Crs Css Ket Kelompok 1
Crs Css Ket Kelompok 1
Nama
: Ny. Y
Umur
: 26 thn
Alamat
: Sindang Sari
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan suami : Swasta
ANAMNESA
Keluhan utama: nyeri perut kanan bagian bawah
Anamnesa khusus
G2P1A0 merasa hamil 2 bulan, sejak 1 minggu hari
SMRS mengeluh nyeri perut kanan bawah yang
dirasakan hilang timbul, muncul dengan tidak menentu
dan hilang dengan sendiri. Nyeri dirasakan tidak
menjalar ke bahu ataupun leher belakang.
Keluhan
Riwayat haid
Pasien mengaku sudah tidak haid sekitar 6-7 minggu
dengan HPHT 4 Oktober 2016. Siklus haid pasien
teratur yaitu sekitar 28 hari. Lamanya haid setiap
siklusnya sekitar 4-6 hari, namun haid terakhir hanya
3 hari. Darah saat haid cair dan tidak bergumpal.
Nyeri saat haid tidak menggangu aktivitas pasien
sehari-hari.
HPHT : 4 okt 2016
TP
: 28 nov 2016
Riwayat pernikahan
Pasien menikah di usia 18 tahun, lalu bercerai dan
menikah lagi di usia 22 tahun hingga sekarang.
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya
Selama kehamilan pasien mengakui ada mual namun
tidak muntah.
Riwayat keluarga
Riwayat penyakit menular seperti TBC tidak diakui
pasien, riwayat anak kembar, kelainan kongenital, dan
penyakit tidak diakui pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : kompos mentis
Tanda vital : T: 100/60 mmHg
N: 72x/menit
R: 16x menit
S: 36.7 C
St interna:
Konjungtiva
:anemis
Status interna lain :dbn
St
obstetri
PL: abdomen: datar tegang
NT (+), NL (+), DM (+), PS/PP: -/ Inspekulo : fluksus (+)
PD: Vulva/Vagina : T.A.K
Porsio : lunak, nyeri goyang (+)
OUE : tertutup
CU : sulit dinilai
Parametrium: kanan: tegang,NT (+),massa (+)
kiri: tegang, massa (-), NT (-)
Cavum douglas : dalam batas normal, NT (-)
LABORATORIUM
28-11-16 16.45
Hb
: 10,6 gr/dl
Leukosit
: 28.400 mm3
Hematokrit : 29.6 %
Trombosit
: 318.000 /mm3
HBsAg
: GDS
: 141
LABORATORIUM
28-11-16 21.00
Hb
: 9.8 gr/dl
GDS : 121
DIAGNOSA KLINIS
G2P1A0 dengan KET
TERAPI
infus RL
Cross match dan sedia darah FWB 8 labu
Antibiotik
Informed consent
Rencana laparotomi a.i KET
Konsul IPD dan anastesi
Motivasi sterilisasi
DK/ prabedah
:KET
Tindakan
: salpingektomi kanan
DEFINISI
Kehamilan yang berada diluar kavum uteri.
Kehamilan berada di tempat yang luar biasa
seperti, tuba, ovarium, atau rongga perut atau
dalam rahim dalam tempat yang luar biasa,
seperti serviks, pars interstitial tuba, atau
tanduk rudimenter rahim
KLASIFIKASI
FAKTOR RISIKO
Peningkatan
Salpingitis
Adesi peritubal : pascainfeksi apendisitis
atau endrometriosis menyebabkan
penekukan tuba dan penyempitan lumen
Riwayat kehamilan ektopik
Peningkatan penggunaan kontrasepsi :
KB suntik progestin
Pembedahan
Tumor pengubah bentuk tuba
KEHAMILAN TUBA
Patogenesis
Menurut tempat nidasi, kehamilan tuba dibagi
kehamilan ampulla, itmus, dan iterstitial.
PERKEMBANGAN KEHAMILAN
TUBA
Abortus tuba
Terlalu berimplantasi di ampula tuba, lalu terjadi
abortus kira-kira 6-12 minggu. Terjadi perdarahan
yang mengisi kavum douglas (hematocele retrouterine).
Dapat juga menjadi hematosaphynx. Invasi telur
bersifat kolumnar
Ruptur tuba
Telur menembus lapisan otot tuba kearah kavum
peritoneum. Telur berimplantasi secara intrakolumnar.
Karena rongga tuba kecil, rongga menembus dinding
perut atau properitoneum. Selanjutnya terjadi ruptur
pada usia <12 minggu karena dinding tuba tipis atau
bisa juga pecah di bulan keempat karena lapisan otot
cukup tebal.
DIAGNOSIS BANDING
1.
2.
3.
4.
5.
Gastroenteritis
6.
Komplikasi AKDR
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG :
PROGNOSIS
Baik jika ditemukan secara dini. Bila terlambat syok hipovolemik
KEHAMILAN INTERSTISIAL
Implantasi telur terjadi di pars interstitialis tuba
Ruptur pada bulan ke 3 atau ke 4
Pendarahan hebat kematian
Pengelolaan histerektomi
KEHAMILAN ABDOMINAL
2 macam :
1. Kehamilan abdominal primer
2. Kehamilan abdominal sekunder
. Jarang sampai cukup bulan. Janin mati bulan ke 5 atau 6
. Resiko kelainan kongenital
. Kematian janin akan mengalami :
1.
Penanahan kantong kehamilan mengalami abses,
dapat pecah melalui dinding perut ke dalam usus dan
kandung kemih.
2.
Pengapuran anak mengapur dan mengeras karena
endapan kapur. Berubah menjadi anak batu
(lithopedion)
3.
Perlemakan berubah menjadi zat kuning seperti
minyak kental (adipocere)
. Pada PD pembukaan tida membesar (1-2 jari), serviks
tidak merata, uterus kosong
Diagnosis :
1. uji oksitosin test
2.Sondasi untuk mengetaui kosong tidaknya uterus,
bila tidak terjadi pembukaan.
3.Histerograf
Pengelolaan
Segera dioperasi mengingat bahaya pendarahan dan
ileus.
KEHAMILAN OVARIAL
Jarang terjadi
Berakhir dengan ruptur pada hamil muda
Menegakkan diagnosis berdasarkan kriteria
Siegelberg :
1.
2.
3.
4.
KEHAMILAN SERVIKAL
Jarang terjadi
Nidasi terjadi dalam selaput lendir serviks
Pertumbuhan menyebabkan serviks menggembung
Berakhir pada kehamilan mudapendarahan
hebattindakan operasi
Plasenta sukar dilepaskanpelepasan plasenta
menimbulkan pendarahan hebattampon serviks.
Apabila tampon tidak menolong dilakukan
histerektomi