Dwi hardiyanti
C111 12 019
IDENTITAS
PASIEN
: U.W.
Nama
TTL
Usia
Rekam Medik
Jenis Kelamin
Alamat
Ruang
:
:
:
:
:
:
20 Juni 1991
25 Tahun
066730
Perempuan
Pangkep
Lantai 4 RS Unhas
A.
RIWAYAT
PENYAKIT
Keluhan Utama :
Demam
B. Anamnesis Terpimpin :
Demam dialami sejak 2 minggu yang lalu. Demam tertama tengah
malam. Demam turun dengan obat penurunan demam. Sakit kepala
tidak ada, menggigil tidak ada, nyeri dipersendian tidak ada, lemas
ada. Pasien sudah berobat 2 kali diklinik permata hati dan diberi obat
sistenol 3 x 1, psion 1 x 1 cth, domperidone 3x1, Pasien sedang
minum obat yang diberi tapi belum ada perubahan. Batuk ada, lendir
ada warna bening, darah tidak ada dialami sejak 2 minggu yang lalu.
Batuk dirasakan bersamaan dengan demam. Sesak nafas tidak ada.
Nyeri dada tidak ada. Nyeri menelan tidak ada, tenggorokan kering
ada.Mual ada, muntah tidak ada, Riwayat muntah ada satu kali.
Nyeri ulu hati tidak ada. Nyeri perut tidak ada. BAB encer warna
kuning, lendir tidak ada, darah tidak ada, frekuensi 4 x hari ini. BAB
encer sejak 3 hari yang lalu. BAK lancar warna kuning, nyeri saat BAK
tidak ada. Riwayat penyakit maag sudah lama, riwayat penyakit
melena disangkal, riwayat penyakit sdh disangkal.
Riwayat Psikososial:
-Pasien seorang mahasiswa
-Riw. Minum beralkohol disangkal
-Riw. Minum herbal disangkal
-Riw. Merokok disangkal
PEMERIKSAAN
FISIS
Kepala
Simetris
Deformitas tidak ada
Rambut hitam, rontok
tidak ada
Mata
Eksoptalmus/enoptalmus
: -/Konjunctiva : anemi (-)
Sklera : iktrus (-)
Mulut
lidah kotor tidak ada,
Tonsil terang, faring tidak
hiperemis
Leher:
DVS R-2 cm H2O
Pembesaran KGB tidak
ada
Pembesaran kelenjar
gondok tidak ada
I : Simetris kiri
kanan
P : Nyeri tekan
tidak ada,
massa tumor
tidak ada, vokal
fremitus
kiri=kanan
P : sonor
A : dalam batas
normaL
Suara
pernafasan vesikuler,
Rhonki -/-.
Wheezing -/Cor :
I: Ictus cordis tidak
tampak
P: Ictus cordis
teraba di ICS V
P :Pekak, Batas
jantung kesan
normal
Abdomen
Ekstremitas
Akral hangat
LABORATORIU
M
PARAMETER
HASIL
LIMITS
UNITS
WBC
3.43
4.0-10.0
10^3/mm3
RBC
3.67
3.80-5.80
10^6/mm3
HB
9.8
11.5-16.0
g/dL
MCV
77,9
80-100
fL
MCH
26,7
27-34
Pg
MCHC
34,3
31-36
g/dL
HCT
28,6
40-50
PLT
83
150-400
10^3/mm3
Neutrofil
85,1
LABORATORIU
M
PARAMETER
HASIL
LIMITS
IgG anti
Dengue
Positif
Negatif
IgM anti
Dengue
Negatif
Negatif
Tubex TF
6 (positif
kuat)
<2 (negatif)
Widal
Negatif
Negatif
IgG anti
Dengue
Positif
Negatif
IgM anti
Dengue
Negatif
Negatif
UNITS
DAFTAR
MASALAH
ASSESMENT
PLANNING
TERAPI
1. Demam Tifoid
Cek SGOT,
-.Demam terutama malam SGPT
hari sjk 2 minggu
-.Mual(+)
-.BAB encer frek. 4x/hari sjk
3 hr yll
-.TD 90/50 mmHg, N
132x/mnt, S 39,3 derajt
celcius
-.Leukosit 3.43
-.Tubex TF positif kuat (6)
- Diet Bebas
- Ceftriaxone 2
gr/24jam/intravena
(skin test)
- Ondansentron 4
mg/8jam/intravena
- Omeprazole
40mg/24jam/intravena
- Atapulgit/8jam/oral
2.
- IVFD Asering
500ml/6jam
- Paracetamol
1gr/8jam/intravena
Dengue Hemorrhagic
Darah rutin
Fever
tiap hari
- Febris, nause
- TD 90/50 mmHg, N
132x/mnt, S 39,3 derajat
celcius
- Rumple leed test: positif
- Trombosit:
PEMBAHASAN
Demam tifoid
Typhus perut, Typhus abdominalis,
Typhoid fever
Penyakit sistemik akut yang
ditandai demam akut akibat
infeksi Salmonella sp (lebih dari
500 sp)
Spesies yang sering dikenal di
klinik adalah Salmonella typhi,
Salmonella paratyphi A, B, C
Morfologi
Gram negatif
Enterobacteriaceae
Batang pendek
Kebanyakan
berflagella
Tidak berspora
Tidak berkapsul
Struktur antigen
Antigen
Masa
Inkubasi
Sangat
bergantung
virulensi dari
mikroorganisme
Umumnya antara 1
14 hari, rata
rata 3-5 hari
Masa penularan
Oral
fekal
Tidak ditularkan
langsung dari orang ke
orang
Lalat mengandung
bakteri selama 14 hari
Kutu mengandung
bakteri selama hidup
mereka (sekitar 2 tahun)
Daging kelinci yang
dibekukan pada suhu
15 0 C tetap infektif selama 3
tahun
Gejala klinik
Demam
tinggi lebih
dari 7 hari, dengan
sakit kepala kenaikan
temperatur mencapai
40-41C
Sakit kepala
Malaise
Menggigil
Bertahan 4-8 minggu
(bila tidak diobati)
Nyeri otot, anoreksi
Mual,
muntah
Obstipasi, diare
Perut tak enak
Demam/bradikasi relatif
Lidah kotor di tengah,
tepi dan ujung merah,
tremor
Stupar, delirium,
somnolen,
koma/psikosis
Epistaksis
Laboratorium
Biasanya
leukopenia
Leukositosis pada kasus dengan komplikasi
Kultur darah (+) pada minggu I, bila (-)
kultur sumsum tulang banyak (+)nya
Kultur darah setelah 3 minggu 50%
Kultur feces (+) 75% pada demam 3 minggu
Demikian
3 minggu
Widal titer > 1/640 dicurigai tifoid, tapi
tergantung produk pabriknya
Khas kenaikan titer satu minggu berikutnya
> (2-4x) mendukung diagnosis, baik O atau
antibody
Malaria
Rickettsioses
Brucellosis
Leptospirosis
TB milier
Hepatitis
Mononucleosis
Cytomegalovirus
Pengobatan
Streptomisin
atau gentamisin
diberikan selama 7 14 hari
Kloramfenikol dan tetrasiklin
bersifat bakteriostatik jika
diberikan kurang dari 14 hari
Relaps sering terjadi
dibandingkan pengobatan
dengan menggunakan
streptomisin
Cara Pencegahan
Penyuluhan
Vaksinasi
1. Oral live-attenuated vaccine
diberikan sebanyak 4 x
Diberikan 1 x
Komplikasi
1. Kompiklasi intestinal
- Perdarahan usus
- Perforasi usus
- ilcus paralitik
2. Komplikasi Ekstaintestinal:
- Hepatitis
- Miokarditis
- Endokarditis
- Bronchopneumonia
- Pleuritis
- Nefritis, dll
3. Komplikasi proses infeksi
- Renjatan septic
- Koagulasi intra vaskuler
4. Relaps
5. Karrier
Perdarahan intestinal
Terlepasnya
Patogenesis
Setelah bakteriema kedua,
kuman jaringan tubuh
kandung empedu usus,
kelenjar peyer reaksi
peradangan akut terhadap
jaringan limfoid infiltrasi sel
mononuclear nektosis
immunitas local reaksi antigen
antibody local ulcerasi
nekrosis
Patologi
Kelenjar Peyer darah ileum
hiperplasi nekrosis erosi
pembuluh darah lesi
perdarahan massif
Gejala klinik
Feces campur darah masif,
terjadi komplikasi ini padaminggu
ke II atau ke III. Tekanan darah
temp. syok, muka pucat
menggigil kedinginan cek Hb
Pemeriksaan Radiologi
Barium
enema
Arteriografi tahu lokasi
Pengobatan
Konservatif
- Sedatif
- Makan/minum paranteral
- Transfusi darah segar
- Khloramfenikol Parentor
- Zat koagulan
- Pitressin drip
- Bila gagal opesratif
Perforasi
Terjadinya
Patogenesis
Setelah bakteriemia ke II
kandung empedu usus radang akut pada folikel limfoid
nekrosis ulkus tifoid tukak
lonjong // sumbu panjang usus
kecil besar membuka
blulmen usus nimbus I
muslkularis peritonitis, biasa
pada minggu ke II dan ke III
terapi operatif
Patologi
Umumnya
Gejala klinik
Keadaan
Radiologis
Pada
Pengobatan
Konservatif
Operatif
TERIMA KASIH