Anda di halaman 1dari 21

FRISKA SINDY ENJELITA

10613029

ICON (Index of Complexity, Outcome, and


Need)
Terdiri dari 5 komponen yang masing-masing
memiliki bobot yang berbeda sesuai dengan
kepentingannya. Skor ICON mencerminkan
tingkat dari kebutuhan, kekomplekan dan
derajat perubahan sebagai hasil dari perawatan

1. Komponen Estetik
Komponen pertama diadaptasi dari komponen estetik IOTN.
Gigi geligi rahang atas dan rahang bawah pada model
dioklusikan, kemudian dibandingkan dan dipilih yang paling
mendekati dengan keadaan gigi geligi yang ada pada foto
hitam putih. Lalu diberi skor sesuai dengan skor yang ada
pada foto tersebut.

2. Crossbite
Gigi geligi rahang atas dan rahang bawah pada model
dioklusikan, kemudian dilihat ada tidaknya crossbite. Skor
yangdiberikan bila dijumpai adanya crossbite adalah 0 dan 1
bila tidak.
Keterangan
- pada segmen posterior, relasi transversal menunjukkan
adanya gigitan tonjol pada segmen bukal atau gigitan
terbalik
- pada segmen anterior, crossbite didefinisikan dengan gigi
insisivus atau kaninus rahang atas pada saat oklusi dalam
keadaan edge to edge

3. Relasi vertikal anterior


Yang dilihat adalah adanya gigitan terbuka (open bite) dan
gigitan dalam (deep bite).
Open bite anterior
0 : normal
1 : < 1mm
2 : 1,1mm-2mm
3 : 2,1mm-4mm
4 : >4mm

Deep bite anterior


0 : sampai 1/3 gigi
1 : 1/3 2/3 bagian insisiv yg tertutupi
2 : 2/3 sampai seluruh insisiv bawah tertutupi
3 : seluruh bagian insisiv bawah tertutup semua

4. Diastema/Berdesakan Rahang Atas


Komponen ini didapat dengan mengukur diskrepansi jumlah
lebar mesiodistal gigi dengan lengkung geligi
Berdesakan RA
0 : < 2mm
1 : 2,1mm-5mm
2 : 5,1mm-9mm
3 : 9,1mm-13mm
4 : 13,1mm-17mm
5 : > 17mm

Diastema RA
0 : < 2mm
1 : 2,1mm-5mm
2 : 5,1mm-9mm
3 : > 9mm

5. Relasi Anteroposterior Segmen Bukal


Gigi geligi rahang atas dan rahang bawah pada
modeldioklusikan dan dilihat bagaimana relasi
anteroposterior pada sisikanan dan kiri, kemudian
skor kedua sisi tersebut dijumlahkan.
0 : hanya relasi cups ke embrassure
1 : relasi cups yang lalu kecuali cups to cups
2 : relasi cups to cups

Pada model studi, angka yang didapatkan dari penjumlahan


tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui
kebutuhan perawatan da juga tingkat keparhan maloklusi

Kategori Kebutuhan Perawatan


< 43 : tidak dibutuhkan perawatan
> 43 : butuh perawatan

Tingkat Keparahan Maloklusi


< 29 : easy
29-50 : mild
51-63 : moderate
64-77 : difficult
> 77 : very difficult

Setelah selesai perawatan kasus tersebut diskor lagi dari


perbedaan skor sebelum dan sesudah perawatan
menunjukkan hasil perawatan yang dinyatakan dengan
rumus :

Derajat perbaikan = skor sebelum perawatan (4 x skor sesudah perawatan)

Skor keberhasilan perawatan digolongkan


sebagai berikut :
> -1
: terjadi perubahan yang besar
-25 sampai -1 : sangat berubah
-53 sampai -26 : cukup berubah
-85 sampai -54 : sedikit berubah
< -85
: tidak berubah/jadi jelek

Arch Expansion
Ekspansi lengkung geligi dapat dihasilkan dari beberapa
macam perawatan ortodonti, dapat digunakan bersamaan
dengan peranti ortodonti cekat
Tipe ekspansi dibagi menjadi 3 macam :
1. Orthodontic expansion
2. Passive expansion
3. Orthopedic expansion

Orthodontic Expansion
- Dihasilkan dari peranti ortodonti konvensional,
seperti ekspansi dengan alat lepasan/sekrup
ekspansi
- Menghasilkan gerakan segmen bukal ke lateral
(pergerakan dentoalveolar)
- Terjadi gerakan tipping mahkota ke lateral/bukal
dan akar ke palatal/lingual
- Tekanan dari otot2 pipi dan jaringan lunak RM
dapat menyebabkan relaps pada kasus orthodontic
expansion

Passive Expansion
- Dengan peranti frankel 2 /FR 2 appliance
- Dihasilkan passive expansion, kekuatan
otot2 labial dan bukal ditahan dengan bucal
shield dari peranti frankel
- Dihasilkan ekspansi dari kekuatan lidah
- Kadangkala diperlukan adanya lip bumper

Orthopedic Expansion
- Salah satu contoh dengan peranti RME
- Dihasilkan perubahan signifikan pada struktur
skeletal (sutura palatina mediana), bukan pada
tulang alveolar
- Tidak hanya perubahan pada sutura palatina
mediana, tetapi juga circumzygomatic dan
circummaxillary
- Terjadi pelebaran lengkung palatal, dan
pembentukan tulang baru disekitar sutura (3-6
bulan).

RME (Rapid Maxillary Expansion)


- Digunakan untuk perawatan gigitan silang
posterior jurusan transversal karena deskrepansi
skeletal
- Tujuan : untuk melebarkan maksila dan lengkung
geligi yang sempit secara ortopedi.

Indikasi RME
- Gigitan silang posterior akibat penyempitan maksila
- Gigi berdesakan
- Palatum tinggi dan sempit
- Bila diperlukan ekspansi sebesar 4-12mm
- Pasien masih dalam masa pertumbuhan (sampai usia 16
tahun)
- Penderita bernafas melalui mulut dengan palatum tinggi
dan sempit
Kontraindikasi RME
- Pasien tidak kooperatif
- Gigitan terbuka dan bidang mandibula tinggi
- Rahang/maksila yang asimetris
- Inklinasi gigi molar ke arah bukal
- Disertai kelainan skeletal dengan indikasi perawatan
bedah

Tipe alat RME


1. Tipe Haas
2. Tipe Hyrax
3. Bonded Expander
4. Two-banded Expander

Aktivasi RME
Dilakukan putaran/hari sebanyak 3 kali bertahap setiap 5
menit. Menghasilkan pelebaran sutura 0,5mm/hari. Setelah
aktivasi selesai, alat dibiarkan berada didalam mulut dalam
keadaan tidak aktif selama 3 bulan dimaksudkan untuk
memberikan waktu bagi terbentuknya tulang pada ruang
sutura palatina yang membelah

Diskrepansi
Diskrepansi pada model adalah perbedaan antara tempat
yang tersedia (available space) dengan tempat yang
dibutuhkan (required space).
Cara mengukur tempat yang tersedia
Membuat lengkungan dari kawat tembaga (brass wire) mulai
dari mesial molar pertama permanen kiri melewati fisura
gigi-gigi di depannya terus melewati insisal insisiv yang
letaknya benar terus melewati fisura gigi posterior sampai
mesial molar pertama permanen sisi kanan. Kawat ini
kemudian diluruskan dan diukur panjangnya.

Cara Mengukur tempat yang dibutuhkan


Untuk mendapatkan tempat yang dibutuhkan dengan fase
geligi permanen, dilakukan pengukuran lebar mesiodistal
premolar kedua kanan sampai premolar kedua kiri pada
model studi, kemudian dijumlahkan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai