DOKUMENTASI
OLEH
BURHANUDDIN TAEBE
Definisi :
Sanitasi adalah Pengendalian higiene terhadap
proses produksi, termasuk bangunan, peralatan
dan penanganan bahan. Sanitasi lebih menitik
beratkan pada Bangunan & Peralatan
Higiene Perorangan : Kewajiban tiap personil mengamati peraturan mengenai kesehatan kerja, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan personil,
pengawasan higiene terhadap proses pembuatan
obat yang harus diterapkan oleh personil.
Higiene lebih menitik beratkan pada Personnel
Personalia
1. Karyawan hendaklah menjalani pemeriksaan kesehatan baik sebelum
diterima menjadi karyawan maupun
selama menjadi karyawan yang dilakukan secara berkala.
2. Karyawan hendaklah menerapkan
higiene perorangan dengan baik.
Mereka hendaklah dilatih mengenai
penerapan higiene perorangan.
Personalia
3. Karyawan yang mengidap penyakit
atau luka terbuka yang dapat menurunkan kualitas produk, dilarang menanga
ni bahan baku, bahan yang sedang
dalam proses, bhn pengemas dan produk jadi, sampai dia sembuh kembali.
4. Mencuci tangan dgn sabun/detergen
sebelum memasuki ruang pembuatan.
Personalia
5. Melaporkan kepada atasan langsung
setiap keadaan pabrik, peralatan atau
personalia yang menurut penilaian
mereka dapat menurunkan kualitas
produk.
6. Dihindarkan persentuhan langsung
antara anggota badan dengan bahan
baku, produk antara dan produk ruahan.
Personalia
7. Mengenakan pakaian kerja, penutup
rambut, masker, sarung tangan dls yg
bersih sesuai dengan tugasnya. Untuk
tujuan itu disediakan tempat khu-sus utk
ganti pakaian.
8. Dilarang merokok, makan dan minum
serta perbuatan lain yang dapat mencemari mutu produk di dalam ruang pembuatan dan ruang penyimpanan.
Bangunan
1. Hendaklah tersedia jamban atau t4
cuci tangan yg dilengkapi dgn sabun
dan pengering yang berfungsi dengan
baik dan jumlah serta kapasitasnya
memadai.
2. Penyiapan, penyimpanan, mengkonsumsi makanan dan minuman dilaksanakan di dapur / ruang makan yang
memenuhi syarat kebersihan.
Bangunan
3. Rodentisida, insektisida, bahan fumigasi dan bahan pembersih tidak boleh
mencemari peralatan produksi, bahan
baku, bahan pengemas, produk antara,
produk ruahan ataupun produk jadi.
4. Ruangan hendaklah dibersihkan sesuai dengan prosedur, sebelum dan sesudah digunakan.
Peralatan
1. Prosedur sanitasi peralatan hendaklah dirancang dengan tepat agar dpt
dicegah pencemaran peralatan oleh
bahan pembersih atau ba-han untuk
sanitasi.
2. Peralatan sebelum dipakai hendaklah diperiksa lagi untuk memastikan
kebersihannya.
Peralatan
3. Peralatan stlh digunakan hendaklah
dibersihkan baik bagian luar maupun
bagian dalam sesuai dgn prosedur,
serta dijaga dan disimpan dalam kondisi bersih dan diberi tanda.
4. Peralatan yang dapat dipindahkan
pembersihan dan penyimpanannya
hendaklah dilakukan dalam ruangan
yg terpisah dari ruangan pengolahan.
INSPEKSI DIRI
PRINSIP
Tujuan inspeksi diri adalah untuk
mengevaluasi apakah semua aspek
produksi dan pengawasan mutu dari
industri farmasi yang bersangkutan
memenuhi ketentuan CPOB.
INSPEKSI DIRI
PRINSIP
Program inspeksi diri harus dirancang utk
dapat mendeteksi kelemahan dalam
pelaksanaan CPOB dan utk menetapkan
tindakan perbaikan yang diperlukan
Inspeksi diri harus dilakukan secara independen dan rinci oleh petugas yang kompeten dari perusahaan
INSPEKSI DIRI
PRINSIP
Inspeksi diri harus dilakukan secara
rutin
Harus ada Prosedur Tetap (PROTAP)
dan catatan yang terdokumentasi
dengan baik serta dibuat program
tindak lanjut yang efektif
AUDIT MUTU
Meliputi pemeriksaan dan penilaian
semua atau sebagaian dari sistem
manajemen mutu dengan tujuan
spesifik untuk peningkatan mutu
Dokumentasi
DEFINISI
Seluruh prosedur, instruksi dan catatan yang berhubungan
dengan proses pembuatan obat.
Guna dokumentasi
1. Merupakan bagian dari sistem manajemen mutu dalam cGMP
2. Memastikan bahwa setiap petugas mendapat instruksi
secara rinci dan jelas mengenai bidang tugas yang harus
dilaksanakan
3. Menggambarkan riwayat lengkap dari setiap batch / lot
produk sehingga menjamin ketelusuran
4. Sebagai bahan pertimbangan tentang mutu produk yang
dibuat
DOKUMENTASI
Dokumen Produksi
1. Dokumen produksi induk .
2. Prosedur pengolahan induk.
3. Prosedur pengemasan induk.
4. Catatan pengolahan bets.
5. Catatan pengemasan bets.
6. Dokumen Pengawasan Mutu