Anda di halaman 1dari 19

FENOMENA KEMISKINAN

DALAM MASYARAKAT

Dilihat Dari Ketersediaan


Sumber Daya Alam Dan
Keadaan Penduduk

Anggota Kelompok 3:
u d in
r
i
m
A
u zi
a
F
d
Ahma
(01)

EK 1B

Apsari C
a n dr a N
ursita
(02)

Lucky O
rion W
igaring
tyas
( 10 )

Bim
acae
sa
Gum r Prawi
ra
ilang
(o 3 )

a
e
r
d
An
a
y
Ma 11)
(

Materi yang akan dibahas


1. Pengertian Kemiskinan
2. Jenis-jenis kemiskinan
3. Faktor faktor yang
menyebabkan kemiskinan

6. Fenomena kemiskinan dilihat dari


keadaan penduduk
7. Fenomena dan fakta tentang

4. Sumber Daya Alam yang dimiliki


oleh Indonesia

kemiskinan di Indonesia

8. Dampak dampak dari kemiskinan

5. Fenomena kemiskinan dilihat 9. Cara menanggulangi kemiskinan di


dari ketersediaan Sumber Daya
Alam

Indonesia

10.Studi kasus kemiskinan

Pengertian Kemiskinan
Secara harfiah, kemiskinan berasal dari kata
dasar miskin yang artinya tidak berharta-benda.
Kemiskinan sendiri mempunyai arti keadaan
dimana
terjadi
ketidakmampuan
untuk
memenuhi kebutuhan dasar.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan
alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Jenis-jenis
kemiskinan
Berdasarkan Jenisnya

Kemiskinan Absolut

Kemiskinan Relatif

Berdasarkan Penyebabnya

Kemiskinan Kultural

Kemiskinan Struktural

Faktor
Internal

Faktor
Eksternal

Faktor-faktor yang
menyebabkan kemiskinan

Faktor Internal (dalam diri individu)


1. Fisik
2. Intelektual
3. Mental emosional
4. Spritual
5. Sosial psikologis
6. Ketrampilan

Faktor Eksternal
(berada di luar diri individu atau
keluarga)

1.

Terbatasnya pelayanan sosial dasar.

2.

Tidak dilindunginya hak atas kepemilikan tanah.

3.

Terbatasnya

4.

5.

kurang

lapangan

terlindunginya

pekerjaan

formal

usaha-usaha

dan

sektor

informal.
Kondisi geografis yang sulit, tandus, terpencil
atau daerah bencana.
Pembangunan ekonomi antar daerah yang belum
merata.

Keberagaman sumber daya alam


Indonesia
Sumber daya alam hayati di Indonesia
Sumber daya alam non hayati, dibedakan lagi
menjadi 2 yaitu :
1.Sumber daya yang dapat diperbaharui
2.Sumber

daya

alam

yang

tidak

dapat

Keterkaitan sumber daya alam


dengan fenomena kemiskinan
Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi dalam pengelolaan sumber
daya alam (SDA) antara lain:
1. Lokasi dari sumber daya alam letaknya jauh dari yang memerlukan.
2. Sumber daya alam persediaannya terbatas.
3. Pergeseran para pengguna dari yang semula memakai sumber daya alam
yang dapat diprbaharui menjadi semakin tergantung pada sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui.
4. Pemanfaatan sumber daya alam tidak lagi bijaksana dan berpandangan
jangka pendek, dan belum adanya pertimbangan lingkungan.

Fenomena kemiskinan
dilihat dari keadaan
penduduk
kemiskinan

dikarenakan

di

Indonesia

rakyat

ini

Indonesia

lebih dominan rasa malas.


Persebaran penduduk juga sangat
erat kaitannya dengan tingkat
kesejahteraan penduduk.
Ketersediaan lapangan pekerjaan

Fenomena dan fakta tentang


kemiskinan di Indonesia

Kemiskinan dapat dimaknai sebagai keadaan dari masyarakat yang hidup serba
kekurangan, yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh mereka dengan
demikian

kemiskinan

merupakan

masalah

bersama

antara

pemerintah,

masyarakat dan segenap pelaku ekonomi.

Kekeliruan kebijakan pemerintah adalah dengan menyerahkan pengelolaan


Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia kepada pihak swasta (asing) menyebabkan
bangsa asing bebas mengeksploitasi kekayaan alam yang ada di Indonesia.

Fenomena

tersebut

acap

disebut

dengankutukan

sumber

daya

alam,atauresource curse.

dampak dari kekeliruan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah imbasnya


justru telah memporak- porandakan kehidupan perekonomian masyarakat

Dampak kemiskinan di Indonesia


1. Kesejahteraan masyarakat sangat jauh dan sangat rendah.
2. Tingkat kematian meningkat.
3. Tidak bersekolah (tingkat pendidikan yang rendah).
4. Tingkat Kriminalitas meningkat

Cara menanggulangi kemiskinan


yang terjadi
Menanggulangi kemiskinan dapat dilakukan dengan melihat aspek
aspek tertentu yang diperlukan serta mengimplementasikannya pada
masyarakat untuk terciptanya kesejahteraan. Aspek aspek tersbut
diantaranya :
1. Peningkatan fasilitas jalan dan listrik di pedesan.
2. Perbaikan tingkat kesehatan melalui fasilitas sanitasi yang lebih
baik.
3. Pembatasan pajak dan retribusi daerah yang merugikan usaha
lokal dan orang.
4. Pemberian hak penggunaan tanah bagi penduduk miskin.
5. Perbaikan atas kualitas pendidikan dan penyediaan pendidikan

Studi Kasus Kemiskinan


Ketua Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Sumatra Barat
(Sumbar) Alfian Zein mengatakan hampir 80 persen dari nelayan
Indonesia mengalami kemiskinan struktural. Menurut dia, nelayan dari
dulu

sampai

sekarang

masih

dikonotasikan

sebagai

kelompok

masyarakat yang status sosial ekonominya berada di paling bawah.

"Nelayan tanpa merasa lelah berjuang dan berkorban turut serta dalam
pembangunan ekonomi nasional, terutama dalam proses penyediaan
kebutuhan pangan dan gizi masyarakat yang berasal dari sumber daya
hayati perairan," ujarnya terkait peringatan Hari Nelayan yang jatuh
setiap 6 April.

Namun, kelompok nelayan tidak pernah menuntut balas jasa


kepada masyarakat atau pemerintah dalam berbagai segi.
Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah akhir-akhir ini yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, terutama nelayan, sangat
tidak membuat kondisi sosial ekonomi nelayan menjadi lebih
baik.
Kebijakan tersebut malah makin membebani kehidupan mereka
atau memperberat kondisi ekonomi.

Menurut dia, kondisi ini mempersulit kehidupan nelayan.


Bahkan, terakhir Menteri Kelautan dan Perikanan RI
menerbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 2 tahun 2015, tentang pelarangan penggunaan pukat
hela dan pukat tarik.
Ia menyebutkan larangan ini memberatkan bagi sebagian
nelayan yang sudah terlanjur menggunakannya. Selain itu,
kebijakan ini semakin mempersempit ruang lingkup usaha
nelayan dalam melakukan kegiatan ekonomi

Dalam ketidakpastian berusaha, nelayan akan sangat


tergantung kepada dewa-dewa penolong di tepi pantai, antara lain
para agen atau toke, kreditor dan pelepas uang.
Kelompok-kelompok ini untuk jangka pendek merupakan
penolong kehidupan bagi nelayan, namun untuk jangka panjang
mereka akan tergantung terus dan tidak pernah lepas dari lilitan
kelompok tersebut.
Ketika hasil tangkapan diperoleh, hanya dapat digunakan
memenuhi utang-utang mereka.

Sekian....

Terimakasih....

Anda mungkin juga menyukai