Anda di halaman 1dari 19

JOURNAL READING

Benign Prostatic Hyperplasia and Male Lower


Urinary Tract
Symptoms: Epidemiology and Risk Factors
Disusun
Aswal Basuki
Pembimbing Residen
dr. Ferdinand Simanjuntak
Pembimbing Supervisor
dr. Khoirul Kholis, Sp.U

Pendahuluan
Angka
kejadian
Benign
Prostatic
Hyperplasia (BPH) dan Lower Urinary Tract
Symptoms (LUTS) mengalami peningkatan
dalam beberapa tahun terakhir.
BPH
dan
LUTS
dikaitkan
dengan
morbiditas medis yang serius
Temuan terbaru mengungkapkan beberapa
faktor risiko dapat dilakukan pencegahan

Definisi dan Identifikasi


LUTS adalah kelompok gejala saluran
kemih yang berlaku pada 15%-60% pria
berusia lebih dari 40 tahun
Kebanyakan pria dengan BPH mengalami
LUTS dan kebanyakan pria dengan LUTS
pula menderita BPH

Diagnosa BPH dengan - American


Urological Association Symptom Index
(AUA-SI)
dan
International
Prostate
Symptom Score (I-PSS)

Epidemiologi LUTS dan


BPH

Insidens dan Prevalensi


Prevalensi BPH dan LUTS meningkat
seiring dengan bertambahnya usia
70% pria AS berusia di atas 60-69
tahun dan 80% berusia di atas 70
tahun dilaporkan menderita BPH
56% pria berusia 50-79 tahun, 70%
berusia 80-89 tahun dan 90% berusia
diatas 90 tahun pula melaporkan
mengalami LUTS

100%
90%
80%
70%
60%

60-69
70-79
80-89

50%
40%
30%
20%
10%
0%

BPH

LUTS

Insidens dan Prevalensi


Prevalensi BPH dan LUTS meningkat
dari tahun 1994 hingga 2000
1998 hingga 2007 prevalensi pasien
dirawat di AS meningkat dua kali
lipat
Peningkatan kelompok usia lanjut
dari 9.3 juta orang menjadi 19.5 juta
orang pada 2030, insidens dan
prevalensi
BPH
dan
LUTS
diperkirakan akan ikut meningkat.

Dampak Kesehatan
Masyarakat
BPH
dihubungkan
dengan
infeksi
saluran kemih, batu buli-buli, retensi
urin dan gagal ginjal akut
Pria dengan LUTS berisiko untuk jatuh
63% setidaknya dua kali dalam setahun
dibandingkan dengan pria tanpa LUTS
Meningkatkan beban ekonomi dan
memberikan dampak buruk pada
psikologis pada penderita.

Dampak Kesehatan
Masyarakat
1.1 milyar dollar telah dihabiskan
untuk biaya perawatan dan diagnosis
BPH pada tahun 2000

Faktor Risiko LUTS dan


BPH

Faktor Resiko

Geneti
k

Usia

Hormo
n

BPH
&
LUTS

Inflama
si
Gaya
hidup

Genetik
Risiko empat kali lipat untuk menderita
BPH pada saudara laki-laki, pasien
yang menjalani operasi BPH.
50% pria yang menjalani operasi BPH
diestimasi mewarisi penyakit tersebut
Kembar monozigot diperhatikan untuk
mengalami LUTS sebanyak 63% dan
BPH sebanyak 26%

Hormon Seks
Hormon 5- reduktase berperan dalam proses
pengembangan prostat dan patogenesis terjadinya
BPH
Terapi pergantian testosteron dikhawatirkan dapat
mengakibatkan LUTS dan BPH
Metabolit kepada dihidrotestosteron (DHT), 17bdiol-glukoronid dan androstanediol glukoronid
dikaitkan dengan peningkatan risiko menderita BPH
Inhibitor
5-
reduktase
(finasterida
dan
dutasterida) mencegah progresitivitas klinis dari
BPH.

Inflamasi
Kebanyakan
penelitian
observasional
menunjukkan
bahwa
peradangan
erat kaitannya dengan perkembangan BPH dan
LUTS
Pria dengan LUTS sering mempunyai kandungan
serum C-Reactive Protein yang tinggi
Riwayat infeksi dengan gonorrhea, chlamydia,
dan
trikomoniasis
meningkatkan
resiko
peningkatan prostate specific antigen
Penghambatan jalur inflamasi menurunkan
resiko dari BPH

Gaya Hidup
Aktifit
as
Fisik

Diet

Gay
a
Hidu
p

Merok
ok

Alkoho
l

Gaya Hidup
Peningkatan aktifitas fisik dan olahraga
dapat menurunkan risiko untuk operasi
BPH dan LUTS
Pada penelitian yang dilakukan pada
120.091 pria yg mengkonsumsi alkohol
setiap harinya sebanyak 35% menurunkan
risiko BPH,akan tetapi meningkat risiko
LUTS
Beberapa penelitian mendukung efek
protektif tidak merokok terhadap BPH.

Gaya Hidup
Peningkatan total energi, pengambilan daging
merah, lemak, susu dan produk tenusu, serat,
roti dan kanji dapat meningkatkan resiko
untuk menderita BPH dan operasi BPH
Sayuran, buah-buahan, asam lemak tidak
jenuh, asam linoleat dan vitamin D pula
berpotensi menurunkan resiko BPH
Kandungan tinggi mikronutrisi seperti, vitamin
E, lycopene, selenium dan karoten pula
menurukan resiko untuk menderita BPH

Sindroma Metabolik
Kelompok gejala klinis gangguan metabolik
obesitas, intoleransi glukosa, dislipidemia dan
hipertensi
Peningkatan
jaringan
adiposa
akan
turut
meningkatkan volume prostat.
Peningkatan sebanyak 1kg/m2 IMT berhubungan
dengan 0.41 mL peningkatan pada volume prostat.
Peningkatan konsentrasi insulin-like growth factor
dan insulin-like binding growth factor telah
dihubungkan dengan resiko peningkatan BPH
secara klinis dan operasi BPH

Kesimpulan
BPH dan LUTS memberi dampak yang besar
pada kesehatan pria dewasa.
Penyakit ini diperkirakan meningkat pada masa
depan.
Mengurangi faktor risiko dapat mencegah
progresifitas dan melambatkan onset BPH dan
LUTS
Contoh strategi yang dapat dimanfaatkan
seperti, penggunaan penghambat 5- reduktase,
modulasi faktor resiko metabolik, intervensi gaya
hidup, aktifitas fisik dan supresi inflamasi

Anda mungkin juga menyukai