Anda di halaman 1dari 18

INDEKS MALOKLUSI ORTODONTI

PAR_IOTN_ICON
Erina Fatmala, drg
Indeks Maloklusi – Indeks Oklusal – Indeks Ortodonti

• nilai kuantitatif yang menggambarkan derajat maloklusi yang


didapat dari hasil pengukuran secara obyektif beberapa kriteria
klinik
• secara epidemiologis dapat menggambarkan tingkat keparahan
dari suatu populasi
Peer Assessment Rating / PAR

• Indeks ini diperkenalkan oleh Richmond et al. (1992) digunakan untuk


membandingkan maloklusi sebelum dan sesudah perawatan

• Hal ini bermanfaat untuk melihat efektifitas dan efisiensi perawatan untuk penilaian
pribadi (self-assessment) ataupun membandingkan sistem pelayanan perawatan
ortodonti secara nasional maupun internasional

• Perubahan skor PAR sebanyak 70% menunjukkan suatu hasil perawatan yang baik.

• PAR indeks ini menunjukkan kesesuaian yang baik dalam hal mengukur kualitas hasil
perawatan
Cara Perhitungan PAR Index

1. Alat yang dibutuhkan adalah PAR ruler berupa penggaris dari plastk
tebal berisi ringkasan kriteria skoring PAR Index.
Cara Perhitungan PAR Index

2. Dilakukan pengukuran sesuai petunjuk penilaian PAR Index


3. Pengukuran meliputi
• segmen anterior RA & RB
• oklusi bukal kanan dan kiri
• Overjet
• Overbite
• Pergeseran garis median
4. Dilakukan skoring sesuai tabel
5. Dilakukan perhitungan skor pra dan pasca perawatan, diselisihkan
Index of Orthodontic Treatment Need / IOTN

Terdiri dari 2 komponen (Brook & Shaw 1987) :


1. Dental Health Component (DHC)
2. Aesthetic Component (AC)

Dalam penggunaannya, Dental Health Component (DHC) digunakan


terlebih dahulu, baru kemudian Aesthetic Component (AC)
Dental Health Component

• Dental Health Component terdiri dari 5 tingkat keparahan


maloklusi yang dinilai berdasarkan MOCDO (Missing teeth, Overjet,
Crossbite, Displacement of contact points, Overbite)

• Tingkat 1 menunjukkan kelompok yang tidak memerlukan


perawatan ortodonti, sedangkan tingkat 5 merupakan keadaan
maloklusi yang terparah, yang diindikasikan sebagai sangat
membutuhkan perawatan
Skor derajat keparahan dari Dental Health Component

Skor 1 - 2 : Tidak perlu perawatan/ perawatan ringan


Skor 3 : Perawatan borderline / sedang
Skor 4 – 5 : Sangat memerlukan perawatan
Aesthetic Component

Tingkatan derajat keparahan dari Aesthetic Component


Skor 1 - 4 :Tidak perlu perawatan atau perawatan ringan
Skor 5 - 7 :Perawatan borderline atau sedang
Skor 8 – 10 :Sangat memerlukan perawatan
I C O N (The Index of Complexity, Outcome and Need )

Indeks of Complexity, Outcome, and Need oleh Daniel dan


Richmond (2000), merupakan gabungan dari IOTN dan PAR
indeks. Komponen yang dinilai dari ICON adalah (Rahardjo, 2009) :
1. Komponen Estetik
2. Crossbite
3. Relasi Vertikal Anterior
4. Diastema atau Berdesakan Rahang Atas
5. Relasi Anteroposterior Segmen Bukal
Aesthetic Component

• Gigi geligi rahang atas dan rahang bawah


pada model dioklusikan, kemudian
dibandingkan dan dipilih yang paling
mendekati dengan keadaan gigi geligi yang
ada pada foto komponen estetik. Lalu
diberi skor sesuai dengan skor yang ada
pada foto tersebut. Skala tersebut antara
1, untuk estetik yang baik, sampai 10
untuk komponen estetik yang terburuk
Crossbite

• Gigi geligi rahang atas dan rahang Tabel 1. Skor penilaian Crossbite (Onyeaso, 2006)
bawah pada model dioklusikan, Skor Ciri 0 1
kemudian dilihat ada tidaknya Oklusal
crossbite. Skor yang diberikan Crossbite Tidak ada Ada crossbite
crossbite
apabila dijumpai adanya crossbite
adalah 1 dan 0 apabila tidak.
Relasi Vertikal Anterior

• Dilihat adanya gigitan terbuka (open bite) dan gigitan dalam (deep bite)

Tabel 2. Skor penilaian Relasi Vertikal Anterior (Onyeaso, 2006)


Skor Ciri 0 1 2 3 4
Oklusal

Open bite Normal < 1 mm 1,1-2 mm 2,1-4 mm > 4 mm


anterior
Deep bite Sampai 1/3 gigi 1/3 bagian 2/3 sampai Seluruh bagian
anterior insisiv yang seluruh insisiv insisiv bawah
tertutupi bawah tertutup
tertutupi semua
Diastema atau Berdesakan Rahang Atas

• Komponen ini didapat dengan mengukur diskrepansi jumlah lebar


mesiodistal gigi dengan lengkung gigi

Tabel 3. Diastema atau Berdesakan Rahang Atas (Onyeaso, 2006)


Skor Ciri 0 1 2 3 4 5
Oklusal
Berdesakan < 2 mm 2,1-5 mm 5,1-9 mm 9,1-13 mm 13,1-17 > 17 mm
Rahang Atas mm
Diastema > 2 mm 2,1-5 mm 5,1-9 mm > 9 mm
Rahang Atas
Relasi Anteroposterior Segmen Bukal

• Gigi geligi rahang atas dan rahang bawah pada model dioklusikan dan
dilihat bagaimana relasi anteroposterior pada sisi kanan dan kiri,
kemudian skor kedua sisi tersebut dijumlahkan

Tabel 4. Relasi Anteroposterior Segmen Bukal (Onyeaso, 2006)

Skor Ciri Oklusal 0 1 2


Anteroposterior Hanya relasi cusp Relasi cusp yang Relasi cusp to cusp
segmen bukal ke embrassure lain kecuali cusp to
cusp
• Setelah kelima komponen Index of Complexity Outcome and Need
(ICON) pada model studi dicatat skor masing-masing, kemudian skor
tersebut dikalikan dengan bobot yang dimiliki oleh masing-masing
komponen dan dijumlahkan
Tabel 5. Bobot masing-masing Komponen ICON (Onyeaso, 2006)
Ciri Oklusal Bobot
Komponen Estetik 7
Crossbite 5
Relasi Vertikal Anterior 4
Diastema atau Berdesakan Rahang Atas 5
Relasi 3

Anda mungkin juga menyukai