Anda di halaman 1dari 13

KELENJAR HIPOFISIS

POSTERIOR dan
HUBUNGANNYA DENGAN
HIPOTALAMUS

Kelenjar hipofisis posterior, yang juga


disebut neurohipfisis
menyekresikan 2 hormon hipofisis
posterior :
(1) hormon antidiuretik (ADH), juga
disebut sebagai vasopressin, dan
(2) oksitosin

ADH dibentuk terutama di dalam


nukleus supraoptik,
sedangkan oksitosin dibentuk
terutama di dalam nukleus
paraventrikular

HORMON OKSITOSIN
menyebabkan kontraksi pada
uterus yang hamil
membantu pengeluaran air susu
melalui payudara
Mekanismenya adalah sebagai berikut :
stimulus isapan pada puting susu sinyal
ke neuron oksitosin di nukleus
paraventrikular dan supraoptik di
hipotalamus, pelepasan oksitosin
Selanjutnya oksitosin diangkut oleh darah
ke payudara untuk menimbulkan kontraksi
sel mioepitel dan untuk membentuk kisikisi di sekitar alveoli kelenjar payudara.

HORMON ADH
meningkatkan permeabilitas air pada
tubulus distal, tubulus koligentes,
dan epitel duktus koligentes. Hal ini
membantu tubuh untuk menyimpan
air dalam keadaan seperti dehidrasi.
Hormon ADH mengatur konsentrasi
urin

Sintesis ADH di nukleus


supraoptik dan nukleus
paraventrikular hipotalamus
dan pelepasan ADH dari
hipofisis posterior

mengsintesis ADH di nukleus


supraoptik dan nukleus paraventrikular
hipotalamus, kira-kira sebanyak 5/6 di
nukleus supraoptik dan 1/6 di nukleus
paraventrikular.
ADH ditranspor melalui akson-akson
neuron ke bagian ujungnya, yang
berakhir di kelenjar hipofisis posterior.
ADH yang disimpan dalam granula
sekretorik (juga disebut vesikel)

Stimulasi refleks
kardiovaskular terhadap
pelepasan ADH dengan
menurunkan tekanan arteri
dan/atau menurunkan
volume darah

Stimulusnya
yaitu penurunan tekanan arteri dan
penurunan volume darah
Kapanpun tekanan darah dan volume
darah berkurang, seperti yang terjadi
selama perdarahan, peningkatan sekresi
ADH akan menyebabkan peningkatan
reabsorbsi cairan oleh ginjal, yang
membantu mengembalikan tekanan
darah dan volume darah ke keadaan
normal.

Sekresi ADH dapat juga ditingkatkan


atau diturunkan oleh stimulus lain
terhadap sistem saraf pusat dan oleh
berbagai obat dan hormon.
Diuresis berat yang terjadi setelah
meminum alkohol sebagian diakibatkan
oleh hambatan pelepasan ADH.

Pengaturan ADH
Bila cairan ekstrasel terlalu pekat, cairan akan
ditarik dengan cara osmosis keluar dari sel
osmoreseptor, sehingga ukurannya berkurang
dan menimbulkan sinyal dalam hipotalamus
agar menghasilkan sekresi ADH tambahan.
Sebaliknya, bila cairan ekstrasel menjadi
terlalu encer, air bergerak dengan cara
osmosis ke arah yang berlawanan, yaitu
masuk ke dalam sel, dan menurunkan sinyal
untuk sekresi ADH.

Anda mungkin juga menyukai