Anda di halaman 1dari 35

KD KHUSUS KEGAWAT

DARURATAN KARDIOVASKULER

Intensive Cardiovasculer Care Unit


Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah
Harapan Kita

Kapasitas Ruang Rawat Inap

18 tempat tidur

Ruang Rawat Inap

Aksesoris Rawat inap

Nurse Station

STRUKTUR ORGANISASI ICVCU


Kepala Instalasi Rawat Intensif dan
Kegawatdaruratan CardioVaskuler
Kepala Sub.Instalasi IGD dan
ICVCU
Kepala Unit ICVCU
CCM (Clinical Case
Manager )

TU

Primary
Nurse I

Primary
Nurse II

Primary
Nurse III

Primary
Nurse IV

PA = 13
Perawat

PA = 14
Perawat

PA = 13
Perawat

PA = 13
Perawat

TRIAGE IGD

SPGDT
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

Protokol tatalaksana awal SKA dengan


elevasi segmen ST di RS Harapan Kita
Onset kurang dari 12 jam:

Oksigen nasal 2-3 L/menit.


Aspilet kunyah 160-320 mg
Clopidrogel loading dose 300 mg atau Ticagrelor 180 mg. clopidrogel
loading dose 600 mg hanya diberikan pada pasien yang akan dilakukan
PPCI dan tidak diberikan pada pasien usia lebih dari 75 tahun atau yang
rutin mendapat clopidrogel.

Nitrat tablet 5 mg SL maksimal 3 kali, jika masih nyeri dada diberikan


Morphin 2,55 mg IV atau Pethidin 25 mg IV atau Nitrat IV dosis dimulai
dari 10 mikrogram/menit.
Cek laboratorium: Hb, Ht, Leukosit, Ureum, Kreatinin, GDS, Elektrolit,
CKMB, hs-Troponin
Penatalaksanaan untuk SKA adalah PCI (Percutaneus Coronary
Intervention) dan fibrinolitik. PCI dapat dikerjakan dalam 60 menit di
ruang kateterisasi, jika PCI tidak bisa dilakukan diberikan fibrinolitik.

TERAPI FIBRINOLITIK
Direkomendasi pada keadaan :
Presentasi < 3 jam
Tindakan invasif tidak mungkin dilakukan atau akan
terlambat.
- Waktu antara pasien tiba sampai dengan inflasi balon
> 90 menit
- ( Waktu antara pasien tiba sampai dengan inflasi
balon) dikurangi (Waktu antara pasien tiba sampai dengan
proses fibrinolitik) > 1 jam.

PCI atau PTCA


Primary PCI ( Primary Percutaneus transluminal Angioplasty)

Indikasi

:
Direkomendasikan pada presentasi > 3 jam.
Tersedia fasilitas PCI.
Waktu kontak dengan pasien tiba dengan inflasi balon < 90
menit.
Waktu kontak dengan pasien tiba dengan inflasi balon
dikurangi (waktu antara pasien tiba sampai dengan proses
fibrinolitik) < dari 1 jam.
Terdapat kontraindikasi fibrinolitik.
Resiko tinggi ( gagal jantung kongestif Killip 3 ) .
Diagnose infark miokard dengan ST elevasi masih diragukan.

Early PCI
Indikasi :
On set > 12 Jam
Angina saat istirahat atau dengan aktivitas yang
rendah.
ST depresi yang baru terjadi.
Angina yang berulang- ulang.
Memperburuk mitral regurgitasi.
Memperburuk rales.
Penurunan fungsi ventrikel kiri.
Haemodinamik tidak stabil

Rescue PCI
Indikasi :
Dilakukan bila terdapat kegagalan fibrinolitik
pada infark luas disertai :
Hemodinamik tidak stabil atau dengan aritmia.
Keluhan iskemik berkepanjangan.
Shock kardiogenik.
Pemeliharaan stent pada PPCI atau Rescue
PCI bare metal stent

Elektif PCI
Elektif PCI adalah tindakan yang dilakukan
untuk meningkatkan kualitas hidup klien dan
mengurangi gejala dari penyakit arteri koroner
pada penderita yang sudah stabil atau tidak
muncul gejala (Anonim, 2008).

Alur Pemeriksaan Angiografi dan


Intervensi
Klien (Ambulator)

Angiografi

Oneday
care

Pulang

Klien
IGD,Rawat
Inap,ICVCU
Elektif PTCA

Tidak ada
Komplikasi
Rawat
Intermediate,
ruangan
biasa
( 1x24 Jam)

Ada
komplikasi

PPCI
Early PCI
Rescue
PCI

Rawat di ICVCU
2x24 Jam,bebas
nyeri/kriteria keluar
ICVCU

Pengelolaan Rawat Inap di ICVCU

Leader
1 Pasien 1 Perawat
Kolaborasi dan Komunikasi
(Dokter, petugas
laborat,Rotgen,Gizi,DLL)

PERAN PERAWAT INTENSIF


Meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan dengan
memaksimalkan keselamatan klien.
Mempunyai tim yang terlatih dan
berpengalaman serta kompeten
diruang intensif
Kompetensi teknikal perawat.

Kompetensi
IABP
(Intra aortic Ballon Pump)

Konsep dasar IABP


Definisi
Alat bantu Jantung mekanik yg berguna
untuk membantu mengatasi masalah
sirkulasi pasien.
IABP membantu pasien dengan
menurunkan tahanan pada saat ejeksi
ventrikel kiri dan meningkatkan sirkulasi
koroner dan sirkulasi sistemik.
(Gloria Oblouk Daravic, Hemodinamic Monitoring)

Komponen IABP

CARA KERJA IABP


COUNTER PULSATION
Inflasi (Diastole)
sirkulasi koroner
sirkulasi sistemik
sirkulasi serebral
aliran darah
kolateral
miokardial
Deflasi (Systole)
afterload
preload ( PAWP )
kerja jantung dan
konsumsi O2
SV dan CO

INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI


Indikasi :

Syok kardiogenik
UAP (Prolong Chest Pain )
Ruptur IVS pasca infark
Suport pada perioperatif dgn resiko tinggi
Coronary Angiography
Coronary Angioplasty
High risk interventional procedures

Weaning CPB.

Kontraindikasi :
Aorta Insufiensi moderate severe
Anurisma aorta
Penyakit oklusif vascular perifer berat

VENTILATOR
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan
untuk membantu sebagian atau seluruh proses
ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi.
ventilator mekanik adalah suatu alat bantu
mekanik yang berfungsi memberikan bantuan
nafas pasien dengan cara memberikan
tekanan udara positif pada paru-paru melalui
jalan nafas buatan. Ventilator mekanik
merupakan peralatan wajib pada unit
perawatan intensif atau ICU.
( Corwin, Elizabeth J, 2001)

INDIKASI pemasangan VENTILATOR


Indikasi
Henti Jantung (cardiac Arrest)
Henti Nafas (Respiratory Arrest)
Hipoksemia yg tidak teratasi dengan pemberian oksigen
non invasive
Asidosis Respiratory yang tidak teratasi dengan obat2 an
dan pemberian oksigen non invasive
Gagal nafas
Tindakan pembedahan yang menggunakan anestesi umum

Terapi Hipotermia post cardiac


arrest
RJP merupakan langkah awal untuk pasien
henti jantung ( Cardiac Arrest )
Keberhasilan RJP ditandai dengan kembalinya
sirkulasi spontan pasien RSOC ( Return Of
Spontaneus Circulation)

Post Cardiac Arrest Syndroma

Cedera otak
Disfungsi Miocardial
Iskemik sistemik/Respon reperfusi
Pencetus Patologi henti jantung

ALGORITME PERAWATAN PASCA


HENTI JANTUNG
Patensi Jalan Nafas
Optimasi Hemodinamik
Tujuan menjaga keseimbangan antara penghantaran oksigen
dan kebutuhan jaringan akan oksigen.
optimasi : pre load, kontraktilitas,afterload, konsentrasi
oksigen dalam arteri,penggunaan oksigen sistemik .
Ventilasi
Manajemen temperatur
Sirkulasi
Perfusi serebral
Vasopressor
Pengendalian kadar gula
Pengendalian kejang

TERAPI HIPOTERMI (Brain


Cooling)
INDIKASI
Pada pasien Post cardiac arrest dengan RSOC
Pada pasien Gelisah/tidak dapat dikontrol, tanpa penurunan
kesadaran, karena pemakaian obat2 an sedasi dan relaxan

Beberapa studi terapi hipotermi dapat menjadi neuroprotektor


Alat yg digunakan Blankets cooling
Suhu 32-34 C selama 12-24 Jam
Perbaikan 1-2 Hr
Pemantauan suhu dengan Termometer esofageal atau
Termometer Labirin.

Blangkets Cooling

Termometer Genus

Mesin Steril untuk BAK/BAB

Tempat tidur dengan kasur Anti


dekubitus/kasur Angin

Eyes Wash Station

Anda mungkin juga menyukai