DAN EFEKTIF
H A N I M E I TA M A R A - 3 6 0 0 0 0 5
KALIMAT
BAKU
STRUKTUR KALIMAT
Syarat struktur kalimat adalah syarat yang
berhubungan dengan kaidah-kaidah kalimat. Berikut ini
beberapa kaidah kalimat yang sering diabaikan
sehingga kalimat yang kita buat bukanlah sebuah
kalimat baku.
1. HARUS
MEMILIKI S DAN P
2. HUBUNGAN P
DENGAN UNSUR
YANG
MENGIKUTINYA
3. PEMASIFAN
DENGAN TEPAT
4. PELESAPAN
UNSUR DALAM
KALIMAT
MAJEMUK
5 . M E M P E R H ATI K A N
ASAS KESEJAJARAN
B E N T U K / PAR A L E L I S M E
6. BENTUKAN
KATA
7. KETEPATAN
PENGIMBUHAN
8. KEHEMATAN
KALIMAT
EFEKTIF
CIRI-CIRI
KALIMAT EFEKTIF
1. KESEPADANAN
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur
subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat
efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur
bahasa.
Contoh:
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).
Tidak Menjamakkan Subjek
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak
efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
3. KEHEMATAN
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam
mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu,
tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan
kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan
penghematan, yaitu:
a. Menghilangkan pengulangan subjek.
b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
4. KELOGISAN
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus
memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
(tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
7. KETEGASAN
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide
pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat,
ada beberapa cara, yaitu:
A. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada
kesempatan lain.
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan
lagi soal ini. (ketegasan)
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan
negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan
negaranya. (ketegasan)