Anda di halaman 1dari 20

FGD (FOCUS GROUP

DISCUSSION)
Kelompok M

PEMBIMBING TUTOR : Irul Hadayati,


SKM, M.Kes
I Made Bayu Pramana Adi Cahya P (12700497)
Ida Bagus Tri Yoga Karang (12700499)
Muhammad Dhistira Prabawa (12700501)
I Gusti Ngurah Agung Eka Sudiatmika (12700503)
Ni Made Karlinda Utari Karyadi (12700505)
Indika Selviana (12700507)
Putu Frydalyasa Yudhi A. (12700509)
Nurdin Pranata (12700511)
Siti Hajar Istiqomah (12700513)
Qoonita Yunita (12700515)
Putu Indra Iswara (12700517)
Elisa Wulandari (12700519)
Novianti Nur Pramaliantari(12700525)
Rafael Rony Prasetya (12700526)
Cesarina Maria Jeronimo B (11700167)
Cristalina Fatima Pereira (11700350)
Tanche Madriani Manibuy (11700357)
KLB
(Kejadian Luar
Biasa)

TETANUS
NEONATORUM
SKENARIO 5
Kepala Puskesmas melakukan evaluasi laporan data
insidens penyakit terbanyak di wilayah kerjanya selama
3 bulan pertama di tahun 2014. Didapatkan data 5
penyakit terbanyak di Puskesmas X tahun 2013 sebagai
berikut :
NO NAMA PENYAKIT JAN 2014 FEB 2014 MAR 2014
1 DBD 12 15 10
2 Thypoid fever 5 8 8
3 Diare 10 11 8
4 Tetanus neonatorum 2 4 9
5 ISPA 8 10 10

Dari data yang ada kepala puskesmas melihat adanya


peningkatan insidens salah satu penyakit selama 3
bulan berturut-turut sehingga perlu dilakukan upaya
penanggulangan terhadap kejadian tersebut.
LATAR BELAKANG

Tetanus pada maternal dan neonatal


merupakan penyebab kematian paling sering
terjadi akibat persalinan dan penanganan tali
pusat tidak bersih.
Tetanus neonatorum (TN) adalah tetanus
pada bayi usia hari ke 3 dan 28 setelah lahir .

Pada tahun 1988, WHO memperkirakan


bahwa sebanyak 787,000 bayi baru lahir
meninggal akibat tetatus neonatorum (TN).
Sehingga pada akhir tahun 1980-an perkiraan
angka kematian tahunan global TN adalah
sekitar 6,7 kematian per 1000 kelahiran
hidup.
puskesmas X didapatkan peningkatan insidens
kasus Tetanus Neonatorum pada 3 bulan pertama
di tahun 2014 yaitu,
NO NAMA PENYAKIT JAN 2014 FEB 2014 MAR 2014
1 DBD 12 15 10
2 Thypoid fever 5 8 8
3 Diare 10 11 8
4 Tetanus neonatorum 2 4 9
5 ISPA 8 10 10

Peningkatan signifikan pada insidens kasus ini


merupakan masalah kesehatan yang penting
sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan
terhadap kejadian tersebut.
Rumusan Masalah
1. Apakah faktor-faktor yang bepengaruh terhadap KLB tetanus
neonatorum?
2. Bagaimana langkah-langkah menanggulangi KLB tetanus
neonatorum ?

Tujuan Penulisan
Umum
Untuk mengetahui factor-faktor yang berpengaruh terhadap
Teatnus Neonatorum.

Khusus
Untuk mengetahui cara pencegahan dari Tetanus Neonatorum
Untuk mengetahui pengobatan dari tetanus Neonatorum

Analisis Epidemiologi
Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh WHO di
15 negara di Asia, Timur Tengah, dan Afrika pada tahun
1978 1982 menekankan bahwa penyakit tetanus
neonatorum banyak dijumpai di daerah pedesaan

Negara berkembang termasuk Indonesia yang memiliki


angka proporsi kematian neonatal akibat penyakit
tetanus neonatorum mencapai 51%.

Pada kasus tetanus neonatorum yang tidak dirawat,


hampir dapat dipastikan CFR akan mendekati 100%,
terutama pada kasus yang mempunyai masa inkubasi
kurang dari 7 hari (Depkes, 1993).
Kausa dan Alternatif
Kausa
KAUSA
1. Konsistensi
2. Kekuatan
3. Spesifisitas
4. Hubungan waktu
5. Koherensi
6. Sensivitas
7. Biologis/medis
8. plausabilitas (kelogisan)
9. Eksperimen dan penelitian
10. Faktor analogi
Analisis berdasarkan Diagram
Tulang Ikan (Fish Bone)
Alternatif Penyelesaian
Masalah
Pelatihan pertolongan persalinan yang aman dan bersih pada tenaga
medis yang bekerja di Puskesmas X.

Menyediakan alat yang steril untuk proses persalinan di Puskesmas X.

Memberikan imunisasi TT pada ibu hamil 3 kali sebelum trisemester III


secara berturut-turut.

Memberikan imunisasi DTaP pada bayi sebanyak 4 kali pada umur 2


bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 15-18 bulan.

Memberikan imuninasasi DTP pada anak normal sebanyak 2x pada usia


4-6 tahun dan usia 14-16 tahun.

Memberikan penyuluhan kepada para ibu yang baru melahirkan tentang


bahayanya penyakit Tetanus Neonatus dan cara merawat tali pusat
secara steril.

Penyelenggaraan surveilans.
RENCANA
PROGRAM
Pendekatan Melalui Konsep
Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas
dan jaringannya
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
Monitoring evaluasi dan pelaporan
Peningkatan upaya kesehatan kerja
Pengembangan sistem informasi kesehatan
Pembinaan program pelayanan kesehatan dasar
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin
Peningkatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB
di UPT Puskesmas dan jaringannya
Pendekatan Melalui Penyuluhan
Masyarakat
1. Metode penyuluhan menurut media yang digunakan di mana
dapat dibedakan atas:
a.Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung
(melalui percakapan, tatap muka) maupun tidak langsung (lewat
radio, telefon).
b.Media cetak, baik berupa gambar, tulisan, foto, selebaran,
poster, dan lain-lain, yang dibagikan atau dipasang pada
tempat-tempat strategis seperti di jalan dan pasar.
c.Media terproyeksi, berupa gambar atau tulisan lewat slide,
pertunjukan film, dan lain-lain.

2. Metode penyuluhan menurut hubungan penyuluh dan


sasarannya, di mana dibedakan atas 2 (dua) macam, yaitu:
a. Komunikasi langsung baik melalui percakapan tatap muka
atau telefon yang mana komuniasi dapat secara langsung dalam
waktu relatif singkat.
b. Komunikasi tidak langsung seperti lewat surat, perantaraan
3. Metode penyuluhan menurut keadaan psikososial
sasarannya, di mana dibedakan dalam 3 (tiga) hal,
yaitu:
a.Pendekatan perorangan di mana penyuluh
berkomunikasi secara orang perorang, seperti melalui
kunjungan rumah ataupun kunjungan di tempat
kegiatan sasaran.
b.Pendekatan kelompok, dalam hal ini penyuluh
berkomunikasi dengan sekelompok sasaran pada
waktu yang sama.
c.Pendekatan massal jika penyuluh berkomunikasi
secara tidak langsung atau langsung dengan sejumlah
sasaran yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar
tempat tinggalnya, seperti penyuluhan lewat televisi.
REKOMENDASI
Pelatihan pertolongan persalinan yang aman dan bersih pada tenaga medis
yang bekerja di Puskesmas X

Menyediakan alat yang steril untuk proses persalinan di Puskesmas X

Memberikan imunisasi TT pada ibu hamil 3 kali sebelum trisemester III secara
berturut-turut

Memberikan imunisasi DtaP pada bayi sebanyak 4 kali pada umur 2 bulan, 4
bulan, 6 bulan, dan 15-18 bulan

Memberikan imuninasasi DTP pada anak normal sebanyak 2x pada usia 4-6
tahun dan usia 14-16 tahun

Memberikan penyuluhan kepada para ibu yang baru melahirkan tentang


bahayanya penyakit Tetanus Neonatus dan cara merawat tali pusat secara
steril.

Penyelenggaraan surveilans
KESIMPULAN
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah suatu fenomena dalam
masyarakat dimana timbulnya suatu penyakit secara tiba-tiba
yang membuat insidens penyakit tersebut mengalami
peningkatan yang signifikan. Adapun kriteria suatu penyakit
dapat dikategorikan sebagai KLB yaitu sebagai berikut :

1. Timbulnya suatu penyakit yang sebelumnya tidak ada atau


tidak dikenal
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama
3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
3. Peningkatan kejadian/kematian > 2x dibandingkan periode
sebelumnya
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan
kenaikan > 2x bila dibandingkan angka rata-rata per bulan
tahun sebelumnya
5. angka rata-rata perbulan selama 1 tahun menunjukkan kenaikan
> 2x atau lebih dibandingkan angka rata-rata perbulan dari tahun
sebelumnya
6. CFR suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikkan 50% atau lebih dibandingkan CFR periode sebelumnya
7. Proporsional rate penderita baru dari suatu periode tertentu
menunjukkan kenaikan > 2x dibandingkan periode yang sama dan
kurun waktu / tahun sebelumnya
8. Beberapa penyakit khusus : Kholera, DHF / DSS ;
a. Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada
daerah endemis)
b. Terdapat 1 / lebih penderita baru dimana pada periode 4
minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari
penyakit tersebut
9. Beberapa penyakit yang dialami 1/ lebih penderita ;
a. Keracunan makanan
b. Keracunan pestisida
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai