Anda di halaman 1dari 17

REFERAT ANESTESI

Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Diabetes Mellitus

Pembimbing :
dr. Eka P, Sp.An
Penyusun :
Andrew Sabastian Geraldyno Paago, S.Ked

Pendahuluan

Definisi

Etiologi

Gejala Umum

Klasifikasi
Tipe I
Tipe II

Patofisiologi

Diagnosis

Faktor Risiko Untuk Pasien Bedah


Dengan DM

Pengaruh Obat Anestesi Pada


Penderita DM

Teknik Anestesia Pada Penderita DM

Kontrol Metabolik Perioperatif

Pemberiansecarabolus

Infuskontinyu

Preoperatif

D5W (1,5 ml/kg/jam)

D5W

NPH insulin (1/2 dosis biasa pagi hari)

(1

ml/kg/jam)

Unit/jam = Glukosa plasma : 150

(NPH=neutral protamine Hagedorn)


Intraoperatif

Regular

insulin

Pascaoperatif

scale)
Sama dengan intraoperatif

Regular

(berdasarkan sliding Sama dengan preoperatif


Sama dengan preoperatif

insulin

Kadarguladarah

mmol(mg/dl)

Kebutuhaninsulin

4,4

( 80 )

Matikan pompa, beri glukosa IV

4,4 - 6,6

( 80 - 120 )

Kurangi insulin menjadi 0,2 - 0,7


u/jam

6,6-9,9

(120 - 180)

teruskan insulin 0,5 - 1 m/jam

9,9 - 13,2

(180 - 240) .

Naikkan laju insulin 0,8 - 1,5 m/jam

> 13,75

(>250)

Laju insulin 1,5 m/jam atau lebih

Kadargula

Infusinsulin

< 150 mg/dl

5 cc/jam (1 unit/jam)

150 - 250 mg/dl

10 cc/jam (2 unit/jam)

250 - 300 mg/dl

15 cc/jam (3 unit/jam)

300 - 400 mg/dl

20 cc/jam (4 unit/jam)

Perawatan Pasca Bedah


Infus glukosa dan insulin harus tetap diteruskan sampai
kondisi metabolik pasien stabil dan pasien sudah boleh
makan.
Infus glukosa dan insulin dihentikan hanya setelah
pemberian subkutan insulin kerja pendek. Setelah
pembedahan besar, infus glukosa dan insulin harus
diteruskan sampai pasien dapat makan makanan padat.
Pada pasien-pasien ini, kegunaan dari suntikan subkutan
insulin kerja pendek sebelum makan dan insulin kerja
sedang pada waktu tidur. dianjurkan selama 24-48 jam
pertama setelah infus glukosa dan insulin dihentikan dan
sebelum regimen insulin pasien dilanjutkan.

Perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya hipoglikemia


atau hiperglikemia pasien pasca bedah terutama bite
terdapat keterlambatan bangun atau penurunan
kesadaran.
Harus dipantau kadar gula darah pasca bedah.
Pemeriksaan EKG postoperatif serial dianjurkan pada
pasien DM usia lanjut, penderita DM tipe I, dan penderita
dengan penyakit jantung Infark miokard postoperatif
mungkin tanpa gejala dan mempunyai mortalitas yang
tinggi.
Jika ada perubahan status mental, hipotensi yang tak
dapat dijelaskar., atau disrimia, maka perlu diwaspadai
kemungkinan terjadinya infark miokard.

Anda mungkin juga menyukai