Anda di halaman 1dari 58

BUFFER (DAPAR = PENYANGGA =

PENAHAN)

dr. JOHANNES GOENAWAN


Sasaran Belajar
Agar mahasiswa setelah mempelajari teori
asam basa diharapkan dapat :
1.Membedakan teori asam basa menurut
Arrhenius, Brosted Lowry, dan Lewis
2.Menjelaskan tentang keseimbangan air
murni
3.Menjelaskan definisi buffer dan
persamaan Henderson-Hasselbach
4.Menjelaskan dapar maksimum (dapar
paling efektif)
5. Menjelaskan penggunaan dapar
dalam bidang kedokteran
6. Menjelaskan keadaan asidosis dan
alkalosis
7. Menjelaskan sistem pertahanan
tubuh oleh sistem dapar
8. Menyelesaikan perhitungan dapar
Dalam teori asam-basa dikenal :

1. Teori Arrhenius (teori klasik).


2. Teori Bronsted Lowry.
3. Teori Lewis.
Batasan umum yang paling berguna dalam
teori asam-basa bagi keperluan biokimia
adalah batasan menurut Bronsted.

a. Asam cenderung melepaskan proton


(donor proton).
b. Basa cenderung mengikat / menangkap
proton (akseptor proton).
Dalam setiap reaksi asam-basa Bronsted,
molekul asam memberikan satu proton
kepada molekul basa, dengan
menghasilkan basa konjugat baru dan
suatu asam konjugat baru.
Contoh :
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+

donor proton akseptor proton basa asam


(Asam) (Basa)

konjugat

konjugat
Keseimbangan air murni
Air mengalami reaksi asam-basa dalam
dirinya sendiri (disosiasi sendiri) untuk
menghasilkan H3O+ dan OH-
HOH + HOH H3O+ + OH-
Percobaan dilakukan pada suhu 250C
dengan derajat protolitik () = 1,81 x 10-9
dan massa jenis air = 1 g/cm3
Diperoleh harga tetapan
keseimbangan (Kw) = 10-14

Kw = [H3O+][OH-]
Harga pH air murni
pH adalah ukuran untuk menentukan ion
hidronium (H3O+) dalam larutan.
Secara matematika ditulis
pH = -log [H3O+]
Hubungan antara pKw, pH, pOH, dan Kw
adalah :
pKw = pH + pOH
pKw = -log Kw
Jadi, harga pH air murni :
Kw = [H3O+][OH-]
[H3O+][OH-] = 10-14
Kw = 10-14 [H3O+] = [OH-] = 10-14
... pH = -log [H3O+]
= -log 10-7
=7
Definisi Buffer
Buffer adalah suatu larutan yang pHnya
cenderung tidak berubah walaupun ditambah
sedikit asam, sedikit basa, ataupun
diencerkan.
Larutan buffer biasanya terdiri dari :
a. Asam lemah dengan garamnya atau
b. Basa lemah dengan garamnya
Salah satu larutan buffer yang
banyak digunakan adalah buffer yang
terdiri dari campuran asam asetat-
natrium asetat
Rumus Buffer
Pada suhu tertentu, asam asetat akan
membentuk keseimbangan berikut :

CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+


[CH3COO-][H3O+]
Ka =
[CH3COOH]

Ka [CH3COOH]
[H3O+] =
[CH3COO-]
_____x (-log)
[CH3COOH]
-log[H3O+] = -log Ka
[CH3COO-]

[CH3COOH]
-log[H3O+] = -log Ka - log
[CH3COO-]
[CH3COO-]
pH = pKa + log
[CH3COOH]

Bentuk persamaan ini biasanya ditulis

[basa konjugasi]
pH = pKa + log
[asam]
Persamaan ini dikenal dengan nama :
persamaan Henderson Hasselbach
secara sederhana persamaan ini dapat
ditulis sebagai berikut :

[Asam]
[H3O+] = Ka
[basa konjugasi]
dengan
pH = -log[H3O+]
Karena asam asetat merupakan asam
lemah, maka dengan adanya penambahan
ion asetat yang berasal dari natrium
asetat, akan menekan keseimbangan
ionisasi asam asetat jauh ke kiri, sehingga
nilai [CH3COOH] dapat dianggap sama
dengan konsentrasi asam semula. Selain
itu karena CH3COONa adalah elektrolit
kuat, maka dapat dianggap bahwa garam
ini akan mengurai secara sempurna.
Karena konsentrasi [CH3COO-] yang berasal
Dari asam asetat sangat sedikit sehingga dapat
diabaikan, maka dapat dianggap [CH3COO-] =
[CH3COONa]. Jadi, persamaan Handerson
Hasselbach untuk untuk sistem buffer asam
asetat-natrium asetat dapat ditulis sebagai
berikut :
[natrium asetat]
pH = pKa + log
[Asam asetat]

Dengan menggunakan persamaan ini, nilai


pKa dan Ka asam lemah dapat ditentukan
karena [CH3COONa] = [CH3COOH]
Dapar maksimum (dapar paling efektif)

Dapar paling efektif jika :[Asam] = [Garam]


atau
: pH = pKa
Konsentrasi asam dan garam yang besar lebih
efektif menahan perubahan pH jika
dibandingkan dengan konsentrasi asam dan
garamnya yang kecil
Contoh :
CH3COONa = 3 mol/l
lebih efektif
CH3COOH = 3 mol/l menahan
perubahan pH
daripada :
CH3COONa = 2 mol/l
CH3COOH = 2 mol/l
Penggunaan larutan Dapar
Larutan dapar banyak digunakan dalam :
a. Bidang kedokteran
b. Bidang industri
c. Bidang biologi
d. Bidang analisis
Penggunaan larutan dapar dalam
kedokteran
Dalam tubuh manusia terdapat sistem dapar yang
berperan dalam mempertahankan pH tubuh.
Darah orang normal, memiliki pH berkisar antara
7,35 7,45.
Jika mekanisme pengaturan pH dalam tubuh
gagal, misalnya sakit berat, akan mengakibatkan
pH darah turun di bawah 7,0 atau naik di atas 7,8
dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh
permanen bahkan kematian.
Asidosis

Bila pH darah lebih kecil dari 7,35 (pH <


7,35) maka keadaan tersebut dinamakan
asidosis.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
keadaan asidosis, antara lain :
a. Penyakit jantung
b. Penyakit ginjal
c. Diare terus-menerus
d. Makan makanan berkadar protein
tinggi dalam jangka waktu lama
e. Olahraga intensif yang dilakukan
terlalu lama (asidosis bersifat
sementara)
Alkalosis
Bila pH darah lebih besar dari 7,45 (pH >
7,45) maka keadaan tersebut dinamakan
alkalosis.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
keadaan alkalosis, antara lain :
a. Muntah yang hebat
b. Hiperventilasi (bernafas berlebihan)
misalnya :
* para pendaki gunung,
karena tubuh mengatasi
tekanan oksigen yang
rendah di tempat tinggi.
* cemas atau histeris
sehingga bernafas
berlebihan.
Sistem pertahanan tubuh
Untuk mempertahankan agar pH darah
tidak banyak berubah maka dalam tubuh
terdapat beberapa sistem pertahanan,
antara lain :
a. Sistem buffer
b. Sistem pernafasan
c. Pengontrol pH oleh ginjal
Ketiga sistem ini bekerja sama
mengatur pH darah menjadi konstan.
Jika salah satu sistem tidak bekerja,
dapat mengakibatkan fatal, dan bisa
mengakibatkan kematian.
Sistem penyangga (buffer)
Sistem penyangga yang akan mempertahankan
pH tubuh, antara lain

H2CO3 MHCO3
MH2PO4 M2HPO4
HHbO2 MHbO2
HHb MHb
H Protein M Protein
dimana :
M = kation monovalen, seperti Na+, K+
H2CO3 = asam karbonat
HCO3- = asam bikarbonat
H2PO4 = asam dihidrogen fosfat
HPO42- = asam monohidrogen fosfat
HHbO2 = oksi haemoglobin
HHb = haemoglobin bebas
H protein = protein bebas
Cara kerja buffer, sebagai berikut :
a. Buffer H2CO3 HCO3- (cairan luar sel)
proses metabolisme dalam tubuh yang terus-
menerus menghasilkan zat-zat yang bersifat asam,
seperti HCl, H2SO4, H3PO4, asam laktat
(CH3 CH - COOH), dan lain-lain, maka kelebihan
OH

asam (H3O+) dapat diikat oleh HCO3-

HCO3-(aq) + H3O+(aq) H2CO3(aq) + H2O(l)


Bila dalam tubuh ada kelebihan (OH -), maka
kelebihan basa (OH-) dapat diikat oleh H2CO3

H2CO3(aq) + OH-(aq) HCO3-(aq) + H2O(l)

Dengan cara kerja buffer ini maka pH tubuh


lebih kurang tetap. Agar pH tetap
dipertahankan 7,35 7,45 maka perbandingan
konsentrasi HCO3- terhadap H2CO3 adalah
20 : 1.
Jumlah HCO3- relatif jauh lebih banyak
karena hasil metabolisme dalam tubuh lebih
banyak yang bersifat asam sehingga ketika
asam-asam tersebut masuk pembuluh darah
akan diikat oleh HCO3- menjadi H2CO3,
kemudian H2CO3 akan terurai menghasilkan
CO2, lalu dikeluarkan melalui pernafasan.
b. Buffer H2PO4- - HPO42- (cairan intra sel)
bila ada kelebihan asam (H3O+) akan diikat
oleh HPO42- dan bila ada kelebihan basa
(OH-) akan diikat oleh H2PO4- sehingga pH
tubuh kurang lebih tetap

HPO42-(aq) + H3O+(aq) H2PO4-(aq) + H2O(l)

H2PO4-(aq) + OH- (aq) HPO42-(aq) + H2O(l)


c. Buffer Hb (dalam eritrosit)
bila ada kelebihan asam H2CO3 (atau CO2)
biasanya dinetralkan oleh buffer Hb

CO2(aq) + H2O(l) carbonic H2CO3(aq)


anhidrase

H2CO3(aq) + Hb(aq) HCO3-(aq) + H+HbO(aq)

H2CO3(aq) + HbO2(aq) HCO3-(aq) + H+HbO(aq)


d. Buffer protein (dalam plasma)
bila ada kelebihan asam H2CO3 (atau CO2) dan basa
(OH-) dalam plasma biasanya dinetralkan oleh
buffer protein

* CO2(aq) + H2O(l) H2CO3(aq)

H2CO3(aq) + protein HCO3- (aq) + H protein

* Protein + H3O+(aq) H-Protein + H2O(l)

Dengan cara kerja buffer seperti (a) sampai dengan


(d) maka pH darah dapat dipertahankan kurang lebih
tetap.
Sistem pernafasan
Sistem pernafasan dipakai buffer H2CO3
dan HCO3- karena ada hubungan dengan
kemampuan pengeluaran CO2.
Bila kelebihan asam [H3O+ ] berarti pH
turun maka pusat pernafasan akan
dirangsang sehingga menjadi lebih dalam,
akibatnya kelebihan CO2 akan dikeluarkan
melalui paru-paru.
HCO3-(aq) + H3O+(aq) H2CO3(aq) + H2O(l)

CO2(g) H2O (l)

Bila kelebihan basa (OH-) akan diikat oleh


H2CO3

H2CO3(aq) + OH- (aq) HCO3- (aq) + H2O(l)


Pengontrol pH oleh ginjal
Ion H3O+ juga dikeluarkan dari tubuh oleh
ginjal melalui pembentukan ion H2PO4- dan
dibuang sebagai garam dalam urine

HPO42- (aq) + H3O+(aq) H2PO4-(aq) + H2O(l)


Penggunaan larutan dapar dalam industri farmasi

Dalam bidang farmasi, larutan penyanggah


berperan dalam pembuatan obat-obatan agar
zat aktif obat tersebut mempunyai pH
tertentu. Penambahan larutan penyanggah agar
tidak terjadi perubahan pH akibat pengaruh
penambahan asam, basa, atau pengenceran.
Biasanya dalam bidang farmasi digunakan
larutan penyangga dari asam atau basa
konjugasi dari senyawa fosfat
Penggunaan larutan dapar dalam
bidang biologi

Enzim-enzim dapat bekerja pada PH yang


sesuai. Oleh karena itu, pH dapat dibuat
sesuai dalam bentuk campuran penyangga.
Penggunaan larutan dapar dalam
bidang analisis
Campuran dapar digunakan baik dalam
analisis kualitatif maupun analisis
kuantitatif.
Misalnya :
Pemisahan protein melalui elektroforesis
Penetapan secara kuantitatif ion-ion
logam
Pengendapan atau pelarutan suatu
senyawa
Contoh-contoh perhitungan
1. Larutan yang terdiri dari 100 ml asam asetat
dan 100 ml larutan natrium asetat yang
masing-masing mempunyai konsentrasi 0.1M.
jika Ka = 1.8 x 10 -5, berapa pH larutan ?
Jawab :
100
CH3COOH : 100ml = x 0.1 mol
1000

= 0.01 mol/100 ml
100
CH3COONa : 100 ml = x 0.1 mol
1000

= 0.01 mol/100 ml
Volum campuran 200 ml, maka :
1000
Konsentrasi CH3COOH = x 0.01 M
200

= 0.05 M

1000
Konsentrasi CH3COONa = x 0.01 M
200

= 0.05 M
Campuran asam asetat dengan natrium asetat
adalah dapar, sehingga dapat dihitung dengan
persamaan :
[Asam]
[H3O+] = Ka
[Garam]
(0.05)
= 1.8 x 10-5
(0.05)
= 1.8 x 10-5
Jadi, pH dapat dihitung sebagai berikut :
pH = -log [ H3O+]
= -log 1.8 x 10-5
= 5 log 1.8
= 5 0.255
= 4.745
2. Jika 0.15 mol asam asetat dengan Ka =
2 x 10-5 dan 0.10 mol NaOH dilarutkan
dalam air sehingga diperoleh larutan
buffer dengan volum 1 liter, tentukan
pH larutan buffer tersebut.
Jawab :
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
0.15 mol 0.10 mol
0.10 mol ~ 0.10 mol ~ 0.10 mol
Sisa 0.05 mol habis terbentuk
CH3COONa 0.10
mol
Jadi dalam campuran terdapat 0.05 mol
CH3COOH dan 0.10 mol CH3COONa dengan
volum 1 liter, berarti campuran tersebut
merupakan campuran dapar
[Asam]
[H3O+] = Ka
[Garam]
[0.05]
= 2 x 10-5 [0.10]
= 10-5
pH = -log [H3O+]
= -log 10-5
=5
3. Ke dalam 1 liter larutan asam asetat 0.2 M
dimasukkan beberapa gram NaOH padat,
hingga pH larutan menjadi 4.0. Jika
perubahan volum larutan diabaikan, serta
menggunakan harga tetapan ionisasi asam
asetat, Ka = 2 x 10-5, berapa jumlah NaOH
yang dimasukkan (diketahui : Ar Na = 23, O =
16 ; H = 1)
Jawab :
Campuran asam lemah (CH3COOH) dengan basa
kuat (NaOH), memiliki pH = 4,0 berarti
campuran tersebut ada kelebihan asam. Jadi,
campuran adalah sisa asam lemah dengan garam
bersangkutan, berarti campuran tersebut
adalah dapar.
NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O
x gram 0.2 mol/l
x x x
mol/l ~ mol/l ~ mol/l
40 40 40
x
Jadi, CH3COOH sisa = 0.2 mol/l mol/l
40

8x
= mol/l
40
pH larutan adalah 4.0 berarti [H3O+] = 10-4
Karena campuran adalah dapar maka dapat kita
gunakan persamaan dapar

[Asam]
[H3O+] = Ka
[Garam]
(8 x)/40
10-4 = 2 x 10-5
(x)/40
(x) (8 x)
10-4 = 2 x 10-5
40 40
x = 2 x 10-1 (8 x)
x = 1.6 0.2x
1.2x = 1.6
1.6
x=
1.2
= 1.33 gram
Sekian dan terima kasih

Sampai jumpa dan good luck


to ur exam

Anda mungkin juga menyukai