Anda di halaman 1dari 15

PROSPEK TANAMAN KAKAO

Nurul Hidayati R (151021001)


Maryam Haniifah (1510321003)
Yamin Pujianto (1510321005)
Devi Puspita Rini (1510321007)
KAKAO

Indonesia, saat ini merupakan negara ketiga pemasok


produk kakao terbesar dunia setelah Pantai Gading dan
Ghana. Namun nilai ekspor kakao Indonesia masih
didominasi oleh biji kakao mentah, sehingga
pemerintah berkewajiban mendorong terjadinya
hilirisasi atau peningkatan nilai tambah komoditas
kakao.
Sejarah Tanaman Kakao
Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) adalah
tanaman tropis yang berasal dari Amerika Selatan dan
menyebar ke Amerika Utara, Afrika, dan Asia termasuk
Indonesia (Sunanto, 1992). Di dunia terdapat dua
macam kakao yang dibudidayakan yaitu tipe Criollo dan
tipe Forastero dengan 60% yang dibudidayakan adalah
kakao Forastero (Chaidamsari et al., 2005; Bekele,
2008). Kakao Forasteo juga merupakan jenis kakao
yang paling banyak di tanam di Indonesia (Puslitkoka,
2012).
Potensi Lahan
Luas areal
Produksi
kakao
MENINGKA TAPI
MENINGKA
T
T
PENYEBAB: Produktivit
Menipisnya unsur hara tanah as dan
Serangan hama Penggerek Buah mutu
Kakao (PBK) dan penyakit Vascular MENURUN
Streak Diebacks (VSD), Menurunnya
kualitas kebun
Belum optimalnya pengembangan
produk hilir kakao.
ketersediaan lahan
yang luas,
Pengembang
tenaga kerja yang
an usaha
cukup,
perkebunan
modal
kakao
sarana dan prasarana
memadai

Lahan
INDONESI
cukup
A
luas

Pengembangan
agribisnis kakao ke
depan lebih
diprioritaskan pada
upaya rehabilitasi dan
peremajaan untuk
meningkatkan
produktivitas kebun
kakao, di samping
terus melakukan
Prospek Pasar

Kakao diproduksi oleh lebih dari 50


negara yang berada di kawasan tropis
yang secara geografis dapat dibagi dalam
KAKA tiga wilayah yaitu Afrika, Asia Oceania
O dan Amerika Latin.
Produsen utama kakao dunia adalah
Pantai Gading.
Produsen utama lainnya adalah
Indonesia, Ghana, Negeria dan Brazil
dengan produksi pada tahun 2002.
Kakao di Perkembangan ekspor impor
Indonesia
mengisyaratkan bahwa
peluang pasar ekspor kakao
Indonesia di masa-masa
EKSPOR IMPOR mendatang masih terbuka
lebar.

meningk meningk
at at
Perkembangan Harga Kakao Indonesia dan
Dunia
Perkembangan harga
yang meningkat setiap
tahun merupakan peluang
bagi produsen kakao
seperti Indonesia maupun
negara lain untuk
semakin giat
mengembangkan usaha
bidang agribisnis kakao.
Meningkatnya harga
seiring dengan
meningkatnya kebutuhan
konsumsi dunia terhadap
produk-produk berbahan
dasar kakao yakni
cokelat.
Prospek dan Arah Pengembangan Kakao
Upaya rehabilitasi perlu dilakukan untuk
meningkatkan potensi kebun yang sudah ada melalui
perbaikan bahan tanam dan melalui peremajaan.
Kedua kegiatan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas kebun-kebun kakao
petani yang telah dibangun.
Upaya perluasan areal perlu didukung dengan
penyediaan bibit unggul dan dukungan teknologi
budidaya maju, sehingga produktivitas kebun yang
berhasil dibangun cukup tinggi.

Dengan melakukan berbagai upaya perbaikan tersebut


maka perluasan areal perkebunan kakao diharapkan
terus berlanjut.
Rehabilitasi kebun dengan
menggunakan bibit unggul.
Peremajaan kebun tua/rusak
dengan bibit unggul.
Perluasan areal pada lahan-
lahan potensial dengan
menggunakan bibit unggul.
Peningkatan upaya
Arah pengendalian hama PBK.
pengembang Perbaikan mutu produksi sesuai
dengan tuntutan pasar.
an agribisnis Pengembangan industri
kakao pengolahan hasil mulai dari hulu
sampai hilir, sesuai dengan
kebutuhan.
Pengembangan sub sistem
penunjang aggribisnis kakao
yang meliputi: bidang usaha
pengadaan sarana produksi,
kelembagaan petani dan
lembaga keuangan
Prospek kakao di
Indonesia

Indonesia berpotensi menjadi


produsen utama kakao dunia,
apabila berbagai Indonesia masih memiliki
permasalahan utama yang lahan potensial yang cukup
dihadapi perkebunan kakao besar untuk pengembangan
dapat diatasi dan agribisnis kakao.
kakao dikembangkan dan
dikelola secara baik.

Dengan kondisi harga kakao


Kebun yang telah di bangun dunia yang relatif stabil dan
masih berpeluang untuk cukup tinggi maka
ditingkatkan perluasan areal perkebunan
produktivitasnya. Di sisi lain kakao Indonesia
situasi perkakaoan dunia diperkirakan akan terus
beberapa tahun terakhir berlanjut dan hal ini perlu
sering mengalami defisit, mendapat dukungan agar
sehingga harga kakao dunia kebun yang berhasil
stabil pada tingkat yang dibangun dapat
tinggi. memberikan produktivitas
yang tinggi
Tantangan Pengembangan Kakao
Nilai tambah
Biji
KAKA Ekspo terhadap
kerin
O r perekonomian
g
sedikit

Kualitas biji
kakao sangat
rendah

pengelolaa dikenai diskon


n produk 10%-15% dari
masih harga pasar
tradisional. internasional

Beban pajak ekspor kakao olahan (sebesar 30%) relatif lebih


tinggi dibandingkan dengan beban pajak impor produk kakao
(5%), kondisi tersebut telah menyebabkan jumlah pabrik
olahan kakao Indonesia terus menyusut. Selain itu para
pedagang lebih senang mengekspor dalam bentuk biji kakao.
Sebagian besar sentra-sentra produksi kakao nasional
terdapat di daerah yang jaraknya cukup terpencil dari
kota besar tempat penampungan ataupun pelabuhan.
Padahal jalan dan khususnya jembatan sebagai
infrastruktur yang menghubungkan sentra-sentra
produksi kakao belum terbangun dengan baik.

Jumlah dan kualitas sarana gudang dan pelabuhan


kurang memenuhi syarat untuk menjangkau sentra-
sentra produksi kakao. Kondisi ini menjadi kendala bagi
pengembangan agribisnis kakao khususnya pada sentra
produksi yang belum memiliki pelabuhan ekspor.

Masih lambatnya penyebarluasan teknologi maju hasil


penelitian. Kondisi ini terutama disebabkan oleh
terbatasnya tenaga penyuluh dan pembina petani serta
terbatasnya dana penyebarluasan teknologi maju.
Terdapat beberapa kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan pengembangan kakao di Indonesia,
yakni
(1) PPN 10 % terhadap transaksi lokal atas biji kakao;
(2) pembebasan tarif ekspor ke luar negeri;
(3) pajak ekspor kakao olahan (sebesar 30%) relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan beban pajak
impor produk kakao (5%);
(4) Kebijakan Pengendalian hama PBK secara
nasional;
(5) diskon harga (automatic detention) yang
dikenakan terhadap ekspor biji kakao Indonesia
oleh Amerika Serikat;
Dengan
(6) mengetahui
Mulai tahun kapasitas
2009 Gerakan terpasang industri
Peningkatan Produksi
dalam
dan negeri
Mutu juga
Kakao harga kakao
Nasional yang
melalui semakin
program
meningkat serta
rehabilitasi, kebutuhandan
peremajaan dunia yang meningkat
intensifikasi
danperkebunan
kebijakan pemerintah,
rakyat. maka investasi usaha dan
agribisnis kakao masih menjadi peluang bagi pelaku
ekonomi di Indonesia untuk dikembangkan.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai