Anda di halaman 1dari 17

KEPEMIMPINAN VISIONER

DALAM PEMERINTAHAN
Oleh : SISMIYADI

I. Pengertian Kepemimpinan
"Leadership is the activity of influencing people to
cooperate toward some goal which come to find desirable."
(Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orangorang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa
tujuan yg mereka inginkan).
Leadership is the process of influencing the activities of
an individual or a group in efforts toward goal achievement
in a given situation." (Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam
usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu).

Dari beragam definisi tersebut dapat diketemukan adanya


unsur-unsur pengertian kepemimpinan sebagai berikut:
aktivitas mempengaruhi
kemampuan mengajak
kemampuan mengarahkan
kemampuan menciptakan
proses mempengaruhi
usaha mengarahkan
menggunakan wewenang dan membuat keputusan
awal dari tindakan
mengarahkan
kemampuan membuat orang bertindak
hubungan kekuasaan
kemampuan meyakinkan
saling pengaruh antar pribadi
hubungan dan pemeliharaan struktur
Mempengaruhi

hubungan antar pribadi


kemampuan mempengaruhi
proses orang diarahkan
Proses orang dipimpin
proses orang dipengaruhi
seni membujuk
cara membangkitkan semangat dan mendorong bawahan
membujuk
cara seseorang mempunyai pengaruh
aktivitas yang memudahkan kelompok
proses antar pribadi manajer mempengaruhi pegawai
seni mempengaruhi
proses mengarahkan
mendapatkan orang lain untuk mengerjakan sesuatu

Atas dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang mudah
dipahami, yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan administrasi yang dimaksud dengan orang lain sebagian terbesar
adalah para bawahan.

20 Tugas Penting Seorang Pemimpin


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengambil keputusan
Menggerakkan roda organisasi
Menentukan tujuan dan sasaran
Membangun kerjasama
Menyamakan persepsi
Menggali dan meningkatkan
potensi bawahan
7. Membangun motivasi bawahan
8. Meredam konflik di antara
bawahan
9. Membangun kreativitas bawahan
10. Membuat perencanaan strategik
11. Menilai prestasi bawahan

12. Melaksanakan sistem reward &


punishment secara bijak
13. Mensosialisasikan programprogram organisasi
14. Memecahkan masalah-masalah
yang muncul
15. Memimpin rapat
16. Meningkatkan produktivitas SDM
17. Mendengarkan keluhan bawahan
18. Memberikan umpan balik kepada
bawahan
19. Membangun suasana kerja yang
kondusif
20. Menciptakan perubahan yang
positif

Kepemimpinan Visioner dan Stratejik

Kemajuan organisasi baik pemerintah maupun


swasta bukan merupakan nasib baik atau kemujuran,
tetapi dicapai melalui proses yang membutuhkan energi
besar dan ketahanan menghadapi hambatan. Tugas
pemimpin adalah menciptakan sinergi yang solid melalui
visi, misi strategi, dan arsitektur organisasi yang
disiapkan sebagai sarana mencapai tujuan tertinggi.
Pemimpin teratas wajib memahami lingkungan
organisasi, yang mencakup seperti apa organisasi yang
dipimpinnya lima tahun sampai sepuluh tahun ke depan,
dan menciptakan arah ke masa depan sehingga setiap
orang akan mempercayainya.

Dimensi Kepemimpinan
Strategis
Lingkungan
Eksternal
Visi
Misi
Strategi
Arsitektur organisasi
untuk implementasinya
Lingkungan Eksternal

Kriteria-kriteria pembuatan visi meliputi antara lain:


1. Kriteria-kriteria pembuatan visi meliputi antara lain:
2. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal
masa depan yang ingin diwujudkan;
3. Visi dapat memberikan arahan mendorong
anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja yang
baik.
4. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi
tantangan.
5. Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
6. Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa
depan yang menarik.
7. Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.

Apa Tugas Utama Kita ?


Pernyataan misi memperlihatkan tugas utama yang harus
dilakukan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi (what
business are we really in?). Dalam pernyataan misi terkandung
definisi yang jelas tentang pekerjaan atau tugas pokok yang
diemban suatu organisasi dan yang diinginkan dalam kurun
waktu tertentu.
Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting
eksistensi organisasi, karena misi mewakili alasan dasar untuk
berdirinya organisasi. Banyak organisasi gagal karena
pernyataan misi yang dirumuskan hanya memperhatikan
kepentingan dirinya sendiri saja, dan mengabaikan
kepentingan masyarakat, pelanggan maupun stakeholder.
Oleh karena itu misi harus jelas menyatakan kepedulian
organisasi terhadap kepentingan pelanggan (expressed in
customer driven term). bidang utama yang digeluti organisasi.

Pernyataan misi itu harus :


1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan
utama dari organisasi yang bersangkutan
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus
dilakukan untuk mencapainya
3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap
perkembangan bidang utama yang digeluti
organisasi.

Pernyataan misi mencerminkan tentang


segala sesuatunya untuk mencapai visi
1. Apa yang menjadi aspirasi hari ini
2. Pernyataan yang menjadi maksud dalam
organisasi atas eksistensinya
3. Pernyataan spesifik maksud organisasi
4. Merupakan objektif primer rencana organisasi
dan program-program yang ingin dicapai
5. Sesuatu yang harus diselesaikan

Kriteria pembuatan misi meliputi :


1. Penjelasan tentang bisnis/produk atau pelayanan
yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh
masyarakat.
2. Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan
dilayani.
3. Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan
memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat.
4. Penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan pada
masa datang juga manfaat dan keuntungannya bagi
masyarakat dengan produk dan pelayanan yang
tersedia.

Tujuan organisasi pada dasarnya jangka panjang,


yang harus diselesaikan selama waktu itu, dan akan
mengarahkan kinerja harian organisasi (drive day-to-day
performance). Tujuan yang tersebut di dalam rencana
Stratejik tidak harus merupakan tujuan organisasi, jadi
tujuan dalam rencana Stratejik ini dimungkinkan berubah
tiap periode renstra.
1. Kriteria Tujuan
a. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasi misi, visi
dan nilai-nilai organisasi
b. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau
berkontribusi memenuhi misi dan program.
c. Tujuan akan menjangkau hasil-hasil penilaian
lingkungan
internal/eksternal
dan
yang
diprioritaskan, serta mungkin dikembangkan dalam
merespon isu-isu Stratejik.

d. Tujuan cenderung untuk secara esensial tidak


berubah, kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau
dlm hal isu Stratejik hasil yg diinginkan telah dicapai.
e. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang,
yaitu sekurang-kurangnya tiga tahun atau lebih.
Namun demikian, pada umumnya jangka waktu tujuan
disesuaikan dengan tingkat organisasi, kondisi, posisi
dan lokasi.
f. Tujuan harus dapat mengatasi kesenjangan antara
tingkat pelayanan saat ini dengan yang diinginkan.
g. Tujuan menggambarkan hasil program/subprogram
yang diinginkan.
h. Tujuan menggambarkan arah yang jelas dari
organisasi, program dan sub program, tetapi belum
menetapkan ukuran-ukuran spesifik atau strategi.
i. Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat
dicapai.

Dokumen rencana kinerja ini juga digunakan sebagai


dasar dalam penyusunan dan pengajuan anggaran
kinerja (performance-based budgeting) serta sebagai
dasar bagi kesepakatan kinerja. Dokumen dalam rencana
kinerja antara lain berisikan informasi mengenai:
1.Sasaran, indikator kinerja, dan target yang akan dicapai
pada periode yang bersangkutan.
2.Program yang akan dilaksanakan.
3.Kegiatan, indikator kinerja, dan target yang diharapkan
dalam suatu kegiatan.

Organisasi yang kuat merupakan hasil dari kepemimpinan yang


unggul. Organisasi tanpa pemimpin yang unggul ibarat kapal perang
yang besar tanpa nakhodanya. Kapal perang tersebut akan
kehilangan arah dan orientasi, tanpa tujuan dan makna. Akibat yang
bisa dirasakan bagi Organisasi tanpa pemimpin yang unggul adalah
kemunduran produktivitas organisasi, inovasi yang terhambat, iklim
dan budaya organisasi yang tidak adaptif, yang kesemuannya ini
akan menghambat laju organisasi di masa depan.
Pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk melihat masa
depan, mampu memprediksikan perubahan-perubahan yang akan
terjadi dimasa depan, mampu melihat hambatan sekaligus peluang
yang menghadang organisasi pada 10 tahun sampai 20 tahun ke
depan. Pemimpin dituntut untuk mampu menggunakan seluruh
potensinya secara harmonis dalam mengembangkan dan
mengarahkan organisasi.

Ada empat macam pemimpin jika dilihat dari hubungannya antara visi
yang dimilikinya dengan tindakan atau aksi yang dilakukannya (lihat
gambar 5.5). Pemimpin yang memiliki visi yang tinggi, tetapi tidak
diimplementasikan dalam tindakannya hanyalah pemimpin yang suka
bermimpi (pemimpi). Pemimpin yang tidak memiliki visi ke depan dan tidak
banyak melakukan tindakan strategis dikatakan sebagai pemimpin yang
tidak terlibat. Pemimpin yang banyak melakukan tindakan strategis, tetapi
tanpa visi yang jelas sering dikatakan sebagai pemimpin pekerja yang
hanya mampu mengerjakan hal-hal yang rutin.
Selanjutnya, pemimpin yang unggul adalah pemimpin yang memiliki visi
ke depan, serta dibarengi dengan tindakan strategis yang tinggi juga, maka
akan menghasilkan pemimpin visioner dan efektif. Pemimpin jenis ini
memiliki ambisi, impian, dan cita-cita yang tinggi untuk dicapai oleh
organisasi. Pemimpin jenis ini ingin mengembangkan organisasi menuju
tujuan yang tertinggi (mulia), bukan hanya terpaku mengurusi hal-hal yang
tidak bermakna dan bersifat rutinitas. Untuk itu, pemimpin yang unggul
harus memiliki visi yang tinggi dan diwujudkan dalam tindakan strategis
yang berkelanjutan Hitt (1988).

Tinggi
Visi

Pemimpi (dreamer)

Pemimpin efektif

Takterlibat (uninvolved)

Pelaksana (doer)

Rendah

Tinggi
Aksi

Gambar Hubungan antara visi strategis dan


tindakan strategis

Anda mungkin juga menyukai