Anda di halaman 1dari 61

VENTRICULAR

SEPTAL DEFECTS
(VSD)

Pembimbing :
dr.BAMBANG SUSILO, Sp.OG

I PUTU ARIS GOVINDHA PUTRA

DEFINISI
ventricular

septal defect (VSD) adalah


suatu kecacatan yang terjadi pada
septum yang membagi 2 ruang
ventrikel jantung, sehingga ke 2 ruang
ventrikel jantung saling berhubungan.

PENDAHULUAN
Menurut data dari British of Congenital
Anomaly Registers (BINOCAR) dari 10.000
kelahiran di negara inggris dan wales penyakit
jantung bawaan merupakan kelainan bawaan
terbanyak. Dimana kelainan terbanyak pada
penyakit jantung bawaan adalah ventricular
septal defect (VSD).

ETIOLOGI
Faktor penyebab terjadinya VSD dikatakan
multifaktorial karena didasari dari interaksi
faktor lingkungan dan herediter yang saling
mendukung untuk terjadinya suatu VSD.
Faktor maternal :
1. Ibu penderita diabetes mellitus
2. Ibu penderita phenylketonuria
3.Ibu memiliki Collagen vascular disease
4. Ibu terinfeksi rubella

5. Ibu pengkonsumsi alkohol


6 .Ibu memakai obat-obatan yang bersifat
teratogenik seperti :
1. Obat anti kejang : valproic acid, phenytoin dan
trimethadione
2. retinoic acid
3. lithium
4. thalidomide


1.

2.

Faktor genetik
Pada janin dengan kelainan kromosom
beberapa kelainan kromosom dengan VSD :
1. Trisomi 18 ( Sindroma Edward )
2. Trisomi 13 (Sindroma Patau )
3. Trisomi 21 (Sindroma Down )
4. Del 4q, 21, 32 ( Sindroma Cri du cat)
5. Del 22q,11 ( Sindroma George )
Mutasi gen tunggal

EMBRIOLOGI
Pembentukan septum ventrikel dan outflow
tract dimulai pada akhir minggu ke empat,
kemudian bagian inferior dari sulcus
bulboventricular mulai menonjol kedalam
lumen jantung dan ruang ventrikel kiri akan
membentuk otot septum interventricular.
Pembentukan septum ini berhenti pada
pertengahan minggu ke tujuh untuk
menunggu pembentukan septum dari outflow
tract dan pembentukan dari katup
atrioventricular, yang terjadi dari minggu ke 5
sampai ke 8.

Proses pembentukan septum selanjutnya


harus terjadi dalam koordinasi yang ketat
agar jantung dapat berfungsi dengan
tepat. Jika pada periode ini tidak berjalan
dengan baik maka akan terjadi ventricular
septal defect dan kelainan jantung yang
lainya.

PATOFISIOLOGI PRENATAL
Tidak ada bukti yang menunjukan
bahwa adanya VSD dapat menyebabkan
suatu kelainan hemodynamic pada janin
dalam uterus. Bahkan pada defek yang
besar mungkin hanya menunjukan shunt
yang kecil pada janin, ini disebabkan
selama janin hidup didalam uterus
ventrikel kanan dan kiri memiliki tekanan
yang sama sehingga untuk terjadinya
suatu shunt kemungkinanya kecil.

KLASIFIKASI

Klasifikasi VSD menurut anatomi letak terjadinya defek


dapat dibagi menjadi 4 tipe yaitu :

1. Tipe perimembranous :
Pada tipe perimembranous defek berada pada bagian
membran dari septum ( septum pars membranacea ),
dibawah dari katup aorta dan bisa juga bervariasi sampai
berdekatan dengan bagian otot septum.
2. Tipe Inlet / Posterior/ lower
Pada tipe ini defek berada pada bagian inferior - posterior
dari membranous septum, dekat dengan insersi dari
katup atrioventrikular.

3. Tipe muscular :
Pada tipe ini letak defek berada pada bagian
otot dari septum (septum pars muscularis), bisa
terletak di bagian trabekel atau di apek.
4. Tipe Outlet (Subpulmonary / supracristal /
ifundibular / doubly commited subarterial/
choanal/ conoventricular )
Pada tipe ini defek berada di infundibular otot
septum dan dapat juga berada di septum yang
memisahkan antara outflow tracts ventrikel kiri
dan kanan.

MANIFESTASI KLINIS
SEBELUM KELAHIRAN (PRENATAL)

Pada janin dengan VSD yang kecil tidak


menunjukan adanya suatu shunt, kemudian
pada janin dengan VSD yang besar hanya
menunjukan shunt yang minimal. Hal ini
dikarenakan ventrikel kiri dan kanan memiliki
tekanan yang sama saat janin masih didalam
uterus.

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN SEBELUM KELAHIRAN


(PRENATAL)

Fetal echocardiography
Adalah suatu pemeriksaan radiologi
menggunakan gelombang ultrasound
dapat mengevaluasi kelainan jantung
sebelum kelahiran. Pemeriksaan ini
dilakukan pada trimester 2 atau sekitar
minggu kehamilan.

yang
untuk
janin
biasa
18-24

Indikasi-indikasi

pemeriksaan fetal
echocardiography (AHA, 2015) :

1. Memiliki keluarga kandung yang memiliki kelainan


jantung bawaan
2. Memiliki keluarga dengan riwayat sindroma marfan

dan tuberous sclerosis


3. Ditemukan kelainan kromosom pada pemeriksaan
amniosentesis
4. Ibu sedang mendapatkan pengobatan yang diketahui
menyebabkan penyakit jantung bawaan

5. Ibu mengalami diabetes mellitus,


phenylketonuria atau penyakit autoimun
6. Ibu mengalami infeksi rubella atau CMV
7. Jika diketemukan abnomalitas dari
jantung janin saat USG rutin
8. Diketemukan abnormalitas frekuensi dan
ritme jantung janin
9. Diketemukan adanya kelainan organ paru,
ginjal dan otak janin

4 level pandangan pada pemeriksaan


echocardiography menggunakan tehnik
sweep :
1. four chamber views
Dapat melihat : right ventricle (RV), left
ventricle (LV), right atrium (RA), Left
atrium (LA)
2. five chamber views
Dapat melihat : right ventricle (RV), left
ventricle (LV), right atrium (RA), Left
atrium (LA), aortic aorta (AA)

3. Three vessel views


Dapat melihat : aortic aorta (AA), superior
vena cava (SVC), pulmonary artery (PA),
ductus arteriosus (DA)
4. Tracheal views
Dapat melihat :superior vena cava (SVC),
pulmonary artery (PA), ductus arteriosus
(DA), tranverse aortic arch (TA)

Ada dua level pandangan yang terbaik untuk


menentukan lokasi dari suatu VSD yaitu :
1. Four chamber views
pada pandangan ini dapat mendeteksi
VSD tipe perimembranous, inlet dan
muscular.
2. Five chamber views
pada pandangan ini dapat mendeteksi
VSD tipe infundibular.

Terdapat 2 jenis echocardiography yang biasa


digunakan untuk pemeriksaan VSD yaitu :
1. 2D echocardiography gray scale
Pada pemeriksaan 2D echocardiography
gray scale dapat mengetahui letak dari
terjadinya
VSD.
Kelemahan
pada
2D
echocardiography gray scale ini tidak bisa
mendeteksi adanya defek yang kecil terutama
VSD tipe muscular dan tidak dapat mengetahui
arah dan kekuatan aliran darah pada jantung.

Hasil pemeriksaan 2D echocardiography gray


scale pada kasus VSD tipe Perimembranous

Hasil pemeriksaan 2D echocardiography gray scale pada


kasus VSD tipe inlet/posterior

Hasil pemeriksaan 2D echocardiography gray scale pada kasus VSD


tipe Outlet (subpulmonary / supracristal / ifundibular / doubly
commited subarterial/ choanal/conoventricular )

Hasil pemeriksaan 2D echocardiography gray


scale pada kasus VSD tipe muscular

2. Echocardiography Doppler color flow mapping


menggunakan
echocardiography
Doppler color-flow mapping dapat
menentukan lokasi dan arah beserta
kekuatan aliran darah di jantung.
Serta dapat mengindentifikasi VSD
yang kecil dan defek pada muscular
septum.

Video hasil pemeriksaan


Echocardiography Doppler color flow mapping

Hasil pemeriksaan menggunakan Echocardiography


Doppler color-flow mapping pada tipe perimembranous

Hasil pemeriksaan menggunakan Echocardiography


Doppler colour-flow mapping pada tipe inlet/posterior

Hasil pemeriksaan menggunakan Echocardiography Doppler colourflow mapping pada tipe Outlet (subpulmonary / supracristal /
ifundibular / doubly commited subarterial/ choanal/ conoventricular )

Five chamber-view dari pemeriksaan echocardiography janin,


menunjukan adanya defek septum ventrikel yang lokasinya di
outlet

Hasil pemeriksaan menggunakan Echocardiography Doppler colour-flow


mapping pada tipe muscular

3D Ultrasound
contoh hasil pemeriksaaan VSD
menggunakan 3D ultrasound.

POST NATAL

PATOFISIOLOGI POSTNATAL
VSD ditandai dengan adanya hubungan
septum yang memungkinkan darah mengalir
langsung antar ventrikel, biasanya dari kiri ke
kanan. Diameter defek ini bervariasi dari 0,5
3,0 cm.
Perubahan
fisiologi
yang
terjadi
dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1.

Tekanan yang lebih tinggi pada ventrikel kiri


akan mengalirkan
darah kaya oksigen ke
ventrikel kanan melalui defek tersebut.

2.

Volume darah yang meningkat dipompa ke


dalam
paru-paru,
yang
pada
akhirnya
menyebabkan darah memenuhi ruang di paruparu, sehingga dapat meningkatkan tahanan
vascular di paru-paru.

3.

Jika tahanan di paru-paru tinggi, maka akan


meningkatkan tekanan di ventrikel kanan, hal
inilah yang menyebabkan terjadinyashunt
terbalik, sehingga mengalirkan darah miskin
oksigen dari ventrikel kanan ke kiri, kemudian
menyebabkan kurangnya pasokan oksigen di
tubuh.

PEMERIKSAAN SETELAH KELAHIRAN ( POSTNATAL)


1.PEMERIKSAAN FISIK

1.
2.

3.
4.

Pada VSD kecil:


Pasien bisa dengan vital sign yang normal
Terdapat Splitting fisiologis pada S2 yang
sering memanjang, murmur holosystolic
terdengar lebih keras dan panjang pada bawah
parasternal kiri dan lokasinya terlokalisir
Suara bising yang tinggi atau melengking
Murmur dapat terdeteksi setelah PVR
(pulmonary vascular resistence) menurun atau
4-8 minggu setelah janin lahir.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pada VSD sedang :


Panjang bayi normal
Terdapat penurunan berat badan (tanda terjadi CHF)
Takipneau ringan
Takikardia
Pembesaran hati.
Gangguan aktivitas prekordial.
Murmur pada defek sedang sering berhubungan dengan thrill.
Murmur holosystolic terdengar pada parasternal kiri
Diastolic rumble bisa terdeteksi di area mitral dan merupakan tanda
terjadinya fungsional mitral stenosis akibat aliran darah dari ventrikel
kiri ke kanan.

1.
2.
3.
4.

Pada VSD berat


Terdapat tanda-tanda CHF (takikardi,
takipneau, dan hepatomegali)
Sianosis
Kardiomegali
Murmur holosytolic tidak terlokalisir dengan
baik tetapi bersamaan dengan diastolic
rumble.

Pada Sindroma Eisenmenger :


- Pada saat istirahat, biasanya tidak timbul
gejala
- Saat beraktifitas muncul : dyspnea, sianosis,
nyeri dada, syncope, dan hemoptisis.

Pemeriksaan penunjang
a. Elektrokardiografi
contoh :
EKG pada pasien neonatus (16 minggu)
dengan VSD yang memiliki defek besar,
kemudian pada EKG menunjukan adanya
abnormal defiasi axis jantung ke kiri dan
adanya pembesaran ventrikel kiri

b. Foto thoraks
Terdapat kardiomegali dengan pembesaran
atrium kiri, ventrikel kiri, kadang ventrikel
kanan, arteri pulmonalis prominen,
peningkatan corakan bronkovaskuler paru ,
yang berhubungan dengan besarnya defek

Echocardiography

echocardiography gray scale

Echocardiography Doppler color - flow


mapping

TERAPI
1. Non medikamentosa dan medikamentosa
a. Jika tidak ditemukan hipertensi pulmonal serta
payah jantung kongestif, maka pembatasan aktivitas
tidak
diperlukan.
b. Pemeriksaan/ perawatan gigi secara berkala sangat
dianjurkan.
c. Antibiotik profilaksis, indikasinya pada prosedur
yang berisiko terhadap endokarditis infeksi.
2. Transchatether closure
indikasi : VSD tipe muskular
: VSD tipe perimembranous
: Defek residual setelah pembedahan

3. Surgical closure
indikasi :
1.

Bayi dengan VSD yang besar disertai


komplikasi payah jantung serta gangguan
tumbuh kembang yang tidak menunjukan
perbaikan dengan medika mentosa pada 6
bulan pertama.

2.

Umur 6-12 bulan dengan VSD yang besar dan


dengan peningkatan tahanan arteri pulmonal
dilakukan operasi secepat mungkin.
Setelah umur > 1 tahun.

3.

Anda mungkin juga menyukai