HARI WUJOSO
Definisi fisiologis
Suatu keadaan yang ditandai dengan
adanya gangguan pertukaran udara
pernafasan, sehingga mengakibatkan
oksigen darah berkurang dan disertai
peningkatan karbonmonoksida.
ASFIKSIA
Angka Kejadian
Umumnya urutan ke-3 sesudah
kecelakaan lalu-lintas & trauma
mekanik.
Etiologi
Alamiah
penyakit yang menyumbat saluran
pernafasan
Mekanik
trauma yang mengakibatkan emboli
udara vena, emboli lemak,
pneumotoraks bilateral, sumbatan
pada saluran nafas dsb
Keracunan
barbiturat, narkotika
Patofisiologi
Sekunder (berhubungan dengan
penyebab dan usaha kompensasi
dari tubuh)
Primer ( akibat langsung dari
asfiksia )
Penutupan mulut dan hidung
( pembekapan )
Obstruksi jalan nafas seperti pada mati
gantung, penjeratan,
Penghentian primer dari pernafasan
Gangguan gerakan pernafasan karena
terhimpit atau berdesakan traumatic
asphyxia)
Jenis-jenis Asfiksia
Anoksia anoksik (anoxic anoxia).
Hambatan mekanik
Tidak ada atau tidak cukup O2
Anoksia anemi (anaemic anoxia)
tidak cukup Hb untuk membawa
oksigen
Anoksia hambatan (stagnant anoxia)
Tidak lancarnya sirkulasi darah yang
membawa oksigen
Anoksia jaringan (histotoxic anoxia)
jaringan atau tubuh tidak dapat
menggunakan oksigen secara efektif.
Anoxic anoxia
(anoksia anoksik)
Cara
Intra luminer: sebab sumbatan ada disaluran nafas
Sumbatan sal nafas oleh makanan
Tersedak makanan
Udema laring
Choking
Gauging
Aspirasi
tenggelam
Extra luminer: sebab sumbatan ada di luar sal,nafas
Cekik = manual strangilasi
Jerat = strangulasi by ligature
Gantung = hanging
Traumatik asfiksia
lokasi
Intra luminer
Choking
Gauging
Aspirasi
tenggelam
Ekstra luminer
Cekik = manual strangilasi
Jerat = strangulasi by ligature
Gantung = hanging
Traumatik asfiksia
Penyebab
Alamiah
Difteri
Laringitis
Ca laring, dll
Trauma mekanik
Cekik, jerat, dada terjepit (tembok,
mobil, dll)
Keracunan
Mengakibatkan depresi saraf pusat
(barbiturat, narkotik, dll)
Fase asfiksia
1. apnoe
Orang tiidak bernafas, karena jalan
nafas tersumbat.
Selama orang itu masih ada cukup
oksigen dia dapat bertahan.
FASE DISPNEA
Penurunan kadar O2 sel darah
merah.
Penimbunan CO2 dalam plasma.
Pusat pernafasan di MO terangsang.
Peningkatan amplitudo dan frekuensi
nafas.
Nadi cepat.
Tekanan darah meningkat.
Tanda sianosis pada muka dan
Fase asfiksia
2. dispnea
Penurunan kadar O2 sel darah merah.
Penimbunan/peningkatan CO2 dalam
plasma.
Pusat pernafasan di MO terangsang,
Peningkatan amplitudo dan frekuensi nafas.
Nadi cepat.
Tekanan darah meningkat.
Tanda sianosis pada muka dan tangan.
3. konvulsi
Kadar oksigen otak rendah, terjadi
gangguan fungsi otak, terjadi eksitasi
tak terkontrol dari otak, tampak pada
otot mengalami kejang
Pupil dilatasi
Denyut jantung menurun
Tekanan darah menurun
4. apnea
Depresi pusat nafas, pernafasan
melemah sampai berhenti
Relaksasi macam-2 sfingter
Bersamaan dengan fase kejang maka
feses, urin, sperma.
5. akhir
Paralisis pusat pernfasan
Tanda intravital
Sianosis / biru gelap
Palung kuku
Bibir
Konjungtiva
Telapak tangan / kaki
Muka
Telinga, dll
Bintik perdarahan (petikie
hamoragik)
Konjungtiva
Pleura
Durameter
dll
Bercak perdarahan (spotting)
Konjungtiva palpebra
Pleura
dll
Keluarnya feses, urin, sperma, janin,
mutah
Terjadi pada fase konvulsi
Pembekakan organ dalam
Paru
Otak
Pleques payeri
dll
Darah lebih gelap, lebih encer
Pada tenggelam, mungkin ada
kadaverik spasme
Tenggelam
-hanging-
Hari wujoso
23
Tenggelam
Definisi teknis: Suatu keadaan
dimana lubang udara pernafasan
tertutup oleh cairan.
34
apnoe
Oleh karena terjadi sumbatan pada
saluran nafas
Korban masih ada oksigen di darah
Belum alami hipoksia atau
hiperkapnea
Hanya berlangsung 1-2 menit
35
Dispnoe defort
Ok tidak ada masukan oksigen
Terjadi peningkatan CO2 darah.
Reflek otak untuk menarik nafas
Tapi saluran nafas tertutup air
Terjadi sesak nafas dan tarikan kuat
memasukkan air ke sal nafas sampai
paru
36
Konvulsi
Saat otak mengalami kekurangan
oksigen
Otak mengalami kerusakan
Otak mengeluarkan rejatan listrik tidak
terkoordinasi
Ekspresi
pada otot lurik adalah kejang tonik klonik
Pada otot polos kontraksi dan mengeluarkan
isi dari lumennya
Vesica urinaria keluar urin
Colon berak
Vesica seminalis keluar sperma
37
apnoe
Pada fase apnoe kedua ini terjadi
kerusakan otak
Tidak ada lagi rangsangan , atau
rejatan listrik yang muncul
Tidak ada nafas karena tubuh sudah
masuk mati otak
38
Termanal stage
Fase akhir dimana korban benar-
benar sudah mati
Masuk ke mati somatik
39
Penyebab mati
Fibrilasi ventrikel
Udema pulmonum
Vagal reflek
Choking / gauging
40
Fibrilasi ventrikel
Terjadi di air tawar
Air tawar hipotonis
Setelah air masuk ke paru, sampai alveoli,
air akan memasuki perderan darah karena
perbedaan konsentrasi.
Akibatnya, darah mengalami pengenceran
Darah mengalami hiponetremi dan
hiperkalemi relatif.
Keidak seimbangan Na turun dan K naik
ini mengakibatkan vibrilasi ventrikel
Korban mati
41
Udema pulmonum
Terjadi di air asin
Air masuk sampai paru, alveoli.
Cairan alveoli hipertonis, sehingga
menarik cairan darah keluar menuju
alveoli.
Paru banyak terisi air.
Udema pulmonum
Korban mati
42
Vagal reflek
Rangsangan di daerah n. vagus.
Terjadi karena rangsangan dinginnya
air.
Terjadi karena kocokan air saat
masuk sal nafas di laring.
Korban terang n vagusnya
mengalami bradikardi, hiotensi, shok
Korban mati
43
Choking, gauging
Korban menelan benda air dan
tertahan di daerah orofaring atau
laringo faring
Mengami asfiksia
mati
44
Latar belakang
Pembunuhan
Bunuh diri
Mati dibunuh lalu ditenggelamkan
Kecelakaan
Kapal tenggelam
Kram perut saat di air
dll
45
pembunuhan
Harus tahu kondisi TKP
Dapat tanya hasil pemeriksaan TKP
pada polisi
Yang mungkin ditemukan pada
korban:
Ada luka-luka bekas perlawanan
Ada tanda sianosis (menunjukkan
korban masih hidup saat
ditenggelamkan)
46
Bunuh diri
Jika korban terjun dari jembatan
mungkin ada luka-luka benturan.
Ada tanda sianosis (bukti kalau korban
mati karena tenggelam)
Ada surat wasiat
Ada riwayat sakit
Ada riwayat keinginan untuk bunuh diri
Cari latar belakang yang mengarah
kemungkinan adanya bunuh diri
47
7 tanda intravitalitas mati
tenggelam
yaitu :
1. Cadaveric spasme.
2. Perdarahan pada Iiang telinga tengah mayat.
3. Benda air (rumput, Iumpur, dan sebagainya)
dapat kita temukan dalam saluran pencernaan
dan saluran pernapasan mayat.
4. Ada bercak Paltauf di permukaan paru-paru
mayat.
5. Berat jenis darah pada jantung kanan berbeda
dengan jantung kiri.
6. Ada diatome pada paru-paru atau sumsum
tulang mayat.
7. Tanda asfiksia tidak jelas, mungkin ada Tardieu's
spot di pleura mayat.
48
Tanda intravital
Sianosis
Petikie hamoraghi (bintik
perdarahan)
Spoting (bercak perdarahan)
Cadaveric spasme (+-)
Keluar feses, mani, kencing?
Cutis anserina, dll
49
Sianosis
Pewarnaan kulit dipengarui oleh
vaskularisasi yg terdapat di stratum
kapilare dermis (kalau kulit).
Jika darah cukup oksigen kulit akan
tampak cerah, kalau banyak mengandung
CO2 akan tampak lebih gelap yg disebut
sianosis.
Sianosis terlihat di mukosa
Konjungtiva
Bibir
Ginggiva
dll 50
Bintik perdarahan
Terjadi karena disfungsi endotel
karena hipoksia anaoksia.
Endotel rusak maka tidak ada kontrol
permiabilitas permiabilitas dinding
kapiler.
Endotel yg rusak akan menyebabkan
kapiler ruptur (mekanisme xantin)
oksidase dan dehidrogenase)
Darah akan keluar kapiler dan
tampak bintik perdarahan.
51
Bercak perdarahan
Seperti yang terjadi pada bintik
perdarahan,
Terjadi pada prekapiler
Ada faktor peningkatan tekanan
hidrostatik dari darah oleh karena
peningkatan volume darah.
Ada 2 : tardiev spot dan paltauf spot.
52
Cadaveric spasme
Terjadi sebagai upaya reflek tubuh
untuk mempertahankan diri dari
kematian.
Kekakuan kuat, tanpa relaksasi
primer.
Terjadi pada jari-jari tangan karena
upaya menggenggam benda yang
dapat dipakai untuk menyelamatkan
diri.
Kalau tenggelam mungkin ranting
53
Keluarnya feces, kencing,
sperma
Terjadi karena kontraksi otot polos
Terjadi pada fase konvulsi
Jika ditemukan pada korban keadaan
masih segar merupakan tanda
intravital.
Tidak berarti jika jika ditemukan pada
korban sudah membusuk.
54
Perhatikan adanya luka
Apakah karena benturan dengan benda
dalam air saat dibawa arus air
Atau terjadi saat masih di darat
(dugaan) sehingga mungkin terjadi
karena unsur pidana
Jadi periksa intravitalitas lukanya
55
Tanda postmortem
Lebam terdapat di berbagai bagian
tubuh.
Lebam warna lebih gelap
Suhu tubuh lebih cepat dingin
56
Lebam terdapat dimana-
mana
Karena pada tenggelam posisi
korban dapat berubah sesuai aliran
air
Sehingga bagian terendah tubuh
berubah-ubah
Sehingga leban mayat dapat
terbentuk dimana-mana
57
Lebam lebih gelap
Proses sianosis
Sehingga lebam lebih gelap
58
Suhu tubuh lebih cepat
dingin
Karena proses konduksi terjadi
secara menyeluruh dari kulit ke air.
Tidak terbentuk lapisan udara panas
yang menyelimuti tubuh.
Suhu air relatif lebih dingin dari
udara (tu siang hari)
59
Pemeriksaan penunjang
Longsap proof
Destruksi test
Kadar elektrolit darah
Kadar berat jenis darah
Pemeriksaan kimia darah
Adanya benda air di sal nafas atau
makanan.
dll
60
Longsap proof
Paru korban tenggelam diambil
Paru bagian konvek menghadap ke atas.
Dengan pisau bersih, permukaan paru
dikerok, pisau dibersihkan lagi dengan air
mengalir.
Permukaan paru yang bersih diiris.
Getah paru yang keluar dari risan diambil
untuk diperiksa mikroskopis.
Adakah benda air?
Jika ada maka ini tanda intravital.
61
Destruksi test
Memeriksa adanya diatome
Diatome adalah cakang jasad renik yang
bisa terbawa masuk sampi ke paru.
+ jika ditemukan diatome artinya adanya
diatome menunjukkan bahwa korban
masih hidup saat tenggelam ke dalam air
Kelemahan: + bisa terjadi jika korban
adalah pekerja, penambang pasir di sungai
yang sangat mungkin pernah menghirup
air sungai waktu bekerja dahulu.
62
beda tenggelam di air tawar dan
asin (laut) = paru
Paru sedikit
tambah berat. Paru banyak
Tepi tajam tambah berat.
Diangkat air tidak Tepi tumpul
menetes Diangkat air
Ditekan air tidak mengalir
keluar. Ditekan keluar air
Paru diiris keluar Diiris keluar air
busa.
63
Beda keadaan darahnya
Air tawar
Hipokonsentrasi
Lisis sel2 darah
Air laut
Hiperkonsentrasi
64
GANTUNG
-hanging-
Hari wujoso
Definisi
Suatu keadaan
dimana
sebagian atau
seluruh dari
berat badan
tertumpu pada
leher.
Total hanging (Complete)
Penggantungan disebut
apabila tubuh korban tidak
menyentuh tanah atau
lantai pijakan.
Parsial hanging
(Incomplete) bila ada
bagian dari tubuh korban
yang menyentuh tanah
atau lantai pijakan
kematian
Patah tulang leher
(Kerusakan pada
batang otak dan
medulla spinalis)
Asfiksia
Iskemia otak
Refleks vagal
latar belakang
GANTUNG
LATAR BELAKANG
KECELAKAAN
PEMBUNUHAN
TANDA
ASFIKSIA SECARA UMUM
ADA BENDA ASING ORO ATAU
LARINGO PHARING
MEMAR DI SEKITAR MULUT DAN
DALAM MULUT
TANDA PERLAWANAN MUNGKIN ADA
TRAUMATIK ASFIKSIA
DEFINISI
SUATU KEADAAN DI MANA RONGGA DADA TIDAK BISA
MENGEMBANG DAN MENGEPIS KARENA ADANYA
TEKANAN PADA DADA DAN PERUT.
LATAR BELAKANG
KECELAKAAN
PEMBUNUHAN
TANDA
KECELAKAAN: DIDAPAT MEMAR DAN LUKA LAINNYA
ASFIKSIA UMUM
TKP: ADAKAH BANGUNAN YANG AMBRUK.
DISFUNGSI ENDOTEL
PADA ASFIKSIA
Tanda-tanda
Pemeriksaan luar
Dapat ditemukan sianosis pada bibir,
ujung - ujung jari dan kuku.
Warna lebam mayat
Terdapat busa halus pada hidung dan
mulut
tardeous spot.
Tanda-tanda
Pemeriksaan dalam
Darah warna lebih gelap & lebih encer,
krn fibrinolisin darah yg meningkat pasca
kematian.
Busa halus di dlm saluran pernafasan
Pembendungan sirkulasi pd seluruh organ
dlm tubuh
Petekie dpt ditemukan pd mukosa usus
halus, epikardium pd belakang jantung
daerah aurikuloventrikular, subpleura
viseralis paru
DISFUNGSI ENDOTEL
Endotel vaskular merupakan organ
parakrin
Kapiler terdiri atas 1 lapis sel endotel
yg berasal dari mesenkim.
Pada umumnya sel endotel
berbentuk polygonal, berukuran 10 x
30 mikrometer bila dilihat dari atas
Memanjang dalam aliran darah.
Bagian intinya menonjol ke dalam
lumen kapiler
Fungsi utama endotel adalah :
1. mengatur tonus pembuluh darah,
2. mengatur adesi lekosit dan
inflamasi, dan
3. mempertahankan keseimbangan
antara
trombosis dan fibrinolisis
Fungsi endotel ini dilakukan oleh
substansi - substansi khusus yg
dikelompokkan dalam 2 golongan
besar yaitu :
1. Endothelium Derived Relaxing
Factors (EDRFs) dan
2. Endothelium Derived Contracting
Factors (EDCFs)
EDRFs :
Nitric Oxide (NO), terbentuk dari
transformasi as. amino L-arginin mjd
sitrulin melalui jalur L-arginine-nitric
oxide dgn bantuan enzim NO
sintetase (NOS). NO diproduksi atas
pengaruh asetilkolin, bradikinin,
serotonin & bertindak sbg reseptor
endotel spesifik.
Prostasiklin, dan
Faktor relaksasi hiperpolarisasi
(Endothelium Derived Hyperpolarizing
Factor, EDHF).
EDCFs :
1. ET-1 (endotelin-1)
menyebabkan vasodilatasi pd
konsentrasi rendah & terus menerus
menimbulkan kontraksi pd konsentrasi
tinggi sehingga dpt menyebabkan
iskemi, aritmi & kematian (otot) jantung
2. tromboksan A2 (TXA2),
3. prostaglandin H2(PGH2) , dan
4. angiotensin II.
Kondisi disfungsi endotel sangat kaya
akan suasana proinflamasi & stres
oksidatif. NO adl faktor utama dlm
menjaga aktivitas sel endotel. Sifat
pro & anti inflamasi, pro & anti
aterogenik, pro & anti trombotik sel
endotel sangat dipengaruhi oleh
konsentrasi NO.
ENDOTEL
Endotel merupakan lapisan tunggal
sel epitel khusus yang melapisi
pembuluh darah pada tunika intima.
Disfungsi Endotel diartikan sebagai
ketidakseimbangan antara faktor
relaksasi dan kontraksi, anti dan
prokoagulan, penghambat dan
pemacu pertumbuhan dan proliferasi
sel.
Sumber lain menyebutkan disfungsi
endotel merupakan perubahan fungsi
sel endotel yg berakibat pd
kegagalan availabilitas NO
DISFUNGSI ENDOTEL PADA
ASFIKSIA
Hipoksia & hiperkapnea tjd secara
bersamaan pd asfiksia, kemudian
diikuti peningkatan TD, curah jantung
& norepinefrin dimana akan
meningkatkan permeabilitas endotel
pembuluh darah
Permukaan endotel pembuluh darah
akan berespon terhadap hipoksia dgn
membentuk radikal bebas atau
Reactive Oxygen Species (ROS)
ROS yang bereaksi dengan Nitric
Oxide (NO) membentuk peroksinitrit.
Mekanisme terjadinya kerusakan NO
adlh produksi stress oksidatif,
dimana stress oksidati berupa ROS
sehingga terjadi efek (-) terhadap
struktur pembuluh darah & fungsi
pembuluh darah.
ROS terdiri dari molekul oksigen dan
semua metabolit seluller aerobiknya,
termasuk diantaranya superoxide,
hydroxil radical, radikal lipid.
Selain itu, komponen hydrogen
peroxide (H2O2), peroxynitrite &
hypochlorous acid (HOCL)
mempunyai komponen oksidatifnya
& berperan pd stress oksidatif
Radikal bebas superoksida, hidrogen
peroksida dan radikal bebas hidroksil
bersifat sangat toksik
Sumber spesies reaktif lain adlh
xantin oksidase, yg menghasilkan
superoksida (misalnya selama cedera
reperfusi pada organ iskemik) dan
siklooksigenase serta lipoksigenase
yang mengahasilkan radikal hidroksil
serta peroksil
Oksidan2 ini memegang peranan
penting pd homeostasis & fungsi
vaskuler, partisipasi pd pertumbuhan,
apoptosis & kehidupan dari sel
endotel & otot polos pembuluh darah
Sedangkan Fungsi endotel normal
ditandai dgn adanya keseimbangan
dinamis antara NO & oksidan lainnya,
termasuk diantaranya superoxide &
H2O2. NO jg merupakan antagonis
dari sifat vasokonstriksi dari ROS.
Bila kelebihan produksi ROS, diduga
bertanggung jawab terhadapa
peningkatan degradasi NO.
Konsentrasi NO yg rendah dpt
mengakibatkan gangguan inhibisi
terhadap agregasi trombosit shg
memperparah kondisi lesi yg koyak.
Disfungsi endotel melalui penurunan
NO, meningkatnya stres oksidatif &
ekspresi molekul adhesi berperan
penting dlm proses pembentukan
plak aterosklerotik
Peran NO pd iskemia adlh kompleks.
NO dpt memiliki peran protektif maupun
merusak sel.
NO yg dihasilkan oleh eNOS memiliki sifat
protektif pd saat ataupun iskemia serebral
melalui peningkatan vasodilatasi,
mencegah agregasi trombosit dan ekspresi
VascularCell Adhesion Molecule (VCAM-1)
serta mengatur kontraktilitas miokardium.
Efek toksiknya dimediasi oleh reaksi NO
dgn radikal bebas superoksida membentuk
peroksinitrit & merusak DNA sel.
DISFUNGSI ENDOTEL DALAM PROSES
TERJADINYA PETEKIE HAEMORAGI
MEKANISME TIMBULNYA
PETEKIE
LOKASI PETEKIE
KONJUNGTIVA MATA
KELOPAK MATA
EPIGLOTIS
PERMUKAAN JANTUNG
PERMUKAAN PARU-PARU
PERAN XANTHINE
DALAM METABOLISME
ANAEROB
Pendahuluan
Xanthine
Produk dari degradasi purin
Ditemukan pada hampir semua
jaringan dan cairan tubuh
Berperan pada pembentukan radikal
bebas
Berperan pada pembentukan asam
urat
Tinjauan Pustaka
Xanthine oksida dan xanthine hidrogenase
adalah bentuk alternative dari produk gen yang
sama bersifat flavoprotein kompleks yang terdiri
atas dua subunit serupa dengan Mr 145,000.
Enzim-enzim ini mengkatalisis oksidasi xanthine
XDH mempunyai kereaktifan yang tinggi terhadap
NAD+, dan kereaktifan yang rendah terhadap O2,
sedangkan XO mempunyai kereaktifan yang
tinggi terhadap O2, tetapi mempunyai kereaktifan
yang rendah terhadap NAD+. Kedua enzim dapat
mengurangi molekul oksigen untuk menjadi
superoxide dan hidrogen peroksida
Peran xanthine pada iskemik
reperfusi jaringan
Peran xanthine pada iskemik
reperfusi jaringan
Fase Iskemik
Iskemia menyebabkan pembentukan ATP
menurun tajam
Produksi ATP keluarnya ion Ca2+ dari
retikulum endoplasmik ke dalam sitoplasma
Ion Ca2+ ini memacu enzim fosfolipase yang
dependen terhadap kalsium, sehingga
terjadi degradasi fosfolipid membran sel
Disfungsi kanal ion NaK-ATP-ase
Na influks+H20 dan K efluks
AMP akan mengaktivasi enzim
fosfofruktokinase dan fosforilase
Peran xanthine pada iskemik
reperfusi jaringan
Fase reperfusi
Bertujuan untuk revitalisasi sel
Fosforilasi oksidatif bisa aktif kembali
untuk sintesis ATP
Oksigen yang berlebihan masuk ke
dalam sel pada saat reperfusi
Peran xanthine pada
pembentukan asam urat
Adenosin mengalami deaminasi dengan
bantuan enzim adenosin deaminase menjadi
inosin. Inosin difosforilasi oleh enzim nuklesida
purin fosforilase menjadi hipoxanthine dan
sambil melepaskan ribosa 1-fosfat dan Basa
Nitrogen.
Selanjutnya hipoxanthine dan guanin
membentuk xanthine dengan katalisis enzim
xanthine oksidase. Xanthine selanjutnya
menjadi asam urat.
Asam urat terbentuk dari katabolisma basa
nitrogen purin yaitu adenin dan guanin. Asam
urat dikeluarkan melalui atau bersama urin.
Jumlah netto asam urat manusia adalah 400-
600 mg dalam 24 jam.
Peran xanthine pada
pembentukan asam urat
Pada binatang, asam urat akan
didegradasi menjadi alantoin lebih
dahulu oleh enzim urat oksidase
(urikase)
NH4
Ade
nosin
H2O
ADENOSIN
DEAMINASE
NH4+
I
nosin
P1
Guanin
NUKLEOSIDA
PURIN
FOSFORILASE Ribose GUANASE
1-fosfat XANTHINE
OKSIDASE
Hipoxanthine Xanthine
H2O+O2 H2O2
XANTHINE
H2O+O2 OKSIDASE
H2O2
Asam Urat
KESIMPULAN
Xanthine berperan pada proses
pembentukan radikal bebas pada
jaringan yang iskemik, yang diperantarai
oleh enzim xanthine oksidase
Xanthine berperan pada pembentukan
asam urat dengan penggabungan guanin
dari deaminase guanine dan
hypoxanthine oleh bantuan enzim
xanthine oksidase. Xanthine lalu
dikonversi menjadi asam urat yang
dikatalisasi oleh enzim xanthine oksidase
TERIMA
KASIH
SOAL 1
1. LUKA BENTUK OVAL, UJUNG LUKA TAJAM,
TERDAPAT JEMBATAN JARINGAN, TEPI LUKA
TIDAK RATA, ADALAH CIRI LUKA TUMPUL
2. ABORESCENT MARK ADALAH CIRI LUKA
TERSENGAT LISTRIK
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 2
1. DALAM LUKA 3 SENTIMETER, SEKITAR
LUKA TERDAPAT MEMAR, MAKA PANJANG
SENJATA 3 SENTIMETER.
2. ADANYA LUKA MERUPAKAN TANDA
KECURIGAAN ADANYA TINDAK PIDANA.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 3
1. LUKA ROBEK TERJADI AKIBAT TRAUMA
BENDA TUMPUL.
2. KORBAN DIBERI ISTIRAHAT OLEH
DOKTER KARENA LUKA YANG DIALAMINYA.
HAL INI BEARTI LUKA SEDANG.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 4
1. DI DADA, TERDAPAT SEBUAH LUKA, BENTUK
OVAL, UKURAN 3X0,3 SENTIMETERUJUNG LUKA
LANCIL, ADA JEMBATAN JARINGAN, DASAR LUKA
DERMIS, DARI LUKA KELUAR DARAH. INI CIRI LUKA
TUMPUL
2. LUKA AKIBAT ASAM KUAT DITANDAI DENGAN
MENGKERUTNYA KULIT YANG TERKENA.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 5
1. PANJANG LUKA TIDAK BERHUBUNGAN
DENGAN PANJANG SENJATA.
2. LUKA TEMBAK JARAK DEKAT , TERDAPAT
JEJAS KARBON.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 6
1. DALAMNYA LUKA BERHUBUNGAN
DENGAN PANJANG SENJATA.
2. PANJANG LUKA TUSUK, SAMA DENGAN
LEBAR SENJATA YANG DIPAKAI UNTUK
MENUSUK.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 7
1. LUKA YANG TERDAPAT DI LIPATAN
TUBUH, ADALAH LUKA YANG MEMATIKAN.
2. KEMATIAN KARENA LUKA, PALING
SERING ADALAH PERDARAHAN.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 8
1. LUKA BISA TERJADI KARENA
KECELAKAAN DAN PEMBUNUHAN.
2. MEMAR TERJADI KARENA KAPILER
BAWAH KULIT ROBEK.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 9
1. LEBAM ADA FASE DITEKAN BISA HILANG.
2. MEMAR LOKASI BISA DI MANA SAJA.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB
SOAL 10
1. LUKA LECET TERJADI KARENA
TERKIKISNYA EPIDERMIS.
2. PADA LUKA LECET BISA TERJADI MEMAR.
JAWAB
A. BB
B. SS
C. BS
D. SB