12/4/16
Da
Rp
50 SH
12/4/16
Lanjutan
Rp = Rata-rata tingkat produksi (unit/jam)
Da = Permintaan tiap tahun untuk produk tunggal
S = Jumlah shift/minggu
H = Jumlah jam/shift
Jika lintasan beroperasi selama 52 minggu, maka persamaan
menjadi :
Rp
Da
52SH
12/4/16
Lanjutan.
Proporsi waktu produksi yang hilang (time losses) pada
Lanjutan
dengan persamaan :
Rc
60
Tc
dimana :
Rc = tingkatan siklus untuk lintasan (siklus/jam)
Tc = Waktu siklus (menit/siklus)
Rc harus lebih besar dari Rp (tingkat produksi)
karena efisiensi lintasan E lebih kecil dari 100%.
Nilai Rp dan Rc berhubungan dengan E dg
persamaan : R
E
12/4/16
Rc
Dimana :
W = jumlah pekerja pada litasan
WL = beban kerja (work load) perperiode waktu
AT = available time pada periode waktu tertentu
12/4/16
WL R p Twc
Rp = tingkat produksi (piece/jam)
Twc = work content time (menit/piece)
Jika Rp = 60 E/Tc, maka persamaan beban kerja
menjadi
:
60 ET
WL
wc
Tc
AT = 60 E
Jumlah minimum pekerja secara teoritis (W*)
diformulasikan :
Twc
*
W min int
Tc
12/4/16
Dimana :
W* = jumlah minimum pekerja teoritik
jika terdapat 1 pekerja perstasiun (Mi=1 untuk semua i, dimana
i=1,2,,n; jml utility pekerja Wu=0)
12/4/16
lanjutan
Task time variability
12/4/16
Repositioning Losses
Terjadi karena waktu yang dibutuhkan tiap
10
lanjutan
Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tiap
12/4/16
11
Lanjutan
Waktu pelayanan (service time) maksimum dibuat
12/4/16
12
13
lanjutan
Jika nilai service time maksimum tidak
diformulasikan
Tr
Tc :
Dimana Er = repositioning efficiency.
12/4/16
14
12/4/16
15
lanjutan
Minimum rational work element tidak dapat
Twc Tek
k i
12/4/16
16
lanjutan
dimana :
Tek = waktu penyelesaian elemen kerja k (menit)
17
Precedence constrains
Adanya variasi dalam waktu elemen kerja
18
12/4/16
19
12/4/16
20
lanjutan
Lawan dari balance efficiency adalah balance
(WTs Twc )
WTs
dimana :
d = balance delay, balance delay nol
menunjukkan balance dalam kondisi sempurna ,
diformulasikan :
Eb + d = 1
12/4/16
21
Worker requirements
Faktor-faktor yang dapat mengurangi produktivitas dalam
R p Twc
60 EE r E b
Twc
T
wc
E r EbTc E bTs
12/4/16
22
Workstation consideration
Adalah posisi sepanjang lintasan dimana satu atau
L Lsi
i 1
23
lanjutan
Secara umum sistem transport digunakan pada
1
Tc
fp
c c
12/4/16
24
lanjutan
Tolerance time (Tt) ditetapkan sebagai waktu
Ls
Vc
12/4/16
25
lanjutan
Penetapan rasio tolerance time dengan cycle time
sebesar 1,5.
Rasio Tt/Tc = 1,0 digunakan untuk produk besar.
Total waktu yang dihabiskan (total elapsed time )
sebuah part kerja pada lintasan dapat ditentukan
sebagai panjang lintasan dibagi kecepatan konveyor.
Total elapse time dapat diperoleh dengan mengalikan
nilai tolerance time dengan jumlah stasiun.
L
ET
nTt
Vc
ET = elapsed time unit kerja (base part) pada
12/4/16
26
12/4/16
27
No
0.2
0.4
0.7
0.1
1,2
0.3
0.11
0.32
0.6
3,4
0.27
6,7,8
10
0.38
5,8
11
0.5
9,10
12
0.12
11
12/4/16
Tek (menit)
28
Preceded by
12/4/16
29
lanjutan
Solusi :
(a) Total work content time adalah jumlah waktu elemen
kerja
Twc = 4,0 menit
(b) Permintaan pertahun (produksi perjam ):
Rp = 100000/(50x5x7.5) = 53.33 unit/jam
(c) Hubungan waktu siklus Tc dengan uptime efficiency
96% :
Tc = (60 (0.96)/53.33 ) = 1.08 menit
(d) Jumlah pekerja minimum secara teoritis :
W* = (min int (4.0/1.08) = 3.7 ) = 4 pekerja
(e) Waktu pelayanan (service time) yang tersedia agar
lintasan setimbang :
Ts = 1.08 0.08 = 1.00 menit
12/4/16
30
Largest Candidate
Rule
1. List all work elements in descending order based
2.
3.
4.
5.
Example:
Balance efficicency
Twc
4.0
Eb
0.80
wTs 5(1.0)
Referensi
Groover, Mikell P, 2008, Automation,
12/4/16
38