini akar konseptualnya adalah studi perilaku kolektif yang didominasi oleh paradigma psikologi sosial yg memandang gerakan sosial sebagai sebuah crowd (kerumuman) yg mana menurut Gustava Le Bon The Crowd (1909) dibagi dua yakni 1) crowd tipe pasif adalah biasanya merujuk ke kelompok penonton dipinggir jalan yang berkumpul karena keingintahuan untuk menyaksikan berbagai peristiwa yang tidak biasanya, baik pemandangan ataupun suaranya.2) crowd aktif adalah merupakan stereotipe seperti riot dan kerusuhan rakyat (unruly rabble) yg terorganisir. Crowd pasif bisa berubah menjadi crowd aktif,maka crowd aktiflah yg perilaku-perilaku individunya yg menjadi pusat perhatian dalam studi gerakan sosial pada periode ini.
Dalam psikologi sosial klasik menurut Le Bon konsep crowd aktif didefinisikan sebagai perasaan gaduh dan kesatuan mental dan menghubungkannya sebagai sejenis perilaku yang sembrono yang irasional (konsep id kepribadian), maka dari itu periode pertama ini sering juga disebut periode irasional jg selain periode klasik. Pada masa periode ini gerakan sosial yg terjadi terkait dng (materi) kerusuhan pangan dan yg dominan adalah gerakan milenarian (kepemimpinan ratu adil)
Periode Kedua
Periode kedua dalam studi gerakan sosial ini akar konseptualnya dipengaruhi oleh kerangka fungsionalis dan dialektis marxis, periode ini mulai tercipta dari tahun 1960-an yg mulai meninggalkan konsep mental (irasional) ke konsep realitas sosial (rasional). Dalam paradigma fungsionalis ini konsep masyarakat digambarkan sebagai sebuah keseluruhan yang terorganisir ,yang tersusun dari bagian-bagian yang saling berkaitan, keseluruhan yang keberadaannya didasarkan pada konsensus nilai yang mempunyai kemampuan untuk mengatasi problem-problem konflik dengan cara memunculkan respon-respon penyesuaian-penyelarasan. Respon-respon ini yang mengakibatkan adanya gerakan sosial sebagai bagian dari seni resistensi/civil society in action
Dalam paradigma dialektis marxis konsep masyarakat digambarkan sebagai sebuah totalitas dari adanya ide konsep kelas dalam kerangka konsep sosial mengenai relasi produksi yakni Pertama pada bentuk-bentuk penghisapan nilai lebih yang tak terbayar yang dihasilkan oleh produsen dan atau pemilik alat produksi langsung dengan buruh (relasi antara yg berkuasa dengan yg dikuasai), kedua gerakan sosial menurut marxis titik utamanya adalah sebagai bentuk reaksi (perlawanan) dr kaum proletar terhadap kaum borjuis.
Pada masa periode kedua ini gerakan sosial masih bergerak pada seputar masalah ekonomi semata.
Periode ketiga
Pada periode ini adalah periode dekonstruksi (penataan ulang) dr konsep rasional pada periode kedua . Pada periode ini merupakan penataan ulang dari paradigma fungsionalis dan dialektis marxis yang tidak semata2 hanya menyentuh ruang lingkup ekonomi saja (terpusat dng dikotomi kelas borjuis & proletar sj) tetapi sudah melebar ke ide dan nilai seperti ideologis, kultural, pendidikan, gender dan lingkungan.
Karakteristik
Kedua (neoklasik)
Ketiga (Dekonstruksi)
Namun secara empirik gerakan old bisa tumpang tindih dengan yang new seperti gerakan serikat dagang islam yg lebih menekankan aspek ekonomi akan tetapi juga menekankan aspek nilai ke-islamanan jg terasa. Demikian jg gerakan Nahdatul Ulama (NU) atau Muhamadiyah
Rational choice
Social movement
LANJUTKAN