Anda di halaman 1dari 84

PEMANFAATAN SUMBERDAYA MINERAL & ENERGI

TKP 492114 2016/2017

II. LOGAM BESI & CAMPURANNYA


A. PENGERIAN LOGAM BESI
B. PRODUKSI & KOMSUMSI
KULIAH KE 02
C. PREDIKSI
D. CONTOH-CONTOH LOGAM BESI
A. PENGERTIAN LOGAM BESI
Di dalam sistem periodik, Besi termasuk golongan VIII.B atau merupakan logam
transisi.
Di alam, Besi tidak dijumpai dalam bentuk unsur tetapi dalam bentuk senyawa
dengan unsur-unsur lainnya, senyawa-senyawa yang umum adalah Magnetit,
Hematit, Limonit (besi coklat) dan Siderit (besi spatik).
Logam Besi (ferro) dan campurannya merupakan suatu logam paduan yang
terdiri dari campuran unsur Besi (Fe) dengan Karbon (C), untuk menghasilkan
suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan besi dan
karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya.
Logam Besi dan campurannya merupakan elemen kerak bumi (mineral) yang
terbentuk secara alami, jumlah logam jenis ini diperkirakan 4% dari kerak bumi.
Logam Besi, biasanya dipakai untuk, yaitu,
industri paduan besi,
Konstruksi bangunan-bangunan,
Pipa-pipa,
Alat-alat pabrik dan sebagainya.
Yang termasuk golongan logam Besi dan campurannya adalah Besi, Ilmenit,
Kobalt, Krom, Kromit, Magnetit, Mangan, Molibdenun, Nikel, Wolfram, dan
Vanadium
B. PRODUKSI & KOMSUMSI

Sumberdaya dan Cadangan beberapa Logam Besi

BIJIH - LOGAM
No KOMODITAS UNIT
SUMBERDAYA CADANGAN
1 Besi Fe Juta Ton 1.014,79 - 132,91 473,20 - 2,41
2 Ilmenit Fe/Ti Juta Ton --- ---
3 Kobalt Co Juta Ton 1.263,33 - 1,40 152,86 - 0,22
4 Krom Cr Juta Ton 7,30 - 3,15 ---
5 Kromit Cr Juta Ton --- ---
6 Magnetit Fe Juta Ton --- ---
7 Mangan Mn Juta Ton 10,62 - 5,78 0,93 - 0,59
8 Molibdenun Mo Juta Ton 685,00 - 0,21 ---
9 Nikel Ni Juta Ton 1.878,00 - 42,00 546,83 - 8,70
10 Wolfram W Juta Ton --- ---
11 Vanadium V Juta Ton --- ---
Produksi beberapa Logam Besi

No KOMODITAS UNIT 2010 2011 2012 2013 2014

1 Besi Fe Juta Ton 4.125.235 4.207.739 4.291.894 4.377.732 4.596.618

2 Ilmenit Fe/Ti Juta Ton --- --- --- --- ---

3 Kobalt Co Juta Ton --- --- --- --- ---

4 Krom Cr Juta Ton --- --- --- --- ---

5 Kromit Cr Juta Ton --- --- --- --- ---

6 Magnetit Fe Juta Ton --- --- --- --- ---

7 Mangan Mn Juta Ton --- --- --- --- ---

8 Molibdenun Mo Juta Ton --- --- --- --- ---

9 Nikel Ni Juta Ton 11.064.084 11.285.366 11.511.073 11.741.294 12.328.359

10 Wolfram W Juta Ton --- --- --- --- ---

11 Vanadium V Juta Ton --- --- --- --- ---


Ekspor beberapa Logam Besi

2008 2009
No KOMODITAS UNIT
Volume Nilai US$ Volume Nilai US$

1 Besi Fe Juta Ton 3.182,20 334,13 3.639,90 389,46


2 Ilmenit Fe/Ti Juta Ton --- --- --- ---
3 Kobalt Co Juta Ton --- --- --- ---
4 Krom Cr Juta Ton --- --- --- ---
5 Kromit Cr Juta Ton --- --- --- ---
6 Magnetit Fe Juta Ton --- --- --- ---
7 Mangan Mn Juta Ton --- --- --- ---
8 Molibdenun Mo Juta Ton --- --- --- ---
9 Nikel Ni Juta Ton 8.622,50 537,85 9.762,40 608,96
10 Wolfram W Juta Ton --- --- --- ---
11 Vanadium V Juta Ton --- --- --- ---
C. PROSPEK

Komoditi mineral Logam Besi di Indonesia cenderung mengalami pasang surut


(berfluktuasi) karena timbulnya beberapa kondisi yang kurang mendukung sektor
industri ini.
Beberapa pertambangan mineral logam sering berfluktuasi produksi
disebabkan oleh, yaitu,
Perluasan lahan,
Kadar bijih mineral yang rendah,
Curah hujan yang tinggi, dan
Kebijakan pemerintah juga menghambat produktivitas pada sebagian besar
pertambangan mineral logam sehingga produksi merosot pada tahun 2010
lalu.
Contoh,
Kebutuhan pada beberapa komoditi mineral logam dunia memang meningkat,
tetapi penurunan permintaan juga diperkirakan akan terjadi pada beberapa
komoditi, salah satunya Nikel, karena dampak tsunami di Jepang pada 11 maret
2011 lalu. Seberapa besar dampak bencana gempa dan tsunami di Jepang
terhadap aktivitas pertambangan di Indonesia, memang butuh waktu untuk
mengetahui angka pastinya.
Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Priyo Pribadi Soemarno
mengatakan, selama ini pasokan Nikel dari Indonesia ke Jepang sangat besar.
sekitar 55% dari kebutuhan Jepang, tetapi banyak pabrik di Jepang yang berhenti
beroperasi karena mengalami kerusakan sejak terjadi gempa yang diikuti
tsunami.
Kondisi ini memaksa para pengusaha pertambangan di Indonesia mencari pasar
baru sebagai pengganti pasar Jepang, karena Jepang pasti masih dalam tahap
recovery dan diperkirakan kebutuhan nikel baru pulih sekitar 2 tahun kedepan.
D. CONTOH-CONTOH BAHAN GALIAN LOGAM BESI

No LOGAM BESI (LB)


1 Besi Fe
2 Ilmenit Fe/Ti
3 Kobalt Co
Fe
4 Krom Cr
5 Kromit Cr
6 Magnetit Fe
7 Mangan Mn
8 Molibdenun Mo Ni
9 Nikel Ni
10 Wolfram W
11 Vanadium V

Co
1. BESI (Fe)

Besi merupakan logam kedua (setelah Aluminium) yang paling banyak di bumi
ini, endapan logam besi seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam
lainnya, kadang besi terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual), namun
jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Logam Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi yang paling banyak
digunakan untuk kehidupan sehari-hari, besi juga mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi, besi telah ditemukan sejak zaman dahulu dan tidak diketahui siapa
penemu yang sebenarnya dari unsur ini.
Besi merupakan logam terpenting dalam industri, besi murni mempunyai sifat
agak lunak dan kenyal, oleh karena itu, dalam industri, besi selalu dipadukan
dengan karbom menjadi Baja.
Endapan besi yang ekonomis umumnya berupa Magnetit, Hematit, Limonit,
dan Siderit, kadang-kadang dapat berupa mineral Pyrit, Pyrhotit, Marcasit dan
Chamisite.
Diantara mineral-mineral bijih besi, Magnetit merupakan mineral dengan
kandungan Fe paling tinggi, tetapi terdapat dalam jumlah kecil. Sementara
Hematit merupakan mineral bijih utama yang dibutuhkan dalam industri besi.
Pada zaman Firaun besi dihargai lebih tinggi dari emas karena jarangnya. Pada
waktu itu bijih besi berasal dari batu-batu meteor, kini telah dikenal bijih-bijih besi
yang terdiri dari mineral-mineral Magnetit (Fe3O4), Hematit (Fe2O3), Limonit
(Fe2O3H2O), dan Siderit (FeCO3).
Besi merupakan logam yang paling beragam penggunaannya, karena,
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
Pengolahannya relatif lebih mudah dan murah,
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
Mineral Komersial,
Mineral-mineral utama bijih besi antara lain,

Mineral Susunan kimia Kadungan Fe (%) Klasifikasi komersil


Magnetit FeO, Fe2O3 72,4 Magnetik atau Bijih Hitam
Hematit Fe2O3 70,0 Bijih Merah (Specularit)
Limonit Fe2O3.n H2O 59,0 63,0 Bijih Coklat
Siderit FeCO3 48,2 Spathic, black band, clay iron stone

Mineral-mineral lainnya,
Gutit (FeO(OH)),
Ilmenit (FeTiO3),
Kamosit,
Karakteristik,
Rumus Kimia : Fe,
Nomor Atom : 26
Warna : Abu-abu sampai hitam,
Kilap : Logam (Metalic),
Kekerasan : 4,5,
Berat Jenis : 7,3 sd 7,8
Titik Lebur : 1.538C
Titik Didih : 2.861C
Sifat-sifat Fisik,
Mudah ditempa,
Logam ini memiliki empat bentuk kristal yang berbeda,
Di udara yang lembab besi berpotensi mengalami korosi.
Pengolahan,
Bijih besi hasil penambangan disemprot dengan air akan menghasilkan
konsentrat besi kemudian dilakukan proses pengolahan.
Proses Pengolahan bijih besi menjadi konsentrat dilakukan
berdasarkan kadarnya, dimana bila,
Kadar tinggi (Fe > 50%) dilakukan pencucian untuk membuang
tanah dan kotoran-kotoran lainnya didalam saringan berputar atau log
washer.
Kadar rendah (Fe 40%) dilakukan konsentrasi dengan jig, humprey
spiral dan meja goyang.
Bijih magnetit dapat dikonsentrir dengan magnetic separator.
Bijih besi Laterit (berkadar rendah) belum diketahui cara
pengolahannya.
Proses Peleburan untuk mendapatkan Logam Besi (Fe) dilakukan
dengan menerapkan Prinsip Reduksi, yaitu mereaksikan dengan
reduktor seperti karbon (C) yang dapat diperoleh dari batubara atau
arang kayu, baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang
tinggi.
Perubahan wujud dari bijih besi menjadi logam besi (Proses Peleburan)
berlangsung di dalam suatu Tanur Tinggi, yaitu sebuah tungku rongga
setinggi 20 sd 30 meter dengan diameter 8 meter dan memiliki dinding
tahan api.
Ke dalam tanur dimasukkan bijih besi dan kokas secara bergantian,
dicampur dengan bahan tambahan kapur dan lempung hingga menjadi
terak yang mudah melebur.
Pada bagian bawah Tanur dihembuskan angin panas mulai dari
temperatur 1.800C, makin ke atas temperaturnya makin berkurang
hingga mencapai 300C, sehingga dihasilkan Oksida Besi (proses
Reduksi).
Teknologi Proses Peleburan besi terus berkembang dengan semakin
meningkatnya kemampuan Tanur peleburan untuk melebur logam pada
temperatur yang semakin tinggi karena ditemukannya kokas batubara
yang memberi manfaat dengan ditemukannya baja, karena logam ini
dikenal sangat tangguh, kuat, keras, tidak mudah patah serta
mudah dibentuk, membuat logam ini dengan cepat mengisi
peradaban manusia secara luas.
Proses Peleburan (Smelting),
Sebagian besar reduksi bijh besi dilakukan dalam blast furnace
menjadi pig iron, hanya sedikit saja reduksi dilakukan dalam hearth
furnace dan electric furnace.
Untuk membuat baja dari logam besi (pig iron), besi tersebut dilebur
didalam conventer, hearth furnace atau electric furnace. Supaya baja
mempunyai sifat-sifat tertentu ditambahkan logam-logam lain sebagai
alloy.
Pabrik peleburan besi di Indonesia terdapat di Cilegon, yaitu PT
Krakatau Steel.
Manfaat,
Bijih besi yang telah dilebur menjadi logam besi dipergunakan untuk,
Industri cat,
Refractori,
Flux pada peleburan logam non-ferous, dan
Katalisator.
Panduan Baja digunakan untuk,
Industri alat-alat transportasi (mobil, kapal laut, kereta api,),
Mesin dan alat pertambangan, pertanian, bangunan, tempur dan senjata,,
Jembatan, Kontruksi dan
Rel kereta api
Endapan Pasir besi ini selain untuk,
Industri logam paduan besi,
Industri semen, dan
Jig bed.
Pada jaman kekaisaran Roma telah dicatat pemakaian besi dan baja untuk
transport air dalam jarak ratusan mil, penguat jembatan di sekeliling istana, dan
sistem pembuangan limbah untuk publik.
Di berbagai belahan dunia, logam baja dimanfaatkan untuk penguat bangunan
serta komponen alat transportasi di era modern.
Tempat Terdapat,
Endapan Bijih Besi banyak ditemukan di daerah,
Bijih Besi Lateritik terdapat di Propinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara,
Bijih Besi Magnetik (Hematit) terdapat di Kalimantan Tengah,
Bijih besi Titan terdapat di Cilacap (Jawa Tengah), pantai Pelabuhan
Ratu (Jabar), (Gunung Tegak) Lampung, Aceh, Sumatera Selatan,
Jambi, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
2. ILMENIT (FeTiO2)

Ilmenit adalah mineral oksida titanium-besi dengan formula ideal FeTiO3.


Mineral ilmenit adalah mineral yang penting dan bisa bernilai ekonomi tinggi bila
dapat diolah dan digunakan sebagai bahan baku pigmen (Rutil, TiO2) untuk
pewarna berkualitas tinggi.
Ilmenit dinamai berdasarkan tempat penemuannya di Il'menski Mountains, dekat
Miass, Rusia.
Ilmenit adalah mineral aksesoris yang umumnya berada didalam batuan beku,
batuan sedimen, dan material sedimen. Ilmenit merupakan bijih utama dari
titanium, logam yang dibutuhkan untuk membuat berbagai paduan performa
tinggi. Sebagian besar ilmenit yang ditambang di seluruh dunia digunakan untuk
menghasilkan titanium dioksida (TiO2), pigmen, dan polishing abrasif.
Ilmenit adalah besi hitam-titanium oksida dengan rumus kimia FeTiO3.
Mineral Komersial,
Geikielite : MgTiO3,
Pyrophanite : MnTiO3.
Karakteristik,
Rumus Kimia: FeTiO3,
Kategori : Oxide mineral
Warna : Hitam besi, kadang-kadang agak coklat,
Kekerasan : 5 sd 6,
Berat Jenis : 4,5 sd 5,2,
Bentuk : Granular hingga masif dan berwuhud eksolusi lameral
pada hematit atau magnetit
Kilap : Metalik hingga submetalik
Sifat lain : Magnetisme lemah,
Komposisi deposit Ilmenit antara lain,
TiO2 : 43,80 %
Fe2O3 : 14,00 %
FeO: 34,40 %
Al2O3 : 0,60 %
SiO2 : 2,20 %
MnO : 0,30 %
V2 O3 : 0,30 %
MgO : 3,70 %
Ilmenit memiliki resistensi yang tinggi terhadap pelapukan. Ketika batuan yang
mengandung ilmenit mengalami pelapukan, butiran ilmenit akan terlepas dan
bergabung dengan material sedimen lainnya.
Berat jenis yang tinggi dari butirannya ini menyebabkan ilemenit dapat
memisahkan diri selama proses transportasi, dan pada akhirnya
terakumulasi sebagai Pasir Mineral Berat.
Pasir ilemenit berwarna hitam dan sangat mudah dikenali oleh ahli geologi.
Prospeksi terhadap pasir hitam (black sand) sering dijadikan metode untuk
menemukan deposit placer mineral berat.
Ilmenit kebanyakan ditambang (ekstraksi) secara komersial dengan menggali
atau menggeruk pasir tersebut, yang kemudian dipisahkan dari butiran mineral
berat lainnya.
Komposisi kimia yang ideal untuk ilmenit adalah FeTiO3. Namun, seringkali
komposisi kimia ilmenit banyak mengandung sejumlah variabel Magnesium atau
Mangan. Unsur-unsur tersebut dapat menggantikan besi dalam bentuk Larutan
Padat, dimana.
Larutan padat yang pertama berada diantara ilmenit (FeTiO3) dan Geikielite
(MgTiO3), sejumlah unsur pengganti besi berupa magnesium berada dalam
struktur kristal mineral ini.
Larutan padat yang ke-2 berada diantara ilmenite dan Pyrophanite
(MnTiO3), dengan unsur pengganti besi berupa mangan, sedangkan pada
suhu yang tinggi,
Larutan padat ke-3 berada diantara ilmenite dan Hematit (Fe2O3).
Ilmenit adalah mineral hitam dengan kilap sub-logam (sub metallic) hingga kilap
logam, dengan hanya sekilas melihat kilapnya, mineral ini sangat mirip dengan
Hematit dan Magnetit, akan tetapi hal ini dapat dibedakan dimana,
Hematit memiliki cerat berwarna merah, sedangkan ilmenit memiliki cerat
berwarna hitam.
Magnetit sangat bersifat magnetik, sementara ilmenit non-magnetik.
Terkadang ilmenit ditemukan bersifat sub-magnetik (magnetik lemah), ini
dimungkinkan karena adanya sejumlah kecil mineral magnetit yang
menempel pada ilmenit.
Ilmenit sangat sering mengandung sejumlah Magnesium dan Mangan, maka
rumus kimia penuhnya adalah (Fe,Mg,Mn,Ti)O3.
Ilmenit membentuk larutan padat dengan Geikielit (MgTiO3) dan Pirofanit
(MnTiO3) yang merupakan bagian dari kelompok larutan padat.
Meski telah terbukti adanya unsur lainnya dalam bentuk (Fe,Mg,Mn,Ti)O3, namun
sebagian besar ilmenit alami di bumi berwujud FeTiO3 dan ada beberapa yang
mengandung Mn maupun Mg.
Pengolahan,
llmenit (Rutil, TiO2 53%) merupakan mineral penting yang dapat diolah
menjadi Titanium tetapi masih terdapat pengotor, seperti Silika (10 %),
Oksida besi, Vanadium, Niobium, Tantalum, dan sedikit timah, kromium,
dan Molibdeum.
Hasil penambangan diolah dengan metode Gravity Concentration untuk
mendapat konsentrat
Manfaat,
Ilmenit yang telah diolah menjadi Rutil (TiO2) dapat digunakan sebagai,
Bahan baku Pigmen yang bernilai ekonomi tinggi untuk digunakan pada Industri
Cat, Pulp dan pewarna lainnya, sifat pigmen yang dihasilkan adalah,
Tidak beracun,
Tahan terhadap korosi,
Tahan terhadap sinar ultra violet, dan
Menunjukkan respon lemah terhadap magnet.
Bahan baku pembuatan logam Titanium (diperkirakan penggunaan logam
Titanium selalu meningkat setiap tahunnya, sekitar 10 % sd 15 %.
Bahan baku pembuatan Rutil Sintetis pada industri Pigmen (berwarna putih),
yang berfungsi untuk membuat suatu bahan menjadi cerah (mengkilap) yang
dapat digunakan pada industri,
Cat,
Kertas,
Lem,
Plastik,
Pasta gigi,
Bahan makanan, dan
Bahan abrasive Polishing (TiO2 dibentuk partikel dengan berbagai ukuran).
Beberapa Catatan,
Di alam TiO2 (Rutil) ditemukan sebagai mineral tersendiri, namun saat ini bisa
dikatakan habis, sehingga industri beralih ke Rutil sintetik yang dibuat dari
Ilmenite (dengan kadar 45 sd 70 % TiO2),
Melihat potensi tersebut maka ekstraksi Titanium Dioksida dari mineral ilmenit
dengan proses Kloride sebagai bahan baku advanced material (Material maju)
menjadi cukup menarik (Advanced material adalah material yang mempunyai
spesifik yang dibutuhkan pasar (customer) dengan beberapa keunggulan pada
produk yang dihasilkan).
Tempat Terdapat,
Endapan Ilmenit di dunia banyak ditemukan di negara Australia, Canada,
China, India, Norwegia, Afrika Selatan dan Ukraina.
Ukaina merupakan negara penghasil konsentrat Titanium terbesar di
dunia.
3. KOBALT (Co)

Kobalt dikenal sebagai Batu Bintang, yaitu suatu endapan Kobal bersifat rapuh
dan tergolong logam keras.
Kobalt dari bahasa jerman Kobold yang artinya buruk yang ditemukan oleh
seorang keturunan swedia, bernama Georg Brandt pada tahun 1735,
Kobalt memiliki nomor atom 27, merupakan logam transisi, berbentuk padat pada
suhu kamar, memiliki 2 bilangan valensi , yaitu cobaltous (II) dan cobaltic (III),
merupakan oksidan yang kuat dan bisa menimbulkan api dan eksplosif bila
terkena panas tetapi bersifat stabil bila berada di udara.
Sumber utama cobalt disebut Speisses yang merupakan sisa dalam peleburan
bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
Kobalt biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam.
Mineral Komersial,
Eritrit : Co3(AsO4)2.8 H2O
Kobaltit : CoAs2
Lineit : (CoNi)3S4, disebut Kobalt Nikel,
Skuterudit : CoAs3
Smaltit : CoAsS, disebut Kobalt Glans,
Lemacite : Co3S4,
Asbolan (Kobalt Tanah),
Glaukodot.
Karakteristik,
Rumus Kimia: Co,
Warna : Abu-abu Metalic
Kekerasan : 5
Titik Lebur : 14.900C
Titik Didih : 35.200C
Massa Jenis : 8,9 gram/Cm3
Sifat Fisik Kobalt,
Kobalt relatif tidak reaktif, meskipun ia larut lambat sekali dalam asam mineral
encer,
Unsur kimia Kobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak
keras dan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa setrika.
Tahan korosi,
Sifat Kimia Kobalt,
Dapat membentuk senyawa kompleks,
Senyawanya umumnya berwarna,
Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah,
Senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru,
Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam,
Pengolahan,
Kobalt biasanya didapatkan merupakan produk sampingan dari hasil
pengolahan Nikel dan Tembaga.
Manfaat,
Logam Panduan yang memiliki sifat-sifat yaitu,
Tahan terhadap korosi,
Tetap stabil pada suhu tinggi,
Penambahan sifat kekerasan baja,
Tahan aus serta stabil pada suhu yang tinggi,
Disebut,
o Alloy Alnico (Kobalt + Besi + Nikel + Logam lainnya) merupakan alloy
yang memiliki kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan.
o Alloy Stellit (Kobalt + Khrom + wolfram) merupakan alloy yang
bermanfaat untuk membuat peralatan berat yang digunakan pada suhu
tinggi dan dapat digunakan dengan kecepatan tinggi seperti Turbin jet dan
generator turbin gas.
Bahan campuran pada industri baterai, alat-alat listrik dan pembuatan magnet
yang kuat.
Zat pewarna dalam industri cat, tinta, kaca, keramik, poselen, pot, email pada
gigi dan bahan kosmetik,
Tempat Terdapat,
Di dunia Endapan Kobalt ditemukan di Zaire, Moroko, Canada dan di
Lautan Pasific (merupakan daerah yang kaya endapan Kobalt).
Ketersediaan: unsur kimia kobal tersedia di dalam banyak formulasi
yang mencakup kertas perak, potongan, bedak, tangkai, dan kawat.
4. KROM (Cr)

Logam Krom adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24 dandan mempunyai berat atom 51,996.
Logam Krom berasal dari bahasa Yunani (chroma) yang berarti warna, ditemukan
oleh Vaughlin pada tahun 1797, yang membuat logam khrom pada tahun
berikutnya.
Krom (Cr) merupakan salah satu unsur Logam Berat,
Krom adalah suatu logam ke 21 paling banyak dalam kerak bumi dengan
konsentrasi rata-rata 100 ppm.
Mineral Komersial,
Logam Krom diperoleh dari mineral Kromit yang merupakan satu-satunya sumber
penghasil logam kromium.
Kromit mempunyai komposisi kimia FeCr2O4.
Komposisi kimia kromit sangat bervariasi karena terdapat usur-unsur lain yang
mempengaruhinya, sehingga berdasarkan perbandingan Cr : Fe : Al, kromit
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
Kromit kaya krom,
Kromit kaya aluminium, dan
Kromit kaya besi.
Karakteristik,
Warna : Hitam, Kelabu baja,
Kekerasan : 5,5 (skala mohs),
Warna : Perak atau Abu-abu baja, berkilau, dan keras,
Berat jenis : 4,5 sd 4,8 (6,8 kg/Cu-dm),
Titik Lebur : 1.907C,
Titik Didih : 2.671C,
Massa atom : 51,996 g/mol,
Densitas : 7,19 g/cm3 pada 20 C,
Bentuk kristal: Massif hingga granular,
Sistem kristal: Oktahedral,
Goresan : Coklat,
Semua senyawa krom dapat dikatakan merupakan logam yang beracun dan
berbahaya,
Sifat fisik,
Sangat keras dan getas,
Sangat tahan karat (dapat digunakan sebagai bahan pelapis melalui proses
elektroplating),
Krom dapat dipoles menjadi mengkilat.
Proses pemuaian yang relatif rendah, dan
Struktur kristal yang stabil.
Sifat Kimia,
Larut dalam asam-asam mineral (HCl, H2SO4),
Pada temperatur yang terkontrol Krom dapat bereaksi dengan unsur halogen,
belerang, silikon, boron, nitrogen, karbon dan oksigen.
Ketika dipanaskan, krom membentuk oksida kromat hijau,
Logam Krom tidak stabil pada oksigen dan segera menghasilkan lapisan
oksida tipis.
Pengolahan,
Proses pengolahan bijih Kromit dari tambang dilakukan dua tahapan,
yaitu,
Preparation digunakan peralatan seperti Chrusher, Screens, dan
Grinding mills untuk mereduksi ukuran dan memisahkan dari kotoran
Concentration digunakan Hydrocyclones dan Spiral untuk
menghasilkan konsentrat Krom.
Proses pembuatan logam krom menurut proses Goldschmidt, yaitu
mereduksi Cr2O3 dengan Aluminium (Proses Aluminothermy),
reaksinya,
Cr2O3 (S) + 2 Al (S) Al2O3 (S) + 2 Cr (S)
Manfaat,
Paduan Logam, banyak digunakan dalam bidang Industri Baja yang berfungsi
sebagai, yaitu,
Bahan buku untuk memproduksi Fero-Krom (paduan besi dan krom) yang
akan menghasilkan,
o Stainless Steels,
o Baja cor, dan
o Besi Cor,
o Chrome plating (memberikan lapisan keperakan pada baja), dan
o Keramik logam.
Sebagai agen anti-korosi dan pemberi kesan mengkilap,
Sebagai pemulia baja yang penting (baja tahan karat, tahan panas dan tahan
asam), dan
Sebagai selaput galvanis.
Bidang Biologi, berfungsi membantu metabolisme glukosa,
Bidang Kimia, berfungsi sebagai katalis, yang merupakan agen oksidasi dan
digunakan dalam analisis kuantitatif.
Di Bidang Kedokteran, berfungsi untuk mengukur volume darah dan
kelangsungan hidup sel darah merah.
Di bidang Metalurgi sebagai anti korosi dan pemberi kesan mengkilap.
Di Industri lainnya digunakan pada yaitu,
industru Tekstil,
Industri Kimia (asam Kromat),
Industri Cat (sebagai zat pewarna),
Industri Penyamakan Kulit (sebagai katalis dalam pencelipan),
Industri Pembuatan pita magnetik, dan
Industri refraktori (untuk membentuk batu bata),
Perhatian,
Bekerja dengan logam ini dituntut kehati-hatian karena dapat merusak paru-paru
bila terhisap, dan menyebabkan penyakit kulit yang sulit disembuhkan bila
terkena kulit yang terluka.
Tempat Terdapat,
Di dunia logam Krom terdapat di Kazakhstan, Turkey, Canada, Brazil,
Afrika Selatan, Finlandia, Filipina, India, Rusia, Salendia Baru, Iran dan
Zimbabwe.
di Indonesia terdapat di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan (Gunung Bobaris, Gunung Meratus, Pulau
Laut, dan Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah (Bungku
dan Wosu), Maluku Utara (Pulau Gebe dan Pulau Halmahera), dan
Papua (Pegunungan Siklop dan Pegunungan Maropeni).
5. KROMIT (FeCr2O4)

Kromit merupakan satu-satunya mineral yang menjadi sumber Logam Kromium


atau Krom yang sifatnya sangat keras.
Dalam analisa unsur suatu mineral menunjuknan bahwa mineral kromit yang
bernilai ekonomis adalah Crocoite (PbCr2O4) atau Kromat, yang dikenal
sebagai Logam Merah karena warnanya Orenge-red yang indah.
Mineral Komersial,
Nama Mineral : Kromat (Crocoite),
Komposisi : FeCr2O4,
Nomor-atom : 24,
Kilap : Logam (Lemak),
Warna : Hitam kecoklat-coklatan,
Kekerasan : 5,50 (skala Mosh),
Berat Jenis : 4,50 sd 4,80,
Kadar Cr : 40 53 %,
Bentuk kristal: massif hingga granular,
Sistim kristal : Oktahedral,
Goresan : Coklat keabu-abuan dan keras,
Pengolahan,
Bijih chromit primair umumnya berkadar tinggi tidak memerlukan pengolahan
kecuali sorting dengan tangan.
Konsentrasi untuk pasir chromit (endapan sekunder) dapat dikerjakan dengan
gravity concentration (jig, shaking table dan sebagainya).
Manfaat,
Logam Krom karena sifatnya yang tahan terhadap korosi dan suhu yang tinggi, maka
banyak digunakan dalam industri, yaitu,
Logam paduan, digunakan untuk membuat Stainless Steel (memberi
penampilan yang mengkilap dan memantul) dan chromium bearing
Refractories (bahan tahan api) dipergunakan untuk melapisi tungku (furnace)
terhadap suhu tinggi,
Industri kimia, cat, penyamakan kulit, textiles, obat-obatan dan sebagainya.
Pigment (pewarna),
Super Alloys yang banyak digunakan dalam pembuatan peralatan kemeliteran.
Tempat Terdapat,
Penyebaran kromit tersebut terdapat di Sumatera Barat, Sumatera Utara,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan
Papua.
6. MAGNETIT (Fe3O4)

Magnetit pertama kali ditemukan di Magnesia Yunani.


Magnetit merupakan salah satu bijih besi yang terpenting biasanya berupa massa
agak padat, berbutir-butir sampai kompak dan biasanya tersebar berupa pasir
yang dikenal sebagai Pasir Magnetit.
Magnetit kadang-kadang mempunyai daya seperti magnet sendiri yang dapat
menarik serbuk besi agar menempel padanya, hal ini merupakan ciri terpenting
magnetit.
Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Karakter dari
endapan besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun
seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya.
Kadang besi terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual), namun jarang
yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Endapan besi yang ekonomis umumnya berupa Magnetite, Hematite, Limonite
dan Siderite, kadang kala dapat berupa mineral Pyrite, Pyrhotite, Marcasite, dan
Chamosite.
Pada zaman Firaun besi dihargai lebih tinggi daripada emas karena masih sulit
untuk ditemukan. Pada waktu itu besi berasal dari batu-batu meteor.
Sekarang, telah dikenal bijih-bijih besi yang terdiri dari mineral-mineral magnesit (
Fe3O4 ), Hematit ( Fe2O3 ), Limonit (Fe2O3H2O ) , dan Siderit ( FeCo3 )
Macam-macam bijih besi secara komersil banyak menghasilkan bijih besi
sedimentair, magmatik, kontak metasomatik, dan replacement.
Bijih besi Lateri dan pasir besi Titan meskipun sudah banyak ditemui tetapi hanya
beberapa yang sudah dikerjakan.
Mineral Komersial,
Tabel mineral-mineral bijih besi bernilai ekonomis (Sumber, Iron & Ferroalloy
Metals in (ed) M. L. Jensen & A. M. Bafeman, 1981, Economic Mineral Deposits,
P. 392.
Mineral Susunan kimia Kandungan Fe (%) Klasifikasi komersil
Magnetit FeO, Fe2O3 72,4 Magnetik atau bijih hitam
Hematit Fe2O3 70,0 Bijih merah
Limonit Fe2O3.nH2O 59 63,0 Bijih coklat
Siderit FeCO3 48,2 Spathic, black band, clay ironstone
Magnetit adalah mineral dengan kandungan Fe paling tinggi, tetapi terdapat
dalam jumlah kecil. Sementara Hematit merupakan mineral bijih utama yang
dibutuhkan dalam industri besi.
Karakteristik,
Magnetit : Fe3O4
Warna : Hitam ke abu-abuan
Kilap : Logam,
Kekerasan : 5,5 sd 6,5
Berat Jenis : 4,9 sd 5,2,
Warna : Hitam, abu-abu sedikit coklat,
Bentuk Kristal : Oktahedral, granular halus sampai besar
Sistem kristal: Isometrik Heksoktahedral
Goresan : Hitam,
Magnetit merupakan salah satu bijih besi yang terpenting,
Magnetit mempunyai sifat magnet yang kuat,
Komposisi Magnetit terdiri dari Fe = 72,36 % dan O = 27,64 %,
Magnetit yang mengandung Titanium (2 sd 15 %) disebut Titaniferous Magnetite.
Pengolahan,
Pengolahan bijih besi dilakukan berdasarkan kadar Fe dalam bijih, dimana,
Berkadar tinggi ( > 50% Fe ), pengolahan biasanya terdiri dari pencucian
untuk membuang tanah dan kotoran-kotoran lainnya didalam saringan
berputar atau Log Washer.
Bijih berkadar rendah ( 40% Fe ) dilakukan konsentrasi dengan Jig,
Humpray Spiral, dan meja goyang. Bijih magnetit dapat dikonsentrir dengan
magnetik separator.
Untuk besi Laterit ( berkadar rendah ) belum diketahui cara pengolahannya.
Smelting,
Sebagian besar reduksi bijih besi dilakukan dalam Blast Furnace menjadi Pig
Iron.
Hanya sedikit saja reduksi dilakukan dalam Hearth Furnace dan Electric
Furnace,
didalam conventer, hearth furnace atau electric furnace. Supaya baja
mempunyai sifat-sifat tertentu ditambahkan logam-logam lain yang berfungsi
sebagai Alloy.
Manfaat,
Bahan baku pada industri Besi dan Baja, yang akan digunakan untuk pembuatan
komponen-komponen alat transportasi (mobil, kapal laut, kereta api, dsb), mesin-
mesin, alat pertambangan, pertanian, dan bangunan,
Industri cat,
Industri semen,
Industri Basic Refractories,
Flux pada peleburan logam-logam non-ferous,
Sebagai katalisator,
Kerikil- kerikil besi juga dapat digunakan untuk Jig Bed.
Tempat Terdapat,
Potensi magnetit di Indonesia terdapat di Lampung dan beberapa daerah
lainnya seperti Sumatera (Aceh, Sumbar dan Jambi), Sulawesi, Jawa Barat,
Kalimantan.
Di dunia ditemukan di Afrika Selatan; Jerman; Rusia; California, daerah
Adirondack di New York, Oregon, New Jersey, Pennsylvania, North Carolina,
Virginia, New Mexico, Utah, Colorado, USA; pantai barat New Zealand; Kiruna,
Swedia; daerah Pilbara di Australia bagian barat; Norwegia; Italia; Swiss; India;
Meksiko; Cardero Resources (sebuah perusahaan eksplorasi) di Peru
7. MANGAN (Mn)

Mangan merupakan salah satu logam yang paling melimpah di dalam kerak bumi
yang berbentuk senyawa oksida dan hidroksida.
Mangan berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral
utama dalam cebakan bijih adalah Bauksit, Manganit, Hausmanit dan Lithiofori,
sedangkan yang berkomposisi karbonat adalah Rhodokrosit, serta Rhodonit
yang berkomposisi silika.
Bijih Mangan yang ditambang akan menguntungkan bila kadar Mn minimumnya
40% dan kandungan P dan SiO2 harus rendah.
Mineral Komersial,
Mineral-meneral yang mengandung unsur Mangan sangat banyak, tetapi hanya
beberapa saja yang bernilai komersial, diantaranya,
Pyrolusit : MnO2,
Manganit : MnO (OH),
Psilomelan : MnO2 BaO2 H2O,
Hausmanit : Mn3O4,
Rhodochrosit : MnCO3, dan
Rhodonit: MnSiO3.
Mineral-mineral lainnya, diantaranya,
Braunit : Mn2O3,
Inesit : Ca2Mn7Si10)28 (OH)2 5 H2),
Polianit : MnO2,
Asbolan : Kobal Tanah.
Karakteristik,
Nomor atom : 25
Massa atom : 54,9380 g/mol
Warna : Abu-abu besi, merah muda,
Kilap : Metalik sampai submetalik,
Kekerasan : 2 sd 6,
berat jenis : 4 sd 8,
Titik Lebur : 1.250C
Densitas : 7.43 g/cm3 pada 20 C
Titik lebur : 1.247 C
Titik didih : 2.061 C
Ditemukan : Johann Gahn tahun 1774
Sifat Fisik,
Keras dan getas,
Mudah teroksidasi di udara terbuka
Berbentuk massif, reniform, botriodal, stalaktit,
kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial.
Sifat Kimia,
Logam ini sulit mencair, tapi mudah teroksidasi.
Mangan murni bersifat amat reaktif dan dalam bentuk bubuk akan terbakar
dengan oksigen, serta larut dalam asam encer.
Pengolahan,
Cara konsentrasi tergantung keadaan bijih. Pada bijih yang berbentuk bongkahan
berkadar tinggi didalam tanah liat (clay) yang mudah hancur pengolahan terdiri
dari hand picking dan pencucian didalam log-washer atau wash trommel.
Bila bijih bercampur didalam batuan keras harus dihancurkan (crushing) dulu
kemudian dikerjakan dengan jig dan meja goyang.
Manfaat,
Pada Industri Paduan Besi-Baja (90%) yang digunakan pada proses peleburan
Besi-Baja (Metallurgi), sehingga didapatkan logam paduan yang memiliki sifat-
sifat, yaitu,
Tahan terhadap pengaruh belerang,
Logam paduan kuat, keras dan liat,
Meredam getaran dan suara.
Logam paduan yang dihasilkan dapat berupa, diantaranya,
Perunggu,
Besi tuang,
Welding rod (batang-batang las),
Stainless steel.
Industri Non-Metalurgi (10%) seperti pada,
Industri baterai kering,
Industri Keramik, gelas dan kaca yaitu untuk membuat warna tertentu,
Industri kimia melindi bijih uranium,
Industri Cat (bahan celup cat) & pernis,
Industri pupuk,
Industri obat-obatan,
Tempat Terdapat,
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di
berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di
Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Tambang mangan terdapat di Kliripan (DI Yogyakarta),
Tasikmalaya (Jawa Barat).
Tambang mangan juga terdapat di Lampung, Maluku, NTB dan Sulawesi Utara.
Lebih dari 25 juta ton bijih mangan ditambang setiap tahun dengan daerah
pertambangan utama meliputi Afrika Selatan, Rusia, Ukraina, Georgia, Gabon,
dan Australia.
8. MOLIBDENUM (Mo)

Sebagian besar dari molybdenum berasal dari Molibdenit (MoS2). Hanya sedikit
saja yang berasal dari Wulfenit (PbMoO4), Powellite (CaMnO4) dan Molybdite (x
Fe2O3 2 H2O).
Di alam Molibdenit merupakan suatu unsur yang sangat penting karena dapat
membantu tumbuh-tumbuhan menyerap unsur hara didalam tanah.
Mineral Komersial,
Molibdenit : MoS2,
Wulfenit : PbMoO4,
Powellite : CaMnO4,
Molybdite : XFe2O3.2H2OO.
Karakteristik,
Molibdenum : Mo,
Nomer Atom : 42
Warna : Putih Kelabu sd perak,
Kilap : Logam,
Kekerasan : 1,0 sd 1,5,
Berat jenis : 4,6 sd 4,9,
Titik Lebur : 2.550C,
Sifat fisik,
Sangat keras,
Sifat kimia,
Molibdenit sangat stabil,
Dapat bereaksi dengan sulfat.
Pengolahan,
Bijih wulfenite mudah dikonsentrasi secara gravity concentration.
Molybdenit yang umumnya mempunyai butiran-butiran pipih sukar dikonsentrir
secara gravity concentration. Pengolahan adalah dengan flotasi. Bijih komplex
(campuran) diolah secara gravity concentration kombinasi dengan flotasi.
Manfaat,
Industri logam Paduan (80 sd 90 %) terutama digunakan dalam proses
pembuatan besi baja,
Sebagai katalisator digunakan pada industri, yaitu,
Minyak pelumas (lubricants),
Keramik & poselen,
Pigment,
Pupuk,
Insecticides,
Cat,
Reagen-reagen kimia,
industri kulit dan sutera
Merupakan pemulia baja yang penting, elektoda pada tabung rontgen, dan
kawat pijar pada lampu pijar.
Tempat Terdapat,
Amerika Serikat merupakan negara penghasil utama logam molibdenit yang
tambangnya terdapat di Colorado, Mexico Baru, dan Idaho.
9. NIKEL (Ni)

Sumber utama logam Nikel berasal dari mineral Garnierit dan Pentlandit yang
terdapat didalam kerak bumi kurang lebih 0,02 %.
Mineral Komersial,
Anabergit : Ni3 (AsO4)2.8 H2O,
Garnierit : (NiMg)6 (OH)8 Si4O10
Gersdorfit : NiAsS,
Kloantit : NiAs2,
Lineit : CoNi3S4,
Milerit : NiS,
Nikelit : NiAs,
Pentlandit : (NiFe)S,
Ulmanit : NiSbS,
Rotisit
Karakteristik,
Lambang Nikel : Ni,
Nomor Atom : 28,
Kekerasan : 5.0 -5,5
Berat Jenis : 7,2 7,7
Kilap : Logam
Warna : Merah tembaga muda, Kehitaman dan Kelabu,
Titik Lebur : 1.450C
Sifat Fisik,
Sangat keras
Dapat ditempa,
Dapat disolder,
Mudah dipoles,
Tahan Karat,
Dapat ditarik oleh magnet.
Pengolahan,
Seperti besi laterit demikian juga nikel laterit belum dikenal cara pengolahannya.
Nikel sulfida pengolahannya ialah secara flotasi. Kadang-kadang sebelumnya
dikonsentrir dulu secara magnetik separation.
Ekstraksi nikel dari bijihnya yang convensionil dilakukan secara pyrometallurgy.
Sekarang telah ditemukan proses pengolahan bijih nikel secara hydrometallurgy
yaitu ammonia-pressure leach process dan sulfuric acid pressure leach
process. Bijih laterit kadar rendah ( 1,5%) dilebur dengan menambahkan besi
dan ferrosilicon dijadikan ferronickel (feronikel).
Saat itu sudah ada peleburan bijih sulfida skala kecil di Norwegia. Kemudian
dengan penemuan dan pengembangan deposit nikel sulfida di Ontario, Kanada,
Fokus ekstraksi nikel bergeser dari bahan baku bijih nikel oksida ke bijih nikel
sulfida.
Perlu dicatat disini bahwa umumnya oksida-oksida logam berharga, terutama
kobalt dan khromium berada di dalam bijih laterit tersebut sebagai mineral yang
terpisah.
Pada umumnya proses ekstraksi nikel dilakukan untuk mengambil nikel, baik
sebagai logam maupun paduan, seperti ferronickel, tanpa pengambilan logam-
logam berharga lainnya.
Proses metalurgi bijih nikel oksida umumnya relatif lebih sulit dibanding dengan
untuk bijih sulfida.
Untuk bijih sulfida, metoda benefisiasi seperti flotasi dan magnetic separation
telah terbukti efektif. Dengan benefiasi ini memungkinkan diperolehnya mineral
berharga dengan kandungan tinggi dan memisahkan sebanyak mungkin
mineral pengganggu.
Dengan pemilihan metode pengolahan berkapasitas tinggi akan menurunkan
ongkos produksi dan membuat proses metalurgi bijih nikel oksida menjadi
ekonomis.
Teknik pirometalurgi yang komersial pada prinsipnya melibatkan peleburan
reduksi atau peleburan pengkayaan (pembentukan nikel sulfida) untuk
mendapatkan pemisahan fasa nickel matte dari fasa yang merupakan
kumpulan mineral atau logam pengganggu, atau melibatkan peleburan dan
reduksi menjadi ferro-nickel yang terpisah dari kumpulan pengotor (slag).
Umumnya bijih laterit nikel dalam kondisi basah secara alamiah, bisa
mencapai 40% air, dan unsur-unsur logam yang diekstraksi maupun slagnya
memiliki titik leleh yang tinggi, maka ekstraksi bijih nikel oksida secara
pirometalurgi seperti ini memerlukan energi yang besar. Dengan kenyataan
seperti itu, ekstraksi secara langsung dengan cara pelarutan (hidrometalurgi)
akan memberikan keuntungan, selain konsumsi energi yang rendah juga
memungkinkan diterapkannya untuk bijih dengan kadar nikel yang lebih rendah
dibanding dengan bijih untuk proses pirometalurgi.
Proses pelarutan bijih nikel oksida tidaklah sederhana, karena memerlukan
pengkondisian tertentu terhadap bijihnya serta proses pelarutannya. Biasanya
diperlukan reduksi terlebih dahulu terhadap bijih nikel oksidanya menjadi logam,
baru kemudian dilarutkan dengan larutan amoniak. Atau bisa juga dilakukan
pelarutan nikel dan kobalt secara langsung dengan asam sulfat pada tekanan
dan temperatur yang tinggi (tidak setinggi temperatur untuk proses peleburan
tentu saja).
Mata rantai produksi nikel di Indonesia dan kemungkinan peningkatan nilai
tambahnya. Terlihat bahwa dari bijih nikel laterit di Indonesia telah dapat diolah
menjadi dua jenis produk yaitu,
Ferro-nickel oleh PT. Aneka tambang,
Nickel matte oleh PT. Inco menempuh jalur Pyrometalurgi,
Produksi nikel menggunakan jalur Hidrometalurgi belum diterapkan di Indonesia.
Saat ini di beberapa lembaga penelitian sedang berlangsung penelitian untuk
mendapatkan nikel dan logam ikutannya dari bijih laterit kadar rendah
menggunakan jalur hidrometalurgi pada kondisi tekanan atmosfir. Implementasi
hasil penelitian seperti ini dalam skala industri nantinya akan memberikan
alternatif pemanfaatan bijih nikel kadar rendah.
Manfaat,
Paduan logam yang digunakan diberbagai Industri logam agar kuat dan
tahan karat
Panduan logam bukan besi (non-ferrous alloys), yang digunakan untuk
pembuatan, antara lain,
Baja tahan karat (stainless steel),
Electroplating (melapisi logam-logam),
campuran-campuran yang tahan akan listrik dan suhu tinggi,
besi tuang,
katalisator,
keramik,
magnet dan lain-lain.
Pipa tekanan tinggi yaitu pada bagian (automotif atau mesin) yang
tahan karat.
baja kualitas tinggi (high strength steels) dan superalloy berbasis Fe-
Ni (Fe-Ni based superalloys).
Dapat untuk pelat, wadah industri kimia, pemulia logam, pemadu
logam lainnya dan selaput pelindung galvanis.
Tempat Terdapat,
Maluku,
Papua.
Kalimantan Barat,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
10. WOLFRAM (W)

Mineral mineral wolfram yang mempunyai arti ialah wolframite (Fe,Mn) WO4),
scheelite (CaWO4), ferberite (FeWO4) dan huebrerit (MnWO4).
Mineral Komersial,
Wolframite : Fe,Mn (WO)4,
Scheelite : CaWO4,
Ferberite : FeWO4,
Huebrerit : MnWO4.
Karakteristik,
Kilap : Sublogam sampai dengan kilap damar,
Warna : Hitam kecoklatan, abu-abu keputihan,
Kekerasan : 4,0 - 4,5 (skala mohs),
Berat jenis : 7,0 7,5,
Titik Lebur : 3.300C,
Sifat fisik,
Tidak Magnetis,
Pada temperatur 3.000C dapat dibuat menjadi cetakan.
Pengolahan,
Konsentrasi dapat dilakukan dengan gravity concentration dengan alat-
alat jig, meja goyang, dan lain-lain.
Jika butiran bijih terlalu halus banyak yang hilang pada pengolahan
tersebut. Penyelidikan-penyelidikan yang lebih modern gravity
concentration dikombinasi dengan flotasi.
Manfaat,
Lebih dari 99% wolfram dipergunakan dalam industri ferrroalloys (campuran besi)
dan baja tungsten (baja wolfram). Terutama diapakai untuk membuat alat-alat
yang bergerak / berputar cepat.
Penggunaan lainnya ialah untuk magnit, campura dengan aluminium, tembaga,
seng, nikel, cobalt dan lain-lain,
Pembuatan radio dan lamp filament (kawat-kawat halus pada radio dan lampu),
alat-alat listrik, X-rays tubes, jarum suara (jarum piringan hitam) dan katalisator.
Dalam industri kimia banyak digunakan untuk membuat asam wolframat,
Dalam industri Cat, banyak digunakan untuk membuat warna cat.
Wolfram untuk industri listrik (lampu) dan barang-barang elektronik.
Biasa digunakan untuk pemuliaan baja yang penting (baja dengan daya tahan
pada suhu yang tinggi), kawat pijar pada bola lampu, dan sebagai unsur logam
keras laiinya.
11.VANADIUM (V)

Vanadium ditemukan (1830) oleh kimiawan Swedia Nils Gabriel Sefstrom, dan
menamakannya Vanadis yang artinya dewi pemuda dan kecantikan, karena
warna-warna yang indah dari senyawa vanadium dalam larutan.
Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang
ditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk menghasilkan
paduan logam.
Dalam bidang Biologi, atom Vanadium merupakan komponen penting bersama
beberapa enzim, terutama Nitrogenase, dimana Vanadium digunakan oleh
beberapa mikroorganisme.
Mineral Komersial,
Vanadium : V 2 O5 .
Karnotit : 2 UO3V2O5K2O 3 H2O Kekuning-kuningan,
Vanadinit : Pb5Cl (VO4)3
Roskoelit : VKAl2(OHF)2AlSi3O10 Vanadium Mika
Patronit
Karakteristik,
Nomor atom : 23
Massa atom : 50,9414 g/mol
Densitas : 6,1 g/cm pada 20C
Warna : Abu-abu putih,
Titik lebur : 1.890C (3.434F)
Titik didih : 3.380C (6.116F)
Berat Jenis : 5.96 pada suhu 20C (68F)
Kekerasan : 3,0
Senyawa vanadium umumnya tidak berbahaya, namun pekerja yang
terkena debu vanadium peroksida berpotensi mengalami iritasi mata,
hidung, tenggorokan parah, paru-paru, ginjal dan dapat menyebabkan
kelumpuhan,
Sifat Fisik,
Lunak,
Tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan pelindung oksida di
permukaannya,
Pengolahan,
Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan
sumber vanadium yang sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi
diperoleh dengan mereduksi vanadium dengan magnesium atau dengan
campuran magnesium-natrium.
Sekarang, kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi
V2O5, dengan kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proses yang
dikembangkan oleh McKenie dan Seybair.
Vanadium diperoleh dari bijih sebagai Vanadium Pentoksida (V 2O5)
melalui berbagai proses peleburan, pencucian, dan pemanggangan.
Pentoksida tersebut kemudian dikurangi menjadi ferrovanadium atau
bubuk vanadium. Penyusunan vanadium sangat murni sulit karena
logam vanadium yang cukup reaktif terhadap oksigen, nitrogen, dan
karbon pada suhu tinggi.
Manfaat,
Paduan Logam (sekitar 80 %) digunakan sebagai Ferro Vanadium atau sebagai
aditif baja, dimana,
Campuran Vanadium, Aluminium dan Titanium digunakan untuk membuat
mesin dan rangka pesawat,
Campuran vanadium dengan baja digunakan dalam as roda, poros engkol,
roda gigi, dan komponen penting lainnya.
Paduan Vanadium juga digunakan dalam reaktor nuklir karena logam ini memiliki
kemampuan penyerapan neutron yang rendah.
Vanadium oksida (V2O5) digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam
sulfat dan anhidrida maleat serta dalam pembuatan keramik.
Unsur ini juga ditambahkan ke kaca untuk menghasilkan warna hijau atau biru.
Kaca yang dilapisi dengan vanadium dioksida (VO2) dapat memblokir radiasi infra
merah pada suhu tertentu.
Tempat Terdapat,
Di dunia Vanadium ditemukan di Afrika Selatan, Rusia dan di Barat laut
China.

Anda mungkin juga menyukai