Pada Anak
Dimas Firman Hidayat
NIM 03011079
FK USAKTI
Definisi
Konstipasi adalah kurangnya periode defekasi, tinja yang keras, dan sulit
atau nyeri selama defekasi
Kriteria Konstipasi Berdasarkan ROME
III Anak usia 4 tahun atau kurang
Minimal 2 selama min 1 bulan
Anak usia > 4 tahun
Minimal 2 selama min 1 bulan
BAB dua kali atau kurang dalam Buang air besar dua kali atau kurang
seminggu dalam seminggu
Paling tidak satu kali tidak bisa Paling tidak satu kali tidak bisa
menahan buang air besar (fecal menahan buang air besar dalam
incontinence) bila sebelumnya sudah seminggu
bisa mengontrol buang air besar
Riwayat nyeri saat buang air besar Riwayat nyeri saat buang air besar
atau saat gerakan usus atau saat adanya pergerakan usus
Terdapat feses besar pada rektum Adanya masa feses besar didalam
rektum
Riwayat buang kotoran yang besar Riwayat adanya diameter tinja yang
seringkali menyumbat toilet besar dan dapat menyumbat toilet
Epidemiologi
90 95 % merupakan
konstipasi fungsional
5 10 % merupakan
konstipasi struktural
Klasifikasi
PRIMER
FUNGSIONA
L
SEKUNDER
STRUKTURA
KONSTIPASI
L
Akut
Waktu
kronis
Etiologi
Patofisiologi
Tatalaksana
PENGASUH
PASIEN ORANG TUA PASIEN
Faktor EDUKASI
pencetus Motivasi
Patofisiologi
Tatalaksana
TOILET
TRAININ
G
REWARD
SYSTEM
Tatalaksana
Buah-
buahan
Susu
sapi
Tatalaksana Mineral oil (parafin liquid)
15-30 ml/ usia tahun (max. 240
ml/hari)
bayi menggunakan
supositoria/enema gliserin 2-5
ml
Tatalaksana
Laktulosa
Laksatif
osmotik
Terapi PEG
pemeliharaan
/ rumatan Senna
Laksatif
stimulan
Bisacodyl
Tatalaksana
Tatalaksana
Alur Tatalaksana
Terapi lainnya
Konstipasi adalah kurangnya periode defekasi, tinja yang keras, dan sulit
atau nyeri selama defekasi. Sekitar 3 persen kunjungan ke dokter anak
dan 10%-15% kasus yang ditangani ahli gastroenterologi anak
merupakan kasus konstipasi kronis. Sebagian besar (90%-95%)
konstipasi pada anak merupakan konstipasi fungsional, hanya 5%-10%
yang mempunyai penyebab organik.
Tatalaksana konstipasi meliputi (1) edukasi terhadap orang tua
pasien, pasien, dan pengasuh pasien, (2) terapi kebiasaan atau perilaku
(toilet training), (3) pengaturan diet makanan yang seimbang, (4)
disimpaksi atau evakuasi tinja, dan (5) terapi pemeliharaan untuk
mencegah kekambuhan dengan menggunakan laksatif.
TERIMA KASIH