Anda di halaman 1dari 6

Karakteristik Kelembagaan

Institusi bersifat dinamis. Keberadaannya dalam komunitas Selalu


berubah, beradaptasi terhadap perubahan.
Williamson (2000) menganalisis perubahan institusi dalam 4 tingkatan,
yaitu perubahan kelembagaan yang terjadi pada :
1)level sosial, (masyarakat)
2)Level kelembagaan formal ( formal institutional environment)
3)Level tata kelola ( governance), dan
4)Perusahaan bersifat kontinyu.
.
Ad.1. Perubahan pada level masyarakat adalaha perubahan yang
terjadi pada kelembagaan yang keberadaannya telah menyatu dalam
sebuah masyarakat (social embeddedness), seperti : norma,
kebiasaan, tradisi, hukum adat, dll

Ad 2. Perubahan kelembagaan yang terjadi pada kelembagaan


formal. Seperti undang-undang, peraturan, dsb.
Materi Kuliah (Sriati, 2010)
Ad.3. Perubahan kelembagaan yang terjadi pada level governance
(tata kelola), yatu serangkaian peraturan (rule of the game) dalam
sebuah komunitas yang membentuk struktur tata kelola
(governance structure), lengkap dengan cara penegakan ,
pemberian sangsi, dan perubahan dari rule of the game tsb.
Ad.4. Yaitu perubhan yang berlangsung secara (sepanjang waktu)
mengikuti perubahan insentif ekonomi, harga alokasi sumberdaya
dan tenaga kerja. Dengan kata lain kelembagaan berubah
mengikuti perubahan harga input produksi, sebaliknya perubahan
input produksi menyebabkan perubahan kelembagaan. Secara
teoritis hal ini dapat dipahami, tetapi bagaimana mengukur dampak
perubahan tersebut terhadap realitas kehidupan ekonomi masih
sulit dilakukan. (Wiliamson, 2000).

Materi Kuliah (Sriati, 2010)


dan peduli pada orang lain.

Nilai-nilai koperasi dijabarkan dalam 7 prinsip yaitu :


1. Keanggotaan yang sukarela dan terbuka.
2. Pengawasan demokratis oleh anggota
3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi
4.Otonomi dan kemandisirian
5.Pendidikan, pelatihan, dan penerangan
6. Kerjasama antar koperasi
7. Kepedulian terhadap masyarakat.

Materi Kuliah (Sriati, 2010)


Efektivitas Koperasi dan Efektivitas Individu Koperasi.
Perilaku dan prestasi individu dalam suatu organisasi sangat
dipengaruhi oleh tiga jenis variabel, yaitu variabel individu,
organisasi, dan variavel psikologis.
Variabel
Variabel individu psikilogis
perilaku
Kemampuan dan individu Persepsi
ketrampilan dan Sikap
Latar belakang Prestasi
Kepribadian
(keluarga,tkt sosial,
pengalaman) Belajar

Variabel organisasi Motivasi


Demografis (usia,
asal-usul, jender) Sumberdaya
Kepemimpinan
Imbalan
Struktur
Desain Pekerjaan

Materi Kuliah (Sriati, 2010)


Umumnya variabel individu dan organisasi lebih banyak dikaji
orang,sementara variabel psikologis relatif jarang dibahas. Padahal
variael psikologis bisa berpengaruh besar terhadap upaya
pengembangan koperasi.

Para penggerak koperasi merupakan human capital yang tinggi


yang mengarahkan terbentukna social capital di lingkunga
masyarakat. Mereka mampu membaca inovatif berbagai bentuk
cooperative effect yang dapat emberikan kemamfaatan bagi banyak
orang, sehingga mereka dapat dikategorikan sebagai co-operative
leader-enterpreneur.

Masdalah koperasi di Indonesia tidak terlepas dari masalah


psikologis yang kurang mendukung.

Intervensi Pemerintah terhadap lembaga koperasi dapat


mengganggu kejernihan persepsi masyarakat terhadap lembaga
koperasi.
Masalah yang dominan koperasi di Indonesia adalah lemahnya
manajemen, pemasaran hasil, dll.

Materi Kuliah (Sriati, 2010)


Efektivitas Kopersai dan Efektivitas Individu Koperasi.
Perilaku dan prestasi individu dalam suatu organisasi sangat
dipengaruhi oleh tiga jenis variabel, yaitu variabel individu,
organisasi, dan variavel psikologis.

Aperilaku
individu Variabel
Variabel individu dan psikilogis
Prestasi
Kemampuan dan Persepsi
ketrampilan Sikap
Latar belakang Kepribadian
(keluarga,tkt sosial,
Belajar
pengalaman)
Variabel organisasi Motivasi
Demografis (usia,
Sumberdaya
asal-usul, jender)
Kepemimpinan
Imbalan
Struktur
MateriDesain
KuliahPekerjaan
(Sriati, 2010)

Anda mungkin juga menyukai